کمالوندی

کمالوندی

 

Angkatan Udara Militer Iran melakukan manuver besar-besaran yang melibatkan beberapa pangkalan udara yaitu pangkalan udara Babaei di kota Isfahan, Fakuri di Tabriz, Vahdati di Dezful, Abdul Karimi di Bandar Abbas, dan Yasini di Bushehr.

Dikutip dari laman Iran Press, latihan militer yang disebut Modafe’an Aseman-e Velayat 1400 (Pembela Langit Velayat 1400) dimulai pada hari Kamis (21/10/2021).

“Puluhan pesawat tempur, pesawat pengebom, pesawat angkut berat dan semi berat, pesawat pencegat dan pengintai, serta drone akan melakukan latihan tahap utama dan tahap operasional selama satu hari,” kata Brigadir Jenderal Hamid Vahedi, Komandan Angkatan Udara Militer Iran.

Kegiatan ini, lanjutnya, melibatkan pesawat berawak dan tanpa awak, termasuk Sukhoi 24 dan pesawat F-4, F-5, F-7, RF-4, MiG-29, F-14, Saegheh, pesawat pengisian bahan bakar di udara, Boeing 707 dan 747, pesawat angkut, dan pesawat patroli angkatan laut P-3F, serta berbagai jenis drone termasuk Karrar, Kian, Ababil, Arash, dan Kaman-12 yang dilengkapi dengan rudal, bom pintar jarak jauh, dan pengacak radar.

Brigjen Vahedi menjelaskan bahwa latihan itu dikomandoi oleh Markas Besar Angkatan Udara Militer di Tehran.

Dia menambahkan dalam latihan ini, drone Kaman-12 berhasil menembak sasaran dengan menggunakan bom pintar dan presisi yang sudah ditingkatkan, qaem. Drone Karrar, yang dilengkapi dengan bom seberat 500 pon, juga mampu secara akurat menembak target.

“Kegiatan ini membawa pesan keamanan, stabilitas, persahabatan, dan perdamaian bagi negara-negara di kawasan. Ia juga membawa pesan kesiapan untuk membela dan merespons secara tegas jika musuh membuat kesalahan perhitungan,” tegasnya. 

 

Menteri luar negeri Republik Islam Iran dan rekannya dari Republik Indonesia, membahas perkembangan bilateral dan internasional melalui pembicaraan telepon, Kamis (21/10/2021).

Menlu Iran Hossein Amir-Abdullahian dalam kontak telepon dengan Ibu Retno Marsudi, bertukar pandangan tentang perkembangan hubungan bilateral dan isu-isu yang menjadi fokus bersama di tingkat regional dan internasional, termasuk masalah Afghanistan.

Mengacu pada situasi di Afghanistan dan diplomasi aktif Iran dalam hal ini, Amir-Abdollahian mengecam serangan teroris Daesh baru-baru ini di negara tersebut.

Dia mengingatkan tanggung jawab Taliban untuk melindungi keamanan berbagai kelompok etnis dan agama dari serangan teroris, serta menekankan pentingnya membentuk pemerintahan yang inklusif di Afghanistan.

Menlu Iran menganggap masyarakat internasional memikul tanggung jawab untuk memperhatikan pengungsi Afghanistan di negara-negara tetangga, khususnya di Iran.

Amir-Abdollahian lebih lanjut menyinggung kesepakatan yang telah dicapai oleh kedua pihak dalam pertemuan mereka di New York, dan menyatakan kesiapan untuk mengembangkan dan memperkuat hubungan Tehran-Jakarta.

Sementara itu, Ibu Retno Marsudi menyebut penanganan pengungsi Afghanistan sebagai tanggung jawab kemanusiaan yang perlu mendapat perhatian khusus dari dunia internasional.

Ia juga mengundang mitranya dari Iran untuk berkunjung ke Indonesia, dan menyambut baik perkembangan komprehensif dalam hubungan antara kedua negara.

