
کمالوندی
Belum Menjabat, Penasihat Keamanan Nasional Biden Campuri Urusan Iran
Calon Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan sudah mencampuri urusan dalam negeri Iran, padahal Joe Biden belum memasuki Gedung Putih.
Jake Sullivan dalam pesan Twitternya Senin pagi mengintervensi masalah internal Iran mengenai eksekusi mati terhadap seorang mata-mata bernama Ruhollah Zam.
Sullivan menyebut pelaksaan eksekusi mati tersebut sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia, padahal pemerintahan Biden belum terbentuk dan dia belum resmi menjadi presiden resmi AS yang saat ini berada di tangan Donald Trump.
Sebelum dihukum mati, Ruhollah Zam menghadapi berbagai dakwaan berat seperti melancarkan perang psikologis melawan Republik Islam Iran, melakukan aksi spionase terutama mengenai gerakan komandan militer senior, lebih khusus Jenderal Qassem Soleimani yang syahid, bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam mengintensifkan sanksi terhadap Iran, dan melakukan mobilisasi massa untuk melawan negara.
Soal Syair Separatisme Iran, Erdogan Dijebak Wanita Zionis
Puisi yang dibaca Presiden Turki di Baku, Republik Azerbaijan baru-baru ini telah memicu protes keras dari rakyat dan pemerintah Iran.
Alalam (14/12/2020) melaporkan, banyak spekulasi seputar maksud Recep Tayyip Erdogan membacakan bait puisi tentang pemisahan salah satu bagian wilayah Iran di masa dinasti Qajar, namun sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri Turki, tampaknya Erdogan memang tidak memahami makna asli dari puisi tersebut.
Di sisi lain tidak diragukan bahwa dalam banyak kesempatan Erdogan kerap mengeluarkan statemen yang menunjukkan ambisinya menghidupkan kembali imperium Turki Ottoman, namun sepertinya dalam kasus ini ia masuk perangkap yang dipasang pihak tertentu.
Beberapa bukti memperkuat dugaan ini termasuk bahwa karena posisi ekonomi Turki saat ini tidak menguntungkan, dan pada saat yang sama ia terlibat dalam perang di sejumlah negara seperti Libya, Suriah, Irak, dan Azerbaijan, logikanya tidak boleh membuka medan perang baru.
Sebuah sumber terpercaya di Turki kepada Nour News mengungkap skenario perangkap yang dilancarkan beberapa gerakan Pan-Turkisme dengan arahan seorang wanita Zionis anggota lobi Zionis di Amerika, FDD, melaui tangan sejumlah penasihat Erdogan.
Wanita Zionis itu bernama Brenda Shaffer, dosen Universitas Haifa, Israel dan merupakan salah satu elemen lobi Zionis di Amerika, serta aktif di Direktorat Intelijen Militer Israel, Aman. Dalam dua bukunya, Shaffer menulis tentang situasi wilayah Kaukasus, dengan istilah "Manifesto Pan-Turkisme di Iran".
Joe Walsh: Amerika akan Terbelah, Ini Serius !
Mantan anggota DPR Amerika Serikat mengatakankan bahwa bahaya terbelahnya negara itu adalah masalah serius, dan harus diambil langkah pencegahan.
Fars News (14/12/2020) melaporkan, Joe Walsh memperingatkan, dengan memperhatikan retorika sebagian pejabat Amerika, bahaya terbelahnya negara ini semakin serius lebih dari sebelumnya.
Politisi asal Partai Republik itu menambahkan, sehubungan dengan bahaya terbelahnya Amerika, pertama ini adalah masalah nyata. Sebelum Trump, masalah ini sudah mencuat, dan menunjukkan perpecahan di Amerika. Kedua, orang-orang yang abai terhadap bahaya perpecahan ini adalah orang-orang yang tidak pernah memprediksi naiknya Trump.
Ia melanjutkan, ketiga, untuk lepas dari masalah ini kita harus berusaha memahaminya.
Sebelumnya Ketua Partai Republik di Texas, Allen West mengusulkan pembentukan perhimpunan negara-negara bagian pendukung Donald Trump.
West mengatakan, negara-negara bagian taat hukum harus membentuk sebuah perhimpunan untuk menunjukkan penolakan terhadap hasil pemilu presiden yang curang di Amerika.
Kisah Edoardo Agnelli, Fakta yang Disembunyikan Barat
Pertumbuhan Islam di Eropa menjadi topik yang menarik perhatian para analis Barat saat ini, sekaligus membuat mereka tercengang.
"Islam adalah agama yang paling hidup dan dinamis di antara agama-agama dunia," Laju pertumbuhan umat beragama tidak secepat laju pertumbuhan Islam." tulis Der Spiegel dalam sebuah analisis tentang kondiso Islam di Eropa.
Saat ini, para pengamat Barat dengan bingung mengamati kemajuan Islam. Di Spanyol, misalnya, 500 tahun setelah jatuhnya Andalusia, para pemuda Spanyol memeluk Islam. Islam telah menarik banyak orang, baik di Eropa maupun di Amerika Serikat, yang tersesat dalam labirin kebingungan dunia modern, dan mencari cahaya petunjuk yang dapat menyelamatkannya dari keputusasaan, kehilangan, dan ketidakberdayaan. Meskipun peningkatan jumlah Muslim di Barat terutama disebabkan oleh migrasi Muslim ke negara-negara Eropa, tapi pada saat yang sama terjadi fenomena meningkatnya orang-orang Eropa yang sebagian besar berpendidikan dan berpengaruh di masyarakat memeluk Islam, termasuk Edoardo Agnelli yang berita keislamannya pernah menggemparkan dunia.
Edoardo Agnelli lahir tanggal 9 Juni 1954 di New York. Setelah merampungkan pendidikannya di perguruan tinggi Antlantik, dia pergi ke universitas Princeton untuk melanjutkan studinya dalam bidang kesusastraan modern dan filsafat Timur.
Setelah merampungkan pendidikan universitas, dia melakukan lawatan ke negara-negara India untuk menelaah irfan dan mazhab-mazhab timur dan melanjutkan ke Iran dan akhirnya memeluk Syiah selama kunjungannya ke Iran.
Giovanni Agnelli, ayah Edoardo termasuk salah seorang terkaya dan berpengaruh di Italia serta memiliki perusahaan Fiat, Ferrari, Lamborghini, Lancia, Alfa Romeo dan Iveco, dan beberapa perusahaan yang memproduksi bagian-bagian industry, beberapa bank swasta, perusahaan fashion, desain dan pakaian, surat kabar terpenting LASTAMPA dan Corriere Della Sera, klub otomotif Ferrari dan klub sepak bola Juventus.
Selain itu juga ada beberapa perusahaan konstruksi bangunan, pembangunan jalan, peralatan medis dan perusahaan produksi helikopter di mana keluarganya termasuk pemegang saham utama. Jumlah kekayaan dan pengaruh keluarga Agnelli sampai pada batas media-media Italia menyebut mereka sebagai keluarga raja-raja Italia.
Edoardo adalah mahasiswa filsafat agama di universitas Princeton New York. Dia juga kelahiran New York. Dia membaca kitab Injil dan Taurat, namun semua belum memuaskan keingintahuannya. Di umur ke 20 tahun, kebetulan dia melihat Al-Quran dan membaca beberapa ayat darinya dan merasakan ini bukanlah ucapan manusia.
Edoardo mengatakan tentang perjalanannya menjadi mualaf, "Suatu hari saat berjalan-jalan di perpustakaan di New York, saya sedang melihat buku-buku dan mata saya pun melihat Al-Quran. Saya sangat ingin tahu apa yan saja telah disebutkan dalam Al-Quran. Lantas saya mengambilnya dan mulai membacanya, saya buka lembaran-lembarannya dan membaca ayat-ayatnya dengan terjemahan bahasa Inggris, saya merasakan kalimat-kalimat tersebut adalah kalimat yang bercahaya dan bukanlah ucapan manusia. Saya sangat terpengaruh, lantas saya meminjamnya dan saya menelaahnya dan seolah-olah saya memahami dan menerimanya,".
Setelah itu, Edoardo mengunjungi sebuah pusat Islam di New York dan mengutarakan kehendaknya menjadi mualaf. Mereka lantas memilihkan nama Hisham Aziz untuknya. Muhammad Ishaq Abdollahi, salah seorang teman muslim Edoardo Agnelli mengatakan, Edoardo sering kali begadang malam hari untuk menelaan Al-Quran sampai pagi.
Meskipun Edoardo - dikarenakan kesuksesan finansial dan politik keluarganya - seringkali bertemu dengan para pemimpin politik dan mazhab dunia, namun pertemuannya dengan Imam Khomeini (ra) telah membuatnya tertarik dengan kesederhanaan, keagungan dan spiritual beliau. Komunikasi ini benar-benar merubah rute kehidupan Edoardo.
Igor Man, reporter harian Lastampa Italia mengatakan, saat Edoardo berbicara tentang pertemuannya dengan Imam Khomeni dan pengaruhnya, saya merasakan bahwa Imam telah menyihirnya. Demikian juga, Edoardo sebelum meninggal hendak berkunjung ke Iran, namun kedua orang tuanya merintangi perjalannannya dan menyembunyikan pasportnya.
