کمالوندی

کمالوندی

 

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyebut munculnya Intifada baru dan kehadiran epik dan berani dari generasi muda Palestina di front perlawanan sebagai mimpi buruk bagi rezim Zionis serta pendukung regional dan trans-regionalnya.

Tentara rezim Zionis menyerang warga Palestina di Masjid Al-Aqsa hari Jumat, yang menyebabkan lebih dari 150 warga Palestina terluka dan sedikitnya 400 orang lainnya ditahan.

Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) dalam sebuah pernyataan Jumat (15/4/2022) mengatakan, "Tindakan baru agresi dan kejahatan rezim Zionis terhadap Masjid Al-Aqsa meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah operasi kesyahidan mujahidin yang setia dan bersemangat dari pemuda Palestina, terutama di jantung rezim Zionis. Ini mengungkapkan ketakutan Zionis tentang pembentukan Intifada baru dan kedalaman perjuangan bangsa Palestina, terutama para pemuda  remajanya menghadapi rezim Zionis,".

“Penodaan nilai-nilai suci umat Islam dan penyerangan terhadap Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan, yang dilakukan oleh pasukan keamanan rezim Zionis dengan mengerahkan peralatan militer dan menyerang secara brutal hingga menyebabkan jemaah Palestina yang tidak berdaya cedera dengan jumlah lebih dari 150 orang. Serangan ini gagal mewujdkan tujuannya, dan tidak akan berdampak pada perlawanan heroik dan berkobar dari Mujahidin di hari-hari Intifada. Bahkan Zionis akan menghadapi lebih banyak mimpi buruk dan tantangan yang lebih serius,".

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menekankan perlunya masyarakat internasional untuk menanggapi perkembangan di Palestina dan kejahatan perampas Al-Quds Sharif di Masjid Al-Aqsa dan wilayah pendudukan lainnya.

 

Kepala IRIB World Service mengkritik langkah Facebook menghapus akun IFilm 2 dari jejaring sosial ini.

Ahmad Norouzi, Kepala IRIB World Service hari Sabtu (16/4/2022) menanggapi langkah Facebook menghapus laman saluran TV iFilm 2, dengan mengatakan, "Di hari ketika para penghasut telah melakukan segala upaya untuk meningkatkan ketegangan antara rakyat Iran dan Afghanistan, Amerika Serikat menggunakan dominasinya di media sosial untuk mendominasi narasi pilihannya,".

Baru-baru ini, akun Facebook iFilm 2 TV, yang tidak menyiarkan konten politik apa pun, telah dihapus, sehingga saluran TV yang paling diminati rakyat Afghanistan ini tidak akan diizinkan untuk beraktivitas di media sosial.

IFilm 2 adalah saluran khusus iFilm untuk menyiarkan serial dan film Iran dengan audiens non-Iran berbahasa Persia, terutama di Afghanistan dan Tajikistan.

Sebelumnya, sejumlah akun media sosial milik IRIB, termasuk Kepala IRIB World Service telah dihapus dari Google, Microsoft, Twitter, dan Facebook.

 

Juru bicara Badan Energi Atom Iran mengatakan, seperti sebelumnya kamera-kamera terus merekam informasi, jika kesepakatan tercapai, maka IAEA bisa mengakses informasi itu, tapi jika tidak, kemungkinan informasi itu akan dihapus.

Pada Kamis lalu Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional, IAEA, Rafael Grossi dalam laporan terkait verifikasi pelaksanaan JCPOA, mengabarkan pemasangan kamera-kamera pengawasan IAEA di fasilitas nuklir Natanz, setelah mesin-mesin produksi sentrifugal dipindahkan dari Karaj ke Natanz.
 
Namun Mohammad Reza Ghaebi, Deputi Wakil tetap Iran di Organisasi-organisasi Internasional di Wina mengatakan, IAEA tidak bisa mengakses informasi yang disimpan kamera-kamera itu, dan selama Iran belum kembali ke implementasi JCPOA, informasi-informasi tersebut tidak akan diserahkan ke IAEA.
 
Sehubungan dengan ini, Sabtu (16/4/2022), Jubir Badan Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi menuturkan, "Sungguh disesalkan karena serangan teror di kompleks nuklir Karaj, kami terpaksa meningkatkan pengawasan keamanan, artinya kami memindahkan bagian penting dari mesin-mesin, dan sisanya dipindahkan ke Natanz dan Isfahan."
 
Ia menambahkan, "Dengan kata lain mesin-mesin produksi suku cadang sentrifugal sudah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman karena alasan keamanan, dan sekarang sedang bekerja." (HS) 

 

Wakil kabinet sementara Taliban kembali berjanji akan membuka sekolah untuk perempuan di seluruh Afghanistan dalam waktu dekat.