Dalam hal ini, lanjutnya, rekomendasi yang diperlukan telah diteruskan ke instansi pemerintah sehingga kesepakatan dan proyek yang sudah disepakati dapat dilaksanakan atau dirampungkan dengan cepat. (

Jumat, 22 Oktober 2021 22:10

Manuhi, Desa al-Quran di Iran Selatan

 

Manuhi (Maniohi/KotManuhi/Maniyuhi) adalah sebuah desa yang penduduknya sangat mencintai al-Quran dan banyak Qari dan Hafiz berprestasi dari desa yang terletak di Abadan, selatan Republik Islam Iran itu.

Manuhi yang terletak 30 km dari Abadan ini merupakan desa yang kurang makmur, tetapi memiliki reputasi dan prestasi tinggi di Iran terutama tekait dengan al-Quran.

Desa Manuhi sangat terkenal karena penduduknya memiliki jiwa al-Qur'an dan spiritual serta sangat akrab dengan al-Quran. Ada lebih dari 100 hafiz al-Quran di desa yang berpenduduk 3000 orang itu.

Pada tahun 1397 HS, sebuah lembaga al-Quran didirikan di desa Manuhi, yang bertanggung jawab untuk melatih Qari dan Hafiz di daerah tersebut.

Lembaga al-Quran yang bernama Darul Quran Bani Zahra ini telah membantu 75 santri dari Iran dan Irak untuk menghafal seluruh al-Quran dan melatih lebih dari 30-50 santri al-Quran setiap tahunnya.

Para santri Darul Qur'an Bani Zahra telah mencapai 10 prestasi nasional, 20 prestasi di tingkat provinsi dan lebih dari 40 prestasi di tingkat regional.

Mereka datang ke Darul Qur'an Bani Zahra untuk menghafal dan mempelajari al-Quran dan konsep-konsep budaya Islam serta mengamalkannya. Setelah kembali ke daerah masing-masing, mereka juga akan menyebarkan ilmunya.

Selain belajar dan mengajar al-Qur'an, para guru dan santri juga melakukan jihad sosial untuk membantu masyarakat yang memerlukan. Mereka mengadakan berbagai acara keagamaan, ritual duka dan mendirikan tenda-tenda yang membagikan makanan dan minuman gratis, serta membagikan sembako kepada masyarakat yang memerlukan. 

 

Presiden Iran mengatakan Republik Islam tidak akan membiarkan rezim Zionis Israel mengganggu hubungannya dengan negara-negara tetangga.

Hal itu ditekankan Presiden Sayid Ebrahim Raisi dalam pertemuannya dengan anggota parlemen dari Provinsi Azerbaijan Timur dan Azerbaijan Barat, Kamis (21/10/2021).

Dia menjelaskan bahwa salah satu program dan kebijakan Republik Islam adalah hidup rukun bertetangga, membangun hubungan ekonomi dan perdagangan, dan mengoperasikan pasar di perbatasan.

“Di tingkat pemerintah, kami tidak punya masalah berkomunikasi dengan 15 negara tetangga Iran dan berhubungan dengan tetangga menjadi prioritas kami,” kata Raisi.

“Perdagangan dengan tetangga dapat membantu mengembangkan ekonomi dan mempererat hubungan dengan mereka,” tambahnya.

Menurut Raisi, negara asing tidak akan bersimpati terhadap kawasan dan negara-negara tetangga. Pihak asing mengejar kepentingan ekspansionis mereka sendiri dan Iran tidak akan membiarkan Zionis mengganggu hubungannya dengan tetangga.

Dalam pertemuan itu, Raisi juga memaparkan penyelesaian rencana dan proyek infrastruktur yang mangkrak di berbagai sektor dan ini akan menjadi prioritas utama pemerintah.

“Dalam kunjungan ke daerah, saya tidak ingin membuka proyek baru. Kami ingin merampungkan proyek-proyek yang mangkrak di berbagai sektor untuk membantu membuka lapangan kerja bagi kaum muda dan pembangunan negara,” tegasnya. 

 

Shalat Jumat kembali dilaksanakan di kota Tehran dan banyak provinsi lain di Iran setelah terhenti selama 20 bulan akibat penyebaran wabah virus Corona.

