
کمالوندی
Pasukan AL Iran Terlibat Kontak Senjata dengan Perompak di Laut Merah
Komandan Angkatan Laut Iran mengabarkan kontak senjata antara pasukan pengawal kapal Iran, dengan para perompak bersenjata di Laut Merah.
Laksamana Shahram Irani, Rabu (18/5/2022) seperti dikutip Humas AL Militer Iran mengatakan, "Tim pengawalan AL Militer Iran, Rabu dinihari menerima pesan permintaan bantuan dari kapal Iran, yang diserang perahu-perahu perompak laut di Laut Merah, segera menuju lokasi, dan terlibat kontak senjata dengan para perompak bersenjata."
Ia menambahkan, "Setelah tim pengawalan AL Iran tiba di lokasi, dan terlibat kontak senjata, para perompak bersenjata terpaksa meninggalkan lokasi."
Komandan AL Militer Iran menegaskan, setelah terbentuknya koalisi maritim baru Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, aksi perompakan laut di perairan penting dan strategis ini mengalami peningkatan.
Ini adalah kontak senjata kedua yang terjadi antara pasukan AL Militer Iran dengan para perompak bersenjata dalam satu minggu terakhir di perairan internasional.
Rahbar Menekankan Regenerasi Sumber Daya Manusia Iran
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, menilai upaya menambah generasi dan meregenerasi sumber daya manusia negara ini, serta usaha menyelamatkan Iran dari masa depan suram akibat penuaan populasi, sebagai kebijakan vital dan paling urgen.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (18/5/2022) dalam pesannya untuk para pegiat masalah kependudukan yang tengah menggelar pertemuan di Badan Nasional Kependudukan Iran mengatakan, "Upaya menambah generasi dan peremajaan sumber daya manusia Iran, dan dukungan atas institusi keluarga adalah salah satu kewajiban terpenting para pejabat pemerintah dan masing-masing warga negara."
Ayatullah Khamenei menambahkan, "Kewajiban ini lebih ditekankan untuk individu, pusat-pusat sosial yang berpengaruh, dan lembaga kebudayaan, ini adalah kebijakan vital bagi masa depan jangka panjang Iran."
Lebih lanjut Rahbar menjelaskan, "Penelitian-penelitian ilmiah yang jujur menunjukan bahwa kebijakan ini dapat menghindarkan negara dari semua kerusakan potensial atau yang dibayangkan, dan masa depan negara akan menikmati hasil dari kebijakan tersebut."
Ayatullah Khamenei dalam pesannya juga menyarankan para pejabat pemerintah di bidang kependudukan, selain mematuhi aturan hukum dan semacamnya, mereka juga harus memperhatikan pembangunan budaya di ruang publik, dan di dalam sistem kesehatan negara.
Pelapor PBB: 120 Miliar Dolar Aset Iran di Luar Negeri Diblokir AS
Pelapor khusus PBB menyinggung dampak negatif aksi sepihak penyalahgunaan hak asasi manusia dan mengatakan, sejak keluarnya Amerika Serikat dari JCPOA, 100-120 miliar dolar aset Iran di luar negeri diblokir AS.
Alena Douhan, Rabu (18/5/2022) menggelar jumpa pers di Tehran, dan mengatakan bahwa masalah yang menjadi perhatiannya adalah dampak negatif sanksi atas hak asasi manusia.
Ia juga berterimakasih kepada pemerintah Iran, dan Dewan HAM Iran karena telah memfasilitasi kunjungannya ke Tehran.
"Iran menjadi target luas sanksi, dan Amerika Serikat telah menerapkan sanksi-sanksi keuangan serta perdagangan yang berat terhadap Iran, sejak dekade 1970, dan Washington berusaha mengucilkan Iran dari sistem keuangan dan perdagangan dunia," imbuhnya.
Pelapor khusus PBB menjelaskan, AS secara sepihak keluar dari JCPOA, dan menerapkan sanksi-sanksi, serta memasukan Bank Sentral Iran dan beberapa bank lain ke daftar sanksi, mengeluarkan sejumlah banyak perusahaan Iran dari pasar, dan aset Iran yang diblokir di luar negeri mencapai 100-120 miliar dolar.
Ia menambahkan, lebih dari 700 individu serta instansi Iran masuk ke dalam sanksi ini, dan dampak sanksi ini menghantam kelompok-kelompok rentan, dan para kepala rumah tangga. Di sisi lain, bantuan kemanusiaan melalui badan-badan internasional tidak pernah dilakukan terhadap Iran, karena masalah transfer uang.
Idul Fitri, Hari Kemenangan atas Diri Sendiri (2)
Idul Fitri, Hari Kemenangan atas Diri Sendiri (1)
Hari ini adalah Idul Fitri, yang menjadi salah satu hari raya terbesar umat Islam. Idul Fitri merupakan hari raya doa-doa yang tulus dan perayaan kemenangan manusia atas dirinya (nafsu) sendiri.
Hari ini adalah hari kebahagiaan bagi mereka yang setelah 30 hari berlatih untuk mengendalikan diri, dan telah mencapai cahaya makrifat (pengetahuan). Kini orang-orang Mukmin akan tetap menjadi "tunas baru" setelah sebulan dirawat, dan keberadaannya di bumi berkembang, dan berbuah (menghasilkan).
Menurut Imam Ali as, pada hari ini, seorang malaikat menyampaikan kabar baik kepada hamba-hamba Allah Swt bahwa Dia telah mengampuni dosa-dosa masa lalu hamba-hamba-Nya, dan tinggal melihat bagaimana mereka akan berperilaku di sisa hari-hari kehidupan lainnya.
Hari Raya Idul Fitri telah tiba sebagai hadiah dari Allah Swt atas ibadah dan penghambaan selama sebulan penuh. Manusia kembali kepada fitrahnya dan menikmati kemenangan besar yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta.
Idul Fitri adalah hari raya kesucian dan kebersihan jiwa manusia. Pada hari ini, Allah Swt memberikan kabar gembira tentang penerimaan ibadah, taubat, dan doa sebagai pelita meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Perayaan hari kemenangan ini merupakan sangat penting khusus bagi orang beriman, setelah menjalankan ibadah satu bulan lamanya pada bulan suci Ramadan. Untuk menjadi suci, seluruh egosentrisme dan kesombongan manusia diredam demi menjaga hubungan baik dengan seluruh umat manusia, lingkungan, alam, dan segala sesuatu di luar diri dan pribadinya.
Seiring datangnya bulan Syawal, umat Islam kembali ke fitrah dan menyambut seruan Allah Swt dengan mengangungkan dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya. Puji dan syukur hanya untuk-Nya dan Dia-lah yang telah membimbing umat manusia menuju kecucian dan kebaikan.
Idul Fitri adalah hari kegembiraan umat Islam dan detik-detik limpahan rahmat Ilahi atas jiwa dan raga manusia. Pada hari ini, satu bulan penuh ujian besar Ilahi telah berakhir dan beruntunglah bagi mereka yang mampu menahan hawa nafsu dalam segala urusan duniawi.
Malam Idul Fitri merupakan sebuah kesempatan untuk menghapus dosa karena malam itu sarat dengan keutamaan. Sungguh beruntung mereka yang memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbanyak amal kebaikannya dan mengikat janji untuk memelihara apa yang telah didapatkannya selama bulan puasa.
Pada pagi harinya, umat Islam berbondong-bondong pergi menunaikah shalat seraya melantunkan zikir, takbir, dan tahmid. Hari Raya Idul Fitri adalah hari mengingat Allah, memuji dan mensyukuri karunia-Nya. Salat Idul Fitri merupakan kegiatan utama pada hari itu. Dengan kata lain, hari raya Idul Fitri adalah hari paling indah dan paling agung.
Keagungan takbir yang berkumandang ketika memasuki tempat shalat mengubah hati dan mewujudkan atmosfir spiritual dalam diri manusia. Orang-orang mukmin berdiri dalam barisan yang teratur rapi untuk menghadap Allah Swt.
Imam Ali as menyamakan Idul Fitri dengan hari kiamat dan berkata, "Wahai masyarakat! Hari kalian ini adalah sebuah hari dimana orang-orang baik akan mendapat balasan dan orang-orang jahat akan berputus asa di dalamnya. Dunia adalah arena kompetisi dan akhirat waktu untuk menuai pahala, sementara surga adalah hadiah perlombaan itu dan neraka adalah tempat bagi mereka yang kalah. Idul Fitri adalah hari yang paling mirip dengan hari kiamat. Pada hari kiamat, orang-orang yang merugi akan menyesal dan murka, sementara mereka yang beruntung akan memperoleh kemenangan dan tenggelam dalam nikmat Ilahi."
Idul Fitri adalah hari kepulangan seseorang kepada fitrah yang suci dan hari terwujudnya kembali persatuan umat Islam.
Idul Fitri memiliki sedikit perbedaan dengan hari-hari besar Islam lainnya. Sekalipun Idul Fitri memiliki kesamaan dengan hari-hari besar lainnya sebagai hari kegembiraan, tapi di hari ini dilakukan shalat, munajat, penghambaan, dan jauh dari sekadang bersenang-senang. Ini merupakan ciri khas orang mukmin yang dijelaskan oleh Allah Swt dalam al-Quran, "Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya..." (QS. al-Qashash: 55)
Dalam Islam, semua gerakan dan garis kehidupan orang mukmin selalu mengejar tujuan yang bermanfaat dan konstruktif. Dengan alasa itu, mereka yang beriman akan menjauhi segalah bentuk pekerjaan dan pikiran yang tidak bermanfaat, karena akan membuat manusia lalai akan Allah dan mencegahnya untuk berpikir positif. Mereka di hari raya Idul Fitri berusaha waspada dan berusaha lebih keras lagi.
Mengagungkan syiar-syiar Ilahi termasuk keistimewaan hari raya Idul Fitri. Syiar Takbir, Tahlil, Tahmid, dan bersyukur kepada Allah ketika melihat hilal 1 Syawal, hingga penyelenggaraan salat Idul Fitri termasuk amalan yang menambah nilai dan keistimewaan hari ini.
Rasulullah Saw bersabda, "Hiasi hari-hari raya kalian dengan Takbir." Dalam hadis yang lain disebutkan, "Idul Fitri dan Idul Adha harus dihiasi dengan syiar La Ilaaha Illallaah, Allahu Akbar, Alhamdulillah dan Subhanallah."
Seorang ulama besar, Syeikh Mufid menulis, "Hari pertama bulan Syawal dijadikan hari raya bagi mereka yang beriman, karena mereka bergembira atas penerimaan amal perbuatannya di bulan Ramadan, Allah Swt mengampuni dosa-dosa mereka, menutupi aib dan kekurangan, dan kabar gembira datang dari Allah kepada mereka bahwa mereka akan diberikan pahala yang sangat banyak. Orang-orang mukmin bergembira karena berhasil mencapai beberapa tahapan dari kedekatan dengan Allah akibat usaha siang-malam di bulan Ramadan. Salah satu amalan hari ini adalah mandi yang menjadi simbol kesucian dari dosa, menggunakan wewangian, memakai pakaian yang indah dan bersih serta pergi ke tanah luas untuk melakukan salat. Semua ini menandakan kegembiraan yang berasal dari kebijaksanaan."