Mullah Abdul Ghani Baradar selama kunjungannya ke provinsi Farah hari Sabtu (16/4/2022) mengatakan "Sekolah perempuan akan segera dibuka kembali di Afghanistan dan anak perempuan Afghanistan dapat menghadiri kelas dengan memperhatikan masalah agama,".

"Langkah-langkah telah diambil untuk membuka kembali sekolah perempuan dan sekolah-sekolah ini akan segera dibuka kembali," ujar Abdul Ghani.

Tapi, pejabat senior Taliban ini tidak menyebutkan kapan sekolah perempuan akan dibuka kembali, atau bagaimana kondisi mereka nantinya.

Beberapa hari yang lalu, Kementerian Pendidikan Taliban mengumumkan bahwa pembukaan kembali sekolah perempuan hanya dimungkinkan atas perintah pemimpin Taliban.

Aziz Ahmad Ryan, Juru Bicara Kementerian Pendidikan Taliban, menjelaskan, "Kami telah mengirim rencana dan proposal untuk pembukaan kembali sekolah perempuan ke kantor kepala (Taliban), yang hasilnya akan ditentukan dalam beberapa hari ke depan,".

Taliban menghadapi tekanan kuat dari komunitas internasional karena mencegah dibukanya kembali sekolah-sekolah perempuan.

 

Taliban, yang telah berkuasa di Afghanistan sejak Agustus 2021, menutup sekolah menengah perempuan dalam tindakan yang tidak terduga pada 23 Maret tahun ini sekitar satu jam setelah pembukaan kembali sekolah yang telah lama diumumkan. Langkah tiba -tiba ini memicu kemarahan masyarakat internasional.

 

Menteri Luar Negeri Kuba mengutuk keras serangan tentara rezim Zionis terhadap orang-orang Palestina di Masjid Al-Aqsa.

Menteri Luar Negeri Kuba,  Bruno Rodríguez  di akun Twitternya hari Sabtu  mengecam keras serangan Zionis di Masjid Al-Aqsa, dan menekankan solidaritas pemerintah Kuba dan rakyat terhadap perjuangan Palestina.

Kejahatan rezim Zionis baru-baru ini terhadap rakyat Palestina yang tertindas memicu gelombang kecaman internasional yang luas.

Serangan tentara rezim Zionis terhadap orag-orang Palestina di Masjid Al-Aqsa pada hari Jumat (15/4/2022) menyebabkan hampir 350 warga Palestina terluka, dan sedikitnya 400 lainnya ditahan.

Hamas memperingatkan rezim Zionis akan melancarkan operasi baru, Pedang Quds 2, jika rezim Zionis masih melanjutkan agresinya di Masjid Al-Aqsa.

Tindakan represif rezim Zionis terhadap orang-orang Palestina di Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa berlangsung di saat Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada tahun 2016 menyatakan bahawa Masjid Al-Aqsa sebagai tempat suci bagi umat Islam.

Kota Quds, yang menjadi tempat Masjid Al-Aqsa berdiri dahulu merupakan kiblat pertama umat Islam, dan  bagian integral dari Palestina, serta salah satu dari tiga tempat suci Islam yang paling penting.

Al Quds berada di bawah pendudukan Israel sejak 1967 hingga kini.

 

Menurut media Amerika Serikat, Rusia saat ini tengah berhadapan dengan sanksi-sanksi luar biasa, dan mungkin terpaksa meminta bantuan sekutunya yang berpengalaman disanksi Barat selama lebih dari empat dekade.

Stasiun televisi CNN, Jumat (15/4/2022) melaporkan, karena hampir seluruh bidang ekonomi Rusia, sekarang berhadapan dengan sanksi luar biasa, maka mungkin saja Moskow terpaksa meminta bantuan pada salah satu sekutu terpercayanya yang berpengalaman di bidang sanksi.
 
"Sebelum pecahnya perang Ukraina, Iran adalah negara dunia yang paling banyak disanksi, tapi saat ini Rusia juga memegang rekor yang sama, dan kedekatan kedua negara bisa semakin erat seiring dengan meningkatnya eskalasi perang di Ukraina," imbuhnya.
 
Direktur Eksekutif Gulf State Analytics di Washington, Giorgio Cafiero mengatakan, "Kepentingan bersama untuk membantu pihak lain dalam menghindari sanksi, penting bagi dinamika hubungan Iran-Rusia."
 
Sebelumnya Menteri Transportasi Rusia Vitaly Savelyev menuturkan, Moskow sedang mengkaji kemungkinan meminta bantuan Iran, untuk menghadapi sanksi suku cadang pesawat, serta perbaikan dan pemeliharaan pesawat.

