کمالوندی

کمالوندی

 

Saat ini 16 tahun telah berlalu sejak pecahnya perang antara Rezim Zionis Israel dan Lebanon, pada tahun 2006 silam. Pertanyaannya, mengapa Perang 33 Hari tahun 2006 dianggap puncak perubahan dalam konstelasi Asia Barat ?

Tujuan awal perang ini adalah menciptakan Timur Tengah baru dengan memusnahkan perlawanan Lebanon, dan mengucilkan Iran di kawasan Asia Barat.

Sekjen Hizbullah, Sayid Hassan Nasrullah dalam pidatonya memperingati Perang 33 Hari yang ke-16 mengatakan, "Setelah peristiwa 11 September yang dijadikan oleh Amerika Serikat sebagai dalih menduduki Afghanistan dan Irak, langkah kedua adalah mencerabut akar perlawanan Islam di Palestina dan Lebanon, serta mengucilkan Iran sehingga Rezim Zionis dapat menjadi pemimpin Timur Tengah."

Tujuan penting lain yang digapai Rezim Zionis dari perang tahun 2006 adalah membalas kekalahannya dalam perang tahun 2000 yang menyebabkan pasukan Zionis terusir dari Lebanon Selatan.

Realitasnya, pasukan Israel sejak tahun 2000, setelah melarikan diri secara memalukan dari Lebanon Selatan, berusaha mengembalikan kredibilitasnya yang hilang. Oleh karena itu, pada tahun 2006 dimulailah serangan terhadap Hizbullah. Dengan serangan ini, Rezim Zionis berusaha menghancurkan Hizbullah atau melucuti senjatanya.

Meskipun demikian, hasil perang tidak sesuai dengan harapan Rezim Zionis, Hizbullah berhasil melawan serangan-serangan Zionis selama 33 hari dan memberikan pukulan telak terhadap rezim ini.

Perang tahun 2006 ternyata bukan hanya tidak berhasil menghapus Hizbullah Lebanon, dan mengembalikan kredilitas tentara Israel saja, sebaliknya telah memberikan pukulan lebih keras terhadap kredibilitas Zionis, pada saat yang sama menjadi puncak perubahan penting dalam sistem politik dan keamanan Asia Barat.

Perang tahun 2006 dianggap sebagai sebuah puncak perubahan karena Asia Barat baru dengan poros dan partisipasi aktif kubu perlawanan telah terbentuk. 

Pertama, Rezim Zionis, sejak 16 tahun lalu tidak berani lagi melancarkan serangan baru terhadap Lebanon, bahkan serangan terbatas mereka langsung dibalas Hizbullah. Kekuatan pencegahan Hizbullah dalam 16 tahun terakhir sampai pada level yang menyebabkan Zionis kehilangan kredibilitasnya.

Dengan kata lain, bukan saja tidak berhasil dilucuti senjatanya, kelompok perlawanan Lebanon, bahkan berhasil memodernisasi persenjataan mereka.

Kedua, rencananyanya akan dibentuk Timur Tengah baru yang sepenuhnya merupakan jajahan AS, tapi setelah berlalu 16 tahun, proses penarikan mundur pasukan AS dari wilayah ini justru terjadi semakin cepat.

Perlawanan terhadap AS menyebar ke berbagai negara dunia, dan meski telah mengeluarkan biaya besar di negara-negara seperti Suriah dan Irak, juga telah menyulut perang proksi di kawasan Asia Barat, AS malah menyaksikan posisinya semakin lemah di kawasan ini, sebaliknya posisi regional kubu perlawanan di bawah Republik Islam Iran, semakin kuat.

Alih-alih binasa, poros perlawanan di kawasan Asia Barat malah membentuk sebuah jaringan yang terdiri dari kelompok-kelompok perlawanan yang tersebar di berbagai lokasi.

Ketiga, hari ini kelompok-kelompok perlawanan di negara semacam Lebanon, Irak dan Yaman telah berubah menjadi bagian dari struktur kekuatan yang tak terbantahkan. Artinya, pembentukan pemerintahan di negara-negara itu tanpa keikutsertaan kelompok perlawanan, tidak mungkin dilakukan.

Padahal sebelumnya tujuan AS dan Rezim Zionis adalah menghapus kelompok-kelompok perlawanan ini, tapi sekarang berusaha mencegah agar mereka tidak masuk ke lingkaran kekuasaan atau minimal melemahkan posisi mereka dalam struktur kekuatan negara, akan tetapi tujuan ini pun gagal.

Capaian-capaian strategis ini merupakan hasil penting dari Perang 33 Hari antara Hizbullah Lebanon, dengan Rezim Zionis Israel pada tahun 2006 yang menyebabkan rezim ini terus terpuruk. 

 

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran mengatakan, Militer Iran dipastikan memiliki kemampuan dan kesiapan untuk menghadapi perang hibrida yang dilancarkan musuh.

Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kamis (14/7/2022) menuturkan, prakarsa, inovasi, dan kerja keras Angkatan Bersenjata Iran dapat mengalahkan agresi musuh.

Ia menambahkan, "Militer Republik Islam Iran pasti punya kemampuan dan efektivitas untuk menghadapi musuh, serta memiliki kesiapan tempur di segala medan."

Menurut Mayjen Bagheri, Angkatan Bersenjata Iran termasuk dari segelintir pasukan dunia yang pada saat yang sama menghadapi ancaman militer keras, dan ancaman semi keras keamanan.

"Oleh karena itu kita harus siap menghadapi perang semacam ini, dengan terus memperbarui pencegahan kita, dan mempertahankan kekuatannya," ujar Bagheri.

Lebih lanjut ia menjelaskan, "Angkatan Darat Militer Iran di perbatasan Afghanistan, AD Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC di timur laut, serta barat laut, dan unit komando aparat kepolisian Iran di beberapa arena, menghadapi ancaman-ancaman keamanan bersenjata dan tidak bersenjata."

 

Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup terhadap seorang warga Iran, atas berbagai tuduhan tak berdasar dari kelompok munafik Mujahedin-e Khalq, MKO.

Vonis pengadilan Swedia terhadap Hamid Nouri yang diumumkan dalam konferensi pers oleh Hakim Tomas Zander, hari ini, Kamis (14/7/2022) menuduh warga Iran, mantan pegawai Lembaga Kehakiman itu terlibat kejahatan.

Menurut keterangan Reuters, tim pengacara Hamid Nouri bisa mengajukan protes serta keberatan atas keputusan pengadilan Swedia itu, dan vonis yang dijatuhkan bisa dipertimbangkan ulang.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian telah mengontak sejawatnya dari Swedia, dan mendesak agar Nouri dibebaskan sesegera mungkin.

Abdollahian menegaskan, "Pemerintah dan sistem peradilan Swdia sudah dipengaruhi oleh propaganda kelompok munafik, MKO." 

 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran mengecam keras vonis yang dijatuhkan pengadilan Swedia atas warga Iran, Hamid Nouri.

Naser Kanaani, Kamis (14/7/2022) mengatakan, "Apa yang terjadi hari ini di tengah pembacaan putusan pengadilan Swedia, menunjukan sistem peradilan Swedia yang alih-alih memberikan jawaban kepada rakyat Iran, terkait izin aktivitas yang diberikan pada sebuah kelompok teroris di negara ini, dan pelanggaran atas tanggung jawab internasional mereka di bidang perang melawan terorisme, Swedia secara praktis telah mendukung dan menyebarkan terorisme."

Ia menambahkan, "Bagi Republik Islam Iran sepenuhnya pasti dan jelas bahwa kasus Hamid Nouri hanya dalih bagi sebuah langkah politik yang tidak memiliki bukti nyata dan dasar hukum."

Jubir Kemenlu Iran menegaskan, "Republik Islam Iran menganggap keputusan pengadilan Swedia, termasuk vonis ilegal terhadap Tuan Nouri tertolak dari dasarnya, ambigu, dan tidak bisa diterima, selain menyampaikan protes keras atas putusan pengadilan Swedia, yang sama sekali tidak punya dasar hukum dan yurisdiksi, Iran juga menganggap Swedia bertanggung jawab atas segala kerugian yang akan menimpa hubungan bilateral dua negara." 