Imam Ali as berkata, "Ketika hilal bulan Syawal muncul, terdengar suara para malaikat yang berkata wahai orang-orang beriman datanglah dan terima upah kalian. Ketahuilah bahwa sesuatu yang paling dekat dengan pria dan wanita yang berpuasa adalah pada akhir Ramadan, para malaikat dari sisi Allah berseru, 'Wahai para hamba Allah! Terimalah kabar gembira bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosa masa lalu, karenanya berpikirlah tentang masa akan datang dan kehidupan baru kalian..."
Dapat dikatakan bahwa dengan berakhirnya bulan Ramadan dan tibanya Idul Fitri, telah dimulai manusia baru dan kehidupan baru. Manusia ini berbeda dengan yang sebelumnya, ia kini memiliki kemampuan memahami yang lebih luas karena telah sebulan berlatih dan diuji oleh Allah.
Puasa membuat manusia mengenal kesulitan orang lain, sehingga ketegarannya menjadi bertambah, sementara kesabaran dan keadilannya tumbuh dengan baik. Manusia besar ini merasakan perubahan mendalam pada dirinya dan di pagi hari Idul Fitri hal pertama yang dilakukannya adalah membayar zakat fitrah.
Zakat merupakan amal yang dapat mensucikan individu dan menumbuhkan tunas kebajikan pada diri seseorang yang menyebabkan masyarakat semakin maju. Dengan kata lain, zakat dari satu sisi mensucikan kotoran dan dari sisi lain menyempurnakan seseorang.
Idul Fitri pada hakikatnya hari pembebasan dari kegelapan yang mungkin dialami manusia sepanjang hidupnya dengan melakukan perbuatan dosa. Sejatinya, hari Idul Fitri adalah hari untuk kembali pada fitrah Ilahi dan mengambil pelajaran darinya.
Imam Ali as berkata, "Ketika kalian keluar dari rumah untuk melakukan salat Idul Fitri, ingatlah masa ketika akan pergi ke rumah kalian di surga. Ketika kalian berdiri untuk shalat, ingatlah masa ketika kalian berdiri di hadapan Allah dan mulai menghisab kalian. Dan ketika kalian kembali ke rumah setelah melaksanakan shalat, ingatlah masa ketika akan kembali ke rumah kalian di surga."
Hari raya Idul Fitri adalah awal dari sebuah perjalanan. Dengan cara ini, jika seseorang menjaga perilaku dan tindakannya, ia akan mencapai tujuannya dengan selamat.
Idul Fitri adalah hari raya perjanjian dengan Allah Swt untuk tetap di jalan bimbingan dan kemurnian. Maka pada Idul Fitri ini, semua orang akan memasuki pengadilan ilahi sebanyak yang dia pelajari dan ketahui.
Pada hari Idul Fitri, umat Islam, --setelah sebulan beribadah dengan tulus kepada Sang Pencipta dan duduk di jamuan Tuhan yang tak berujung--, melakukan salat syukur dan memenuhi dunia dengan spiritualitas dan cinta dengan suara Takbir dan ucapan syukur.
Hamas Tuntut Pengadilan terhadap Pejabat Zionis
Wakil Kepala Biro Politik Hamas Saleh al-Arouri menuntut agar para pejabat rezim Zionis Israel bertanggung jawab dan diadili atas kejahatan pembunuhan terhadap reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh.
Pasukan rezim Zionis menyerbu kamp Jenin di wilayah pendudukan pada Rabu (11/5/2022) pagi, dan menembak mati koresponden Al Jazeera, Shireen Abu Akleh.
Menurut Pusat Informasi Palestina, Saleh al-Arouri dalam sebuah wawancara dengan saluran berita al-Aqsa pada hari Kamis (12/5/2022) mengatakan, Shireen Abu Akleh adalah seorang martir heroik yang berjuang untuk Palestina dan mengorbankan hidupnya untuk kebenaran.
Dia menambahkan, Shireen Abu Akleh adalah salah satu simbol perjuangan bangsa Palestina, dan perjuangan bangsa ini pada akhirnya akan berujung pada kehancuran rezim pendudukan.