Husein Abdullahi, salah seorang teman karib Edoardo dari Iran menyebut tekanan-tekanan yang terjadi pada temannya ini dari pihak keluarganya adalah hal yang tidak dapat dipercaya. Ia mengatakan, Edoardo berada di bawah tekanan ekonomi. Keluarga Agnelli telah mengembargonya secara mutlak, sampai-sampai dia tidak memiliki uang meski hanya sekedar untuk naik taksi.
Husein mengatakan, suatu hari kami pergi bersama Edoardo ke perwakilan maskapai Iran Air di Italia untuk membeli tiket perjalanan ke Iran. Staf Italia perusahaan Iran Air mengatakan, saya tidak dapat membelikan tiket untuk Edoardo. Setelah debat akhirnya jelas bahwa sekretaris ayah Edoarto telah menghubungi staf tersebut dan memerintahkan supaya tidak memberikan tiket untuk Edoardo.
Dr Ghadiri Abyaneh menuturkan bahwa keluarga Agnelli sangatlah sulit untuk mengakui anaknya telah memeluk Islam, sementara negara Italia adalah pusat Kristen Katolik. Dengan demikian, Edoardo ditekan supaya meninggalkan Islam. Mereka mengembargo dan mengancam untuk tidak memberikan warisan, namun dia tetap tidak mau melepaskan Islam, dan ini dengan sendirinya telah menolak kemungkinan bunuh dirinya, karena dia telah merelakan milyaran dollar kekayaannya hanya demi menjaga agamanya, bagaimana mungkin dengan keyakinan kokoh terhadap Islam semacam ini akan melakukan bunuh diri, yang telah diharamkan dalam Islam?
Kematian Edoardo menimbulkan banyak pertanyaan. Ia diklaim mati bunuh diri, tapi jenazahnya tidak diotopsi untuk membuktikan kematiannya bunuh diri. Bahkan sebelum polisi mengumumkan secara resmi penyebab kematiannya, sebagian surat kabar telah memberitakan kabar bunuh diri anak pemilik perusahaan Fiat untuk mengagitasi opini publik supaya meyakini informasi tersebut.
Keluarga Agnelli termasuk salah satu keluarga besar Italia dan komentar sekecil apapun akan direspon dengan cepat, sampai-sampai Perdana Menteri Italia berbelasungkawa atas kematian Edoardo dan sebelum pertandingan Italia dan Inggris, stadion mengheningkan cipta satu menit guna menghormatinya.
Tak lama setelah insiden itu, ketika tim dokumenter Iran sedang menyelidiki masalah tersebut di Italia, polisi Italia menangkap mereka untuk mencegah kebenaran terungkap dan mendeportasi mereka setelah beberapa hari ditahan dengan tuduhan sebagai teroris. Hingga kini kematiannya menimbulkan pertanyaan besar yang terus ditutupi oleh Barat dengan media dan corong informasinya.
Faktanya, agama Islam mengungkapkan pandangan yang komprehensif di semua bidang dari urusan pribadi hingga sosial dan politik. Banyak orang yang bertahun-tahun mengkaji agama Islam, termasuk Edoardo Agnelli menyadari fakta ini dan memutuskan memeluk agama Islam.
Edoardo Agnelli di salah satu pidato mengatakan, "Ketika kita hidup di saat nilai-nilai terpuruk. Satu-satunya tujuan hanya mengumpulkan uang. Uang jauh lebih buruk daripada narkoba. Kita semua mengkhawatirkan penyebaran narkoba di kalangan anak muda, tetapi kita tidak menyadari bahwa kami bergerak menuju dunia yang mengukur manusia berdasarkan jumlah rekeningnya di bank. Tapi semua ini akan segera berakhir, dan saya percaya bahwa di masa depan, setelah kebangkitan dalam semalam, kita akan memasuki zaman yang tidak lagi didasarkan pada rasionalisme dan empirisme Descartes. Kita tidak boleh lupa bahwa eksploitasi manusia terhadap alam adalah awal dari eksploitasi manusia terhadap manusia lain. Tentu saja tidaklah tepat bagi industri otomotif melakukan demikian yang tugasnya menghidupi jutaan keluarga. Saya percaya bahwa uang harus menjadi alat, bukan tujuan."
Relokasi Milisi Takfiri ke kawasan dan Kekhawatirannya
Isu pemindahan ribuan milisi bersenjata dan teroris Takfiri dari Suriah ke wilayah pendudukan Republik Azerbaijan, telah meningkatkan kekhawatiran berbagai pemerintahah independen di kawasan.
Kekhawatiran ini meningkat setelah berbagai sumber terpercaya di kawasan membenarkan statemen terbaru petinggi Rusia. Sejatinya, harus dikatakan, menyusul penekanan petinggi Rusia soal informasi detail terkait pemindahan 2000 milisi bersenjata dan teroris Takfiri dari Suriah ke kawasan Kaukasus selatan, berbagai sumber terpercaya di Iran juga membenarkan penempatan milisi bersenjata teroris Taktifi di kawasan Nagorno-Karabakh.
Sekaitan dengan kasus ini, sebuah sumber terpercaya saat diwawancarai Iranpress mengatakan:
“Sejumlah negara kawasan dan lintas kawasan, memindahkan milisi teroris Takfiri dari Suriah ke Nagorno-Karabakh.”
Sumber ini lebih lanjut mengatakan, “Sekelompok negara ini juga berencana memindahkan keluarga milisi tersebut ke wilayah ini.”
Sementara pejabat Azerbaijan, termasuk Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, menyangkal keberadaan satu kekuatan militer asing dalam konflik Nagorno-Karabakh, pejabat pemerintah Rusia terus melaporkan pemindahan teroris Takfiri ke wilayah sengketa Azerbaijan dan Armenia.
Pada saat yang sama, para pejabat Moskow mengungkapkan kekhawatiran ganda di kasus ini. Misalnya Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov saat diwawancarai Koran Kommersant cetakan Moskow menyatakan, “Jumlah teroris dan militan asing yang dipindahkan dari Asia Barat ke Nagorno-Karabakh lebih dari dua ribu orang.”
Sekaitan dengan ini Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova kepada wartawan di Moskow memperingatkan, “Relokasi teroris dari Asia Barat ke Nagorno-Karabakh dapat berujung pada pendudukan wilayah di selatan Kaukasus oleh para teroris.”
Kekhawatiran para pejabat Moskow diekspresikan ketika Rusia menjadi sasaran pemerintah Barat. Faktanya, Amerika Serikat dan beberapa pemerintah Eropa sejauh ini telah menyusun sejumlah rencana melawan Rusia, dengan protes terhadap pemerintah Putin hanyalah salah satunya.
Pemindahan teroris Takfiri ke Asia Tengah dan Kaukasus adalah rencana AS lainnya untuk melemahkan Rusia. Kekhawatiran pejabat Rusia dalam hal ini cukup signifikan. Khususnya, Amerika Serikat sebelum ini telah melakukan upaya signifikan untuk mentransfer ribuan pasukan teroris Takfiri dari Afghanistan ke republik Asia Tengah dan Kaukasus.
Lusinan laporan resmi dan tidak resmi dari pejabat Rusia dan negara anggota CIS dapat dianggap sebagai alasan keakuratan laporan ini. Misalnya, aparat keamanan di Tajikistan dan Uzbekistan berulang kali membongkar upaya sejumlah gerakan teroris, terutama kelompok teroris ISIS, untuk pindah ke Asia Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Delapan ribu teroris Takfiri di perbatasan Afghanistan-Tajik sedang menunggu kesempatan untuk memasuki wilayah Asia Tengah, menurut pejabat Tajikistan.
Sebelumnya AS dengan bantuan para diplomatnya di kawasan serta pasukannya di Afghanistan, mampu merelokasi delapan ribu anasir teroris aktif di Suriah ke Afghanistan. Sejatinya tujuan AS adalah memindahkan teroris ke Asia Tengah, tapi menghadapi protes serius negara-negara Rusia dan Asia Tengah. Dengan demikian rencana Amerika anti Rusia ini gagal.
Tujuan operasi kelompok teroris khususnya kelompok teroris Takfiri Daesh (ISIS) di dunia membuktikan hal ini bahwa para pemimpin kelompok teroris ini secara penuh berada di bawah kekuasaan dan perintah kebijakan AS dan rezim Zionis serta aktivitas mereka mengikuti kepentingan tuannya. Oleh karena itu, seluruh negara yang menentang kebijakan hegemoni Amerika di dunia, menghadapi ancaman dari kelompok teroris ini.
Sekaitan dengan ini, Presiden Rusia, Vladimir Putin saat bertemu dengan pemimpin negara anggota Organisasi Shanghai di Astana, Kazakhstan menguak aksi-aksi kelompok teroris Daesh di Asia Tengah dan selatan Rusia.
Dengan bersandar pada laporan yang ada, Putin mengatakan, “Daesh tengah menyusun rencana baru untuk mengobarkan instabilitas di kawasan sekitar Rusia.”
Laporan ini selama beberapa tahun lalu menguak upaya Barat khususnya AS untuk merusak Rusia dan negara sekutunya. Di kondisi saat ini dan menyusul kegagalan Amerika memindahkan teroris ke Asia Tengah, sepertinya negara ini sekutunya menilai konfrontasi Republik Azerbaijan dan Armenia terkait kepemilikan di Nagorno-Karabakh sebagai peluang tepat untuk merealisasikan ambisi mereka.