 

Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan haji adalah manifestasi dari “persatuan dan harmoni” umat Islam.

Dalam sebuah pesan pada kesempatan haji, Pemimpin Revolusi Islam mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk berpaling dari apa yang mengarah pada “perpecahan dan perselisihan”.

“Persatuan bangsa Muslim adalah salah satu dari dua fondasi dasar haji.”

“Mempromosikan gaya hidup Barat” adalah alat yang biasanya digunakan musuh dalam upaya ekstensif mereka untuk “melemahkan dua ramuan pemberi kehidupan persatuan dan spiritualitas Islam,” katanya.

Dalam pesannya, Pemimpin mengatakan kesadaran diri Islam telah menyebabkan terciptanya "fenomena menakjubkan dan ajaib" Perlawanan.

Ayatullah Khamenei menyebut Palestina sebagai salah satu manifestasi Perlawanan karena telah mampu “menjatuhkan rezim Zionis pemberontak dari keadaan agresi dan melolong ke sikap defensif, pasif”.

“Kesusahan dan kegagalan Amerika Serikat dan kaki tangan kriminalnya, rezim perampas kekuasaan [Zionis] di kawasan itu, dapat dilihat dengan jelas.

 

Tentara Rezim Zionis Israel menyerang demonstran Palestina yang mengecam dan menentang perluasan distrik Zionis di Distrik Bani Naim, timur al-Khalil.

Rezim Zionis dengan membangun pemukiman Zionis berencana mengubah demografi wilayah-wilayah Palestina dan memberi citra Zionis ke kawasan tersebut sehingga hegemoninya di wilayah Palestina semakin kuat.

Menurut laporan Pusat Informasi Palestina, para demonstran seraya mengibarkan bendera Palestina, meneriakkan slogan mengecam kebijakan perluasan distrik Zionis yang mengakibatkan perampasan tanha warga dan petani Palestina di Tepi Barat.

Militer penjajah menyerang aktivis anti-pembangunan distrik Zionis yang berkumpul di Distrik Bani Naim dan memukuli mereka serta menembakkan bom suara dan gas air mata ke arah demonstran.

Tentara Ziopnis juga menyerang wartawan dan aktivis media yang tengah meliput berita demonstrasi Palestina mengecam perampasan tanah warga tertindas ini.

Pemukim Zionis Bani Hafer yang dibangun di atas tanah dan properti warga Palestina di timur al-Khalil, baru-baru ini memagari tanah di kawasan ini dan dengan berbagai langkah yang mereka buat di tanah tersebut, mereka mempersiapkan perampasan tanah-tanah ini.

Dewan Keamanan PBB 23 Desember 2016 melalui Resolusi 2334 meminta Rezim Zionis segera menghentikan seluruh aktivitas pembangunan distriknya di bumi pendudukan Palestina. 

 

Hamas menanggapi terungkapnya aksi pembakaran hidup-hidup puluhan tentara Mesir oleh tentara Rezim Zionis Israel pada perang tahun 1967, dan menyebutnya sebagai bukti sadisme pasukan Zionis.

Dikutip surat kabar Al Resalah, Selasa (12/7/2022) Juru bicara Hamas, Hazem Qassem mengumumkan, "Terungkapnya kejahatan militer Rezim Zionis pada perang tahun 1967, dan pembakaran hidup-hidup puluhan tentara Mesir, menunjukkan parahnya terorisme dan sadisme dalam perilaku para serdadu Zionis, di seluruh perang melawan rakyat Palestina."

Koran Israel Yedioth Ahronoth mengutip Ze'ev Bloch, seorang tentara Israel yang ikut dalam perang tahun 1967 menulis, "Jasad 70 tentara Mesir, dan puluhan tentara lain dikuburkan di tempat ini, tidak ada seorang pun yang tahu. Bloch kala itu berada di lokasi penguburan, dan menyimpan rahasia ini selama 55 tahun."

Ze'ev Bloch menuturkan, "Jasad-jasad yang dibawa, dan dikubur di dalam sumur adalah mereka yang dibakar hidup-hidup. Lokasi yang digunakan untuk membakar mereka, tertutup dan dipenuhi rumput-rumput setinggi satu meter dan berduri, sehingga mudah terlalap api."

Perang Enam Hari tahun 1967 menewaskan 15 hingga 25.000 orang Arab, dan berlangsung dari tanggal 5 hingga 10 Juni 1967.

 

Menteri Jalan dan Pembangunan Kota Iran mengatakan, Republik Islam dengan kapasitas bernama koridor-koridor internasional, bisa menjadi rantai penghubung Asia dan Eropa.

Rostam Qassemi, Selasa (12/7/2022) menuturkan, "Jalur yang melintasi wilayah Iran, karena koridor utara-selatan yang memiliki daya tarik besar bagi transit barang, dan jalur rel kereta api yang menghubungkan Iran dengan negara-negara tetangga, menciptakan daya tarik untuk transfer barang di dua wilayah negara ini."

Ia menambahkan, "Kontainer dari India dibongkar muat di pelabuhan Syahid Rajaei, dan dari sana dibawa ke stasiun kereta api Republik Azerbaijan, lalu dibawa ke tujuan akhir di Finlandia dalam waktu 18 hari, sementara jika dilakukan lewat jalur Laut Hitam dan Laut Merah, proses ini membutuhkan waktu sekitar 45 hari hingga dua bulan."

Menurut Menteri Jalan dan Pembangunan Kota Iran, jalur-jalur rel kereta api dan jalan raya Iran, memiliki banyak keunggulan bagi transit barang.

Direktur Perusahaan Jawatan Kereta Api Iran mengatakan, karena memiliki jaringan rel kereta api dan jalan raya, Iran punya kapasitas yang tepat untuk transportasi campuran, hubungan transit Rusia, Eropa Timur, Asia Tengah, dan Kaukasus dari satu sisi, dan Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Pasifik dan negara-negara Teluk Persia.

 

Deputi Lembaga Kehakiman untuk Urusan Internasional dan Sekretaris Staf Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Islam Iran dalam surat yang ditujukan kepada Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk HAM menuntut agar pemerintah Swedia bertanggung jawab atas penahanan, pengadilan ilegal dan pelanggaran berat HAM terhadap warga negara Iran, Hamid Nouri, yang ditahan di negara ini.

Nouri ditahan oleh pasukan keamanan Swedia pada 9 November 2019 setibanya di negara ini untuk menyelesaikan perselisihan keluarga putri angkatnya, dan dia telah dipenjara selama sekitar 32 bulan.

Nouri telah dituduh oleh kejaksaan Swedia terlibat dalam insiden yang diduga terkait dengan peristiwa 34 tahun yang lalu di Iran, dan penggugat dalam kasus ini sebagian besar adalah anggota kelompok teroris MKO (Mujahedin-e-Khalq Organization/Mujahedin-e-Khalgh (MEK)).

Padahal kelompok teroris MKO telah membunuh lebih dari 17.000 warga Iran dalam berbagai operasi teror sejak awal Kemenangan Revolusi Islam 1979. Anggota MKO juga terdaftar sebagai kelompok teroris oleh banyak negara di dunia karena perilaku mereka yang tidak manusiawi dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Mereka bahkan dibenci di antara warga Swedia sendiri, terutama orang-orang Iran yang tinggal di negara ini, oleh karena itu, referensi pengadilan Swedia pada kesaksian kelompok yang terlibat dalam genosida dan kejahatan perang, termasuk pembunuhan ribuan warga Iran, sama sekali tidak dapat dibenarkan.

Tinjauan tentang apa yang terjadi pada Nouri di Swedia selama tiga tahun terakhir, termasuk penangkapannya, cara dia ditahan di penjara, dan persidangannya, adalah contoh pelanggaran HAM di negara Eropa ini. Misalnya, tidak memberikan informasi kepada Kedutaan Besar Iran dan keluarga Nouri tentang keberadaannya adalah pelanggaran terhadap Konvensi Wina 1963.

Pemerintah Swedia tidak hanya gagal untuk mengambil tanggung jawab dalam kasus ini, tetapi lebih daripada itu. Selama periode sekitar 2 tahun setelah penangkapan Nouri, keluarganya telah melakukan perjalanan ke Swedia dua kali, namun pihak berwenang negara ini tidak mengizinkan mereka untuk bertemu.

Meskipun pemerintah Swedia telah menjadi anggota Konvensi PBB untuk Menentang Penyiksaan, Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik yang diadopsi pada tahun 1966 dan Konvensi Eropa tentang HAM, namun pemerintah Swedia telah melanggar HAM Nouri dalam banyak kasus.

Penyiksaan dan pemukulan terhadap terdakwa, pemenjaraan jangka panjangnya di sel isolasi dan pencegahan komunikasi dengan anggota keluarga adalah beberapa contoh penyiksaan dan pelanggaran tanggung jawab internasional yang dilakukan oleh pemerintah Swedia.

Sekarang, menjelang putusan pengadilan, tekanan terhadap Nouri meningkat. Selama 60 hari terakhir, warga Iran ini hanya memiliki kemungkinan untuk melakukan dua panggilan singkat dan terkontrol dengan keluarganya dengan kehadiran seorang penerjemah. Hal ini menunjukkan semakin intensifnya tekanan dan pembatasan terhadapnya.

Jelas bahwa kurangnya penyelidikan yang komprehensif dan independen oleh kantor Kejaksaan Swedia, penerbitan dakwaan berdasarkan pernyataan bias dan tidak berdasar dari beberapa orang yang berafiliasi dengan kelompok teroris MKO, tidak diberikan akses ke pengacara dan tidak adanya hak untuk melakukan pembelaan di pengadilan, menunjukkan bahwa pengadilan ini hanya sebuah sandiwara dan pertunjukan, yang dibuat dengan tujuan politik yang bias. Prinsip-prinsip dasar pengadilan ini juga tidak ditaati dan diperhatikan.

Sekretaris Markas Besar HAM (Sekretaris Dewan Tinggi HAM) Iran Kazem Gharibabadi, dalam suratnya kepada Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Michelle Bachelet, menyinggung perannya dan menegaskan, mempertimbangkan peran kepemimpinan dan misi Komisaris Tinggi untuk HAM dalam melindungi hak asasi manusia dan mengejar pelaksanaan kewajiban internasional dan hak asasi manusia Kerajaan Swedia, perlu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mendesak negara ini untuk bertanggung jawab, untuk mencegah berlanjutnya pelanggaran, dan juga untuk membebaskan Hamid Nouri serta mengganti kerugian moral dan materialnya. 

Rabu, 06 Juli 2022 15:13

Pencerah Umat Bernama Imam Baqir as

 

Hari ketujuh bulan Zulhijjah bertepatan dengan hari syahidnya Imam Muhammad Baqir as, cucu Rasulullah Saw. Imam Baqir seperti para Imam Ahlul Bait as lainnya merupakan pribadi agung dan sama seperti imam lainnya yang menjadi teladan seluruh manusia.

Beliau mendapat gelar Baqirul Ulum, 'pengungkap dan penyebar ilmu'. Gelar tersebut membuktikan kedalaman ilmu dan pengetahuan beliau, karena Imam Baqir memahami dengan baik seluk beluk keilmuan dan keruwetannya. Rahasia-rahasia setiap ilmu pun dipahami dengan baik oleh Imam Baqir.

Imam Muhammad Baqir as mereguk cawan syahadah pada hari ketujuh Zulhijjah tahun 114 H di usia ke 57 tahun. Keberadaan beliau di tengah umat sebagai mentari yang menyinari seluruh umat manusia rupanya membuat penguasa Bani Umayyah tak tahan. Mereka pun berusaha keras membunuh imam umat Islam ini. Akhirnya impian mereka tercapai dan umat kehilangan seorang pemimpin dan pencerah yang senantiasa memberikan bimbingan kepada mereka. Pada kesempatan kali ini kami akan mengajak anda untuk menyimak sejarah kehidupan ilmiah dan akhlak mulia beliau.

Imam Muhammad Baqir, seperti juga para imam lainnya, adalah seorang manusia yang sempurna dan terpelihara dari segenap aib dan kekurangan serta memiliki semua kesempurnaan insani. Pernyataan tersebut bukan hanya diyakini oleh para pecinta Ahlul Bait, melainkan juga oleh para penentangnya.

Syaikh Mufid mengenai Imam menulis sebagai berikut, "Imam Baqir Abu Ja'far Muhammad bin Ali bin Husain, di antara saudara-saudaranya, merupakan pengganti ayahnya, Ali bin Husain, washi serta imam setelah sang ayah. Dari segi ilmu, zuhud, serta qiyadah 'kepemimpinan' ia lebih mulia daripada saudara-saudaranya.

Di kalangan masyarakat umum dan khusus, ia lebih populer, terkenal, dan lebih berwibawa. Apa yang tampak dari ilmu agama, sunnah, tafsir al-Quran, sirah, serta adab kehidupan Imam tidaklah tampak pada diri anak-anak Hasan dan Husain lainnya. Sisa-sisa sahabat, para pembesar dari tabi'in, dan ulama fikih meriwayatkan persoalan agama dari Imam Baqir.

Imam Baqir populer dengan keutamaan ilmu sehingga berbagai macam syair dikumandangkan untuk menyifati keutamaannya itu. Abu Fida' mengenai Imam mengatakan, "Muhammad bin Ali bin Husain Abu Ja'far Baqir adalah tabi'in yang sangat mulia dari segi ilmu, amal, dan qiyadah.

Abu Fida' mengenai Imam Baqir menulis, "Abu Ja'far Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, ayahnya adalah Zainal Abidin dan kakeknya adalah Husain yang syahid di Karbala. Dia dinamakan baqir karena menyingkapkan ilmu dan menyimpulkan hukum. Dia adalah seorang lelaki yang ahli zikir, khusyuk, serta penyabar yang berasal dari keturunan Nabi saw. Nasabnya tinggi dan mulia. Dia mengetahui hal-hal yang membahayakan dan menghindari permusuhan serta jidal atau 'perdebatan'.

Ahmad bin Hajar Haitsami mengenai Imam menuliskan, "Abu Ja'far Muhammad Baqir adalah pewaris ilmu, ibadah, dan zuhud Ali bin Husain. Dinamakan Baqir sebab dia mampu menyingkap hakikat ilmu dan menguaknya. Dia mengungkapkan simpanan-simpanan pengetahuan, hakikat hukum, serta hikmah yang dapat diterima oleh semua, kecuali orang-orang yang buta batinnya dan rusak akidahnya. Oleh karena itulah, dia dinamakan dengan 'pengungkap dan penyebar ilmu'.

Hatinya bercahaya. Ilmu dan amalnya bersih. Jiwanya suci. Penciptaannya indah dan tampan. Usianya dibelanjakan dalam ketaatan kepada allah. Akhlak dan cara hidupnya, dalam maqom irfan, tidak terjangkau untuk disifati sementara, dalam sair suluk, serta pengetahuan, dia banyak menyampaikan pandangan yang memerlukan waktu panjang untuk menyebutkannya."

Imam Muhammad Baqir, dari segi ibadah, zikir, doa, munajat, serta rasa takut kepada Allah, seperti juga ayahnya, Zainal Abidin, berada di martabah yang sangat tinggi sehingga begitu menonjol di tengah masyarakat pada zamannya. Di antara kemuliaan Imam, kami akan menyebutkan sebagian darinya.

Imam Ja'far Shadiq mengatakan, "Ayahku begitu banyak berzikir. Ketika berjalan atau makan, bahkan ketika berbicara dengan orang, dia tidak melupakan zikir atau mengingat Allah. Zikir Lailaha illa Allah senantiasa disebutkan oleh lisannya. Adakalanya dia mengumpulkan kami dan memerintahkan agar kami berzikir hingga terbitnya matahari. Imam juga memerintahkan kepada orang-orang yang mampu membaca al-Quran agar membacanya."

