
کمالوندی
Kebakaran Hebat di Pusat Perbelanjaan Israel
Sebuah pusat perbelanjaan di utara wilayah Palestina pendudukan dilalap api, dan pemadam kebakaran rezim Zionis dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi ratusan orang.
Dikutip Haaretz, Sabtu (16/10/2021), kebakaran hebat terjadi di mall Z Center di kota Kalansua, tengah Israel, dan kebakaran ini menyebabkan dua orang terluka.
Menurut Yedioth Ahronoth, kebakaran yang terjadi Sabtu sore itu, menyebabkan ratusan orang dievakuasi, dan beberapa mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.
Mobil pemadam kebakaran kesulitan menjangkau lokasi kebakaran karena kepadatan pengunjung di sekitar wilayah itu.
Menurut media, pertama api muncul di dekat sebuah pom bensin, dan tim pemadam kebakaran segera meminta warga untuk meninggalkan lokasi kebakaran.
Walla: Israel Bangun Pangkalan Rahasia untuk Mengintai Iran
Situs berita rezim Zionis Israel, Walla mengklaim, militer rezim Zionis membangun sebuah pangkalan militer rahasia untuk mengamati aktivitas regional Iran, dan program nuklir negara ini.
Walla, Minggu (17/10/2021) melaporkan, militer Israel membangun sebuah pangkalan intelijen, dan analisa untuk mengawasi aktivitas Iran terutama yang terkait dengan program nuklir.
Menurut Walla, pangkalan ini sangat rahasia dan sudah dibangun beberapa bulan lalu, dan merupakan lokasi berkumpulnya para perwira militer dan intel Israel.
Tugas pangkalan rahasia ini adalah mengidentifikasi, dan menganalisa langkah rahasia Iran di bidang nuklir.
Israel mengaku membangun pangkalan rahasia ini untuk mengamati program nuklir Iran, padahal rezim itu merupakan satu-satunya pemilik senjata nuklir di kawasan.
Hasil Pemilu Legislatif dan Masa Depan Politik Irak
Komisi Pemilihan Umum Pusat Irak telah mengumumkan hasil putaran kelima pemilu legislatif.
Pemilu legislatif dini kelima Irak, digelar hari Minggu, 10 Oktober 2021, dengan tingkat partisipasi pemilih 41 persen, dan sepekan kemudian hasil akhir diumumkan. Sementara itu, hasil pendahuluan pemilu diumumkan pada 11 Oktober, sehari setelah pemilu.
Penundaan satu minggu dalam mengumumkan hasil itu karena beberapa kelompok memprotes hasilnya. Alasan protes mengenai isu kecurangan pemilu. Meskipun muncul banyak tuduhan kecurangan pemilu pada pemilu 10 Oktober daripada pemilu 2018, tapi volume pengaduan yang diterima hanya seperlima dari 2018. Hanya 356 pengaduan yang diajukan ke komisi pemilu pusat dalam batas waktu yang ditetapkan, dibandingkan dengan 1.875 pada pemilu sebelumnya.
Selain itu, meskipun demonstrasi berlanjut di beberapa bagian Irak untuk memprotes hasil pemilu, tapi para pemimpin kelompok politik yang memprotes tidak menabuh genderang ketidakstabilan dan ketidakamanan.
Dalam hal ini, Nouri al-Maliki, kepala Koalisi Negara Hukum dan Perdana Menteri Irak selama sembilan tahun dari 2005 hingga 2014, dalam sebuah pernyataan tanpa menyerukan penipuan atau manipulasi dalam pemilihan, menyerukan penghapusan kesenjangan yang ada untuk melindungi hak semua orang.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Irak tidak akan memasuki periode ketidakstabilan dan ketidakamanan akibat protes hasil pemilu, dan kelompok-kelompok politik memasuki fase tawar-menawar lain untuk membentuk faksi yang lebih besar untuk meningkatkan negosiasi meraih posisi perdana menteri.
Isu lainnya mengenai koalisi Sairun yang dipimpin oleh Muqtada al-Sadr memenangkan 73 kursi di parlemen dengan selisih yang besar dibandingkan dengan rival lainnya. Dengan demikian, faksi Sadr memiliki peluang besar untuk membentuk faksi yang lebih besar dan mencalonkan perdana menteri. Tetapi faksi Sadr membutuhkan 92 kursi lagi untuk mencapai tujuan ini dengan dukungan 50 persen plus satu anggota parlemen, atau 165 kursi.
Hingga kini belum jelas kelompok Irak mana yang akan berkoalisi dengan faksi Sadr. Tawar-menawar politik untuk membentuk faksi yang lebih besar sudah dimulai. Kubu penentang front perlawanan Irak berusaha membentuk faksi yang lebih besar melalui koalisi Sadr saat ini dengan kelompok-kelompok seperti Al-Taqadum dan Partai Demokrat Kurdistan, bersama dengan beberapa kelompok independen yang lebih kecil.
Pesan kesiapan Muqtada al-Sadr untuk berunding dengan Amerika Serikat dan perbedaan serius antara dia dan Nouri al-Maliki, serta al-Fatah menjadi isu yang mendapat perhatian khusus dari pihak oposisi dan masyarat Irak saat ini.
Al-Assad: Penarikan dari Afghanistan, Bukti Melemahnya Peran AS
Presiden Bashar al-Assad menerima kunjungan Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Suriah, Alexander Lavrentiev dan Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Vershinin di Damaskus pada hari Minggu (17/10/2021).
Menurut kantor berita Suriah (SANA), Presiden al-Assad dan pejabat Rusia membahas kerja sama kedua negara dalam perang melawan terorisme dan peningkatan hubungan ekonomi.
Lavrentiev dan Vershinin mengatakan, kunjungan ini dilakukan atas arahan Presiden Vladimir Putin untuk meningkatkan kerja sama dan memperluas hubungan dengan Suriah di semua bidang.
“Rusia siap untuk secara aktif berkontribusi pada proses rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur yang dihancurkan oleh teroris serta membangun kemitraan investasi dengan Suriah di bidang energi dan pertanian,” kata mereka.
Pertemuan tersebut juga membahas perkembangan terbaru di Suriah, kawasan, dan dunia.
Presiden Suriah mengatakan perkembangan di kawasan terutama penarikan pasukan AS dari Afghanistan, merupakan indikasi dari melemahnya peran AS dan sekutunya.
Oleh karena itu, lanjutnya, negara-negara di kawasan perlu bekerja untuk meningkatkan keamanan dan perdamaian sesuai dengan kehendak rakyatnya dan tanpa intervensi asing.
Al-Assad dan delegasi Rusia juga berdiskusi tentang pertemuan komite pembahasan konstitusi Suriah yang akan dimulai besok. Mereka menegaskan pentingnya melanjutkan jalur politik untuk mencapai konsensus berdasarkan prinsip-prinsip rakyat Suriah serta menjaga kedaulatan dan integritas wilayah.
Iran Gagalkan Serangan atas Dua Tankernya di Teluk Aden
Komandan Angkatan Laut Militer Iran mengabarkan keberhasilan pasukan komando Armada ke-78 menggagalkan serangan perompak laut terhadap dua kapal tanker Iran di Teluk Aden.
Laksamana Muda Shahram Irani, Sabtu (16/10/2021) mengatakan, "Armada ke-78 AL Militer Iran yang meliputi kapal perusak Alborz, Sabtu dinihari saat melakukan pengawalan dua kapal tanker Iran, menghadapi serangan lima perahu yang kami sebut sebagai terorisme laut, namun berkat tindakan cepat pasukan komando Armada ke-78, dan tembakan peringatan, perahu-perahu penyerang itu melarikan diri, dan serangan berhasil digagalkan."
Komandan AL Militer Iran menambahkan, "Dengan tindakan tepat waktu pasukan komando AL Iran tersebut, dua kapal tanker akhirnya selamat melewati Teluk Aden, dan sekarang kapal-kapal Iran serta kapal negara lain melewati kawasan ini dengan dengan keamanan penuh."
Manuver Laut Bersama; Babak Baru Kerja Sama Tehran-Islamabad
Kunjungan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri ke Pakistan berakhir dengan kesepakatan baru di bidang perluasan hubungan pertahanan, keamanan dan militer.
Mayjen Bagheri meyinggung pertemuan terbarunya dengan petinggi politik dan militer Pakistan serta hasil lobi dan kesepakatan yang diraih selama kunjungan resmi empat harinya. Ia mengatakan, selama kunjungan ini selain dicapai kesepakatan di bidang peningkatan kerja sama intelijen untuk melawan terorisme, juga diraih kesepakatan untuk menggelar manuver gabungan laut di perairan kedua negara.
Mayjen Bagheri juga mengonfirmasi kehadiran kapal perang Pakistan di manuver gabungan Iran, Rusia dan Cina yang digelar sejak dua tahun lalu.
Saat menjelaskan urgensitas hasil kunjungannya tersebut mengungkapkan, Pakistan memiliki posisi khusus di mata Iran, sesuai dengan pandangan Rahbar, Ayatullah Khamenei dan juga dari sisi perbatasan panjang yang dimilikinya.
Pengokohan hubungan militer antara Republik Islam Iran dan Pakistan di kondisi sensitif kawasan saat ini sebuah keharusan yang memiliki nilai strategis.
Mayjen Bagheri
Menjawab kebutuhan ini, kunjungan angkatan laut Iran ke Pakistan dan kunjungan timbal balik antara pejabat kedua negara selama beberapa tahun terakhir terus meningkat dan ini mengindikasikan solidaritas dan partisipasi dua angkatan laut untuk menjaga stabilitas regional dan perluasan hubungan bilateral.
Kerja sama ini juga diperkuat dengan negara lain seperti India, Cina dan Rusia dengan tujuan mengembangkan hubungan maritim. Kunjungan semacam ini memiliki dampak positif untuk meningkatkan interaksi dua arah guna menjamin keamanan rute navigasi dan perdagangan laut.
Sayid Mohammad Hosseini, dubes Iran di Pakistan mengatakan, Pakistan mengajukan rencana untuk menghubungkan Pelabuhan Gwadar ke Bandar Abbas di Iran, dan proyek serupa juga telah dijalankan dengan negara lain seperti Oman, Uni Emirat Arab (UEA) dan Irak. Berdasarkan pengumuman Kementerian Kelautan Pakistan, rute navigasi internasional akan dibuka dari Palabuhan Karachi dan Gwadar ke Iran.
Kini dengan keanggotaan Iran di Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), hubungan Iran dengan Pakistan serta negara anggota lain semakin beragam. Domain geografi SCO dengan kehadiran dua kekuatan besar dunia, yakni Rusia dan Cina di samping keanggotaan tetap Iran di organisasi ini, dari satu sisi memiliki koneksi teritorial dan dari sisi lain, akses ke perairan hangat Teluk Persia disediakan untuk semua negara anggota.
Peluang yang ada di bidang ini membutuhkan pengokohan dan dukungan keamanan dengan melibatkan negara-negara kawasan. Angkatan Laut Republik Islam Iran, dengan kehadirannya yang berwibawa di perairan regional dan internasional, telah menunjukkan kemampuan mereka dalam menjaga keamanan yang langgeng untuk perdagangan, terutama jalur pelayaran, perdagangan dan minyak. Armada 75 intelijen dan tempur AL Iran baru-baru ini dengan gagah berani mengarungi tiga samudera, Hindia, Atlantik Selatan dan Atlantik Utara.
Menurut perspektif regional, kebijakan Iran terhadap keamanan maritim bertumpu pada doktrin keamanan bersama. Strategi ini sangat penting dari dua sisi:
Pertama, dampaknya dalam memperkokoh kerja sama antara negara-negara kawasan guna melawan ancaman kolektif.
Kedua, menutup alasan bagi pihak asing untuk melakukan intervensi militer di kawasan dan memperkuat multilateralisme.
Kedua strategi ini bersama-sama dapat mengarah pada penciptaan kawasan yang aman berdasarkan pemahaman bersama tentang kepentingan kolektif. Kesepakatan antara Iran dan Pakistan tentang kerja sama maritim dan penyelenggaraan latihan bersama penting dari perspektif ini.
Israel Latih Petani Azerbaijan Terbangkan Drone
Tim instruktur Israel melatih para petani Republik Azerbaijan untuk menerbangkan drone.
Dikutip dari laman Sputnik Azeri, Minggu (17/10/2021), pelatihan ini diadakan dalam bentuk teori dan praktik oleh Pusat Pendidikan Kejuruan Negara di kota Ismayilli.
Kegiatan ini diadakan di kebun anggur seluas dua hektar yang digunakan oleh Pusat Pendidikan Kejuruan Negara, dan kelas teori dilaksanakan di ruang pelatihan lembaga ini.
Secara bersamaan, rezim Zionis juga memiliki kegiatan militer di Azerbaijan.
“Bukan rahasia lagi bahwa para perwira tinggi Israel melakukan kegiatan di Azerbaijan,” kata Mehman Aliyev, kepala kantor berita Turan yang berbasis di Baku.
Rakyat Azerbaijan selalu menentang hubungan pemerintah mereka dengan rezim Zionis, karena kejahatan rezim itu terhadap rakyat Palestina.
Surat Muhammad ayat 36-38
Surat Muhammad ayat 36-38
إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ (36) إِنْ يَسْأَلْكُمُوهَا فَيُحْفِكُمْ تَبْخَلُوا وَيُخْرِجْ أَضْغَانَكُمْ (37)
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu. (47: 36)
Jika Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu (supaya memberikan semuanya) niscaya kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan kedengkianmu. (47: 37)
Salah satu faktor ketergantungan terhadap dunia adalah padangan keliru atas kehidupan di dunia. Mereka yang menganggap kekayaan dan kekuatannya akan langgeng di dunia, akan sangat bergantung kepada dunia. Orang seperti ini tidak akan bersedia mengorbankan hartanya di jalan Tuhan, atau memanfaatkan kekuasaannya untuk memperkuat agama ilahi.
Sementara menurut perspektif orang mukmin, dunia tak ubahnya sebuah jalan di antara lembah dan hutan yang indah; Sebagian orang kehilangan tujuannya dan berhenti di pinggir jalan, serta sibuk berfoya-foya dan bertamasya di bawah pohon rindang dan di pinggir danau.
Tapi orang beriman tidak akan melupakan tujuannya. Mereka seperti orang yang lain, berhenti di pinggir jalan tapi tidak selamanya dan hanya sesuai dengan kebutuhannya. Mereka tidak berhenti lama dan dengan cepat melanjutkan perjalanannya menuju tujuan final. Selain itu, orang beriman meniti jalan kehidupan berdasarkan takwa, sehingga tidak akan melanggar rambu-rambu ilahi selama perjalanannya dan sampai ke tujuan dengan selamat.
Wajar jika di jalan ini orang yang lebih cepat berjalan dan sampai ke tujuan adalah mereka yang tidak banyak membawa beban, sehingga tidak akan senantiasa khawatir menjaganya. Mereka setiap berhenti di tempat pemberhentian sementara, hanya mengambil apa yang diperlukan dan meninggalkan sisanya bagi mereka yang membutuhkan.
Yang mencegah perjalanan manusia di jalan kehidupan adalah ketamakan dan sifat kikir. Sifat ini tidak memungkinkan manusia membawa beban yang ringan dan berjalan dengan cepat ke tujuan.
Dari dua ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Tenggelam dalam kenikmatan duniawi, sangat bergantung kepadanya dan melupakan akhirat, tidak sesuai dengan iman dan takwa ilahi.
2. Dunia manusia tidak beriman, seperti dunia anak-anak yang sangat bergantung dengan mainannya serta melewati hari-harinya dengan bermain.
3. Memiliki harta dan kekayaan diperlukan untuk melewati hidup duniawi, tapi hanya seperlunya, bukannya tujuan akhir kehidupan adalah mengumpulkan harta dan menimbunnya.
4. Tamak dan kikir, mencegah manusia melakukan kewajiban ilahi terkait infak dan bersedekah.
هَاأَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ (38)
Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini. (47: 38)
Ayat terakhir Surah Muhammad ini melanjutkan ayat sebelumnya terkait ketergantungan sekelompok orang mukmin terhadap harta dan kekayaan duniawi serta sikap enggan merekauntuk menginfakkanya di jalan Tuhan. Ayat ini menyatakan, jika kalian beriman kepada Tuhan, maka keharusan dari iman bukan sekedar shalat dan puasa yang tidak membutuhkan biaya, tapi keharusan beriman adalah mengeluarkan harta kalian dalam bentuk zakat, atau jihad untuk memperkuat agama Allah. Mereka yang kikir di jalan ini, jangan menganggap bahwa Tuhan membutuhkan mereka ketika memberi perintah seperti ini, tapi justru mereka yang membutuhkan Tuhan dan semakin mereka kikir, sejatinya mereka terhalang untuk mendapat pahala dan rahmat ilahi di dunia dan akhirat.
Akhir ayat ini dengan mengatakan, jangan kalian mengira karena beriman, maka kalian akan senantiasa mendapat rahmat dan bantuan Tuhan di dunia. Jika kalian menolak melakukan kewajiban dalam menjaga agama dan berperang melawan musuh Tuhan, maka secara bertahap kekuatan kalian akan menurun dan musnah. Jika demikian, Tuhan akan menggantikan kalian dengan kelompok lain yang berusaha keras untuk membela agama Tuhan dan tidak kikir dalam menginfakkan sebagian hartanya di jalan Tuhan.
Dari satu ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kikir dalam berinfak tidak selaras dengan iman kepada Tuhan. Dan orang mukmin tidak kikir.
2. Wajar jika manusia harus berinfak di jalan Tuhan sesuai dengan kemampuannya. Ia harus menyadari bahwa Tuhan Maha Kaya dan tidak butuh kepada mereka, dan manusia dengan mengumpulkan harta dan kekayaan tidak akan membuat mereka tidak membutuhkan Tuhan.
3. Orang beriman akan mendapat pertolongan dan dukungan Tuhan ketika dengan benar menjalankan kewajibannya dan Tuhan tidak memberi jaminan kepada siapa pun.
4. Mengorbankan jiwa dan harta di jalan Tuhan, faktor yang membuat sebuah masyarakat tetap eksis dan meninggalkannya karena sifat bergantung kepada dunia, akan membuat masyarakat dilupakan dan digantikan dengan kaum yang lain.
Surat Muhammad ayat 33-35
Surat Muhammad ayat 33-35
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ (33)
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu. (47: 33)
Di pembahasan sebelumnya kita membahas mengenai orang munafik dan kafir. Sementara ayat kali ini berbicara kepada orang mukmin: Wahai orang beriman ! Berhati-hatilah supaya kalian tidak seperti orang munafik yang menentang perintah Tuhan dan rasul-Nya. Mereka di mulut menerima perintah Tuhan, tapi dalam prakteknya mereka menentang atau tidak melaksanakan kewajibannya.
Kalian yang mengaku sebagai mukmin sejati dan berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan dan rasul-Nya, maka kalian juga harus menunjukkan di perbuatan bahwa kalian taat terhadap perintah Tuhan, bukan bertindak sesuai dengan hawa nafsu dan meninggalkan apa yang kalian tidak inginkan.
Dari satu ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Keharusan dari iman adalah berserah diri sepenuhnya dihadapan perintah Tuhan dan rasul-Nya, karena iman tanpa menjalankan perintah Tuhan dan rasul-Nya bukan iman sejati.
2. Di samping al-Qur’an, sirah dan sunnah rasul juga hujjah. Oleh karena itu, harus memperhatikan keduanya untuk mengenal agama.
3. Melakukan perbuatan baik saja belum cukup, tapi menjaga perbuatan dari ancaman seperti syirik dan riya serta sombong juga diperlukan.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ مَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ (34)
Sesungguhnya orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka. (47: 34)
Menurut ayat al-Qur’an, Allah Swt Maha Pengampun dan mengampuni berbagai dosa hamba-Nya. Bagaimana pun juga ada sejumlah orang yang bersikeras untuk tetap kafir dan syirik, serta menyeret orang lain untuk berbuat dosa serta menyimpang, dan tetap berada di jalan ini hingga akhir umurnya. Orang seperti ini tidak meninggalkan peluang untuk mendapat rahmat ilahi dan tidak termasuk orang-orang yang mendapat ampunan Tuhan.
Dari satu ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Allah Swt membuka peluang dan pintu taubat bagi semua hamba-Nya. Tapi mereka yang bersikeras di jalan kekufuran dan syirik serta menentang jalan Tuhan, dan meninggal dunia di jalan ini, mereka tidak termasuk orang yang mendapat rahmat dan ampunan Tuhan.