Realitanya adalah kawasan Kaukasus seperti sebuah barel bubuk mesiu dan bergabungnya teroris Daesh ke kelompok teroris yang ada di kawasan menunjukkan ancaman serius fenomena buruk ini serta terjadinya sejumlah peristiwa pahit di Rusia, Kaukasus utara dan selatan selama beberapa tahun terakhir merupakan ancaman bagi kawasan ini khususnya kawasan kaukasus selatan.
Pada Mei 2015, kelompok teroris Daesh mendirikan cabang di wilayah Kaukasus Utara. Abu Muhammad al-Adnani, petugas pers kelompok teroris ISIS, memberi selamat kepada para pendukung kelompok tersebut di wilayah Kaukasus, dengan mengatakan: “Al-Kadari ditunjuk sebagai pemimpin di kawasan Kaukasus.”
Sekaitan dengan ini, Salahuddin Akbar, matan deputi Keamanan Nasional Republik Azerbaijan di tahun 1992 dan 1993 serta pakar senior dan aktivitas militer dan keamanan negara ini dalam sebuah wawancara dengan laman koran nasional mengatakan, “Terorisme internasional sedang meningkat. Pada 2014, ketika pasukan AS meninggalkan Afghanistan, terorisme internasional diperkirakan akan menyebar ke Kaukasus dan Asia Tengah. Jaringan teroris sekarang terlihat secara terbuka di Kaukasus dan Asia Tengah. Ini merupakan ancaman yang serius dan kemungkinan melakukan ancaman tersebut sangat tinggi, sedangkan kelompok teroris ISIS telah berulang kali mengancam Republik Azerbaijan.”
Statemen pakar keamanan dan politik Azerbaijan ini dirilis ketika Artur Medet Beckov, salah satu pejabat di kementerian keamanan nasional Kyrgyzstan di bulan November 2015 menyatakan, “Kelompok teroris Daesh telah mengalokasikan 70 juta dolar untuk melakukan operasi teroris di negara-negara Asia Tengah. Jumlah ini akan digunakan untuk menjebak warga negara Asia Tengah dan memaksa mereka melakukan operasi teroris.”
Koran Azadliq, cetakan Baku saat itu mengutip petinggi keamanan ini menulis, “Daesh saat ini memiliki pendukung aktiv di kawasan Kaukasus dan Asia Tengah.”
Faktanya, kelompok teroris Daesh, yang dibuat oleh Amerika Serikat dan beberapa sekutu Arabnya di Teluk Persia dan memiliki pendukung serius seperti Turki, bertindak untuk melakukan operasi teroris terhadap negara mana pun dengan biaya tertentu. Fakta ini menunjukkan bahwa kelompok teroris-takfiri Daesh, dengan memuaskan para pemuda miskin di daerah, berpotensi menimbulkan rasa tidak aman terhadap negara dan daerah manapun.
Mengingat kondisi ini, negara-negara independen seperti Iran dan Rusia berhak memprotes munculnya kondisi yang tidak diharapkan di kawasan dan memaksa negara lain memberi jawaban.
Pengungsian; Kendala akibat Kebijakan AS dan Mitra Arabnya
Konferensi internasional pengungsi Suriah digelar 11 dan 12 November di Damaskus, ibukota Suriah. Di kesempatan ini kami akan membahas data terbaru pengungsi Suriah, Yaman dan Irak sebagai sebuah kendala yang dihadapi ketiga negara Arab ini.
Suriah sejak tahun 2011 dilanda perang kontra terorisme. Teroris yang berperang melawan pemerintah Damaskus terdiri dari warga dari 80 negara dunia. Sampai saat ini sejumlah kelompok teroris khususnya di Idlib masih berperang melawan pemerintah Suriah dan sekutunya.
Selama satu dekade lalu, sekitar 12 juta warga Suriah mengungsi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Presiden Rusia, Vladimir Putin baru-baru ini menyatakan lebih dari 6,5 juta pengungsi Suriah berada di luar negeri dan mayoritasnya memiliki kemampuan untuk berpartisipasi merekonsruksi negaranya.
Sementara Irak selama dua dekade lalu juga dilanda banyak perang, aksi teror dan ledakan teroris serta perang melawan kelompok teroris Daesh (ISIS). Tidak ada data resmi mengenai jumlah pengungsi Irak, namun data resmi selama tahun-tahun lalu menunjukkan lima juta pengungsi Irak karena serangan teroris Daesh.
Meski demikian Karim al-Nouri, penjabat Kementerian urusan Pengungsi Irak baru-baru ini menyatakan, kini jumlah pengungsi 50 ribu keluarga dan jika kita hitung secara rata-rata setiap keluarga terdiri dari lima orang maka ada 250 ribu orang pengungsi di Irak dan mayoritasnya di Kurdistan. Sementara itu, Ivan Faiq Jabro, menteri urusan migrasi Irak 8 November 2020 mengatakan, “Dengan diliburkannya kamp-kamp pengungsi Irak sejak awal tahun 2021, sekitar satu setengah juta pengungsi akan dipulangkan ke rumah mereka.”
Adapun Yaman 26 Maret 2015 sampai saat ini masih dilanda perang yang dikobarkan koalisi Arab Saudi. Sekitar 68 bulan dari perang ini berlalu dan prediksi terbaru menunjukkan sedikitnya 4 juta warga Yaman menjadi pengungsi akibat perang yang kobarkan koalisi Saudi dan didukung AS serta sejumlah negara Eropa ini. Mayoritas pengungsi ini berada di dalam negeri.
Secara global sekitar satu persen dari total populasi dunia menjadi pengungsi yang setara dengan 80 juta orang. Tiga negara Suriah, Irak dan Yaman memiliki seperlima pengungsi di dunia dan tak diragukan lagi masalah ini akibat dari kebijakan Barat khususnya Amerika Serikat serta mitra Arabnya, khususnya Arab Saudi.
Pengungsi menghadapi masalah yang signifikan di bidang mata pencaharian, kesehatan, martabat manusia dan pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri. Dalam hal mata pencaharian, kekurangan pangan adalah masalah utama, dan ratusan ribu orang sangat membutuhkan bantuan pangan. Ini terutama terjadi di antara populasi pengungsi Yaman.
Kurangnya pakaian dan air minum adalah masalah mata pencaharian utama lainnya dari pengungsi. Masalah-masalah ini harus ditambah dengan kurangnya perumahan dan tempat tinggal yang cocok untuk para pengungsi ini. Sebagian besar pengungsi Suriah tinggal di kamp-kamp di Lebanon, Turki dan Yordania. Sebagian besar pengungsi bergabung dengan kelompok ekstremis karena masalah ekonomi dan bergabung dalam barisan milisi, dan ini juga menyebabkan sejumlah besar penduduk ini kehilangan nyawa.
Dari segi kesehatan, pengungsi juga menghadapi banyak kesulitan, yang paling utama adalah masalah kulit akibat kurang mandi tepat waktu, penggunaan makanan yang tidak sehat dan tidak sehat, serta kurangnya air minum yang aman.
Pada saat yang sama, banyak pengungsi, terutama perempuan dan anak perempuan, di negara lain yang tidak menikmati martabat kemanusiaan dan diperkosa serta dihina oleh penduduk negara tuan rumah, terutama oleh tentara di daerah perbatasan. Gadis-gadis yang terlantar diperdagangkan seperti barang untuk pelanggan serta istri dan budak.
Secara pendidikan, situasinya mengerikan mengingat komposisi usia penduduk yang mengungsi, sekitar setengah dari mereka berusia di bawah 17 tahun. Sebagian besar dari populasi ini kehilangan pendidikan dan anak-anak yang tidak mampu mengubah kondisi yang dikenakan pada mereka dipaksa untuk melepaskan harapan awal mereka di bidang pendidikan.
Pengungsi juga menjadi kendala bagi negara tuan rumah. Misalnya, pengungsi khususnya di wilayah perbatasan telah meningkatkan harga sewa rumah, makanan dan pelayanan kota seperti air dan listrik. Selain itu, juga menimbulkan kendala sosial yang tinggi.
Oleh karena itu, negara-negara seperti Lebanon dan Yordania berulang kali menuntut pemulangan pengungsi Suriah ke negara mereka. Sekaitan dengan ini, Menlu Lebanon, Charbel Wehbe menilai keberadaan pengungsi sebagai beban berat bagi Lebanon di tingkat sosial dan ekonomi. Ia menuntut peningkatan upaya internasional untuk pemulangan pengungsi dengan aman ke negara mereka.
Selain tantangan yang disebutkan bagi para pengungsi, penduduk ini juga menghadapi tantangan politik yang konsekuensinya bahkan lebih dari yang disebutkan. Salah satu masalah terpenting yang diangkat pada Konferensi Internasional tentang Kembalinya Pengungsi Suriah oleh pihak berwenang yang berpartisipasi, terutama pemerintah Suriah, adalah eksploitasi politik terhadap populasi pengungsi di beberapa negara.
Konferensi Internasional tentang Kembalinya Pengungsi Suriah diadakan di Damaskus, Suriah, pada tanggal 11 dan 12 November dengan partisipasi 27 negara dan 12 organisasi internasional, dengan tujuan membantu warga asing Suriah kembali ke negara mereka. Berbicara di konferensi tersebut, Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan negara-negara Barat menggunakan masalah pengungsi Suriah untuk tujuan politik. Dia menambahkan: "Negara-negara ini mencegah kembalinya pengungsi ke negara mereka melalui penyuapan dan intimidasi."
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Lebanon Charbel Wehbe mengatakan kurangnya kemauan internasional yang komprehensif dan niat tulus telah menghalangi kembalinya para pengungsi. Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengkritik penggunaan politik pengungsi oleh beberapa negara dalam konferensi video dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad sebelum konferensi dimulai. Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Ayman Susan juga mengatakan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) sebelumnya telah mengumumkan akan menghadiri konferensi internasional tentang kembalinya pengungsi di Damaskus, tetapi menolak untuk hadir di bawah tekanan dari Amerika Serikat.
Padahal, isu pengungsi telah menjadi alat pemerasan dan tekanan. Misalnya, Turki telah berulang kali mengancam negara-negara Barat dengan mencegah kembalinya pengungsi Suriah ke negara mereka, dan jika mereka tidak mendukung Turki dan bekerja sama dengannya, maka pengungsi tersebut akan dikirim ke Eropa.
Amerika Serikat dan Arab Saudi juga mencoba mengambil keuntungan dari pemerintah Suriah dengan menghalangi pemulangan pengungsi Suriah ke negara mereka atau dengan tinggal di dalam negara, atau dengan menekan dan menyiksa pengungsi. Bahkan, mereka berusaha menebus kerugian militer dengan meraup poin lewat isu pengungsi.
Arab Saudi di Yaman juga menggunakan teladan perilaku ini untuk menekan Ansarullah dan sekutunya serta memprovokasi opini publik negara ini melawan kubu Ansarullah. Pemerasan politik ini menjadi kendala serius bagi pemulangan pengungsi Suriah dan Yaman ke rumah mereka. Isu ini menjadi agenda utama dan penekanan khusus selama konferensi internasional pemulangan pengungsi Suriah.
Kasus-kasus Pelanggaran HAM Serius di Kanada
Kanada sebagai sebuah negara multietnis dengan berbagai identitas sosial berbeda, menjadi perhatian Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Negara ini sampai sekarang masih bergelut dengan permasalahan-permasalahan yang di mata Dewan HAM PBB dianggap membutuhkan upaya lebih besar untuk mengatasinya.
Sebagai contoh, pemerintah Kanada bisa menjadi kabinet paling beragam dari sisi etnis. Namun di negara ini terdapat diskriminasi terkait warga negara dari sisi etnis, ras, bangsa, dan jenis kelamin.
Sejumlah laporan seputar masalah HAM, dan yang lainnya menunjukkan bahwa pemerintah Kanada di bidang HAM melakukan kelalaian secara serius.
Di bidang HAM internasional, Kanada tidak menandatangani sejumlah perjanjian, dan tidak mengesahkan isi beberapa konvensi internasional, di antaranya,
1. Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota-Anggota Keluarga Mereka
2. Organisasi Buruh Internasional, ILO
3. Konvensi Masyarakat Adat dan Suku tahun 1989
4. Konvensi tentang Pekerjaan yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011
5. Protokol Opsional Konvensi Menentang Penyiksaan
6. Konvensi tentang Status Orang Tanpa Kewarganegaraan
demonstrasi dukung imigran di Kanada
Secara umum masalah-masalah terkait HAM di Kanada bersumber dari dua masalah asasi, pertama, pelaksanaan komitmen HAM internasional, dan kedua, perhatian pada komitmen HAM intrnasional. Akan tetapi permasalahan-permasalahan terkait, dapat dibagi ke beberapa kategori sebagai berikut,
1. Masalah-masalah yang Sama di Seluruh Kasus HAM
a. Kesetaraan dan tidak adanya Diskiminasi
Dalam hal ini Dewan HAM PBB sudah memberikan sejumlah usulan kepada Kanada yang menunjukkan adanya permasalahan dalam sistem HAM di negara ini.
Dewan HAM PBB mengusulkan agar polisi, petugas keamanan, dan penjaga perbatasan Kanada tidak menulis laporan soal ras seseorang. Satu lagi masalah HAM di Kanada yang tampaknya gagal ditangani, yaitu kejahatan berbasis kebencian atau kejahatan kebencian (hate crime).
Antara tahun 2016-2018 motif-motif ras atau etnis juga agama, menjadi faktor terbesar yang melatari kejahatan kebencian. Kejahatan kebencian di Kanada merupakan salah satu permasalahan HAM yang serius, sehingga Dewan HAM PBB mendesak negara ini untuk menerapkan mekanisme yang diperlukan untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran kejahatan jenis ini.
b. Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pekerjaan dan HAM
Dewan HAM PBB dalam salah satu laporannya meminta Kanada untuk menerapkan sejumlah mekanisme yang di dalamnya menekankan tingkat dukungan terhadap pembangunan yang dikehendaki PBB.
Dewan HAM PBB juga meminta Kanada untuk memperkuat aturan dan undang-undang terkait perlindungan terhadap lingkungan hidup. Undang-undang dan aturan ini harus berisi analisa dampak lingkungan dari industri eksplorasi di negara ini berdasarkan perjanjian internasional.
c. HAM dan Perang Melawan Terorisme
Masalah-masalah terkait bidang ini sangat banyak, dan rumit. Salah satu masalah yang ada adalah kerja sama intelijen Kanada, dan Amerika Serikat yang di dalamnya mengharuskan pemerintah Kanada memberikan informasi-informasi terkait warganya tanpa pengawasan perlindungan apapun atas penggunaan informasi ini, kepada Amerika.
Sehubungan dengan hal ini, Dewan HAM PBB dalam salah satu laporannya, meminta Kanada untuk menerapkan aturan yang menjaga agar pertukaran informasi tidak sampai berujung dengan pelanggaran HAM. Begitu juga langkah Kanada di bidang perang melawan terorisme di banyak kasus mengakibatkan pelanggaran akut terhadap HAM di negara itu, dan negara lain. Di beberapa kasus, langkah Kanada baik secara langsung maupun tidak langsung, menyebabkan pemenjaraan, dan penyiksaan orang-orang di negara lain seperti Mesir, dan Suriah. Di sejumlah kasus lain, pemerintah Kanada sama sekali tidak mengizinkan warganya kembali ke negara itu jika diduga bekerjasama dengan kelompok teroris Daesh.
polisi Kanada
2. Hak Sosial, dan Politik
a. Hak Hidup, Kebebasan dan Keamanan Pribadi
Dalam beberapa dekade terakhir, polisi Kanada di banyak kasus dituduh melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil, terutama warga dari kelompok minoritas. Polisi Kanada diprotes keras oleh kelompok-kelompok pembela HAM karena penggunaan aksi kekerasan melebihi batas terhadap warga negara itu. Kasus-kasus ini bahkan sudah dilimpahkan kepada Mahkamah Agung Kanada, dan keluar putusan yang menentang cara-cara kekerasan semacam ini, namun nampaknya langkah-langkah nyata di penyelesaian masalah ini belum dilakukan.
Penjara-penjara Kanada, dan permasalahan seputarnya termasuk masalah HAM penting di negara itu, bahkan Dewan HAM PBB cukup sensitif terhadap masalah ini. Laporan-laporan menunjukkan di Kanada dari setiap 100.000 orang, 114 orang di antaranya di penjara, jumlah tahanan ini termasuk yang tertinggi di negara-negara maju. Masalah lain yang dalam beberapa tahun terakhir sangat ramai diperbincangkan adalah penahanan orang-orang dengan keterbelakangan mental di sel-sel isolasi, dan mereka tidak mendapat perawatan khusus di penjara-penjara itu. Penangkapan imigran gelap, dan penahanan mereka di penjara mungkin merupakan masalah HAM asli, dan hak sosial di Kanada.
Antara tahun 2006 hingga 2014, lebih dari 87.000 imigran di Kanada dijebloskan ke penjara tanpa tuduhan apapun.
b. Penegakkan Keadilan, Masalah Impunitas dan Supremasi Hukum
Kanada adalah negara yang tidak menjadi anggota Protokol Opsional Konvensi Menentang Penyiksaan, dan karenanya telah menciptakan kekhawatiran bagi masyarakat internasional. Pada kenyataannya, mekanisme-mekanisme pengawasan atas tahanan, dan penjara di Kanada tidak sejalan dengan protokol ini. Maka dari itu, Dewan HAM PBB meminta Kanada untuk mengatasi masalah ini. Satu lagi masalah penting lain dalam hal ini adalah tidak adanya akses tahanan penderita penyakit fisik, dan mental, terhadap pengobatan.
c. Kebebasan Asasi
Dalam sejumlah demonstrasi yang digelar di Kanada, polisi negara ini melakukan aksi kekerasan di luar batas, dan biasanya sejumlah banyak demonstran ditangkap. Merupakan hal lumrah di Kanada, kelompok-kelompok minoritas seperti warga kulit hitam menjadi kelompok yang paling sering mendapat perlakuan kekerasan dari polisi. Dewan HAM PBB meminta pemerintah Kanada untuk memberikan pendidikan yang diperlukan kepada polisi, dan aparat keamanan agar mereka belajar bagaimana mengendalikan demonstrasi sesuai standar internasional di bidang kebebasan berpendapat.
d. Pelarangan Segala Jenis Perbudakan
Kementerian Keamanan Publik Kanada menyebut salah satu masalah negara ini adalah penyelundupan manusia. Jenis penyelundupan yang merupakan perbudakan modern ini tidak hanya dari negara-negara asing ke Kanada, tapi terkadang sejumlah orang diselundupkan dari satu negara bagian ke negara bagian lain untuk menjadi pekerja seks komersial, atau dari satu kota ke kota lain. Penyelundupan manusia di Kanada, 90 persen terjadi di dalam negeri, dan sekitar 10 persen orang-orang yang diselundupkan dari luar ke Kanada. Berdasarkan data resmi, sekitar 97 persen korban penyelundupan manusia di Kanada adalah perempuan, dan remaja putri. Sejumlah laporan juga menunjukkan bahwa masalah pelecehan seksual terhadap anak-anak, dan perempuan pribumi Kanada, adalah masalah yang sangat rumit.
demo dukung warga pribumi Kanada
3. Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
a. Hak Kerja, Perlakuan Adil dan Layak di Tempat Kerja
Tingkat upah minimum di Kanada merupakan masalah sensitif bagi para buruh di negara itu. Berdasarkan konstitusi Kanada, tingkat upah minimum adalah urusan pemerintah provinsi, dan setiap provinsi bisa menentukan tingkat upah minimun berdasarkan kondisi ekonomi masing-masing. Masalah lain dalam hal ini adalah pengangguran kelompok-kelompok minoritas etnis, dan identitas di Kanada, seperti warga keturunan Afrika, warga pribumi, dan orang cacat. Data menunjukkan, meski tingkat pengangguran di Kanada mengalami penurunan, namun tingkat pengangguran di antara kelompok minoritas etnis justru meningkat. Di tengah wabah Virus Corona, tingkat pengangguran di antara minoritas etnis, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan warga kulit putih. Angka pengangguran warga kulit hitam, dan keturunan Filipina di Kanada, meningkat 6,3 persen, dan tingkat pengangguran di antara warga keturunan Asia secara umum meningkat 9,1 persen.
b. Hak Mendapat Jaminan Sosial
Organisasi Buruh Internasional, ILO dalam laporannya tahun 2018 mengumumkan, kondisi jaminan sosial untuk warga pribumi Kanada tidak layak, dan mereka biasanya bekerja di bidang-bidang yang tidak mendapat akses jaminan sosial, atau jika ada sangat terbatas.
Pasal 22 Deklarasi Universal HAM menekankan hal ini bahwa jaminan sosial adalah hak semua manusia. Meski Kanada tidak menerbitkan data terkait kelompok-kelompok minoritas yang mendapatkan jaminan sosial, namun sepertinya hal ini tidak luput dari perhatian Dewan HAM PBB, dan lembaga ini dalam usulannya mengharuskan Kanada berusaha bersikap lebih adil dalam hal jaminan sosial bagi kelompok-kelompok minoritas.
c. Hak Hidup Layak
Komite Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya di Komisi HAM PBB, pada tahun 2016 mengajukan sejumlah pertanyaan terkait kondisi kehidupan masyarakat Kanada yang sebagian di antaranya tidak mampu dijawab, dan sebagian yang lainnya mendapat jawaban tidak lengkap. Masalah ini menyebabkan hak ekonomi, sosial dan budaya di Kanada dalam laporan Dewan HAM tahun 2018 menjadi salah satu tema terpenting.
Dewan HAM PBB meminta Kanada melakukan tindakan nyata dalam interaksi dengan kelompok-kelompok minoritas etnis terutama warga pribumi. Akan tetapi sepertinya Kanada tetap tidak mau menggubris.
Situs resmi pemerintah Kanada, Statistics Canada dalam laporannya tahun 2020, mengumumkan jumlah warga negara ini yang berada di bawah garis kemiskinan mencapai sekitar 3,2 juta orang.
d. Hak Kesehatan
Kanada dikenal memiliki sistem kesehatan yang komprehensif di dunia yang menjadi simbol kesetaraan, dan tidak adanya diskriminasi di masyarakat negara ini. Namun realitasnya berkata lain, pertama soal keberadaan diskriminasi, dan rasisme dalam sistem kesehatan Kanada, hanya sedikit ditulis dalam penelitian-penelitian, dan ini cukup aneh.
Selain itu, dari penelitian-penelitian yang sedikit itu kita dapat menyaksikan bahwa diskriminasi ras dalam akses pelayanan kesehatan nampak secara jelas. Pada Piagam HAM dan Kebebasan Kanada, berbeda dengan aturan internasional, sama sekali tidak disinggung soal hak mendapatkan kesehatan.
Laporan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB tahun 2016 menyebutkan kondisi akses warga pribumi Kanada ke pelayanan kesehatan sangat tidak layak, dan hal itu merupakan masalah serius negara ini.
Satu lagi masalah penting adalah akses terhadap air minum. Banyak warga Kanada tidak mendapat fasilitas sistem pembuangan limbah dari pemerintah, dan ini menciptakan masalah bagi kesehatan warga. Masalah ini di wilayah-wilayah warga pribumi sangat akut, dan rumit.
e. Hak Pendidikan
Kanada bukan penandatangan Konvensi Menentang Diskriminasi dalam Pendidikan. Konvensi ini dibuat tahun 1960 untuk memerangi berbagai bentuk diskriminasi dalam sistem pendidikan dan pengajaran, namun Kanada sejak tahun itu sampai sekarang tidak pernah menandatanganinya. Dalam sistem pendidikan Kanada, ditemukan banyak kasus diskriminasi terhadap kelompok etnis, dan minoritas. Masalah ini sangat serius, sampai Dewan HAM PBB dalam laporannya mengingatkan Kanada. Sebuah penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa diskriminasi ras, dan kedudukan ekonomi-sosial anak kulit hitam menjadi faktor yang mendorong mereka menghentikan studi yang sangat berbeda dengan kondisi anak-anak kulit putih.
Masalah diskriminasi dalam sistem pendidikan Kanada bukan semata-mata masalah ras, tapi berdasarkan laporan yang ada, anak-anak cacat juga mendapat perlakuan diskriminatif dalam sistem pendidikan negara ini.
f. Hak Minoritas Agama
Pada Bab II Piagam HAM dan Kebebasan Kanada disinggung kebebasan beragama di negara ini, dan di beberapa kasus terlihat pengadilan tinggi Kanada juga dalam kasus-kasus terkait dengan masalah ini berusaha melindungi kebebasan beragama. Namun masalah ini tidak menampilkan seluruh kondisi, dalam sejumlah kasus kebebasan minoritas agama khususnya Muslim dilanggar secara hukum. Human Right Watch, HRW dalam laporannya tahun 2020 terkait kondisi HAM Kanada mengumumkan, di Provinsi Quebec pada tahun 2019 diterapkan sebuah undang-undang yang mengatur pegawai pemerintah tidak berhak mengenakan simbol-simbol keagamaan mereka, atau mengenakan pakaian yang menunjukkan identitas keagamaan mereka. Artinya aparat kepolisian, pegawai pengadilan, guru, dan pegawai instansi pemerintah lainnya meski ia Muslim, tidak berhak mengenakan hijab. Aturan ini menjelaskan, setiap warga negara Kanada yang menunjukkan simbol-simbol keagamaan mereka seperti hijab, tidak akan mendapat pelayanan apapun dari pemerintah termasuk pelayanan kesehatan, medis, dan transportasi publik.
perempuan Muslim Kanada
4. Hak Orang-orang dan Kelompok Khusus
a. Perempuan
Di Kanada saah satu masalah penting bagi perempuan di bidang ekonomi dan sosial adalah ketidaksetaraan gaji. Data menunjukkan selama beberapa dekade, Kanada berhadapan dengan masalah ini, namun sampai sekarang tidak mampu melakukan langkah positif untuk mengatasinya. Selain itu, data pada tahun 2018 menunjukkan perempuan di Kanada menjadi korban utama berbagai jenis kekerasan fisik di rumah, tempat umum, dan dunia maya. Bukan hanya menjadi korban, sejumlah laporan menunjukkan perempuan Kanada juga menerima dampak kekerasan jauh lebih besar dibandingkan pria.
b. Anak-anak
Riset UNICEF pada tahun 2019 terkait ketidakadilan distribusi kekayaan, dan pendapatan bagi anak-anak menunjukkan Kanada berada di peringkat ke-24 di antara 41 negara kaya dunia. Artinya kondisi anak-anak di Kanada dari sisi kekayaan lebih buruk dari 23 negara lainnya.
Pada tahun 2016, penelitian UNICEF menunjukkan dalam hal jumlah anak miskin, Kanada di antara 35 negara kaya dunia, berada di peringkat ke 26.
Di Kanada sekitar 1,3 juta anak hidup dalam kemiskinan, jumlah ini mencakup hampir seperlima anak Kanada. Sekitar 50 persen anak-anak warga pribumi Kanada hidup dalam kemiskinan, dan 60 persen dari mereka, hidup di wilayah-wilayah khusus warga pribumi.
c. Orang-orang Cacat
Orang-orang cacat mengalami banyak masalah di Kanada, masalah ini dalam pandangan lembaga-lembaga HAM termasuk Dewan HAM PBB tidak bisa ditutupi. Penelitian tahun 2018 menunjukkan 37 persen dari orang-orang cacat yang bekerja di Kanada, mendapat pelecehan, dan 26 persen dari mereka menjadi korban diskriminasi.
d. Kelompok-kelompok Minoritas dan Warga Pribumi
Masalah berikutnya yang sangat penting adalah warga pribumi Kanada. Dalam laporan tahun 2018 Dewan HAM PBB, Kanada diharuskan menghapus pasal-pasal diskriminatif dalam Indian Act tahun 1876 yang persis dibuat berdasakan asas diskriminasi. Aturan ini mencampuri seluruh dimensi kehidupan warga pribumi Kanada. Aturan ini bahkan memaksa definisi identitas orang-orang ini, baik individu maupun kelompok, dalam mengelola suku, dan mengelola tanah yang diberikan kepada mereka. Mungkin dapat dikatakan bahwa masalah terbesar dalam aturan ini adalah masala identitas. Salah satu masalah utama warga pribumi Kanada adalah akses ke air minum, dan fasilitas kesehatan. Masalah ini sangat serius sehingga lembaga-lembaga HAM termasuk Dewan HAM PBB menegaskannya, dan mengingatkan Kanada soal ini.
Masalah lain yang dihadapi warga pribumi Kanada adalah pelanggaran hak atas tanah. Salah satu masalah penting dalam hal ini adalah banyaknya kasus konflik akibat melintasnya pipa di tanah warga pribumi Kanada. Warga pribumi Kanada menderita karena tidak mendapat kesetaraan hak dalam bidang ekonomi, dan sosial, serta kurang mendapat perhatian dari pemerintah di bidang budaya.
e. Imigran, Pengungsi dan Pencari Suaka
Para imigran Kanada secara legal datang ke negara ini, dan bekerja di berbagai sektor. Sejumlah besar buruh adalah petani yang mendapat upah yang sangat minim. Salah satu masalah para buruh adalah fasilitas kesehatan, dan pengobatan dari pemerintah. Koran Inggris, The Guardian melaporkan kondisi buruh migran di Kanada di masa Corona, mereka karena tidak punya dukungan hukum, mendapatkan upah kecil, dan tidak mendapat perhatian pejabat pemerintah, mereka hidup dalam kondisi mengenaskan.
f. Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan
Kanada bukan merupakan negara penandatangan Konvensi tentang Status Orang Tanpa Kewarganegaraan, maka dari itu ia tidak menganggap perlu berkomitmen pada isi konvensi ini. Lembaga-lembaga HAM dunia termasuk Dewan HAM PBB memprotes Kanada karena hal ini.
Kanada memiliki kelemahan-kelemahan serius di bidang HAM yang untuk setiap kelemahan itu banyak kasus yang bisa diajukan. Di antara semua ini sepertinya dua masalah berada dalam kondisi buruk, dan membutukan penanganan serius. Pertama, kondisi warga pribumi Kanada yang hampir seluruh haknya dilanggar oleh pemerintah negara ini. Mereka hidup sangat memprihatinkan, hingga tidak punya akses mendapatkan air minum, dan anak-anak gadis serta perempuan mereka menjadi objek penyelundupan manusia untuk dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial.
Masalah lain yang membutuhkan perhatian serius dan segera adalah kondisi imigran, dan pengungsi gelap di Kanada. Mereka hidup dalam kondisi yang sangat sulit, dan mengerikan. Perilaku pemerintah Kanada terhadap orang-orang ini layaknya perilaku terhadap penjahat. Mereka dan keluarganya selalu ditempatkan tahanan-tahanan atau tempat mirip tahanan. Di antara para pengungsi ini terdapat anak-anak yang dari sisi psikologis, dan fisik sangat rentan.
Secara umum, masyarakat multietnis Kanada tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah terkait multibudaya mereka, sebaliknya berusaha menutup mata atas sejumlah masalah. Selain masalah rasisme akut, ada sejenis rasisme terselubung yang tersimpan di balik aturan Kanada. Masalah ini menyebabkan terciptanya sejenis penindasan terstruktur terhadap minoritas etnis, agama, dan suku seperti warga pribumi Kanada atau Muslim yang sepertinya kondisi ini terus memburuk. Catatan HAM Kanada, bukan catatan yang bisa diterima dalam kerangka aturan HAM internasional, dan membutuhkan perhatian lembaga-lembaga dunia.
Sistem Pertahanan Udara Bavar-373, Simbol Kepercayaan Diri Iran
Sistem rudal pertahanan udara Bavar-373 adalah produk, kreativitas, dan bentuk kepercayaan diri pada kemampuan dalam negeri dalam hal desain, pengembangan, dan penempatan sebuah sistem rudal strategis.
Pada kenyataannya, pengembangan sistem ini merupakan reaksi atas sanksi senjata Iran, termasuk di bidang sistem pertahanan udara.
Meski Rusia setelah beberapa tahun di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, menepati janjinya, dan menyerahkan sistem rudal S-300, namun masalah ini tidak menghambat tekad para ilmuwan industri pertahanan Iran, dalam melakukan pribumisasi persenjataan termasuk sistem pertahanan udara, dan proyek pertahanan udara Bavar-373 berlanjut dengan cepat.
Di antara kemampuan sistem rudal ini adalah manuvernya yang tinggi, volume tembakan yang banyak, kemampuan menyerang berbagai target baik udara maupun rudal, daya jangkau, dan ketinggian terbang, potensi mengenai target, dan daya mematikan yang tepat, kinerja unggul dalam perang elektronik, reparasi, dan perawatan dalam negeri yang mudah, operasi pada kondisi perang baik perang kimia, mikroba, maupun nuklir, dan kemampuan menghadapi serangan elektromagnetis, operasi di kondisi perairan, dan udara berbeda, kemampuan menghadapi target-target canggih, menjalin kontak dengan lapisan-lapisan pertahanan Iran, dapat dipercaya, dan harga yang sangat terjangkau dibanding produk serupa dari luar negeri.
Dalam desain, dan pencapaian ke sistem senjata ini, digunakan banyak jenis teknologi seperti teknologi sistem peluncuran rudal vertikal, teknologi rotasi rudal ke arah target, dan teknologi-teknologi lain dalam operasi.
Sistem rudal ini meski memiliki kemampuan lebih dari produk-produk luar negeri, namun ia dipatok dengan harga yang sangat terjangkau.
Sistem rudal Bavar-373 merupakan sistem rudal pertahanan udara jarak jauh darat ke udara yang didesain, dan diproduksi dengan teknologi-teknologi yang digunakan pada sistem rudal Talash, dan 15 Khordad yang meluncurkan rudal Sayyad 2 dan 3.
Desain awal sistem rudal ini, awalnya terinspirasi dari sistem rudal S-300. Sistem rudal Bavar-373 dari semua sisi lebih canggih dari sistem rudal lain semacam S-300, namun poin yang perlu diperhatikan adalah, yang membedakan rudal ini dengan yang lainnya, kemampuan membawa, dan meluncurkan beragam jenis rudal dengan berbagai daya jangkau, jika rudal S-300 Rusia dalam beberapa hal memiliki kekurangan, Bavar-373 berhasil mengatasi kekurangan itu, dan menerapkan desain konseptual, dan dalam hal ini para desainer sudah memprediksi masalah tersebut, sehingga rudal Bavar-373 dengan dua atau tiga rudal dapat ditingkatkan dalam operasinya dalam berbagai lapisan.
Dengan memperhatikan karakteristik yang dimiliki Bavar-373 menjadi jelas bahwa dalam rancangan sistem rudal ini, karateristik-karakteristik yang lebih unggul dari produk serupa, dikaji, dan akhirnya menghasilkan sebuah sistem rudal yang memiliki banyak kemampuan dari sisi tugas.
Jika dibandingkan dengan S-300, Bavar-373 buatan Iran memiliki kemampuan menyerang beragam target, dan hal ini tercipta karena substansi berbeda dari ancaman-ancaman yang dihadapi Iran, dan Rusia.
Sistem rudal Bavar-373 bisa mengidentifikasi target dari jarak 320 kilometer, dan melacaknya dari jarak 260 kilometer, ia juga dilengkapi kemampuan membidik target dari jarak 200 kilometer, hingga ketinggian 27 kilometer.
Radar pelacak, dan deteksi sistem rudal Bavar-373 mampu mengidentifikasi 300 target dalam waktu bersamaan. Di sisi lain, radar pelacak sistem rudal ini juga mampu melacak 60 target secara bersamaan. Sistem rudal ini mampu meluncurkan 3 jenis rudal dalam berbagai daya jangkau, mirip sistem rudal S-400 Rusia, tapi dengan daya jangkau lebih kecil, untuk memburu target, dalam jarak, dan ketinggian berbeda, selain itu ia juga bisa beroperasi dalam berbagai lapisan pertahanan.
Rudal yang saat ini digunakan pada sistem pertahanan Bavar-373 berasal dari jenis Sayyad-4 yang realitasnya merupakan anggota keluarga rudal pertahanan Sayyad yang baru. Ia dilengkapi sistem manuver canggih, dan dengan hantaman lansung maupun ledakan hulu ledak rudal, serta hantaman pecahan peluru, mampu menghancurkan target dari jarak 200 kilometer, dan ketinggian 27 kilometer.
Kecepatan maksimum rudal Sayyad-4, setara dengan 5 Mach. Keunggulan lain sistem rudal Bavar-373 adalah kemampuan melawan berbagai jenis target seperti jet tempur, baik yang biasa maupun yang tersembunyi, drone, rudal jelajah, rudal balistik, dan rudal anti-radar serta pesawat-pesawat perang elektronik, juga helikopter. Bavar-373 dengan berbagai jenis rudal bisa menghancurkan semua target tersebut.
Di antara karakteristik unggul radar pelacak pada sistem rudal Bavar-373 adalah mendeteksi target-target tersembunyi dengan Radar Cross-Section, RDS atau ukuran deteksi radar terhadap target, yang paling rendah. Dengan kemampuan ini, secara praktis tidak ada target yang bisa bersembunyi dari Bavar-373.
Karakteristik unggul, dan penting lain sistem rudal Bavar-373, mampu bertahan dalam perang elektronik, bahkan untuk melindungi dari bom-bom elektromagnetik yang digunakan untuk menghadapi serangan perang elektronik, dan serangan dengan amunisi elektomagnetik.
Kemampuan lain radar yang digunakan Bavar-373 adalah kemampuan mendeteksi rudal-rudal anti-radiasi, dan melumpuhkan sistem pertahanan udara musuh. Selain itu, semua komponen sistem rudal Bavar-373 ditempatkan pada alat pengangkut beroda, dan bergerak. Kendaraan berat Zuljanah sebagai truk mematikan, digunakan untuk mengangkut peluncur-peluncur sistem rudal Bavar-373.
Kendaraan berat ini memiliki 5 poros roda (10 roda) aktif, dan mampu melintasi sungai serta aliran air dengan kedalaman sampai 1,5 meter dan membawa beban maksimum 30 ton. Kendaraan ini memiliki berat bersih 21 ton, dan sistem suspensi independen.
Keunggulan paling menonjol dari sistem rudal Bavar-373, ia merupakan 100 persen produk dalam negeri Iran, sehingga seluruh kode perangkat lunak sistem rudal ini dimiliki Iran, dan karakteristik ini menciptakan sebuah sistem pertahanan terkoneksi yang aman di Iran.
Dengan memperhatikan seluruh elemen perangkat lunak, dan perangkat keras sistem rudal Bavar-373, menurut keterangan Deputi Menteri Pertahanan Iran, semua perangkat ini dibuat di dalam Iran, dengan memperhatikan protokol-protokol keamanan radar, target, dan rudal, maka dari itu dapat dikatakan bahwa pasukan pertahanan udara Iran akan memiliki sebuah sistem pertahanan rudal dengan jaringan yang sepenuhnya aman.
Kelebihan lain sistem rudal Bavar-373 adalah kemudahan dalam persiapan, dan perawatan, usia lama, dan faktor keamanan operator, faktor tumbukan yang tinggi, operasi pada kondisi serangan kimia, mikroba, dan nuklir, harga yang sangat terjangkau dibandingkan produk luar negeri, volume tembakan yang banyak, dan lainnya.
Di Bawah Naungan Perlindungan Mentari ke-11
Pertama kami ucapkan selamat berbahagia atas wiladah Imam Hassan Askari as, kepada semua pecinta Ahlul Bait, Nabi Muhammad Saw.
Lorong-lorong kota Madinah kembali dipenuhi semerbak wewangian, dan suara kepak sayap malaikat. Langit bergemuruh karena suara kepak sayap para malaikat. Mereka berduyun-duyun turun dari Arash ke bumi. Seluruh penjuru Madinah tenggelam dalam kegembiraan, dan cahaya.
Imam kesebelas, engkau salah satu keindahan langit yang disaksikan kawan maupun lawan, mereka mengagungkanmu, dan tanpa disadari memujimu.
Di hari kedelapan bulan Rabiu Tsani 232 Hijriah Qamariah, kabar kelahiran salah satu cucu Nabi Muhammad Saw terdengar di seantero kota Madinah, dan menyebabkan kegembiraan warganya.
Suara bayi mulia ini memperindah kota, anak itu, bintang kecil itu, tidak lain adalah Imam Hassan Askari as yang dikenal dengan kunya, Abu Muhammad.
Nabi Muhammad Saw bersabda, Ahlul Baitku layaknya bahtera Nuh, siapa yang berlindung di dalamnya akan selamat, dan siapa yang terpisah darinya, akan tenggelam, dan binasa. Oleh karena itu, mematuhi perintah Nabi Muhammad Saw, kitapun berlindung di dalam bahtera keselamatan Imam Kesebelas, dan berharap bisa menjadi pengikutnya yang baik.
Imam Hassan Askari as meneruskan kepemimpinan umat Islam pada usia 28 tahun, pada kondisi kehidupan yang sangat sulit. Langkah awal dan asasi yang beliau lakukan adalah mengenalkan Islam murni dari Nabi Muhammad Saw, dan menjelaskan pemikiran-pemikiran konstruktif, dinamis, dan menghidupkan.
Langkah penting berikutnya adalah mengikis keraguan, dan menjawab soal-soal yang dilemparkan para penentang, dan ulama kerajaan yang menjual agama, sehingga memunculkan kembali cahaya, dan rasionalitas Islam.
Imam Hassan Askari untuk memajukan tujuannya, harus berhadapan dengan kondisi, dan hambatan yang sulit. Kebijakan para khalifah Bani Abbas didasarkan pada penipuan, dan pemaksaan. Pada kondisi seperti ini, Imam Askari harus mengorganisir para pengikut Syiah, dan supaya mereka tidak putus asa.
Di sisi lain, kekuatan, dan penyebaran luas Syiah di masa Imam Askari, menyebabkan pemerintahan khalifah Abbasi terpaksa mengepungnya, dan tidak membiarkan Imam Askari melakukan aktivitas apapun. Namun Imam memanfaatkan semua kesempatan yang ada untuk memberikan hidayah, dan memimpin kebangkitan Syiah.
Di masa kepemimpinannya yang cukup singkat, Imam Askari melakukan banyak pekerjaan besar, termasuk upaya-upaya Imam di bidang pengetahuan, menciptakan jaringan komunikasi dengan pengikut Syiah di sejumlah wilayah dengan menentukan wakil, dan mengirim utusan serta pesan.
Di antara aktivitas politik rahasia Imam Askari adalah mendukung, dan memberi sokongan dana kepada pengikut Syiah, memperkuat dan memberi penjelasan politik kepada orang-orang penting dari pengikut Syiah dalam menghadapi berbagai permasalahan.
Selain itu, Imam Askari juga membangun semangat optimisme di tengah masyarakat, dan kaum revolusioner, serta mempersiapkan publik, khususnya para pengikut Syiah, untuk menghadapi keghaiban putranya Imam Mahdi af.
Langkah Imam Askari ini untuk mencegah jangan sampai kelak di kemudian hari masyarakat merasa putus asa, dan ragu. Imam ingin masyarakat yakin bahwa janji pasti Ilahi, pasti akan terwujud. Kabar baik yang difirmankan Allah Swt dalam surat Al Qasas ayat 5,
وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)”
Imam Hassan Askari dari sisi budi pekerti, menjadi teladan utama bagi masyarakat. Penulis kitab Al Fusul Al Muhimmah, Ibnu Sabagh Maliki yang termasuk ulama abad ke-9, dan bermazhab Ahlu Sunnah, terkait Imam Hassan Askari menulis, sifat mulia, akhlak, dan keutamaan, semua berkumpul dalam dirinya. Ia memiliki semua kekhususan yang diperlukan untuk menjadi seorang Imam, dan pemimpin.
Dari sisi ilmu pengetahuan dan kezuhudan, kesempurnaan akal, dan keterjagaan dari dosa, keberanian, kemuliaan, dan keagungan serta banyak perilaku yang mendekatkan orang pada Tuhan, ia unggul dari selainnya, artinya semua karakteristik yang dimiliki kakeknya terkait kepemimpinan, dengan tegas atau dengan isyarat tentang khilafah, dan pengganti beliau, sudah disampaikan.
Bukan hanya para pengikutnya, bahkan musuh dengan jujur memuji Imam Askari. Mutamid Abbasi di masanya, memenjarakan Imam Askari, dan terus menanyakan kondisi dan perilaku beliau dengan harapan akan menyaksikan perubahan sikap Imam dalam kondisi semacam itu, atau apakah beliau akan tetap bertahan pada sikapnya yang tidak kompromi, melanjutkan perlawanan dan perjuangan.
Namun setiap kali orang bayarannya melaporkan, Mutamid Abbasi menyadari bahwa Imam Askari bukan hanya tidak berubah sikap, setiap hari beliau berpuasa, dan malam hari sibuk melakukan shalat, dan ibadah.
Salah satu petugas dinasti Abbasiyah sehubungan pertemuan dirinya dengan Imam Askari di penjara menuturkan, saat ia melihatku, sedemikian tertariknya aku pada pesona Ilahi, dan spiritualitasnya sampai seolah aku bukan lagi pemilik jiwaku sendiri.