"Kejahatan dan pembunuhan terhadap Shireen Abu Akleh alih-alih akan mencegah Palestina melanjutkan perjuangan mereka melawan rezim pendudukan, tetapi justru akan memperkuat tekad Palestina untuk mencapai keadilan," tegas anggota senior Hamas itu.
Saleh al-Arouri menuturkan, kejahatan ini membuktikan bahwa satu-satunya cara untuk menghadapi rezim Zionis adalah perjuangan yang komprehensif, yang dipimpin oleh perlawanan bersenjata.
Sebelumnya, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, jurnalis dan anggota media di Palestina, sebagai penjaga kebenaran, akan melanjutkan jalan yang diambil oleh Shireen Abu Akleh dan para syuhada media di Palestina yang telah mendahuluinya.
Pertemuan Rahbar dengan Emir Qatar
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani bersama dengan delegasi tingkat tinggi politik dan ekonomi tiba di Tehran pada hari ini, Kamis (12/5/2022) dan disambut oleh Wakil Presiden Republik Islam Mohammad Mokhber.
Emir Qatar mengunjungi Tehran atas undangan resmi dari Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi. Setelah bertemu dengan Sayid Raisi dan menggelar jumpa pers bersama, Sheikh Tamim bertemu Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.
Dalam pertemuan tersebut, Ayatullah Khamenei menyebut penindasan selama beberapa dekade rezim Zionis terhadap rakyat Palestina sebagai kenyataan pahit dan pukulan bagi dunia Islam dan dunia Arab.
"Republik Islam Iran mengharapkan dunia Arab untuk memasuki arena aksi politik secara eksplisit. Pendekatan dan sikap negara-negara Arab terhadap kejahatan rezim Zionis, jika karena ketakutan atau keserakahan, maka mereka harus tahu bahwa hari ini rezim penajajah (Zionis Israel) tidak dalam situasi di mana ia dapat didambakan atau ditakuti," kata Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan Sheikh Tamim dan delegasi yang menyertainya di Tehran pada hari Kamis (12/3/2022) .
Rahbar mengatakan bahwa solusi untuk masalah kawasan berada di tangan negara-negara di kawasan itu sendiri dan melalui dialog.
"Masalah Suriah dan Yaman juga dapat diselesaikan melalui dialog. Tentu saja, dialog tidak boleh dari posisi lemah, sementara pihak lain, terutama Amerika Serikat dan pihak lainnya, mengandalkan kekuatan militer dan finasial," tambahnya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut menekankan bahwa tidak perlu intervensi asing untuk mengatur kawasan.
"Zionis membuat kerusakan di mana pun mereka menginjakkan kaki, dan tidak dapat memberikan kekuatan atau hak istimewa (nilai) kepada negara-negara, sehingga negara-negara di kawasan harus memperkuat hubungannya sebisa mungkin melalui kesamaan berpikir dan kerja sama," tegasnya.
Ayatullah Khamenei menekankan perlunya peningkatan kerja sama politik dan ekonomi antara Iran dan Qatar. Menurutnya, kekuatan dan stabilitas hubungan Iran dengan Qatar akan menguntungkan kepentingan kedua negara.
"Tingkat hubungan ekonomi kedua negara saat ini sangat rendah dan harus dilipatgandakan. Kesepakatan-kesepakatan yang telah ditentukan antara Iran dan Qatar harus dilaksankan dalam jangka waktu yang ditentukan," pungkasnya.
Sementara itu, Emir Qatar mengungkapkan kepuasannya atas kunjungan keduanya ke Iran dan menyinggung posisi terkemuka Pemimpin Besar Revolusi Islam di dunia Islam.
"Kejahatan rezim Zionis di Palestina sangat mengerikan dan semua pihak harus menolak peristiwa di Palestina," tegas Sheikh Tamim.