Imam Ja'far Shadiq mengatakan, "Ayahku di pertengahan malam berada dalam keadaan menangis dan bermunajat. Dia berkata, "Ya Allah! Engkau memerintahkanku sementara aku tidak patuh dan engkau melarangku sedangkan aku tidak menjauhinya. Kini, hambamu ini berada di sisimu tetapi tidak memohonkan ampunan."

Aflah, salah seorang budak Imam Muhammad Baqir, berkata, "Aku pergi ke haji bersama Imam. Ketika tiba di Masjidil Haram, Imam menangis hingga suara tangisnya begitu kencang. Aku berkata, "Ayah dan ibuku kukorbankan untukmu! Masyarakat sedang memandangi Anda. Alangkah baik kalau tuan menangis agak pelan!"

Imam berkata, "Celaka kamu wahai Aflah! Bagaimana mungkin aku tidak menangis? Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepadaku sehingga nanti pada Hari Kiamat, aku tergolong orang yang berbahagia dan sukses." Aflah berkata, "Selanjutnya Imam bertawaf dan setelah itu, shalat di maqam Ibrahim. Ketika Imam mengangkat kepala dari sujud, tempat sujudnya basah lantaran banyak menangis."

Imam Ja'far Shadiq berkata, "Aku, pada setiap malam, menghamparkan tempat tidur ayahku dan menanti agar beliau beristirahat di tempat pembaringannya. Kemudian aku pergi ke pembaringanku sendiri. Pada suatu malam, aku menghamparkan tempat pembaringannya dan menantikannya. Namun, beliau tidak datang. Setelah semua orang terlelap tidur, aku mencari ayahku di masjid. Aku melihatnya sedang bersujud. Aku mendengar suara rintihannya yang berkata, "Mahasuci engkau Ya Allah! Tuhanku yang sesungguhnya. Aku bersujud kepada-Mu, wahai Tuhanku, sebagai ibadah dan ketertundukan hati! Sesungguhnya amalku lemah, maka lipat gandakanlah untukku, ya Allah! Jauhkanlah dariku siksaan-Mu pada hari Engkau memutus hamba-hamba-Mu dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Pengasih."

Imam Ja'far Shadiq mengatakan, "Apabila sedih atau khawatir karena sesuatu, ayahku memanggil wanita dan anak anak lalu berdoa sementara mereka diminta untuk mengatakan, amin.

Aban bin Maimun Qadah berkata, "Abu Ja'far berkata kepadaku, "Bacalah al-Quran!" Aku berkata, "Dari mana?" Imam berkata, "Surah kesembilan." Aku ingin menemukan surah itu. Imam berkata lagi, "Bacalah dari surah Yunus!" Ketika aku tiba pada ayat, Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalam," Imam mengatakan, "Cukup! Rasulullah saw bersabda, "Aku heran bila aku membaca al-Quran, rambutku kemudian tidak memutih."

Imam Baqir as selama 18 tahun keimamahannya menggunakan kesempatan tersebut untuk membimbing umat. Selama 18 tahun Imam mengerahkan upayanya untuk memperkuat sendi-sendi ideologi dan pemikiran masyarakat. Selain itu, sejarah kehidupan beliau penuh dengan teladan bagi umat. Keagungan dan kepiawian Imam Baqir as diakui oleh seluruh umat, bahkan ulama Sunni pun mengakuinya. Beliau selama hidupnya menjadi rujukan umat untuk menyelesaikan segala kesulitan mereka.

Kehidupan Imam Baqir as bertepatan dengan kondisi umat Islam yang tak stabil akibat maraknya gesekan antar aliran dan ideologi. Redamnya friksi politik pasca tragedi Asyura di tahun 61 Hijriah dan kegagalan berbagai gerakan politik memaksa para ulama meninggalkan arena politik dan lebih memilih terjun ke bidang keilmuan. Kondisi ini membuat kajian keilmuan semakin marak dan peran Imam Baqir as di saat ini kian nyata dalam mencerahkan pemikiran umat.