2. Poin penting terkait nasib manusia adalah apakah ia meninggal dalam kondisi beriman atau kafir.
3. Kafir karena sikap keras kepala dan menentang kebenaran sangat berbahaya, dan membuat manusia terhalang menerima rahmat Tuhan.
فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى السَّلْمِ وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ (35)
Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu. (47: 35)
Melanjutkan ayat sebelumnya, ayat ini kepada orang beriman mengatakan, berhati-hatilah supaya ucapan orang yang lemah imannya tidak mempengaruhi kalian, sehingga kalian bersedia berdamai dengan musuh ketimbang melawan mereka.
Perdamaian diterima ketika musuh tidak lagi menunjukkan permusuhannya serta bersedia menghormati hak-hak kalian, serta hidup damai dengan kalian. Tapi musuh yang setiap hari melancarkan konspirasi dan skema, serta ingin menghancurkan agama Tuhan, maka berdamai dengan mereka adalah tanda-tanda kelemahan di agama serta tanda orang yang ingin mengejar hidup yang mudah tanpa beban.
Tuhan menginginkan kehormatan dan keagungan orang beriman, dan jika orang mukmin istiqamah maka Tuhan akan membuat mereka unggul dari musuh. Tapi mereka yang ingin berdamai dengan musuh karena lemahnya iman, maka hal ini hanya menghasilkan kehinaan bagi mereka.
Jelas bahwa segala bentuk resistensi melawan musuh memiliki harga, tapi pengalaman membuktikan bahwa untuk jangka panjang, harga yang harus dibayar karena berdamai dengan musuh lebih besar dari harga perlawanan. Selain itu, siapa saja yang mengejar kehormatan, serta jika ada kerugian di jalan ini, maka Tuhan akan mengkompensasinya dengan layak dan pahalanya tidak akan dikurangi.
Dari satu ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Orang beriman tidak akan takut atau mendua ketika menyaksikan jumlah musuh lebih banyak dan fasilitasnya lebih maju, karena Tuhan bersama orang mukmin dan siapa saja yang bersama Tuhan pasti akan menang.
2. Iman tidak selaras dengan sifat malas atau lemah.
3. Di medan pertempuran dengan musuh, orang beriman tidak akan mengajukan perdamaian, karena ini tanda kelemahan dan ketakutan mereka, serta hal yang tidak baik. Tapi jika musuh menginginkan perdamaian dan kebaikan berada di dalamnya, maka mereka akan menerimanya.
4. Allah menghendaki kehormatan dan keagungan bagi orang beriman. Melalui bimbingan-Nya, Ia akan membantu orang-orang yang teguh di jalan agama.
Surat Muhammad ayat 29-32
Surat Muhammad ayat 29-32
أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ أَنْ لَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ أَضْغَانَهُمْ (29) وَلَوْ نَشَاءُ لَأَرَيْنَاكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُمْ بِسِيمَاهُمْ وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِي لَحْنِ الْقَوْلِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ أَعْمَالَكُمْ (30)
Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?(47: 29)
Dan kalau Kami kehendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kamu (47: 30)
Di pembahasan sebelumnya dibahas tentang orang-orang munafik yang mengejar keinginan egoisnya sendiri ketimbang perintah Tuhan, meski hal-hal tersebut bertentangan dengan keridhaan Tuhan. Ayat ini mengisyaratkan salah satu tanda-tanda mereka dan menyatakan, "Mereka tidak menyukai Nabi dan ajarannya, dan bahkan memiliki kebencian di hatinya terhadap nabi dan orang-orang mukmin. Di laurnya, mereka beriman dan bersama orang-orang mukmin, tapi mereka lebih cenderung menjalin hubungan dan kerja sama dengan musuh sehingga kepentingan materi dan duniawinya terjamin. Mereka lebih suka melemahkan frong mukmin melalui ucapan dan langkah mereka, ketimbang melawan konspirasi musuh."
Tentunya jika Tuhan menghendaki, Ia mampu menampakkan tanda di wajah mereka, sehingga seluruh masyarakat mengenalinya melalui wajah mereka. Tapi Tuhan tidak melakukan hal ini, menampakkan batin seseorang di dunia, tapi orang mukmin yang cerdas akan mampu mengenali orang munafik melalui perkataan mereka.
Ketika turun perintah jihad, orang munafik selain mencegah orang mukmin berjihad melalui perkaan mereka atau membesar-besarkan kekuatan dan fasilitas musuh, mereka juga menakut-nakuti masyarakat untuk hadir di medan perang. Mereka tidak menyangka bahwa ada orang-orang yang cerdas, karena Tuhan sepenuhnya mengetahui batin mereka dan perbuatan mereka melawan orang muslim, serta akan mengazabnya di waktu yang tepat.
Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kita harus menjaga hati dan jiwa kita, dan jangan mengikat bahwa niat dan motivasi tercemar kita akan selalu tersembunyi.
2. Kedengkian dan hasud merupakan salah satu faktor munculnya penyakit munafik dan bermuka dua. Kita jangan mengambil hati kedengkian orang beriman, karena ini tanda dari sifat munafik.
3. Suasana batin manusia berpengaruh dalam penampilannya. Dengan kata lain, wajah dan ucapan manusia sebagian besar mengekspresikan diri dan motif batinnya, meskipun ia berusaha untuk menjaga agar batinnya tidak diketahui dan disembunyikan.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ (31)
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu. (47: 31)
Ayat ini mengisyaratkan salah satu sunnah ilahi terpenting terkait manusia, khususnya orang mukmin dan mengatakan, orang-orang yang mengklaim beriman sangat banyak. Tapi Tuhan memberi berbagai ujian untuk menentukan mana yang benar-benar beriman dan mana yang hanya mengklaim di mulut. Ini untuk membedakan mereka yang berpaling dari agama dan keimanannya di saat sulit dan mereka yang tetap berpegang teguh pada imannya di saat-saat tersulit.
Wajar jika di kondisi sulit, orang munafik tidak dapat menyembunyikan sifat batinnya, karena mereka melakukan perbuatan yang menguak rahasianya dan sifat sejatinya terungkap.
Dari satu ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Tuhan akan menguji mereka yang mengaku beriman, sehingga mereka sendiri akan memahami seberapa besar kejujuran klaim imannya dan masyarakat mengenali seberapa kuat iman mereka.
2. Kesabaran dan istiqamah di jalan Tuhan dan menahan kesulitan di jalan ini, merupakan tanda kebenaran klaim iman.
3. Tolok ukur iman adalah konsisten di kondisi sulit dan kesulitan, dan jika tidak, mayoritas manusia di kondisi makmur dan sejahtera akan mengaku beriman.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَشَاقُّوا الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى لَنْ يَضُرُّوا اللَّهَ شَيْئًا وَسَيُحْبِطُ أَعْمَالَهُمْ (32)
Sesungguhnya orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari jalan Allah serta memusuhi Rasul setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Dan Allah akan menghapuskan (pahala) amal-amal mereka. (47: 32)
Melanjutkan ayat sebelumnya terkait munafikin, ayat ini menyinggung prinsip umum dan mengatakan, mereka yang terjebak di kekufuran, baik orang kafir yang mengungkapkan kekafirannya melalui ucapan, atau orang munafik yang menyembunyikan kekafiran di hatinya, keduanya adalah kelompok yang melawan Tuhan dan rasul-Nya.
Meski kebenaran sangat jelas bagi mereka, dan menyadari kebenaran jalan serta ajaran rasul, tapi mereka memilih melawan kebenaran. Mereka menyangka mampu merusak agama Tuhan, dan mencegah kemajuannya. Sementara Kehendak Tuhan adalah agama Islam menyebar luas dan kekafiran serta kemunafikan musnah.
Dari satu ayat terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Sikap keras kepala dan penentangan terhadap Tuhan, hanya berakhir dengan kehancuran.
2. Tuhan telah mengirim sarana bimbingan dan petunjuk kepada manusia, serta menyempurnakan hujjah-Nya. Oleh karena itu, manusia harus mengenal kebenaran dan mengikutinya.
3. Upaya dan konspirasi orang kafir dan munafik tidak akan berhasil, dan sebaliknya agama Tuhan akan semakin tersebar luas.