 

Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina mengumumkan, kelompok perlawanan akan membalas kejahatan Rezim Zionis di kota Jenin, berapa pun biayanya.

Dikutip Russia Today, Senin (11/4/2022), Jihad Islam mengabarkan kemungkinan perang antara kelompok perlawanan Palestina dengan Rezim Zionis Israel.
 
"Kelompok perlawanan Palestina tidak akan membiarkan kejahatan Rezim Zionis di Jenin berlanjut, dengan alasan apa pun," imbuhnya.
 
Sekjen Jihad Islam Palestina, Ziad Nakhala mengatakan, "Perlawanan palestina di bulan Ramadan ini sedang berada di ambang perang dengan musuh."
 
Ia menambahkan, "Keputusan Gaza untuk menghadapi dan membalas kejahatan Zionis, sudah dilimpahkan pada pasukan perlawanan, dan mereka tidak akan pernah mengecewakan penduduk kota Jenin, Al Quds dan seluruh Palestina."
 
Ziad Nakhala menegaskan, "Berapa pun biayanya kami tak akan membiarkan kejahatan Israel berlanjut di kota Jenin, dan orang-orang Zionis harus tahu tangan kami tidak tertutup untuk mendukung dan membantu rakyak Palestina di Tepi Barat, dan Al Quds."
 
"Fasilitas kelompok perlawanan Palestina terbatas, namun akan memberikan dampak-dampak yang besar bagi Rezim Zionis," pungkasnya. (HS)

 

Setelah lima operasi mati syahid Palestina di wilayah pendudukan, babak baru bentrokan dimulai ketika perlawanan rakyat terhadap kejahatan Zionis menjadi lebih umum.

Dalam 5 operasi mati syahid Palestina di wilayah pendudukan, 14 Zionis tewas dan sekitar 30 terluka. Operasi ini telah menggambarkan Zionis Israel sebagai sosok yang rentan keamanan dan telah memicu kritik terhadap kabinet Naftali Bennett.

Oleh karena itu, kabinet Bennett telah meningkatkan konflik dengan Palestina, demi mencoba memulihkan kredibilitasnya.

Naftali Bennett, Perdana Menteri Zionis Israel
Dalam hal ini, militer Zionis menyerang berbagai bagian Tepi Barat pada Senin (11/04/2022), melukai 24 warga Palestina, termasuk empat anak dari satu keluarga, dan menahan sembilan warga Palestina, termasuk salah satu pemimpin Hamas Sheikh Ismail al-Natah.

Pada hari Minggu pagi tanggal 10 April, pasukan Zionis Israel menyerang beberapa kota dan desa di Tepi Barat, dan menembaki warga Palestina, hingga melukai sedikitnya 11 warga Palestina. Sejauh ini, empat warga Palestina, termasuk dua wanita, gugur syahid dalam serangan tersebut.

Gadis Palestina Syahid, Perlawanan terhadap Rezim Zionis Terus Berkobar
Salah satu variabel dari babak baru bentrokan adalah bahwa Zionis marah dengan pendekatan baru Palestina, termasuk operasi di wilayah pendudukan, terutama di Tel Aviv, dan mencoba untuk menghentikan operasi dengan meningkatkan kekerasan, tetapi kekerasan Zionis justru telah menyatukan rakyat palestina.

Dengan demikian, ciri lain dari konflik baru tersebut adalah persatuan bangsa Palestina melawan kaum zionis, sehingga rencana zionis untuk menahan orang-orang Palestina yang bersangkutan menjadi terganggu.

Salah satu bentuk persatuan Palestina adalah menutup pintu masuk ke kamp Jenin untuk melawan kemungkinan agresi oleh tentara Israel.

Setelah lima operasi mati syahid Palestina di wilayah pendudukan, babak baru bentrokan dimulai ketika perlawanan rakyat terhadap kejahatan Zionis menjadi lebih umum.
Bentuk persatuan lainnya adalah berkumpul di depan rumah-rumah Palestina di mana militer Zionis berusaha menahan anggota keluarga.

Dengan cara ini, Palestina mencegah penahanan orang-orang yang dicari oleh Zionis. Sementara demonstrasi dan mobilisasi publik adalah bentuk lain dari persatuan warga Palestina dalam menghadapi kekerasan Zionis.

Variabel lain dari babak baru bentrokan adalah terjadinya friksi di dalam gerakan Fatah dan beberapa anggota Fatah menyertai Jihad Islam Palestina dalam perang melawan rezim Zionis Israel.