Dikutip dari IRNA, Jumat (22/10/2021), ibadah shalat Jumat diadakan hari ini di Kompleks Universitas Tehran yang dipimpin oleh Hujjatul Islam Hajj Ali Akbari. Vaksinasi Covid-19 sudah dilakukan secara merata di Iran dan satgas Covid-19 juga mengizinkan kegiatan yang melibatkan banyak orang.

Hujjatul Islam Akbari mengatakan dalam khutbahnya bahwa Rasulullah Saw mempertimbangkan tiga strategi dasar dalam membangun umat Islam.

Strategi pertama, lanjutnya, umat Islam harus memiliki garis pembatas yang jelas dengan gerakan takfiri sehingga identitas kaum Muslim terjaga.

"Strategi kedua baginda adalah kasih sayang dan persatuan umat dalam menjalin hubungan antar-sesama. Ketiga, barisan masyarakat Islam, simbol persatuan, dan kekuatan mereka harus berpusat pada mengingat Allah Swt dan menghambakan diri," jelasnya.

Hujjatul Islam Akbari menuturkan masalah persatuan umat Islam bukanlah persoalan yang sederhana dan bukan sebuah taktik, melainkan sebuah strategi dan landasan.

"Masalah terpenting di kalangan umat Islam adalah menyatukan barisan, jiwa, hati, dan pikiran mereka, yang dalam satu kata diartikan sebagai persaudaraan," ucapnya.

Dia mengatakan Allah Swt telah menanamkan hubungan ini di antara orang-orang Muslim dan meminta mereka untuk menjaga hubungan ini dengan kekompakan, kesabaran, kasih sayang, dan persahabatan.

"Masalah internal juga harus diselesaikan secara internal oleh umat Islam itu sendiri," pungkasnya.

Kegiatan shalat Jumat Tehran dihentikan sejak awal Maret 2019 karena merebaknya wabah Corona. 

 

Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-35 yang mengusung tema "Persatuan Islam, Perdamaian dan Menghindari Perpecahan serta Konflik di Dunia Islam" dibuka secara resmi hari ini, Selasa (19/10/2021) di Tehran.

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi membuka secara resmi Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-35 ini.

Konferensi ini dijadwalkan berlangsung selama enam hari, 19-24 Oktober 2021 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan karena masih dalam situasi wabah virus Corona.

Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-35 yang dituan rumahi Iran, dihadiri oleh perwakilan dari 39 negara dunia, dan digelar secara virtual dan fisik.

Dalam acara pembukaan yang dilakukan hari ini, selain Presiden Iran, Sekjen Jihad Islam Palestina Ziad Al Nakhala, Adil Abdul Mahdi, mantan Perdana Menteri Irak, Aziz Hasanovic, Mufti Agung Kroasia, Khalil Al Hayya, Deputi urusan internasional Hamas, Bouabdallah Ghlamallah, Ketua Dewan Tinggi Islam Aljazair, dan sejumlah cendekiawan Dunia Islam lain, turut menyampaikan pidatonya. 

 

Sekjen Forum Pendekatan Antarmazhab Islam, Hujatul Islam wal Muslimin, Hamed Shahriari mengatakan, "Adidaya global selalu berusaha membenarkan kehadirannya di kawasan dengan menciptakan perang dan pertumpahan darah serta menjarah sumber daya alam negara-negara Muslim".

Hujatul Islam wal Muslimin Hamed Shahriari dalam pembukaan Konferensi ke-35 Persatuan Islam hari Selasa (19/10/2021) mengatakan, "Sayangnya hari ini kita menyaksikan  perang dan konflik berdarah di dunia Islam. Untuk itu, kami mengangkat tema perdamaian dalam Konferensi Persatuan Islam ke-35 demi mewujudkan perdamaian dan menghindari perpecahan maupun konflik di dunia Islam,”.

"Kekuatan arogan global selalu berusaha untuk membenarkan kehadirannya di kawasan dengan menciptakan perang dan pertumpahan darah serta penjarahan sumber daya alam negara-negara Muslim." ujar Shahriari.

Bersamaan dengan dimulainya Pekan Persatuan Islam, Konferensi Internasional ke-35 Persatuan Islam mengusung tema "Perdamaian dan Menghindari Konflik di Dunia Islam" dimulai hari ini hingga 24 Oktober dengan kehadiran para ulama dan intelektual Muslim dari 39 negara dunia, yang berlangsung secara virtual dan fisik.

Selasa, 19 Oktober 2021 20:30

Ribuan Muslim Inggris Rayakan Maulid Nabi

 

Ribuan Muslim berkumpul di kota Bolton Inggris pada hari Minggu (17/10/2021) untuk merayakan acara yang menggembirakan, hari kelahiran Nabi Suci Islam Muhammad.

Maulid Nabi Muhammad Saw diperingati pada bulan Rabi'ul Awal, bulan ketiga dalam penanggalan Islam.

Dalam beberapa bulan terakhir, nabi tercinta telah menjadi sasaran penghinaan di Eropa. Tetapi umat Islam berharap untuk mematahkan banyak kesalahpahaman.

Muslim sangat bersemangat tahun ini karena pembatasan virus Corona tahun lalu menghentikan semua Muslim untuk berkumpul sama sekali untuk acara keagamaan apa pun. Sekarang mereka dapat kembali ke acara ini dan secara terbuka menyatakan cinta mereka kepada tokoh sejarah tercinta ini.

Selain menyatukan umat Islam juga memberikan peluang besar untuk menyebarkan warisannya kepada non-Muslim juga.

Selain doa, pembacaan al-Quran dan pawai, permen dan es krim gratis juga dibagikan. Semua untuk menghormati sifat murah hati Nabi.

 

Jaksa Turki mengeluarkan instruksi penangkapan 158 tersangka, termasuk 33 tentara dengan tuduhan terlibat dalam gerakan Gulen.

Reuters hari Selasa (19/10/2021) melaporkan, vonis ini keluar setelah dilakukan investigasi ke 41 provinsi di Turki untuk menumpas jaringan Gulen yang dituduh terlibat dalam kudeta yang gagal pada 2016.

Pemimpin oposisi Turki Fethullah Gulen membantah terlibat dalam kudeta gagal Juli 2016 yang menewaskan lebih dari 250 orang.

Kantor berita Anadolu juga melaporkan bahwa para tersangka termasuk 110 mahasiswa perwira yang diberhentikan karena dituding terlibat upaya kudeta, dan 48 tentara Turki lainnya, bersama mantan personel militer.

Setelah kudeta 2016 yang gagal di Turki, sekitar 80.000 orang menerima hukuman penjara sementara, dan 150.000 pejabat sipil, militer, dan pejabat Turki lainnya dipecat atau diskors. Lebih dari 20.000 orang diberhentikan dari dinasnya di militer setelah kudeta

 

Sekjen Forum Pendekatan Antar-Mazhab Islam mengatakan 514 pembicara akan menyampaikan pidatonya pada Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-35, yang akan digelar secara langsung dan virtual di Tehran.

Hal itu disampaikan Hujjatul Islam Hamid Shahriari dalam konferensi pers di Tehran, Sabtu (16/10/2021) pagi seperti dilaporkan IRNA.

"Sebanyak 52 tamu dari 16 negara akan hadir secara langsung, dan 180 pembicara juga berasal dari tokoh budaya dan politik dari Iran," tambahnya.

Hujjatul Islam Shahriari menuturkan 360 pembicara akan berpidato secara virtual, termasuk 180 pembicara dari Iran.

Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-35 akan diadakan dari 19 Oktober hingga 24 November 2021 di Tehran bertepatan dengan Pekan Persatuan.

Pertemuan ini bertujuan untuk menciptakan persatuan dan solidaritas di antara kaum Muslim, mendekatkan pandangan ilmiah dan budaya para ulama dan ilmuwan, mengkaji cara-cara praktis untuk mencapai persatuan Islam dan pembentukan umat yang satu, serta memecahkan persoalan yang dihadapi umat Islam.