Maka dari itu akhirnya Mutamid Abbasi untuk menipu opini publik, memerintahkan membebaskan Imam Askari dari penjara. Pada kenyataannya inspirasi Imam Askari datang dari ayat 153 Surat Al Baqarah,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Imam Hassan Askari di tengah kesulitan, dan kesusahan selalu menjadi rujukan masyarakat, dan dengan adanya berbagai pembatasan serta hambatan dari khalifah untuk menjalin kontak dengan masyarakat, beliau berusaha mengatasi kesulitan mereka. Besarnya kemuliaan, dan kedermawanan Imam Askari menjadi berkah, dan dimanfaatkan oleh banyak orang. Hal ini dikutip Ali bin Ibrahim, ia menjelaskan,
“Kesulitan finansial, membuat hidupku sangat berat. Aku tidak tahu bagaimana caranya mengusir naga-naga kemiskinan dari rumahku. Aku mendengar Imam Askari adalah orang yang dermawan, dan selalu membantu orang-orang miskin. Bersama putraku dalam keadaan sulit, dan gelisah, aku pergi ke rumah Imam. Di tengah jalan, putraku berkata, semoga Imam memberiku uang 500 dirham, 200 dirham akan kugunakan membeli pakaian, 200 dirham yang lain untuk membeli tepung, dan sisanya untuk keperluan keluarga yang lain.”
"Putraku berkata lagi, jika Imam menambahnya dengan 300 dirham, akan kugunakan 100 dirham untuk membeli tunggangan, 100 dirham yang lain untuk membeli pakaian, dan sisanya untuk bepergian. Di tengah pikiran yang sibuk membayangkan apa yang akan terjadi, akhirnya kami tiba di rumah Imam Askari, dan kami mengetuk pintu rumah beliau. Pelayan Imam keluar, dan tanpa basa basi langsung berkata, jika kalian adalah Ali bin Ibrahim, dan putranya, silahkan masuk."
"Dengan terkejut kami memasuki rumah Imam. Kepadaku Imam berkata, mengapa baru sekarang kalian mendatangiku, sehingga aku baru bisa memenuhi kebutuhan kalian. Aku merasa malu. Imam Askari kemudian berbicara sedikit tapi tidak menyinggung soal uang, dan kamipun tidak menyampaikan kebutuhan kami, serta berapa uang yang kami perlukan, lalu kamipun meminta izin kepada Imam untuk pulang."
"Pelayan Imam mengantarkan kami sampai ke pintu, dan memberikan dua kantung kepada kami lalu berkata, di dalam kantung ini terdapat uang 500 dirham untuk Anda (Ali bin Ibrahim), sehingga bisa memenuhi kebutuhan keluarga Anda. Di dalam kantung yang ini ada 300 dirham untuk Anda (Muhammad putra Ali) untuk membeli tunggangan, pakaian dan biaya perjalanan."
"Tertegun dengan apa yang sudah terjadi pada kami, kami terima kantung uang tersebut, dan meminta izin kepada pelayan Imam. Pikiran kami sibuk memikirkan apa yang sudah terjadi, dan kemurahan hati Imam Askari membuat kami terpana, dan kamipun bergegas pergi dari rumah beliau."
Imam Askari as, sebagaimana para pendahulunya, untuk menyebarkan, dan memperdalam ajaran Islam murni Nabi Muhammad Saw, tidak pernah berhenti bekerja keras, dan selain memberikan pencerahan kepada masyarakat, juga mendidik orang yang kelak menjadi tokoh.
Setelah hidup selama 28 tahun, pada tahun 260 Hq, Imam Hassan Askari as, akhirnya meneguk cawan syahadah setelah diracun. Makam suci beliau terdapat di kota Samarra, Irak, dan selama bertahun-tahun menjadi tempat ziarah para pecinta Ahlul Bait as.
Basij, Simbol Pengabdian dan Pengorbanan
Imam Khomeini mengatakan, "Jika kita ingin memberikan contoh terbaik tentang pengabdian diri, keikhlasan, pengorbanan dan cinta terhadap kebenaran dan Islam, adakah yang lebih layak daripada Basij dan Basiji,".
Salah satu ciri utama Imam Khomeini, Pendiri Republik Islam Iran adalah pandangannya ke depan dan ketajaman beliau dalam mengambil keputusan yang bijak. Tidak lama setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini mengumumkan pembentukan organisasi rakyat yang terorganisir dan terdidik untuk melindungi Revolusi Islam dan negara yang disebut sebagai "Basij Mustadafin".
Sepuluh bulan kemudian, dengan dimulainya invasi militer Irak pimpinan Saddam ke Iran, Basij memainkan peran penting dalam situasi nasional yang sensitif. Ketika itu, Imam Khomeini mengeluarkan statemennya yang terkenal tentang Basij, "Jika kita ingin memberikan contoh terbaik tentang pengabdian diri, keikhlasan, pengorbanan dan cinta terhadap kebenaran dan Islam, adakah yang lebih layak daripada Basij dan Basiji,".
Kualitas tinggi dan karakteristik unik Basij telah menyebabkan Imam Khomeini dan penggantinya, Ayatullah Khamenei memuji elemen bangsa ini dalam banyak kesempatan. Salah satu frase terbaik yang digunakan kedua pemimpin besar Iran ini untuk menunjukkan status dan prestise dari institusi revolusioner Basid adalah frase al-Quran, "Syajarah Tayyibah" (pohon yang baik).
Imam Khomeini memandang Basij sebagai pohon yang baik berpijak pada ayat 24 dan sebagian ayat 25 Surah Ibrahim yang berbunyi, "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya,".
Ayatullah Khamenei menjelaskan perumpamaan Basiji dengan mengatakan," Kalian (Basij) adalah buah manis dari pohon yang baik dan bersih yang ditanam oleh Imam [Khomeini] oleh dirinya sendiri di tanah ini,".
Rahbar memandang bibit Basij yang ditanam Imam Khomeini, dengan ikhlas dan mencari keridhaan Allah serta mengabdi kepada masyarakat, kini telah menjadi pohon yang kuat dengan akar yang menghunjam ke dalam dengan ranting dan buah yang lebat.
Kedudukan tinggi Basij karena sifat mulianya, seperti spiritualitas, pengorbanan, ketulusan, wawasan yang luas, revolusioner, kesadaran beragama, kesucian dan solidaritas, kesederhanaan hidup, ketekunan, kesiapan untuk menjalankan tanggung jawab dalam keadaan apa pun demi mencari ridha Allah.
Kini, Basij menjadi inspirasi gerakan regional dan global. Di negara-negara seperti Lebanon, Irak, Yaman, Suriah, dan Palestina, muncul kelompok pejuang revolusioner yang berjuang demi membela dan melayani kepentingan rakyat.
Peran luhur Basij ditunjukkan selama delapan tahun pertahanan suci melawan serangan agresor pasukan Saddam. Tidak hanya itu, Basij terjun dalam berbagai bentuk membangun negara dengan membantu para korban musibah seperti banjir dan gempa bumi hingga bahkan bantuan program kesehatan yang memerlukan cakupan nasional, seperti vaksinasi dan lainnya. Sejak awal merebaknya virus corona, lembaga yang tak kenal lelah ini telah bekerja di berbagai bidang untuk mengendalikan penyebaran virus berbahaya ini.
Kesiapan dan semangat jihad menjadi karakteristik lain dari gerakan Basij yang tulus, sebagaimana dikatakan oleh Ayatullah Khamenei, "Di mana pun ada perjuangan, di situ ada Basij. Perjuangan di bidang ilmu, perjuangan di bidang politik, perjuangan di bidang kegiatan kemasyarakatan, perjuangan di bidang yang luas dan arena internasional yang besar. Perjuangan ini berlanjut dan akan terus berlanjut."
Ketulusan dan pengorbanan merupakan salah satu ciri yang menonjol dari anggota Basij. Oleh karena itu, Rahbar menyebutkan sebagai dasar kerja lembaga revolusioner ini. Imam Khomeini juga menegaskan, "Basij adalah tentara Tuhan yang tulus." Oleh karena itu, selama keikhlasan menjadi prioritas utama para Basiji, maka mereka akan terus berada dalam perlindungan Allah swt dan didukung oleh masyarakat.
Karakteristik lain dari seorang Basij adalah wawsannya yang luas. Ayatullah Khamenei mengatakan bahwa yang menentukan jalan adalah wawasan yang luas. Beliau menambahkan, "Para pemuda tercinta, Basiji terhormat, di mana pun Anda berada di negara ini, tingkatkan wawasan Anda dari hari ke hari. Jangan biarkan beberapa kebutuhan materi dan masalah kecil menghalangi wawasan Anda. Jaga wawasan Anda dan ketahui musuh Anda. Musuh memiliki berbagai trik, dan jaga bangsa supaya tidak bisa ditipu,".
Ciri menonjol lain dari Basiji menurut Ayatullah Khamenei mengenai pengajaran ilmu pengetahuan modern dan kegiatan yang berguna dan efektif di dunia maya. Dengan kata lain, Basij harus berada di barisan terdepan dalam bidang teknologi baru, dan menekankan: "Basij harus memasuki bidang sains terdepan. Anda harus pergi dan menaklukkan arena ilmiah, arena teknologi, inovasi ilmiah, dan cakrawala sains yang tidak diketahui,".
Dengan demikian, Basij tidak hanya dihiasi dengan moral yang tinggi, kualitas dan kebajikan revolusioner dan merakyat seperti di masa lalu, tetapi juga aktif di arena yang dibutuhkan negara untuk mencapai tujuan dan cita-cita Revolusi Islam. Oleh karena itu, dengan dua sayap iman dan pengetahuan, Basij lebih mampu menjalankan tugas-tugas mereka yang berat dan mulia.(