
کمالوندی
Pesan Haji Rahbar: Kemenangan Pejuang Islam, Janji Ilahi !
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei dalam pesan yang disampaikan pada momentum Ibadah Haji tahun ini menyebut kelanjutan kerinduan hati yang ingin menghadiri hidangan spiritual Baitullah sebagai batu ujian yang harus dilalui dengan kesabaran.
Rahbar dalam pesannya juga menekankan urgensi berlanjutnya perlawanan terhadap kekuatan agresor, terutama Amerika Serikat.
Menyinggung kondisi getir dunia Islam saat ini yang harus dibenahi, Ayatullah Khamenei menyebut kemunculan front perlawanan dan kebangkitan rakyat, terutama di Palestina, Yaman dan Irak sebagai salah satu realitas harapan dunia Islam.
"Janji pasti ilahi adalah kemenangan para pejuang, dan dampak pertama dari perjuangan ini adalah penghentian Amerika Serikat dan penindas lain dalam melakukan kejahatannya dan mencampuri urusan negara-negara Muslim," kata Rahbar dalam pesan Haji tahun ini.(
Rahbar: AS Marah pada Iran karena Ajak Dunia Melawan
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pesannya untuk umat Islam dunia bertepatan dengan musim haji tahun ini mengatakan, seluruh upaya Iran dikerahkan untuk melawan campur tangan dan kejahatan Amerika Serikat serta kekuatan lain, dan meraih masa depan Dunia Islam dengan bersandar pada ajaran Islam.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Senin (19/7/2021) dalam pesannya menuturkan, harapan berkepanjangan untuk mengunjungi Baitullah merupakan ujian yang akan berlalu, dan pesan-pesan haji tidak akan pernah luntur, dan perlawanan menghadapi kekuatan-kekuatan agresor terutama AS termasuk di antara pesan luhur haji.
Rahbar menyinggung berbagai permasalahan dan kesulitan yang Dunia Islam, dan menurutnya, menjaga elemen-elemen perlawanan dan kebangkitan terutama di Palestina, Yaman dan Irak merupakan realitas penuh harapan yang muncul di kawasan.
Ia menegaskan, "Janji Ilahi yang pasti ditepati adalah bantuan kepada para pejuang, dan buah pertama dari perjuangan ini mencegah AS dan negara arogan lain mencampuri serta melakukan kejahatan di negara-negara Muslim."
Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Seluruh upaya Republik Islam Iran yang membuat kubu arogan dunia cemas dan marah adalah mengajak kepada perlawanan. Perlawanan menghadapi intervensi dan kejahatan AS serta kekuatan agresor lain, serta meraih kesadaran akan masa depan Dunia Islam dengan bersandar pada ajaran Islam."
Ia menambahkan, "Jelas AS dan sekutunya sangat sensitif dengan kata 'perlawanan', dan siap melancarkan berbagai bentuk permusuhan terhadap 'Front Perlawanan Islam'. Kerja sama sebagian negara kawasan dengan AS dan sekutunya juga merupakan kenyataan pahit dalam kerangka berlanjutnya kejahatan tersebut."
Menurut Rahbar, upaya propaganda AS untuk menyimpangkan tekad, tuntutan dan kinerja para pemuda pemberani kubu perlawanan di Irak, Suriah, Lebanon dan negara lain, kemudian menyalahkan Iran atau sumber yang lain, jelas merupakan penghinaan terhadap para pemuda pemberani dan bangkit itu, dan ini disebabkan oleh tidak dimilikinya pemahaman yang benar oleh AS terkait bangsa-bangsa kawasan.
Pemahaman keliru ini, katanya, menyebabkan AS harus menanggung kehinaan di Afghanistan, setelah masuk ke negara itu 20 tahun lalu dengan penuh kebisingan, dan setelah penggunaan persenjataan, bom dan tembakan terhadap warga sipil tanpa perlindungan, mereka merasa terjebak, lalu menarik pasukan serta peralatan militernya dari sana.
"Akan tetapi rakyat Afghanistan yang sadar harus berhati-hati terhadap instrumen intelijen dan senjata-senjata lunak AS di negara mereka, dan harus berdiri menghadapinya dengan penuh kewaspadaan," ujar Rahbar.
Ayatullah Khamenei menegaskan, "Bangsa-bangsa kawasan telah membuktikan bahwa mereka sadar dan waspada, dan memisahkan jalan serta strategi mereka dari beberapa negara yang bahkan demi memuaskan keinginan AS, bersedia menyerah pada Washington dalam masalah vital semacam Palestina."
Memaknai Pesan Haji Rahbar Tahun Ini
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei di pesan hajinya kepada umat Muslim dunia menyebut harapan berkepanjangan untuk mengunjungi Baitullah merupakan ujian yang akan berlalu.
Seraya menyebut pesan-pesan haji tidak akan pernah luntur, Rahbar menilai perlawanan menghadapi kekuatan-kekuatan agresor terutama AS termasuk di antara pesan luhur haji.
Rahbar juga mengisyaratkan tantangan dan kesulitan Dunia Islam dan menjaga elemen-elemen perlawanan dan kebangkitan terutama di Palestina, Yaman dan Irak merupakan realitas penuh harapan yang muncul di kawasan.
"Janji Ilahi yang pasti ditepati adalah bantuan kepada para pejuang, dan buah pertama dari perjuangan ini mencegah AS dan negara arogan lain mencampuri serta melakukan kejahatan di negara-negara Muslim," tegas Ayatullah Khamenei
Seperti yang dijelaskan Rahbar, haji sumber kekuatan umat Islam di berbagai bidang, oleh karena itu, urgensitas dan efektivitas ibadah haji tidak boleh dilupakan dalam kondisi apa pun.
Pesan haji Rahbar tahun ini penting dari dua sisi:
Pertama, penekanan akan urgensitas menjaga resistensi dan muqawama melawan kekuatan arogan di tingkat nasional, regional dan internasional.
Kedua, menjelaskan efek penuh berkah kebangkitan bangsa Muslim yang memunculkan kebangkitan anti-kubu arogan dunia.
Ayatullah Khamenei saat menjelaskan urgensitas masalah ini mengatakan, bangsa-bangsa di kawasan telah menunjukkan bahwa mereka terjaga dan waspada dengan mengambil pendekatan berbeda dari beberapa pemerintah yang masih berusaha menjaga supaya Amerika Serikat tetap puas dengannya, bahkan dengan mengabaikan masalah penting Palestina.
Penyelenggaraan manasik haji Ibrahimi dengan mempertimbangkan elemen pemersatu, memiliki efek mendalam pada nasib umat Islam dan semua negara tertindas dari rezim arogan. Oleh karena itu, Rahbar menjelaskan, Seluruh upaya Republik Islam Iran yang membuat kubu arogan dunia cemas dan marah adalah mengajak kepada perlawanan. Perlawanan menghadapi intervensi dan kejahatan AS serta kekuatan agresor lain, serta meraih kesadaran akan masa depan Dunia Islam dengan bersandar pada ajaran Islam
Seperti dijelaskan di pesan Rahbar, wajar AS dan sekutunya sangat sensitif dengan kata 'perlawanan' dan memusuhi 'Front Muqawama Islam'.
Rahbar terkait hal ini menyebut upaya propaganda AS untuk menyimpangkan tekad, tuntutan dan kinerja para pemuda pemberani kubu perlawanan di Irak, Suriah, Lebanon dan negara lain, kemudian menyalahkan Iran atau sumber yang lain, jelas merupakan penghinaan terhadap para pemuda pemberani dan bangkit itu, dan ini disebabkan oleh tidak dimilikinya pemahaman yang benar oleh AS terkait bangsa-bangsa kawasan.
Pemahaman keliru ini, katanya, menyebabkan AS harus menanggung kehinaan di Afghanistan, setelah masuk ke negara itu 20 tahun lalu dengan penuh kebisingan, dan setelah penggunaan persenjataan, bom dan tembakan terhadap warga sipil tanpa perlindungan, mereka merasa terjebak, lalu menarik pasukan serta peralatan militernya dari sana.
"Akan tetapi rakyat Afghanistan yang sadar harus berhati-hati terhadap instrumen intelijen dan senjata-senjata lunak AS di negara mereka, dan harus berdiri menghadapinya dengan penuh kewaspadaan," ujar Rahbar.
Pengalaman lebih dari tiga dekade menunjukkan bahwa kehadiran Amerika di Asia Barat telah mengobarkan perang, pembantaian, instabilitas dan kehancuran serta kemunduran berbagai negara, dan kini Amerika harus memberi jawaban atas dampak pahit intervensinya di kawasan.
Pesan Rahbar kepada Muslim dunia bertepatan dengan ibadah haji dari sisi ini memiliki poin penting dan strategis di mana memanfaatkan isinya, khususnya di kondisi sensitif saat ini memainkan peran menentukan bagi nasib Dunia Islam dan bangsa kawasan.
Pesan Haji Rahbar 2021
Teks pesan Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei pada momentum ibadah Haji tahun ini.
بسماللّهالرّحمنالرّحیم
و الحمد للّه ربّ العالمین و صلّی اللّه علی محمّد و آله الطّاهرین و صحبه المنتجبین و مَن تَبِعهم بِاحسان الی یوم الدّین.
Saudara-saudari Muslim di seluruh dunia!
Tahun ini, umat Muslim kehilangan berkah haji yang besar, dan hati yang dipenuhi kerinduan merasa kehilangan dari jamuan spiritual di Rumah Agung yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Bijaksana dan Maha Penyayang, untuk umat manusia.
Ini adalah tahun kedua ketika musim sukacita dan kebahagiaan spiritual haji menjadi musim perpisahan dan penyesalan, karena penyebaran wabah penyakit epidemi, dan mungkin juga akibat kebijakan pengelola Haram Syarif, yang membuat mata orang-orang beriman tidak dapat melihat dengan jelas simbol persatuan dan kebesaran serta spiritualitas umat Islam, yang saat ini tertutup awan dan debu.
Ujian ini sebagaimana batu ujian lainnya dalam sejarah umat Islam dapat membawa menuju masa depan yang cerah. Masalah yang terpenting bahwa haji dalam bentuk aslinya, bertahan di hati dan jiwa umat Islam, dan kini setelah tubuh ritualnya sementara tidak ada, pesan agungnya tidak berkurang.
Haji adalah ibadah yang misterius dan penuh teka-teki. Konstruksi indah dan kombinasi gerakan dan keheningan di dalamnya, membangun identitas pribadi Muslim dan komunitas Muslim, sekaligus menunjukkan keindahannya di mata dunia.
Di satu sisi, membawa hati para hamba-Nya secara spiritual dengan zikir, kerendahan hati dan munajat yang membawa mereka lebih dekat kepada Allah swt. Di sisi lain, dengan kostum dan gerakan yang sama dan harmonis, menyatukan saudara-saudara yang datang dari seluruh penjuru dunia.
Selain itu, ibadah Haji menjadi simbol tertinggi umat Islam di depan mata dunia dengan segala ritualnya yang bermakna dan misterius, sekaligus menunjukkan itikad tulus dan kebesaran umat Islam kepada pihak-pihak yang mungkin tidak menyukainya.
Tahun ini, ibadah Haji tidak terselenggara sebagaimana biasanya, tetapi perhatian kepada Rabbul Bait, zikir, kerendahan hati, munajat dan istighfar tetap ada. Kehadiran di Arafah tidak bisa kita lakukan, tetapi doa dan munajat di hari Arafah tetap bisa dilakukan. Melempari Iblis dengan batu di Mina tidak bisa kita lakukan, tetapi melawan setan haus kekuasaan bisa dilakukan di mana-mana. Kehadiran tubuh yang bersatu di sekitar Kabah tidak bisa dilakukan, tetapi kehadiran hati yang bersatu dalam naungan ayat-ayat yang terang dari Al-Qur'an, dan berpegang teguh pada tali Allah tetap menjadi tugas bersama kita semua.
Kita, umat Islam saat ini memiliki populasi besar, tanah yang luas, sumber daya alam yang tak terhitung banyaknya, dan negara-negara yang hidup dan terjaga, harus membentuk masa depan dengan sumber dayanya sendiri.
Selama 150 tahun terakhir, bangsa-bangsa Muslim tidak memainkan peran signifikan dalam negara dan pemerintah mereka, kecuali beberapa saja yang telah mengatur sepenuhnya. Kebanyakan masih mengamini kebijakan agresor pemerintah Barat, sehingga menjadi sasaran keserakahan, campur tangan, dan kejahatan mereka.
Keterbelakangan ilmu pengetahuan dan afiliasi politik banyak negara saat ini adalah produk dari kepasifan dan ketidakmampuannya. Bangsa kita, pemuda kita, ilmuwan kita, ulama dan intelektual kita, politisi kita serta partai-partai dan komunitas kita kini harus menebus masa lalu yang memalukan dan tidak membanggakan. Mereka harus berdiri melawan aksi pemaksaan, campur tangan dan kejahatan kekuatan Barat.
Semua pandangan Republik Islam Iran yang menimbulkan kekhawatiran dan membuat marah kubu arogan, karena seruan perlawanan ini. Perlawanan terhadap intervensi dan kejahatan Amerika Serikat, maupun kekuatan agresor lainnya, dan mengambil kendali masa depan dunia Islam dengan berpijak pada ajaran Islam.
Tentu saja, Amerika Serikat dan sekutunya sangat sensitif terhadap slogan "perlawanan" dan menempatkan "Front Perlawanan Islam" sebagai musuhnya. Keseiringan beberapa negara di kawasan dengan Barat juga menjadi kenyataan getir bagi kelanjutan kejahatan mereka.
Jalan lurus yang ditunjukkan oleh ritual haji seperti: Sai, Tawaf, Arafah dan Jumrah, menunjukkan kepada kita mengenai kemuliaan dan kesatuan dalam Ibadah Haji. Tawakal kepada Allah dan perhatian pada kekuatan abadi ilahi, serta keyakinan pada kekuatan bangsa, dan keyakinan terhadap perjuangan, bersama itikad baja untuk terus bergerak dengan harapan besar demi meraih kemenangan.
Realitas di dunia Islam menambah harapan ini, sekaligus memperkuat tekad kita semua. Di sisi lain, kondisi getir dunia Islam, keterbelakangan ilmu pengetahuan dan afiliasi politik, serta instabilitas ekonomi dan sosial, menempatkan kita di depan tugas besar dan perjuangan yang tak kenal lelah.
Bangsa Palestina meminta bantuan kita, demikian juga Yaman yang tertindas dan berdarah membuat hati kita teriris luka. Penderitaan di Afghanistan mengkhawatirkan semua orang. Peristiwa tragis di Irak, Suriah, Lebanon, dan beberapa negara Muslim lainnya yang menjadi arena kejahatan dan intervensi Amerika Serikat dan sekutunya yang terlihat begitu jelas, membangkitkan semangat dan harapan para pemuda.
Di sisi lain, bangkitnya front-front perlawanan di seluruh kawasan sensitif ini, dan kebangkitan bangsa-bangsa mendorong generasi muda yang penuh semangat untuk mewujudkan harapan mulianya. Palestina menghunus "Pedang Quds" dari semua sisi. Quds, Gaza, Tepi Barat, dan wilayah tahun 1948, serta kamp-kampnya, semua bangkit melawan para agresor dalam perang selama dua belas hari.
Yaman yang terkepung menanggung tujuh tahun perang, kejahatan, dan penindasan yang dilancarkan musuh. Meskipun menghadapi kelaparan kekurangan makanan, obat-obatan, dan fasilitas hidup; tapi mereka tidak menyerah kepada penindas dan melawannya dengan kemuliaan.
Di Irak, elemen-elemen perlawanan dengan bahasa yang jelas dan tegas memaksa Amerika Serikat dan anteknya Daesh mundur. Dengan itikad bajanya mereka melawan segala jenis campur tangan dan kejahatan Amerika Serikat dan sekutunya di Irak.
Aksi propaganda Amerika Serikat untuk melemahkan tekad dan aksi para pemuda yang bersemangat bersama elemen-elemen perlawanan di Irak, Suriah, Lebanon, dan negara-negara lain, yang dihubungkan dengan Iran atau otoritas lainnya; jelas merupakan penghinaan terhadap para pemuda pemberani dan sadar itu. Hal ini lahir dari kurangnya pemahaman yang baik dari orang-orang Amerika terhadap bangsa-bangsa di kawasan.
Kesalahpahaman ini menyebabkan Amerika Serikat dipermalukan di Afghanistan. Tapi kemudian pasukan dan kekuatan militernya ditarik keluar, setelah kedatangannya yang penuh gejolak selama dua puluh tahun lalu dengan penggunaan senjata, bom, dan tembakan terhadap warga sipil yang tidak berdaya dan sipil. Tentu saja, bangsa Afghanistan yang sadar harus tetap waspada terhadap alat-alat intelijen AS dan senjata lunak di negaranya.
Negara-negara di kawasan telah menunjukkan bahwa mereka terjaga dan waspada dengan mengambil pendekatan berbeda dari beberapa pemerintah yang masih berusaha menjaga supaya Amerika Serikat tetap puas dengannya, bahkan dengan tuntutan terhadap masalah penting Palestina. Pemerintah yang secara terbuka dan diam-diam menjalin persahabatan dengan rezim Zionis bermakna mengingkari hak rakyat Palestina atas tanah air bersejarahnya. Ini adalah pengerukan sumber daya Palestina. Mereka tidak cukup hanya dengan memanfaatkan sumber daya alam negaranya saja, karena kini mereka menjarah sumber daya bangsa Palestina.
Saudara dan saudariku!
Kawasan kita dan peristiwanya yang cepat dan beragam adalah pameran pelajaran dan pengajaran untuk kita semua. Di satu sisi, kekuatan yang dihasilkan dari perjuangan melawan agresor, dan di sisi lain, penghinaan yang dihasilkan dari ketundukan dan ekspresi kelemahan menghadapi pemaksaan.
Janji ilahi adalah kemenangan para pejuang Islam di jalan Tuhan. Jika kita menolong [agama] Allah, maka Allah akan meolong kita semua. Buktinya adalah para pejuang Islam. Dampak pertama dari perjuangan ini adalah penghentian Amerika Serikat dan penindas internasional lain dari kejahatannya dan campur tangan di negara-negara Muslim, Insya Allah.
Saya memohon kepada Allah swt untuk kemenangan bangsa-bangsa Muslim. Saya mengirimkan salam kepada Imam Mahdi, dan memohon kepada Allah swt supaya menempatkan Imam Khomeini dalam kedudukan yang tinggi bersama para syuhada yang agung.
Wassalam ala ibadillah Shalihin
Sayid Ali Khamenei
6 Zulhijah 1442 Hq
Asaib Ahl Haq Irak: Rezim Zionis dan AS Pelaku Ledakan Baghdad
Sekjen Asaib Ahl al-Haq menyebut Washington membantu dinas intelijen Israel dan negara-negara Arab untuk memperkuat keberadaan kelompok teroris Daesh di Irak
Qais al-Khazali, Sekretaris Jenderal Asaib al-Haq hari Selasa (20/7/2021) mengutuk pemboman Kota Sadr Baghdad, dan mengatakan Amerika Serikat sedang berusaha untuk memperkuat pijakannya di Irak dengan memperkuat kelompok teroris Daesh.
"Daesh diciptakan oleh koalisi Amerika-Israel. Dinas intelijen mereka secara aktif bekerja di belakang layar kelompok teroris ini," ujar Al Khazali.
Sebuah pasar di Kota Sadr, sebelah timur ibukota Irak, Baghdad menjadi target ledakan bom bunuh diri yang dilancarkan kelompok teroris Daesh pada Senin malam yang menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 60 lainnya.
Meskipun kelompok teroris Daesh berhasil dikalahkan di Irak, tapi sejumlah anggota kelompok teroris ini masih hadir di berbagai wilayah negara Arab ini dan melakukan aksi teroris secara sporadis.
Ini Alasan Rezim Zionis Kembali Serang Suriah !
Kementerian luar negeri Suriah menanggapi serangan udara Israel tadi malam dengan mengatakan tentara Suriah akan terus memerangi terorisme yang selama ini didukung rezim Zionis.
Kantor berita resmi Suriah, SANA melaporkan, Kementerian Luar Negeri Suriah hari Selasa mengatakan, serangan udara Israel dilancarkan untuk membantu kelompok teroris yang semakin terdesak di Suriah.
"Serangan ini bertepatan dengan serangan roket oleh kelompok teroris Jabhat al-Nusra di beberapa daerah di provinsi Aleppo dan Hama. Kelompok teroris ini berada di bawah dukungan tak terbatas dari Amerika Serikat, Turki dan rezim Zionis," kata pernyataan kemenlu Suriah.
"Dukungan ini merupakan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB dan resolusi Dewan Keamanan tentang kedaulatan dan integritas teritorial Suriah," tegasnya.
Suriah juga memperingatkan kelanjutan serangan Zionis dengan menekankan bahwa Tel Aviv bertanggung jawab atas konsekuensinya.
Kemenlu Suriah juga menekankan bahwa serangan rezim Zionis tidak akan dapat mendukung tentara bayarannya seperti Daesh, Al-Nusra atau White Helmet, dan tidak akan berhasil menjegal tentara Suriah melanjutkan perjuangannya melawan terorisme.
Rezim Zionis menyerang daerah Al-Safira di selatan Aleppo, tapi berhasil ditangkis oleh unit pertahanan udara Suriah.
Rezim Zionis Lancarkan Serangan Artileri ke Selatan Lebanon
Sumber media melaporkan serangan artileri yang dilancarkan tentara Israel di wilayah selatan Lebanon.
Serangan artileri rezim Zionis di wilayah selatan Lebanon pada Selasa malam yang menyebabkan suara ledakan Shebaa, Golan, Al-Arqoub, Hasiba, dan Marja'iun.
Setelah ledakan ini, pesawat mata-mata Israel terbang di atas wilayah tersebut.
Menteri Urusan Perang Rezim Zionis Israel Benny Gantz kembali mengancam Lebanon dengan mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan krisis Lebanon menjadi ancaman keamanan Israel.
Israel mengklaim ledakan terjadi tak lama setelah dua roket telah ditembakkan dari Lebanon ke Palestina pendudukan.
Kemudian rezim Zionis melancarkan serangan artileri ke perbatasan Lebanon.
Serangan rezim Zionis ke Lebanon bersamaan dengan aksi serupa ke daerah selatan Aleppo, tapi berhasil ditangkis oleh pertahanan udara Suriah.(
Wakil Ketua Dewan Tinggi Syiah Bongkar Kebohongan AS di Lebanon
Wakil ketua Dewan Tinggi Syiah Lebanon mengatakan bahwa pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi dan blokade terhadap Lebanon, tetapi di permukaan menunjukkan simpati kepada rakyat Lebanon.
Situs Al-Ahd hari Rabu (21/7/2021) melaporkan, Sheikh Ali al-Khatib, Wakil Ketua Dewan Tinggi Syiah Lebanon dalam khutbah Idul Adha mengatakan, "Selain sanksi dan blokade, Amerika Serikat menekan politisi Lebanon untuk mencegah negaranya membuka pintu bagi Suriah, Rusia, Iran dan Cina. Pada saat yang sama, dia secara keliru berbicara tentang kepeduliannya terhadap kepentingan Lebanon,".
"Poros Perlawanan telah membuat langkah besar melawan Poros Kejahatan. Hari ini, setelah kekalahan militer melawan Lebanon, Amerika Serikat menggunakan kekuatan lunak dengan tekanan ekonomi dan politiknya," tegasnya.
Lebanon jatuh ke dalam krisis politik dan ekonomi yang parah setelah ledakan di pelabuhan Beirut pada 4 Agustus 2020.
Setelah ledakan terjadi pengunduran diri Hassan Diab dari jabatan Perdana Menteri Lebanon. Kemudian Saad al-Hariri ditunjuk untuk membentuk kabinet baru di Lebanon, tapi gagal setelah sembilan bulan berlalu karena perselisihan dengan Presiden Michel Aoun, dan akhirnya dia mengumumkan pengunduran dirinya dari pemerintah Kamis lalu.
Selama ini, Amerika Serikat telah meningkatkan tekanan ekonominya terhadap Lebanon dengan menjatuhkan sanksi yang tidak adil kepada pejabat Lebanon dan Hizbullah.
Iran Kecam Teror Baghdad dan Siap Bantu Irak Lawan Teroris
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan kesiapan Tehran untuk bekerja sama dengan Irak dalam menghadapi pergerakan teroris.
Saeed Khatibzadeh, Selasa (20/7/2021) mengecam aksi teror di Distrik Sadr, Baghdad, dan menyebut langkah permusuhan itu dilakukan untuk mengulang skenario teroris di Irak. Menurutnya aksi teror yang dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha itu telah membuat rakyat tertindas Irak bersedih.
Khatibzadeh juga menyampaikan belasungkawa pemerintah dan rakyat Iran, untuk rakyat dan pemerintah Irak.
Ledakan bom menggucang pasar Woheilat, Distrik Sadr, Baghdad pada hari Senin malam, menyebabkan 29 orang gugur, dan 47 lainnya terluka.
Kelompok teroris Daesh mengaku bertanggung jawab atas serangan teror ini.
Dukungan Iran terhadap Afghanistan demi Perdamaian dan Keamanan
Republik Islam Iran senantiasa menginginkan pengokohan persaudaraan antara seluruh bangsa Afghanistan.
Seraya menekankan masalah ini, digelar konferensi virtual di Tehran dengan tema "Afghanistan, perdamaian dan keamanan permanen" pada hari Senin (19/7/2021). Konferensi ini diikuti tokoh-tokoh negara tetangga dan kawasan termasuk Cina, Kazakhstan, Rusia dan berbagai etnis.
Sekjen Forum Global Kebangkitan Islam, Ali Akbar Velayati dalam pidatonya di konferensi ini seraya menekankan dukungan Republik Islam Iran terhadap bangsa Afghanistan di jalan perdamaian, keamanan dan pembangunan mengatakan, "Sejarah Afghanistan penuh dengan keberanian dan resistensi rakyat melawan kolonialis dan hegemoni sejak serangan tentara mereah bekas Uni Soviet hingga perlawanan terhadap penjajah Amerika Serikat dan NATO."
Ali Akbar Velayati
Kini setelah 20 tahun pendudukan dan pengiriman ratusan ribu tentara dengan biaya miliaran dolar, tapi hasil dari penempatan pasukan asing di Afghanistan adalah perang dan instabilitas.
Amerika di Afghanistan seperti di Irak, melakukan banyak kejahatan dan di kondisi saat ini ketika mereka terpaksa keluar dari Afghanistan masih berusaha mengobarkan perang di negara ini dan mendiktekan bahwa keluarnya mereka telah memicu perang dan instabilitas di kawasan khususnya Afghanistan.
Salah satu keluarnya Amerika dari Afghanistan adalah biaya besar dari penempatan pasukan ini dan korban tinggi di pihak militer.
Menurut laporan Costs of War, Amerika Serikat selama 20 tahun lalu telah menghabiskan biaya sebesar 2,260 triliun dolar di Afghanistan untuk perang. Selain itu, menurut laporan Televisi NBC News, Amerika di perang panjang ini telah kehilangan 2.300 tentara dan ribuan lainnya mengalami cidera.
Realita sejarah menunjukkan rakyat Afghanistan senantiasa melawan setiap agresi dan ketamakan. Agresor Timur dan Barat kalah dihadapan tekad dan perlawanan pejuang Afghanistan, dan diusir dari wilayah ini.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei Senin (19/7/2021) di pesan haji kepada Muslim dunia seraya mengisyaratkan keluarnya militer AS secara hina dari Afghanistan menjelaskan, "Pemahaman keliru Amerika atas arus muqawama dan transformasi kawasan mendorong Washington terhina di Afghanistan, dan setelah kedatangannya yang penuh gejolak selama dua puluh tahun lalu dengan penggunaan senjata, bom, dan tembakan terhadap warga sipil yang tidak berdaya dan sipil, mereka terjebak di kubangan serta menarik pasukan beserta peralatan militernya dari negara ini. Tentu saja, bangsa Afghanistan yang sadar harus tetap waspada terhadap alat-alat intelijen AS dan senjata lunak di negaranya."
Pejabat Republik Islam Iran berulang kali menyatakan, fokus upaya Iran di Afghanistan adalah menciptakan stabilitas dan keamanan oleh pemerintah Kabul di dalam neger ini dan Tehran dalam hal ini tidak segan-segan melakukan setiap usaha yang diperlukan.
Hamid Shahriari, sekjen Forum Internasional Pendekatan Antar-Mazhab Islam Jumat lalu di kontak telepon dengan sejumlah ulama Afghanistan seraya menjelaskan bahwa perang keinginan musuh seluruh etnis mengungkapkan, "Faksi-faksi yang terlibat konflik di Afghanistan harus meletakkan senjatanya dan menorehkan masa depan pemerintahan di negara ini melalui partisipasi politik."
Tak diragukan lagi perang bukan solusi krisis Afghanistan. Di kondisi sensitif saat ini, berlanjutnya friksi internal dan perang memiliki dampak negatif dan tidak dapat dikompensasi bagi bangsa Afghanistan.
Menurut Sayid Rasool Mousavi, asisten menlu dan dirjen Asia Barat di Kemenlu Iran, "Afghanistan tidak memiliki solusi kecuali dialog, kesepahaman, perdamaian, pemaafan, saling memahami dan melupakan masa lalu, serta memandang masa depan. Saat ini harus dicapai peluang perdamaian, bukan besok karena akan terlambat."