Dia juga menilai solusi untuk masalah negara-negara di kawasan, termasuk Suriah, Irak dan Yaman adalah melalui dialog.
Emir Qatar menyinggung hubungan ekonomi antara negaranya dan Iran dengan mengatakan, komite ekonomi antara kedua negara telah diaktifkan dan kerja sama ekonomi akan ditingkatkan secara signifikan pada tahun depan.
Qatar merupakan salah satu negara yang menjadi prioritas dalam kebijakan luar negeri Iran, dan dari tinjauan sejarah hubungan mereka menunjukkan bahwa hubungan kedua negara selalu erat dan terus berkembang.
Rahbar: Suriah Berhasil Menangkan Sebuah Perang Internasional
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menilai perlawanan rakyat dan pemerintah Suriah, serta kemenangan dalam sebuah perang internasional, telah meningkatkan kredibilitas dan marwah negara ini.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Minggu (8/5/2022) dalam pertemuan dengan Presiden Suriah, Bashar Al Assad dan rombongan, menyinggung keberhasilan-keberhasilan besar yang diraih Suriah, di arena politik dan militer.
Rahbar menuturkan, "Suriah hari ini bukan Suriah sebelum perang, meski saat itu tidak ada kerusakan-kerusakan, namun penghormatan dan kredibilitas Suriah sekarang jauh lebih besar dari sebelumnya, dan semua orang sekarang memandang Suriah sebagai sebuah kekuatan."
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa hari ini Presiden dan rakyat Suriah, terhormat di mata bangsa-bangsa kawasan.
"Beberapa pemimpin negara kawasan bertemu para pejabat Rezim Zionis, dan minum kopi bersama, tapi rakyat negara-negara ini di Hari Quds turun memenuhi jalan-jalan, dan meneriakan anti-Zionis, inilah realitas hari ini di kawasan," imbuhnya.
Rahbar juga mengenang perjuangan Letjen Syahid Qassem Soleimani dan menuturkan, "Syahid terhormat itu punya keyakinan khusus terkait Suriah, dan dalam arti sebenarnya telah melakukan pengorbanan, dan sepak terjangnya di Suriah, tidak berbeda dengan sepak terjangnya selama delapan tahun perang pertahanan suci di Iran."
Ayatullah Khamenei menambahkan, "Syahid Soleimani dan anggota unggul IRGC lain termasuk Syahid Hamedani, benar-benar bekerja dengan jiwa dan hati, dan memandang masalah Suriah layaknya sebagai sebuah kewajiban dan tugas suci."
Rahbar juga menyinggung sikap persahabatan dan simpati sebagian negara yang beberapa tahun sebelumnya melawan Suriah. Ia menjelaskan, "Jalan masa depan harus diperjelas oleh pengalaman-pengalaman di masa lalu."
Pada saat yang sama, Ayatullah Khamenei menganggap semangat dan keceriaan Presiden Suriah sebagai faktor yang membuka kesempatan dilakukannya pekerjaan-pekerjaan besar.
"Pribadi Presiden dan pemerintah Republik Islam Iran juga benar-benar memiliki semangat, keceriaan dan tekad yang tinggi, mereka menaruh perhatian besar pada Suriah, dan memiliki motivasi serius, dan peluang ini harus digunakan untuk meningkatkan hubungan dua negara lebih dari sebelumnya," papar Rahbar.
Di sisi lain, Presiden Suriah berterimakasih atas sikap dan dukungan rakyat dan pemerintah Iran, dan di saat yang sama mengenang perjuangan Syahid Qassem Soleimani.
Ia menuturkan, "Perlawanan dan sikap kukuh Iran, dalam empat dekade terakhir terkait masalah kawasan, khususnya Palestina, menunjukkan kepada masyarakat kawasan bahwa jalan Iran, adalah jalan yang benar dan asasi."
Bashar Al Assad menambahkan, "Kerusakan-kerusakan akibat perang dapat direkonstruksi, tapi jika asas dan prinsip rusak, maka itu tidak bisa diperbaiki, dan perlawanan rakyat Iran, yang berlandaskan prinsip Imam Khomeini dan dilanjutkan dengan bimbingan Ayatullah Khamenei, membuka peluang kemenangan-kemenangan besar rakyat Iran, dan masyarakat kawasan terutama rakyat Palestina."
Presiden Suriah menegaskan, "Beberapa pihak mengira dukungan Iran atas poros perlawanan adalah dukungan senjata, padahal dukungan dan bantuan terpenting Republik Islam Iran terletak pada arena semangat perlawanan dan kontinuitasnya, pada saat yang sama, hubungan strategis Iran-Suriah menyebabkan Rezim Zionis gagal menguasai kawasan."
Lagi, Aksi Penembakan Terjadi di Wilayah Pendudukan Palestina
Aksi penembakan terjadi di daerah Rosh Ha'Ayin di wilayah tengah Palestina pendudukan.
Situs berita Arab 48 Sabtu (7/5/2022) malam melaporkan, dua orang terluka dalam aksi penembakan di daerah Rosh Ha'Ayin di bagian tengah wilayah Palestina pendudukan dekat stasiun kereta api, dan salah satunya dalam kondisi kritis.
Polisi rezim Zionis mengklaim insiden ini sebagai masalah kriminal, tetapi tidak menahan tersangka. Tidak ada rincian lebih lanjut yang dirilis tentang penyebab penembakan dan pelakunya.
Pekan lalu, operasi syahid terjadi di daerah El-Aad dekat Tel Aviv menyebabkan tiga orang Zionis tewas.
Operasi perlawanan ini dilakukan oleh dua pemuda Palestina dan tentara rezim Zionis tidak berhasil bisa menangkap mereka.
Abdul Latif al-Qanu, Juru Bicara Hamas menanggapi operasi anti-Zionis tersebut dengan mengatakan,"Operasi semacam itu merupakan pukulan fatal bagi rezim Zionis dan sistem keamanannya,".
Ini Pemicu Hamas Ancam akan Bombardir Tel Aviv
Gerakan Hamas mengeluarkan ancaman keras kepada rezim Zionis dengan menyatakan akan membombardir Tel Aviv dengan rudal, jika militer rezim Zionis membunuh para pemimpin gerakan perlawanan Palestina.
Hamas dalam sebuah pernyataan resmi yang disampaikan kepada rezim Zionis melalui pemerintah Mesir sebagai mediator hari Sabtu (7/5/2022), mendesak rezim Zionis segera menghentikan serangannya terhadap Masjid Al-Aqsa dan mengembalikan situasi ke tahun-tahun sebelum tahun 2000.
Hamas juga mengatakan kepada pejabat Mesir bahwa gerakan itu tidak takut akan ancaman Zionis untuk membunuh para pemimpinnya.
"Tel Aviv sangat menyadari konsekuensi dari kebodohan seperti ini, dan pemboman di kota-kota Zionis akan dilanjutkan jika mereka memulai operasi pembunuhan para pemimpin perlawanan Palestina," kata pernyataan Hamas kemarin.
“Ancaman pembunuhan para pemimpin Hamas bukanlah ancaman baru. Kami telah terbiasa dengan gertakan Zionis yang rapuh ini. Tapi jika mereka melakukannya, kami akan membalas dengan keras," tegasnya.
Sebelumnya, Yahya al-Sanwar menyerukan kepada rakyat Palestina dan Gaza untuk melanjutkan operasi perlawanan mereka di Tel Aviv, sebagai tanggapan atas agresi rezim Zionis di Masjid Al-Aqsa.
Sebuah media rezim Zionis dalam laporannya menulis, "Yahya Sanwar adalah ancaman nyata bagi masa depan Israel dan rezim ini harus membunuh Sanwar sesegera mungkin,"