Operasi Mati Syahid Kelima di Palestina Pendudukan
Yoshanan Zorf, seorang ahli di Institut Penelitian Keamanan Zionis yang berafiliasi dengan Universitas Tel Aviv, mengatakan:

“Hari ini, semacam saling mendukung tindih perjuangan telah terbentuk antara Fatah dan aktivis Jihad Islam di kamp pengungsi Jenin, yang dengan sendirinya akan melemahkan posisi Otoritas Palestina. Meningkatnya kelemahan Otoritas Palestina, bersama dengan meningkatnya ketegangan antara tentara Zionis Israel dengan warga Palestina di Tepi Barat, akan membuka jalan bagi operasi lebih lanjut.”

Variabel penting lain dari babak baru bentrokan adalah ketidakmampuan langkah-langkah keamanan rezim Zionis untuk mencegah operasi mati syahid, terutama di Tel Aviv, ibu kota rezim Zionis.

Tindakan yang dilakukan syahid Raad Hazem menunjukkan ketidakmampuan ini. Raad Hazem berhasil menempuh jarak yang jauh untuk mencapai kota Jaffa yang diduduki dan melewati semua rintangan Zionis.

Ketika Shin Bet (dinas intelijen internal Israel) mengetahui keberadaan Raad di dekat sebuah masjid di Jaffa, mereka tidak dapat menangkapnya karena Raad dengan cepat melepaskan tembakan ke pasukan penjajah Zionis sebelum akhirnya ditembak oleh Zionis dan gugur syahid.

 

Sekretaris Jenderal gerakan Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrullah mengatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan kalah dalam perjuangan mereka.

Televisi Al-Mayadeen melaporkan, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrullah menyampaikan pidato mengenai dinamika regional Senin (11/4/2022) malam, dengan mengatakan, "Jika kalian [Zionis] mengira rakyat Palestina putus asa, dan tindakan pengkhianatan resmi orang-orang Arab akan menyebabkan pemuda Palestina mundur, maka itu hanya sekedar ilusi belaka,".

"Peristiwa yang terjadi di Palestina akan memiliki konsekuensi besar dalam perang melawan agresr dan masa depan rezim Zionis," ujar Nasrullah.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menunjukkan bukti lain dari kemenangan front perlawanan menghadapi Israel pada perang tahun 1996.

"Pasukan perlawananlah yang berhasil memaksa musuh supaya tidak melakukan serangan terhadap warga sipil," tegasnya.

Di bagian lain dari pidatonya, Sayid Hassan Nasrullah menyinggung peringatan Hari Quds Internasional dan menyerukan kepada orang-orang Lebanon dan dunia Islam untuk berpartisipasi secara luas dalam kegiatan tersebut.

Dia juga mengumumkan digelarnya pertemuan Festival Rakyat Besar pada momentum Hari Quds Internasional di Kompleks Sayyid al-Shuhada di wilayah selatan Beirut, dan menyatakan harapan bahwa setiap orang dapat menggunakan kesempatan ini untuk menyatakan dukungan dan persetujuan penuh mereka terhadap Rakyat Palestina di Hari Quds Internasional.(PH)

 

Anggota senior gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan bahwa sisa hari-hari Ramadhan akan menjadi arena pertempuran sengit dengan rezim Zionis.

Sejak awal bulan suci Ramadhan, rezim Zionis mengintensifkan tekanan dan kejahatan terhadap Palestina, yang  menyebabkan peningkatan perlawanan Palestina dalam bentuk gelombang baru operasi syahid.

Anggota senior gerakan Jihad Islam Palestina, Mohammad Shalah hari Senin (11/4/2022) mengatakan, "Pertempuran antara rakyat Palestina dan rezim Zionis masih terbuka dan berlanjut di Tepi Barat, terutama di Jenin,".

"Jenin adalah sumber kelahiran orang-orang hebat, tokoh perlawanan yang revolusioner di Tepi Barat. Itulah sebabnya agresor ingin membalas dendam terhadap orang-orang Jenin," tegasnya. 

"Rezim Zionis menggunakan metode terencana untuk memberantas kamp Jenin. Tetapi langkah mereka tidak akan menjadikan Jenin mengibarkan bendera putih atau menyerah. Sebab, Jenin memiliki pahlawan dari semua lapisan masyarakat yang telah mampu melancarkan perlawanan heroik," ujar Shalah.

Pejabat Jihad Islam Palestina menekankan bahwa apa yang ingin dilakukan penjajah di Masjid Al-Aqsa pada pertengahan bulan suci Ramadhan akan membunyikan alarm dan mengakhiri plot Zionis, karena orang-orang Palestina di Tepi Barat berada di dalam wilayah pendudukan, dan Jalur Gaza akan mengambil bagian dalam pertempuran untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsa.