کمالوندی
Kasus-kasus Pelanggaran HAM Serius di Kanada
Kanada sebagai sebuah negara multietnis dengan berbagai identitas sosial berbeda, menjadi perhatian Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Negara ini sampai sekarang masih bergelut dengan permasalahan-permasalahan yang di mata Dewan HAM PBB dianggap membutuhkan upaya lebih besar untuk mengatasinya.
Sebagai contoh, pemerintah Kanada bisa menjadi kabinet paling beragam dari sisi etnis. Namun di negara ini terdapat diskriminasi terkait warga negara dari sisi etnis, ras, bangsa, dan jenis kelamin.
Sejumlah laporan seputar masalah HAM, dan yang lainnya menunjukkan bahwa pemerintah Kanada di bidang HAM melakukan kelalaian secara serius.
Di bidang HAM internasional, Kanada tidak menandatangani sejumlah perjanjian, dan tidak mengesahkan isi beberapa konvensi internasional, di antaranya,
1. Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota-Anggota Keluarga Mereka
2. Organisasi Buruh Internasional, ILO
3. Konvensi Masyarakat Adat dan Suku tahun 1989
4. Konvensi tentang Pekerjaan yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011
5. Protokol Opsional Konvensi Menentang Penyiksaan
6. Konvensi tentang Status Orang Tanpa Kewarganegaraan
demonstrasi dukung imigran di Kanada
Secara umum masalah-masalah terkait HAM di Kanada bersumber dari dua masalah asasi, pertama, pelaksanaan komitmen HAM internasional, dan kedua, perhatian pada komitmen HAM intrnasional. Akan tetapi permasalahan-permasalahan terkait, dapat dibagi ke beberapa kategori sebagai berikut,
1. Masalah-masalah yang Sama di Seluruh Kasus HAM
a. Kesetaraan dan tidak adanya Diskiminasi
Dalam hal ini Dewan HAM PBB sudah memberikan sejumlah usulan kepada Kanada yang menunjukkan adanya permasalahan dalam sistem HAM di negara ini.
Dewan HAM PBB mengusulkan agar polisi, petugas keamanan, dan penjaga perbatasan Kanada tidak menulis laporan soal ras seseorang. Satu lagi masalah HAM di Kanada yang tampaknya gagal ditangani, yaitu kejahatan berbasis kebencian atau kejahatan kebencian (hate crime).
Antara tahun 2016-2018 motif-motif ras atau etnis juga agama, menjadi faktor terbesar yang melatari kejahatan kebencian. Kejahatan kebencian di Kanada merupakan salah satu permasalahan HAM yang serius, sehingga Dewan HAM PBB mendesak negara ini untuk menerapkan mekanisme yang diperlukan untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran kejahatan jenis ini.
b. Pembangunan, Lingkungan Hidup, Pekerjaan dan HAM
Dewan HAM PBB dalam salah satu laporannya meminta Kanada untuk menerapkan sejumlah mekanisme yang di dalamnya menekankan tingkat dukungan terhadap pembangunan yang dikehendaki PBB.
Dewan HAM PBB juga meminta Kanada untuk memperkuat aturan dan undang-undang terkait perlindungan terhadap lingkungan hidup. Undang-undang dan aturan ini harus berisi analisa dampak lingkungan dari industri eksplorasi di negara ini berdasarkan perjanjian internasional.
c. HAM dan Perang Melawan Terorisme
Masalah-masalah terkait bidang ini sangat banyak, dan rumit. Salah satu masalah yang ada adalah kerja sama intelijen Kanada, dan Amerika Serikat yang di dalamnya mengharuskan pemerintah Kanada memberikan informasi-informasi terkait warganya tanpa pengawasan perlindungan apapun atas penggunaan informasi ini, kepada Amerika.
Sehubungan dengan hal ini, Dewan HAM PBB dalam salah satu laporannya, meminta Kanada untuk menerapkan aturan yang menjaga agar pertukaran informasi tidak sampai berujung dengan pelanggaran HAM. Begitu juga langkah Kanada di bidang perang melawan terorisme di banyak kasus mengakibatkan pelanggaran akut terhadap HAM di negara itu, dan negara lain. Di beberapa kasus, langkah Kanada baik secara langsung maupun tidak langsung, menyebabkan pemenjaraan, dan penyiksaan orang-orang di negara lain seperti Mesir, dan Suriah. Di sejumlah kasus lain, pemerintah Kanada sama sekali tidak mengizinkan warganya kembali ke negara itu jika diduga bekerjasama dengan kelompok teroris Daesh.
polisi Kanada
2. Hak Sosial, dan Politik
a. Hak Hidup, Kebebasan dan Keamanan Pribadi
Dalam beberapa dekade terakhir, polisi Kanada di banyak kasus dituduh melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil, terutama warga dari kelompok minoritas. Polisi Kanada diprotes keras oleh kelompok-kelompok pembela HAM karena penggunaan aksi kekerasan melebihi batas terhadap warga negara itu. Kasus-kasus ini bahkan sudah dilimpahkan kepada Mahkamah Agung Kanada, dan keluar putusan yang menentang cara-cara kekerasan semacam ini, namun nampaknya langkah-langkah nyata di penyelesaian masalah ini belum dilakukan.
Penjara-penjara Kanada, dan permasalahan seputarnya termasuk masalah HAM penting di negara itu, bahkan Dewan HAM PBB cukup sensitif terhadap masalah ini. Laporan-laporan menunjukkan di Kanada dari setiap 100.000 orang, 114 orang di antaranya di penjara, jumlah tahanan ini termasuk yang tertinggi di negara-negara maju. Masalah lain yang dalam beberapa tahun terakhir sangat ramai diperbincangkan adalah penahanan orang-orang dengan keterbelakangan mental di sel-sel isolasi, dan mereka tidak mendapat perawatan khusus di penjara-penjara itu. Penangkapan imigran gelap, dan penahanan mereka di penjara mungkin merupakan masalah HAM asli, dan hak sosial di Kanada.
Antara tahun 2006 hingga 2014, lebih dari 87.000 imigran di Kanada dijebloskan ke penjara tanpa tuduhan apapun.
b. Penegakkan Keadilan, Masalah Impunitas dan Supremasi Hukum
Kanada adalah negara yang tidak menjadi anggota Protokol Opsional Konvensi Menentang Penyiksaan, dan karenanya telah menciptakan kekhawatiran bagi masyarakat internasional. Pada kenyataannya, mekanisme-mekanisme pengawasan atas tahanan, dan penjara di Kanada tidak sejalan dengan protokol ini. Maka dari itu, Dewan HAM PBB meminta Kanada untuk mengatasi masalah ini. Satu lagi masalah penting lain dalam hal ini adalah tidak adanya akses tahanan penderita penyakit fisik, dan mental, terhadap pengobatan.
c. Kebebasan Asasi
Dalam sejumlah demonstrasi yang digelar di Kanada, polisi negara ini melakukan aksi kekerasan di luar batas, dan biasanya sejumlah banyak demonstran ditangkap. Merupakan hal lumrah di Kanada, kelompok-kelompok minoritas seperti warga kulit hitam menjadi kelompok yang paling sering mendapat perlakuan kekerasan dari polisi. Dewan HAM PBB meminta pemerintah Kanada untuk memberikan pendidikan yang diperlukan kepada polisi, dan aparat keamanan agar mereka belajar bagaimana mengendalikan demonstrasi sesuai standar internasional di bidang kebebasan berpendapat.
d. Pelarangan Segala Jenis Perbudakan
Kementerian Keamanan Publik Kanada menyebut salah satu masalah negara ini adalah penyelundupan manusia. Jenis penyelundupan yang merupakan perbudakan modern ini tidak hanya dari negara-negara asing ke Kanada, tapi terkadang sejumlah orang diselundupkan dari satu negara bagian ke negara bagian lain untuk menjadi pekerja seks komersial, atau dari satu kota ke kota lain. Penyelundupan manusia di Kanada, 90 persen terjadi di dalam negeri, dan sekitar 10 persen orang-orang yang diselundupkan dari luar ke Kanada. Berdasarkan data resmi, sekitar 97 persen korban penyelundupan manusia di Kanada adalah perempuan, dan remaja putri. Sejumlah laporan juga menunjukkan bahwa masalah pelecehan seksual terhadap anak-anak, dan perempuan pribumi Kanada, adalah masalah yang sangat rumit.
demo dukung warga pribumi Kanada
3. Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
a. Hak Kerja, Perlakuan Adil dan Layak di Tempat Kerja
Tingkat upah minimum di Kanada merupakan masalah sensitif bagi para buruh di negara itu. Berdasarkan konstitusi Kanada, tingkat upah minimum adalah urusan pemerintah provinsi, dan setiap provinsi bisa menentukan tingkat upah minimun berdasarkan kondisi ekonomi masing-masing. Masalah lain dalam hal ini adalah pengangguran kelompok-kelompok minoritas etnis, dan identitas di Kanada, seperti warga keturunan Afrika, warga pribumi, dan orang cacat. Data menunjukkan, meski tingkat pengangguran di Kanada mengalami penurunan, namun tingkat pengangguran di antara kelompok minoritas etnis justru meningkat. Di tengah wabah Virus Corona, tingkat pengangguran di antara minoritas etnis, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan warga kulit putih. Angka pengangguran warga kulit hitam, dan keturunan Filipina di Kanada, meningkat 6,3 persen, dan tingkat pengangguran di antara warga keturunan Asia secara umum meningkat 9,1 persen.
b. Hak Mendapat Jaminan Sosial
Organisasi Buruh Internasional, ILO dalam laporannya tahun 2018 mengumumkan, kondisi jaminan sosial untuk warga pribumi Kanada tidak layak, dan mereka biasanya bekerja di bidang-bidang yang tidak mendapat akses jaminan sosial, atau jika ada sangat terbatas.
Pasal 22 Deklarasi Universal HAM menekankan hal ini bahwa jaminan sosial adalah hak semua manusia. Meski Kanada tidak menerbitkan data terkait kelompok-kelompok minoritas yang mendapatkan jaminan sosial, namun sepertinya hal ini tidak luput dari perhatian Dewan HAM PBB, dan lembaga ini dalam usulannya mengharuskan Kanada berusaha bersikap lebih adil dalam hal jaminan sosial bagi kelompok-kelompok minoritas.
c. Hak Hidup Layak
Komite Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya di Komisi HAM PBB, pada tahun 2016 mengajukan sejumlah pertanyaan terkait kondisi kehidupan masyarakat Kanada yang sebagian di antaranya tidak mampu dijawab, dan sebagian yang lainnya mendapat jawaban tidak lengkap. Masalah ini menyebabkan hak ekonomi, sosial dan budaya di Kanada dalam laporan Dewan HAM tahun 2018 menjadi salah satu tema terpenting.
Dewan HAM PBB meminta Kanada melakukan tindakan nyata dalam interaksi dengan kelompok-kelompok minoritas etnis terutama warga pribumi. Akan tetapi sepertinya Kanada tetap tidak mau menggubris.
Situs resmi pemerintah Kanada, Statistics Canada dalam laporannya tahun 2020, mengumumkan jumlah warga negara ini yang berada di bawah garis kemiskinan mencapai sekitar 3,2 juta orang.
d. Hak Kesehatan
Kanada dikenal memiliki sistem kesehatan yang komprehensif di dunia yang menjadi simbol kesetaraan, dan tidak adanya diskriminasi di masyarakat negara ini. Namun realitasnya berkata lain, pertama soal keberadaan diskriminasi, dan rasisme dalam sistem kesehatan Kanada, hanya sedikit ditulis dalam penelitian-penelitian, dan ini cukup aneh.
Selain itu, dari penelitian-penelitian yang sedikit itu kita dapat menyaksikan bahwa diskriminasi ras dalam akses pelayanan kesehatan nampak secara jelas. Pada Piagam HAM dan Kebebasan Kanada, berbeda dengan aturan internasional, sama sekali tidak disinggung soal hak mendapatkan kesehatan.
Laporan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB tahun 2016 menyebutkan kondisi akses warga pribumi Kanada ke pelayanan kesehatan sangat tidak layak, dan hal itu merupakan masalah serius negara ini.
Satu lagi masalah penting adalah akses terhadap air minum. Banyak warga Kanada tidak mendapat fasilitas sistem pembuangan limbah dari pemerintah, dan ini menciptakan masalah bagi kesehatan warga. Masalah ini di wilayah-wilayah warga pribumi sangat akut, dan rumit.
e. Hak Pendidikan
Kanada bukan penandatangan Konvensi Menentang Diskriminasi dalam Pendidikan. Konvensi ini dibuat tahun 1960 untuk memerangi berbagai bentuk diskriminasi dalam sistem pendidikan dan pengajaran, namun Kanada sejak tahun itu sampai sekarang tidak pernah menandatanganinya. Dalam sistem pendidikan Kanada, ditemukan banyak kasus diskriminasi terhadap kelompok etnis, dan minoritas. Masalah ini sangat serius, sampai Dewan HAM PBB dalam laporannya mengingatkan Kanada. Sebuah penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa diskriminasi ras, dan kedudukan ekonomi-sosial anak kulit hitam menjadi faktor yang mendorong mereka menghentikan studi yang sangat berbeda dengan kondisi anak-anak kulit putih.
Masalah diskriminasi dalam sistem pendidikan Kanada bukan semata-mata masalah ras, tapi berdasarkan laporan yang ada, anak-anak cacat juga mendapat perlakuan diskriminatif dalam sistem pendidikan negara ini.
f. Hak Minoritas Agama
Pada Bab II Piagam HAM dan Kebebasan Kanada disinggung kebebasan beragama di negara ini, dan di beberapa kasus terlihat pengadilan tinggi Kanada juga dalam kasus-kasus terkait dengan masalah ini berusaha melindungi kebebasan beragama. Namun masalah ini tidak menampilkan seluruh kondisi, dalam sejumlah kasus kebebasan minoritas agama khususnya Muslim dilanggar secara hukum. Human Right Watch, HRW dalam laporannya tahun 2020 terkait kondisi HAM Kanada mengumumkan, di Provinsi Quebec pada tahun 2019 diterapkan sebuah undang-undang yang mengatur pegawai pemerintah tidak berhak mengenakan simbol-simbol keagamaan mereka, atau mengenakan pakaian yang menunjukkan identitas keagamaan mereka. Artinya aparat kepolisian, pegawai pengadilan, guru, dan pegawai instansi pemerintah lainnya meski ia Muslim, tidak berhak mengenakan hijab. Aturan ini menjelaskan, setiap warga negara Kanada yang menunjukkan simbol-simbol keagamaan mereka seperti hijab, tidak akan mendapat pelayanan apapun dari pemerintah termasuk pelayanan kesehatan, medis, dan transportasi publik.
perempuan Muslim Kanada
4. Hak Orang-orang dan Kelompok Khusus
a. Perempuan
Di Kanada saah satu masalah penting bagi perempuan di bidang ekonomi dan sosial adalah ketidaksetaraan gaji. Data menunjukkan selama beberapa dekade, Kanada berhadapan dengan masalah ini, namun sampai sekarang tidak mampu melakukan langkah positif untuk mengatasinya. Selain itu, data pada tahun 2018 menunjukkan perempuan di Kanada menjadi korban utama berbagai jenis kekerasan fisik di rumah, tempat umum, dan dunia maya. Bukan hanya menjadi korban, sejumlah laporan menunjukkan perempuan Kanada juga menerima dampak kekerasan jauh lebih besar dibandingkan pria.
b. Anak-anak
Riset UNICEF pada tahun 2019 terkait ketidakadilan distribusi kekayaan, dan pendapatan bagi anak-anak menunjukkan Kanada berada di peringkat ke-24 di antara 41 negara kaya dunia. Artinya kondisi anak-anak di Kanada dari sisi kekayaan lebih buruk dari 23 negara lainnya.
Pada tahun 2016, penelitian UNICEF menunjukkan dalam hal jumlah anak miskin, Kanada di antara 35 negara kaya dunia, berada di peringkat ke 26.
Di Kanada sekitar 1,3 juta anak hidup dalam kemiskinan, jumlah ini mencakup hampir seperlima anak Kanada. Sekitar 50 persen anak-anak warga pribumi Kanada hidup dalam kemiskinan, dan 60 persen dari mereka, hidup di wilayah-wilayah khusus warga pribumi.
c. Orang-orang Cacat
Orang-orang cacat mengalami banyak masalah di Kanada, masalah ini dalam pandangan lembaga-lembaga HAM termasuk Dewan HAM PBB tidak bisa ditutupi. Penelitian tahun 2018 menunjukkan 37 persen dari orang-orang cacat yang bekerja di Kanada, mendapat pelecehan, dan 26 persen dari mereka menjadi korban diskriminasi.
d. Kelompok-kelompok Minoritas dan Warga Pribumi
Masalah berikutnya yang sangat penting adalah warga pribumi Kanada. Dalam laporan tahun 2018 Dewan HAM PBB, Kanada diharuskan menghapus pasal-pasal diskriminatif dalam Indian Act tahun 1876 yang persis dibuat berdasakan asas diskriminasi. Aturan ini mencampuri seluruh dimensi kehidupan warga pribumi Kanada. Aturan ini bahkan memaksa definisi identitas orang-orang ini, baik individu maupun kelompok, dalam mengelola suku, dan mengelola tanah yang diberikan kepada mereka. Mungkin dapat dikatakan bahwa masalah terbesar dalam aturan ini adalah masala identitas. Salah satu masalah utama warga pribumi Kanada adalah akses ke air minum, dan fasilitas kesehatan. Masalah ini sangat serius sehingga lembaga-lembaga HAM termasuk Dewan HAM PBB menegaskannya, dan mengingatkan Kanada soal ini.
Masalah lain yang dihadapi warga pribumi Kanada adalah pelanggaran hak atas tanah. Salah satu masalah penting dalam hal ini adalah banyaknya kasus konflik akibat melintasnya pipa di tanah warga pribumi Kanada. Warga pribumi Kanada menderita karena tidak mendapat kesetaraan hak dalam bidang ekonomi, dan sosial, serta kurang mendapat perhatian dari pemerintah di bidang budaya.
e. Imigran, Pengungsi dan Pencari Suaka
Para imigran Kanada secara legal datang ke negara ini, dan bekerja di berbagai sektor. Sejumlah besar buruh adalah petani yang mendapat upah yang sangat minim. Salah satu masalah para buruh adalah fasilitas kesehatan, dan pengobatan dari pemerintah. Koran Inggris, The Guardian melaporkan kondisi buruh migran di Kanada di masa Corona, mereka karena tidak punya dukungan hukum, mendapatkan upah kecil, dan tidak mendapat perhatian pejabat pemerintah, mereka hidup dalam kondisi mengenaskan.
f. Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan
Kanada bukan merupakan negara penandatangan Konvensi tentang Status Orang Tanpa Kewarganegaraan, maka dari itu ia tidak menganggap perlu berkomitmen pada isi konvensi ini. Lembaga-lembaga HAM dunia termasuk Dewan HAM PBB memprotes Kanada karena hal ini.
Kanada memiliki kelemahan-kelemahan serius di bidang HAM yang untuk setiap kelemahan itu banyak kasus yang bisa diajukan. Di antara semua ini sepertinya dua masalah berada dalam kondisi buruk, dan membutukan penanganan serius. Pertama, kondisi warga pribumi Kanada yang hampir seluruh haknya dilanggar oleh pemerintah negara ini. Mereka hidup sangat memprihatinkan, hingga tidak punya akses mendapatkan air minum, dan anak-anak gadis serta perempuan mereka menjadi objek penyelundupan manusia untuk dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial.
Masalah lain yang membutuhkan perhatian serius dan segera adalah kondisi imigran, dan pengungsi gelap di Kanada. Mereka hidup dalam kondisi yang sangat sulit, dan mengerikan. Perilaku pemerintah Kanada terhadap orang-orang ini layaknya perilaku terhadap penjahat. Mereka dan keluarganya selalu ditempatkan tahanan-tahanan atau tempat mirip tahanan. Di antara para pengungsi ini terdapat anak-anak yang dari sisi psikologis, dan fisik sangat rentan.
Secara umum, masyarakat multietnis Kanada tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah terkait multibudaya mereka, sebaliknya berusaha menutup mata atas sejumlah masalah. Selain masalah rasisme akut, ada sejenis rasisme terselubung yang tersimpan di balik aturan Kanada. Masalah ini menyebabkan terciptanya sejenis penindasan terstruktur terhadap minoritas etnis, agama, dan suku seperti warga pribumi Kanada atau Muslim yang sepertinya kondisi ini terus memburuk. Catatan HAM Kanada, bukan catatan yang bisa diterima dalam kerangka aturan HAM internasional, dan membutuhkan perhatian lembaga-lembaga dunia.
Sistem Pertahanan Udara Bavar-373, Simbol Kepercayaan Diri Iran
Sistem rudal pertahanan udara Bavar-373 adalah produk, kreativitas, dan bentuk kepercayaan diri pada kemampuan dalam negeri dalam hal desain, pengembangan, dan penempatan sebuah sistem rudal strategis.
Pada kenyataannya, pengembangan sistem ini merupakan reaksi atas sanksi senjata Iran, termasuk di bidang sistem pertahanan udara.
Meski Rusia setelah beberapa tahun di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, menepati janjinya, dan menyerahkan sistem rudal S-300, namun masalah ini tidak menghambat tekad para ilmuwan industri pertahanan Iran, dalam melakukan pribumisasi persenjataan termasuk sistem pertahanan udara, dan proyek pertahanan udara Bavar-373 berlanjut dengan cepat.
Di antara kemampuan sistem rudal ini adalah manuvernya yang tinggi, volume tembakan yang banyak, kemampuan menyerang berbagai target baik udara maupun rudal, daya jangkau, dan ketinggian terbang, potensi mengenai target, dan daya mematikan yang tepat, kinerja unggul dalam perang elektronik, reparasi, dan perawatan dalam negeri yang mudah, operasi pada kondisi perang baik perang kimia, mikroba, maupun nuklir, dan kemampuan menghadapi serangan elektromagnetis, operasi di kondisi perairan, dan udara berbeda, kemampuan menghadapi target-target canggih, menjalin kontak dengan lapisan-lapisan pertahanan Iran, dapat dipercaya, dan harga yang sangat terjangkau dibanding produk serupa dari luar negeri.
Dalam desain, dan pencapaian ke sistem senjata ini, digunakan banyak jenis teknologi seperti teknologi sistem peluncuran rudal vertikal, teknologi rotasi rudal ke arah target, dan teknologi-teknologi lain dalam operasi.
Sistem rudal ini meski memiliki kemampuan lebih dari produk-produk luar negeri, namun ia dipatok dengan harga yang sangat terjangkau.
Sistem rudal Bavar-373 merupakan sistem rudal pertahanan udara jarak jauh darat ke udara yang didesain, dan diproduksi dengan teknologi-teknologi yang digunakan pada sistem rudal Talash, dan 15 Khordad yang meluncurkan rudal Sayyad 2 dan 3.
Desain awal sistem rudal ini, awalnya terinspirasi dari sistem rudal S-300. Sistem rudal Bavar-373 dari semua sisi lebih canggih dari sistem rudal lain semacam S-300, namun poin yang perlu diperhatikan adalah, yang membedakan rudal ini dengan yang lainnya, kemampuan membawa, dan meluncurkan beragam jenis rudal dengan berbagai daya jangkau, jika rudal S-300 Rusia dalam beberapa hal memiliki kekurangan, Bavar-373 berhasil mengatasi kekurangan itu, dan menerapkan desain konseptual, dan dalam hal ini para desainer sudah memprediksi masalah tersebut, sehingga rudal Bavar-373 dengan dua atau tiga rudal dapat ditingkatkan dalam operasinya dalam berbagai lapisan.
Dengan memperhatikan karakteristik yang dimiliki Bavar-373 menjadi jelas bahwa dalam rancangan sistem rudal ini, karateristik-karakteristik yang lebih unggul dari produk serupa, dikaji, dan akhirnya menghasilkan sebuah sistem rudal yang memiliki banyak kemampuan dari sisi tugas.
Jika dibandingkan dengan S-300, Bavar-373 buatan Iran memiliki kemampuan menyerang beragam target, dan hal ini tercipta karena substansi berbeda dari ancaman-ancaman yang dihadapi Iran, dan Rusia.
Sistem rudal Bavar-373 bisa mengidentifikasi target dari jarak 320 kilometer, dan melacaknya dari jarak 260 kilometer, ia juga dilengkapi kemampuan membidik target dari jarak 200 kilometer, hingga ketinggian 27 kilometer.
Radar pelacak, dan deteksi sistem rudal Bavar-373 mampu mengidentifikasi 300 target dalam waktu bersamaan. Di sisi lain, radar pelacak sistem rudal ini juga mampu melacak 60 target secara bersamaan. Sistem rudal ini mampu meluncurkan 3 jenis rudal dalam berbagai daya jangkau, mirip sistem rudal S-400 Rusia, tapi dengan daya jangkau lebih kecil, untuk memburu target, dalam jarak, dan ketinggian berbeda, selain itu ia juga bisa beroperasi dalam berbagai lapisan pertahanan.
Rudal yang saat ini digunakan pada sistem pertahanan Bavar-373 berasal dari jenis Sayyad-4 yang realitasnya merupakan anggota keluarga rudal pertahanan Sayyad yang baru. Ia dilengkapi sistem manuver canggih, dan dengan hantaman lansung maupun ledakan hulu ledak rudal, serta hantaman pecahan peluru, mampu menghancurkan target dari jarak 200 kilometer, dan ketinggian 27 kilometer.
Kecepatan maksimum rudal Sayyad-4, setara dengan 5 Mach. Keunggulan lain sistem rudal Bavar-373 adalah kemampuan melawan berbagai jenis target seperti jet tempur, baik yang biasa maupun yang tersembunyi, drone, rudal jelajah, rudal balistik, dan rudal anti-radar serta pesawat-pesawat perang elektronik, juga helikopter. Bavar-373 dengan berbagai jenis rudal bisa menghancurkan semua target tersebut.
Di antara karakteristik unggul radar pelacak pada sistem rudal Bavar-373 adalah mendeteksi target-target tersembunyi dengan Radar Cross-Section, RDS atau ukuran deteksi radar terhadap target, yang paling rendah. Dengan kemampuan ini, secara praktis tidak ada target yang bisa bersembunyi dari Bavar-373.
Karakteristik unggul, dan penting lain sistem rudal Bavar-373, mampu bertahan dalam perang elektronik, bahkan untuk melindungi dari bom-bom elektromagnetik yang digunakan untuk menghadapi serangan perang elektronik, dan serangan dengan amunisi elektomagnetik.
Kemampuan lain radar yang digunakan Bavar-373 adalah kemampuan mendeteksi rudal-rudal anti-radiasi, dan melumpuhkan sistem pertahanan udara musuh. Selain itu, semua komponen sistem rudal Bavar-373 ditempatkan pada alat pengangkut beroda, dan bergerak. Kendaraan berat Zuljanah sebagai truk mematikan, digunakan untuk mengangkut peluncur-peluncur sistem rudal Bavar-373.
Kendaraan berat ini memiliki 5 poros roda (10 roda) aktif, dan mampu melintasi sungai serta aliran air dengan kedalaman sampai 1,5 meter dan membawa beban maksimum 30 ton. Kendaraan ini memiliki berat bersih 21 ton, dan sistem suspensi independen.
Keunggulan paling menonjol dari sistem rudal Bavar-373, ia merupakan 100 persen produk dalam negeri Iran, sehingga seluruh kode perangkat lunak sistem rudal ini dimiliki Iran, dan karakteristik ini menciptakan sebuah sistem pertahanan terkoneksi yang aman di Iran.
Dengan memperhatikan seluruh elemen perangkat lunak, dan perangkat keras sistem rudal Bavar-373, menurut keterangan Deputi Menteri Pertahanan Iran, semua perangkat ini dibuat di dalam Iran, dengan memperhatikan protokol-protokol keamanan radar, target, dan rudal, maka dari itu dapat dikatakan bahwa pasukan pertahanan udara Iran akan memiliki sebuah sistem pertahanan rudal dengan jaringan yang sepenuhnya aman.
Kelebihan lain sistem rudal Bavar-373 adalah kemudahan dalam persiapan, dan perawatan, usia lama, dan faktor keamanan operator, faktor tumbukan yang tinggi, operasi pada kondisi serangan kimia, mikroba, dan nuklir, harga yang sangat terjangkau dibandingkan produk luar negeri, volume tembakan yang banyak, dan lainnya.
Di Bawah Naungan Perlindungan Mentari ke-11
Pertama kami ucapkan selamat berbahagia atas wiladah Imam Hassan Askari as, kepada semua pecinta Ahlul Bait, Nabi Muhammad Saw.
Lorong-lorong kota Madinah kembali dipenuhi semerbak wewangian, dan suara kepak sayap malaikat. Langit bergemuruh karena suara kepak sayap para malaikat. Mereka berduyun-duyun turun dari Arash ke bumi. Seluruh penjuru Madinah tenggelam dalam kegembiraan, dan cahaya.
Imam kesebelas, engkau salah satu keindahan langit yang disaksikan kawan maupun lawan, mereka mengagungkanmu, dan tanpa disadari memujimu.
Di hari kedelapan bulan Rabiu Tsani 232 Hijriah Qamariah, kabar kelahiran salah satu cucu Nabi Muhammad Saw terdengar di seantero kota Madinah, dan menyebabkan kegembiraan warganya.
Suara bayi mulia ini memperindah kota, anak itu, bintang kecil itu, tidak lain adalah Imam Hassan Askari as yang dikenal dengan kunya, Abu Muhammad.
Nabi Muhammad Saw bersabda, Ahlul Baitku layaknya bahtera Nuh, siapa yang berlindung di dalamnya akan selamat, dan siapa yang terpisah darinya, akan tenggelam, dan binasa. Oleh karena itu, mematuhi perintah Nabi Muhammad Saw, kitapun berlindung di dalam bahtera keselamatan Imam Kesebelas, dan berharap bisa menjadi pengikutnya yang baik.
Imam Hassan Askari as meneruskan kepemimpinan umat Islam pada usia 28 tahun, pada kondisi kehidupan yang sangat sulit. Langkah awal dan asasi yang beliau lakukan adalah mengenalkan Islam murni dari Nabi Muhammad Saw, dan menjelaskan pemikiran-pemikiran konstruktif, dinamis, dan menghidupkan.
Langkah penting berikutnya adalah mengikis keraguan, dan menjawab soal-soal yang dilemparkan para penentang, dan ulama kerajaan yang menjual agama, sehingga memunculkan kembali cahaya, dan rasionalitas Islam.
Imam Hassan Askari untuk memajukan tujuannya, harus berhadapan dengan kondisi, dan hambatan yang sulit. Kebijakan para khalifah Bani Abbas didasarkan pada penipuan, dan pemaksaan. Pada kondisi seperti ini, Imam Askari harus mengorganisir para pengikut Syiah, dan supaya mereka tidak putus asa.
Di sisi lain, kekuatan, dan penyebaran luas Syiah di masa Imam Askari, menyebabkan pemerintahan khalifah Abbasi terpaksa mengepungnya, dan tidak membiarkan Imam Askari melakukan aktivitas apapun. Namun Imam memanfaatkan semua kesempatan yang ada untuk memberikan hidayah, dan memimpin kebangkitan Syiah.
Di masa kepemimpinannya yang cukup singkat, Imam Askari melakukan banyak pekerjaan besar, termasuk upaya-upaya Imam di bidang pengetahuan, menciptakan jaringan komunikasi dengan pengikut Syiah di sejumlah wilayah dengan menentukan wakil, dan mengirim utusan serta pesan.
Di antara aktivitas politik rahasia Imam Askari adalah mendukung, dan memberi sokongan dana kepada pengikut Syiah, memperkuat dan memberi penjelasan politik kepada orang-orang penting dari pengikut Syiah dalam menghadapi berbagai permasalahan.
Selain itu, Imam Askari juga membangun semangat optimisme di tengah masyarakat, dan kaum revolusioner, serta mempersiapkan publik, khususnya para pengikut Syiah, untuk menghadapi keghaiban putranya Imam Mahdi af.
Langkah Imam Askari ini untuk mencegah jangan sampai kelak di kemudian hari masyarakat merasa putus asa, dan ragu. Imam ingin masyarakat yakin bahwa janji pasti Ilahi, pasti akan terwujud. Kabar baik yang difirmankan Allah Swt dalam surat Al Qasas ayat 5,
وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)”
Imam Hassan Askari dari sisi budi pekerti, menjadi teladan utama bagi masyarakat. Penulis kitab Al Fusul Al Muhimmah, Ibnu Sabagh Maliki yang termasuk ulama abad ke-9, dan bermazhab Ahlu Sunnah, terkait Imam Hassan Askari menulis, sifat mulia, akhlak, dan keutamaan, semua berkumpul dalam dirinya. Ia memiliki semua kekhususan yang diperlukan untuk menjadi seorang Imam, dan pemimpin.
Dari sisi ilmu pengetahuan dan kezuhudan, kesempurnaan akal, dan keterjagaan dari dosa, keberanian, kemuliaan, dan keagungan serta banyak perilaku yang mendekatkan orang pada Tuhan, ia unggul dari selainnya, artinya semua karakteristik yang dimiliki kakeknya terkait kepemimpinan, dengan tegas atau dengan isyarat tentang khilafah, dan pengganti beliau, sudah disampaikan.
Bukan hanya para pengikutnya, bahkan musuh dengan jujur memuji Imam Askari. Mutamid Abbasi di masanya, memenjarakan Imam Askari, dan terus menanyakan kondisi dan perilaku beliau dengan harapan akan menyaksikan perubahan sikap Imam dalam kondisi semacam itu, atau apakah beliau akan tetap bertahan pada sikapnya yang tidak kompromi, melanjutkan perlawanan dan perjuangan.
Namun setiap kali orang bayarannya melaporkan, Mutamid Abbasi menyadari bahwa Imam Askari bukan hanya tidak berubah sikap, setiap hari beliau berpuasa, dan malam hari sibuk melakukan shalat, dan ibadah.
Salah satu petugas dinasti Abbasiyah sehubungan pertemuan dirinya dengan Imam Askari di penjara menuturkan, saat ia melihatku, sedemikian tertariknya aku pada pesona Ilahi, dan spiritualitasnya sampai seolah aku bukan lagi pemilik jiwaku sendiri.
Maka dari itu akhirnya Mutamid Abbasi untuk menipu opini publik, memerintahkan membebaskan Imam Askari dari penjara. Pada kenyataannya inspirasi Imam Askari datang dari ayat 153 Surat Al Baqarah,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Imam Hassan Askari di tengah kesulitan, dan kesusahan selalu menjadi rujukan masyarakat, dan dengan adanya berbagai pembatasan serta hambatan dari khalifah untuk menjalin kontak dengan masyarakat, beliau berusaha mengatasi kesulitan mereka. Besarnya kemuliaan, dan kedermawanan Imam Askari menjadi berkah, dan dimanfaatkan oleh banyak orang. Hal ini dikutip Ali bin Ibrahim, ia menjelaskan,
“Kesulitan finansial, membuat hidupku sangat berat. Aku tidak tahu bagaimana caranya mengusir naga-naga kemiskinan dari rumahku. Aku mendengar Imam Askari adalah orang yang dermawan, dan selalu membantu orang-orang miskin. Bersama putraku dalam keadaan sulit, dan gelisah, aku pergi ke rumah Imam. Di tengah jalan, putraku berkata, semoga Imam memberiku uang 500 dirham, 200 dirham akan kugunakan membeli pakaian, 200 dirham yang lain untuk membeli tepung, dan sisanya untuk keperluan keluarga yang lain.”
"Putraku berkata lagi, jika Imam menambahnya dengan 300 dirham, akan kugunakan 100 dirham untuk membeli tunggangan, 100 dirham yang lain untuk membeli pakaian, dan sisanya untuk bepergian. Di tengah pikiran yang sibuk membayangkan apa yang akan terjadi, akhirnya kami tiba di rumah Imam Askari, dan kami mengetuk pintu rumah beliau. Pelayan Imam keluar, dan tanpa basa basi langsung berkata, jika kalian adalah Ali bin Ibrahim, dan putranya, silahkan masuk."
"Dengan terkejut kami memasuki rumah Imam. Kepadaku Imam berkata, mengapa baru sekarang kalian mendatangiku, sehingga aku baru bisa memenuhi kebutuhan kalian. Aku merasa malu. Imam Askari kemudian berbicara sedikit tapi tidak menyinggung soal uang, dan kamipun tidak menyampaikan kebutuhan kami, serta berapa uang yang kami perlukan, lalu kamipun meminta izin kepada Imam untuk pulang."
"Pelayan Imam mengantarkan kami sampai ke pintu, dan memberikan dua kantung kepada kami lalu berkata, di dalam kantung ini terdapat uang 500 dirham untuk Anda (Ali bin Ibrahim), sehingga bisa memenuhi kebutuhan keluarga Anda. Di dalam kantung yang ini ada 300 dirham untuk Anda (Muhammad putra Ali) untuk membeli tunggangan, pakaian dan biaya perjalanan."
"Tertegun dengan apa yang sudah terjadi pada kami, kami terima kantung uang tersebut, dan meminta izin kepada pelayan Imam. Pikiran kami sibuk memikirkan apa yang sudah terjadi, dan kemurahan hati Imam Askari membuat kami terpana, dan kamipun bergegas pergi dari rumah beliau."
Imam Askari as, sebagaimana para pendahulunya, untuk menyebarkan, dan memperdalam ajaran Islam murni Nabi Muhammad Saw, tidak pernah berhenti bekerja keras, dan selain memberikan pencerahan kepada masyarakat, juga mendidik orang yang kelak menjadi tokoh.
Setelah hidup selama 28 tahun, pada tahun 260 Hq, Imam Hassan Askari as, akhirnya meneguk cawan syahadah setelah diracun. Makam suci beliau terdapat di kota Samarra, Irak, dan selama bertahun-tahun menjadi tempat ziarah para pecinta Ahlul Bait as.
Basij, Simbol Pengabdian dan Pengorbanan
Imam Khomeini mengatakan, "Jika kita ingin memberikan contoh terbaik tentang pengabdian diri, keikhlasan, pengorbanan dan cinta terhadap kebenaran dan Islam, adakah yang lebih layak daripada Basij dan Basiji,".
Salah satu ciri utama Imam Khomeini, Pendiri Republik Islam Iran adalah pandangannya ke depan dan ketajaman beliau dalam mengambil keputusan yang bijak. Tidak lama setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini mengumumkan pembentukan organisasi rakyat yang terorganisir dan terdidik untuk melindungi Revolusi Islam dan negara yang disebut sebagai "Basij Mustadafin".
Sepuluh bulan kemudian, dengan dimulainya invasi militer Irak pimpinan Saddam ke Iran, Basij memainkan peran penting dalam situasi nasional yang sensitif. Ketika itu, Imam Khomeini mengeluarkan statemennya yang terkenal tentang Basij, "Jika kita ingin memberikan contoh terbaik tentang pengabdian diri, keikhlasan, pengorbanan dan cinta terhadap kebenaran dan Islam, adakah yang lebih layak daripada Basij dan Basiji,".
Kualitas tinggi dan karakteristik unik Basij telah menyebabkan Imam Khomeini dan penggantinya, Ayatullah Khamenei memuji elemen bangsa ini dalam banyak kesempatan. Salah satu frase terbaik yang digunakan kedua pemimpin besar Iran ini untuk menunjukkan status dan prestise dari institusi revolusioner Basid adalah frase al-Quran, "Syajarah Tayyibah" (pohon yang baik).
Imam Khomeini memandang Basij sebagai pohon yang baik berpijak pada ayat 24 dan sebagian ayat 25 Surah Ibrahim yang berbunyi, "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya,".
Ayatullah Khamenei menjelaskan perumpamaan Basiji dengan mengatakan," Kalian (Basij) adalah buah manis dari pohon yang baik dan bersih yang ditanam oleh Imam [Khomeini] oleh dirinya sendiri di tanah ini,".
Rahbar memandang bibit Basij yang ditanam Imam Khomeini, dengan ikhlas dan mencari keridhaan Allah serta mengabdi kepada masyarakat, kini telah menjadi pohon yang kuat dengan akar yang menghunjam ke dalam dengan ranting dan buah yang lebat.
Kedudukan tinggi Basij karena sifat mulianya, seperti spiritualitas, pengorbanan, ketulusan, wawasan yang luas, revolusioner, kesadaran beragama, kesucian dan solidaritas, kesederhanaan hidup, ketekunan, kesiapan untuk menjalankan tanggung jawab dalam keadaan apa pun demi mencari ridha Allah.
Kini, Basij menjadi inspirasi gerakan regional dan global. Di negara-negara seperti Lebanon, Irak, Yaman, Suriah, dan Palestina, muncul kelompok pejuang revolusioner yang berjuang demi membela dan melayani kepentingan rakyat.
Peran luhur Basij ditunjukkan selama delapan tahun pertahanan suci melawan serangan agresor pasukan Saddam. Tidak hanya itu, Basij terjun dalam berbagai bentuk membangun negara dengan membantu para korban musibah seperti banjir dan gempa bumi hingga bahkan bantuan program kesehatan yang memerlukan cakupan nasional, seperti vaksinasi dan lainnya. Sejak awal merebaknya virus corona, lembaga yang tak kenal lelah ini telah bekerja di berbagai bidang untuk mengendalikan penyebaran virus berbahaya ini.
Kesiapan dan semangat jihad menjadi karakteristik lain dari gerakan Basij yang tulus, sebagaimana dikatakan oleh Ayatullah Khamenei, "Di mana pun ada perjuangan, di situ ada Basij. Perjuangan di bidang ilmu, perjuangan di bidang politik, perjuangan di bidang kegiatan kemasyarakatan, perjuangan di bidang yang luas dan arena internasional yang besar. Perjuangan ini berlanjut dan akan terus berlanjut."
Ketulusan dan pengorbanan merupakan salah satu ciri yang menonjol dari anggota Basij. Oleh karena itu, Rahbar menyebutkan sebagai dasar kerja lembaga revolusioner ini. Imam Khomeini juga menegaskan, "Basij adalah tentara Tuhan yang tulus." Oleh karena itu, selama keikhlasan menjadi prioritas utama para Basiji, maka mereka akan terus berada dalam perlindungan Allah swt dan didukung oleh masyarakat.
Karakteristik lain dari seorang Basij adalah wawsannya yang luas. Ayatullah Khamenei mengatakan bahwa yang menentukan jalan adalah wawasan yang luas. Beliau menambahkan, "Para pemuda tercinta, Basiji terhormat, di mana pun Anda berada di negara ini, tingkatkan wawasan Anda dari hari ke hari. Jangan biarkan beberapa kebutuhan materi dan masalah kecil menghalangi wawasan Anda. Jaga wawasan Anda dan ketahui musuh Anda. Musuh memiliki berbagai trik, dan jaga bangsa supaya tidak bisa ditipu,".
Ciri menonjol lain dari Basiji menurut Ayatullah Khamenei mengenai pengajaran ilmu pengetahuan modern dan kegiatan yang berguna dan efektif di dunia maya. Dengan kata lain, Basij harus berada di barisan terdepan dalam bidang teknologi baru, dan menekankan: "Basij harus memasuki bidang sains terdepan. Anda harus pergi dan menaklukkan arena ilmiah, arena teknologi, inovasi ilmiah, dan cakrawala sains yang tidak diketahui,".
Dengan demikian, Basij tidak hanya dihiasi dengan moral yang tinggi, kualitas dan kebajikan revolusioner dan merakyat seperti di masa lalu, tetapi juga aktif di arena yang dibutuhkan negara untuk mencapai tujuan dan cita-cita Revolusi Islam. Oleh karena itu, dengan dua sayap iman dan pengetahuan, Basij lebih mampu menjalankan tugas-tugas mereka yang berat dan mulia.(
Keutamaan dan Kemuliaan Sayidah Maksumah
Sayidah Fatimah Maksumah as adalah putri dari Imam Musa al-Kazhim dan kaka dari Imam Ali ar-Ridha as. Ia dikenal sebagai seorang perempuan yang suci, berilmu tinggi, dan hidup zuhud.
Sayidah Fatimah Maksumah as dilahirkan di kota Madinah pada 1 Dzulqaidah 173 Hijriah. Tumbuh di bawah bimbingan orang-orang yang mulia, Sayidah Maksumah tampil sebagai wanita mulia dan agung. Hari ini tanggal 10 Rabiul Akhir adalah hari wafatnya Sayidah Maksumah as. Ia dimakamkan di kota Qum di selatan Provinsi Tehran.
Kompleks Makam Sayidah Maksumah sa di kota Qum hingga kini ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai penjuru dunia. Kota ini juga menjadi pusat pengajaran ilmu-ilmu Islam dan pusat gerakan Revolusi Islam Iran yang akhirnya menang pada tahun 1979.
Semua keutamaan dan kebaikan, serta setiap sifat yang menjadi penghias manusia, dapat ditemukan dalam sirah dan kepribadian para imam maksum as serta orang-orang yang tumbuh di bawah didikan mereka. Semua sifat baik dan akhlak mulia para pemuka agama dapat menjadi pelajaran bagi kita termasuk penghambaan yang tulus dan jauh dari sifat riya’, kedermawanan, kepedulian kepada orang miskin dan anak yatim, memberi tanpa pamrih, mengajarkan ilmu kepada orang lain, menjawab pertanyaan masyarakat dari semua golongan, tidak sombong dan tidak takabbur, rendah diri, memiliki kebesaran jiwa dan kemuliaan, serta ratusan sifat baik lainnya.
Mempelajari sejarah kehidupan dan sirah Ahlul Bait as dapat menjadi sebuah keteladanan bagi umat manusia di semua masa. Sayidah Maksumah as – sama seperti para pendahulunya secara khusus Sayidah Fatimah az-Zahra as – dalam usianya yang singat, telah memberikan pelajaran penghambaan kepada Allah Swt, keteladanan dalam menuntut ilmu, kemuliaan dan rasa malu, partisipasi sosial di masyarakat, dan pembelaan terhadap kebenaran.
Sayidah Fatimah sa berjuang keras dalam menuntut ilmu dan makrifat Islam. Ia tidak menambah dan mengurangi ilmu yang disampaikan oleh ayahnya, saat menyampaikannya kepada masyarakat sampai-sampai ayahnya, Imam Musa al-Kazhim as berkata, “Fidaha Abuha” atau ayahnya menjadi tebusan putri ini, ketika menyaksikan lembaran jawaban putrinya atas pertanyaan-pertanyaan masyarakat.
Sayidah Maksumah as memiliki kecintaan yang sangat besar kepada para anggota keluarganya secara khusus kepada Imam Ali Ridha as. Ikatan kuat kekeluargaan dan kecintaan yang terjalin di antara anggota keluarga Ahlul Bait tampak dengan indah.
Ajaran al-Quran dan keteladanan Rasulullah Saw serta para imam maksum, menitikberatkan pada masalah silaturahim sehingga orang yang memutus hubungannya dengan keluarganya terutama ayah dan ibu, ia akan menjadi orang yang dibenci oleh Tuhan dan dijauhkan dari rahmat-Nya.
Al-Quran dalam beberapa ayat berkata, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak dan kerabat karib…” (QS. An-Nisa, ayat 36) atau “… Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa, ayat 1)
Hubungan dan kecintaan Rasulullah Saw kepada putrinya, Fatimah az-Zahra, kepada Imam Ali dan cucunya, Imam Hasan dan Imam Husein as, hubungan cinta dan kasih sayang antara Fatimah az-Zahra dan suaminya Imam Ali serta anak-anak mereka, dan kecintaan besar Sayidah Zainab as kepada saudaranya terutama Imam Husein as, telah mengukir manifestasi yang indah dari cinta, kasih sayang, dan hubungan silaturahim dalam sejarah.
Hubungan dan kecintaan Sayidah Maksumah kepada saudaranya, Imam Ridha as juga sangat besar. Ia sangat menderita setelah Imam Ridha diasingkan dari kota Madinah ke Marv (kota Mashad di Iran) atas perintah Ma’mun Abbasi. Ia hanya mampu bersabar sekitar satu tahun dari perpisahan yang berat ini. Imam Ridha as juga sangat merindukan adiknya dan diam-diam mengirimkan sepucuk surat kepada Sayidah Maksumah di Madinah melalui seorang kurir. Imam mengundang adiknya untuk datang ke kota Marv.
Setelah menerima surat itu, Sayidah Maksumah as semakin rindu untuk bertemu kakaknya dan ia segera bergegas untuk berangkat ke kota Marv. Namun, ia tidak pernah bersedia melakukan perjalanan jauh jika tidak ditemani oleh para kerabatnya. Oleh karena itu, sejumlah anggota keluarga dan saudara dekatnya ikut menemani Sayidah Maksumah dalam perjalanan ini.
Setelah perjalanan panjang, rombongan Sayidah Maksumah tiba di kota Saveh, pinggiran Tehran. Di gerbang kota ini sudah ada beberapa orang pembenci Ahlul Bait yang ditugaskan oleh Ma’mun untuk menyertai mereka. Rombongan tidak bersedia diperlakukan demikian dan akhirnya terjadi perang antara kedua pihak.
Mereka diserang oleh para loyalis Ma’mun dan kelompok pembenci Ahlul Bait. Sejumlah pengikutnya gugur syahid dalam perang yang tak seimbang ini. Akibat peristiwa ini, Sayidah Maksumah terpukul batinnya dan jatuh sakit. Atas arahannya, rombongan kemudian menuju ke kota Qum. Ia merasa semakin tidak aman di Saveh dan berkata, “Bawa saya ke kota Qum! Karena saya mendengar dari ayahku berkata bahwa kota Qum merupakan pusat Syiah kami.”
Mendengar itu, rombongan yang masih tersisa membawa Sayidah Maksumah ke kota Qum. Ketika para tokoh kota Qum mendengar berita kedatangan Sayidah Fatimah Maksumah as, mereka segera menuju ke luar kota untuk menyambut kedatangan wanita mulia ini. Tepat tanggal 23 Rabiul Awal 201 H, Sayidah Maksumah bersama rombongan tiba di kota Qum. Ia tinggal di kota Qum hanya 17 hari dan setelah itu meninggal dunia.
Sejarah mencatat, salah satu pembesar Qum bernama Musa Bin Khazraj dengan suka cita menyambut kedatangan Sayidah Maksumah beserta rombongan dan mengundang mereka ke rumahnya. Selama menetap di Qum, para wanita kota ini datang menjenguk Sayidah Maksumah as dan menyampaikan rasa duka kepadanya atas peristiwa yang terjadi di kota Saveh.
Pada hari-hari terakhir masa hidupnya, Sayidah Maksumah as lebih banyak menyibukkan diri bermunajat kepada Allah Swt. Ia yang berniat mengunjugi kota Marv, tidak dapat menemui saudara tercintanya, Imam Ali ar-Ridha as. Mendengar kabar wafatnya Sayidah Maksumah, para pecinta Ahlul Bait berkabung, terlebih bagi Imam Ridha as.
Beberapa sumber sejarah mencatat bahwa Sayidah Maksumah as jatuh sakit setelah diracun di kota Saveh dan ia meninggal dunia dalam usia 28 tahun di Qum.
Mengenai keutamaan Sayidah Maksumah, Imam Jakfar Shadiq as jauh sebelum wanita mulai itu dilahirkan, berkata, “Ketahuilah! Seorang perempuan dari keturunanku yang bernama Fatimah akan dimakamkan di kota Qum. Barang siapa menziarahinya, surga wajib baginya.” Imam Ali Ridha as juga berkata, “Barang siapa menziarahinya, surga wajib baginya.”
Kepribadian luhur Sayidah Maksumah as dihiasi dengan kesucian, rasa malu, sifat mulia, dan ilmu yang tinggi. Ia dikenal sebagai ahli ibadah dan orang yang menghambakan dirinya kepada Allah Swt. Tempat ibadah dan munajatnya di kota Qum sekarang dikenal dengan nama Bait al-Nur.
Sayidah Maksumah memiliki beberapa sebutan mulia seperti, Shadiqah, karena dikenal sebagai seorang yang terpercaya. Selain itu ia dipanggil dengan nama mulia seperti Karimah Ahlul Bait dan Thahirah, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Shadiq as. Selain itu, ia juga dijuluki Muhaddatsah yang berarti perawi hadis.
Sheikh Mufid
Pada tanggal 11 Dzulqa'dah 336 H, di sebuah wilayah bernama Suwaiqah bin Bashri, sebuah daerah yang terletak di utara Baghdad, lahirlah seorang yang akan membawa ajaran Islam, khususnya keilmuan Syiah ke puncak tertinggi.
Gerakan Intelektual yang dilakukannya telah membuat ilmu pengetahuan menjadi hidup dan bersinar sepanjang rentang sejarah Islam. Demikian juga dengan pendirian sebuah lembaga Akademi Ilmu pengetahuan dan budaya Islam yang dilakukannya, telah memberikan manfaat yang luar biasa bagi masa depan intelektual Islam. Dialah Abu Abdullah Muhammad bin Muhammad bin Nu'man al-Baghdadi yang lahir dipangkuan ibunda tercinta, serta menjadi pecinta Ahlul Bait dan mendapatkan pendidikan dan bimbingan darinya.
Sheikh Mufid hidup pada abad keempat dalam sejarah Islam, era dimana gejolak politik dan ilmu pengetahuan berada pada puncaknya, era dimana tokoh-tokoh filosof terkenal seperti al-Farabi, Ibnu Maskawih dan Ibnu Sina, juga para tokoh ilmuwan Biologi dan matematika serta astronomi yang luar biasa seperti Abu Rayhan al Biruni, Zahrawi dan Ibnu Maysam hidup, beliau juga hidup sezaman dengan tokoh sejarawan terkenal seperti Abul Faraj Isfahani. Sebuah era sejak 300 tahun berlalu dari awal penerapan ajaran Islam.
Pada saat itu, buku-buku ilmu pengetahuan Yunani dan India telah diterjemahkan, dan pada saat itu pula telah lahir dan berkembang berbagai disiplin ilmu pengetahuan Islam seperti ilmu Hadis, Tafsir, Sejarah Islam, khilafah Islam, Sejarah Nabi, Sejarah Politik dan Penaklukan wilayah, bahkan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi pun telah mengalami perkembangan pesat.
Sheikh Mufid pada usia yang masih sangat muda bersama ayahnya dan para muridnya akhirnya pergi ke Baghdad, pusat ilmu pengetahuan terbesar pada waktu itu, dimana terdapat 59 dosen yang mengajar berbagai disiplin ilmu (sebagian ahli sejarah menyebutkan angka 71 orang) [Almaqalat wa Risalat, Juz 9, hal 10]. Diantara dosen yang terkenal pada waktu itu adalah Sheikh Shaduq dan Abul Qosim Ja'far bin Muhammad bin Qaulaweih al-Qummi, dua orang yang merupakan pakar fiqh, dan Sheikh Mufid banyak menggunakan waktunya untuk mencatat riwayat-riwayat yang berasal dari mereka.
Di samping itu, beliau juga menghadiri pusat pendidikan Abu Abdillah, seorang teolog dan faqih Mu'tazilah yang merupakan pemikir terkenal pada masa itu, demikian pula dengan pusat pendidikan Abu Yasir, yang juga seorang teolog terkenal. Pada saat belajar pada mereka, terkadang banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Sheikh Mufid kepada mereka, namun mereka tidak mampu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, kerenanya mereka menganjurkan beliau untuk mendatangi Ali bin Isa Rumani yang merupakan teolog tersohor. Demikianlah, hingga pada akhirnya beliau dapat mencicipi semua lautan ilmu para alim dan ulama pada masa itu hingga beliau mencapai tingkat penguasaan ilmu pengetahuan yang tinggi, baik yang bersumber dari ulama syiah sendiri, maupun dari ulama-ulama Sunni saat itu.
Sheikh Mufid memanfaatkan alam kebebasan yang ada pada masa itu, dengan mengajar disebuah masjid yang bernama Buratsa di Baghdad, beliau mengajar, berkhutbah, berdiskusi, berdebat dan membahas berbagai macam ilmu pengetahuan di mesjid itu, dan senantiasa mendorong berbagai kelompok Islam yang terpecah untuk senantiasa saling memahami dengan dialog, dan mengenyampingkan segala perbedaan yang bersifat Juz'i (parsial), dan melihat permasalahan ushul (prinsip) sebagai suatu hal yang dapat menyatukan mereka semua.
Peran dan usaha beliau, membuat Sheikh Mufid berada dalam deretan ulama-ulama Imamiyah sebagai seorang tokoh teolog dan faqih yang terkemuka, bukan hanya sebagai pendiri tradisi intelektual, bahkan juga menjadi salah satu rujukan yang sangat membantu dalam dua kategori (teologi dan fiqih) di pusat-pusat pendidikan Islam (hauzah) hingga saat kini.
Beliau selalu dekat dengan masyarakat yang telah terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran yang sesat dan perilaku bejat, dan senantiasa berbicara dan menyeru perbaikan kepada siapa saja di sudut-sudut kota, dan mengajak mereka kepada jalan kebenaran, dalam menyampaikan seruannya. Dalam mengajak masyarakat, terkadang beliau menggunakan kata-kata hikmah India dan Yunani, dan terkadang dengan metode sufi dan para arifin, beliau juga menyeru dan menasehati Abdi Negara yang melakukan kerusakan, dan mengajarkan Islam kepada mereka, menyadarkan mereka dari kealpaan karena kebodohan dan kesesatan mereka, serta menunjukkan penyimpangan dan mengkoreksi kesalahan mereka.
Karena sebab inilah Sheikh Mufid terkenal sebagai orang yang memiliki kepedulian yang besar, ulet dan sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu, sehingga dengan usaha-usaha yang dilakukan beliau diiringi dengan keyakinan yang kuat, akhirnya mampu membangkitkan kesadaran kaum muslimin.
Beliau mendirikan pusat pendidikan Ahlul Bait yang tidak terikat dan bebas sebagai upaya untuk memberi pemahaman yang benar tentang fiqih syiah dan membuat metode penggabungan antara aql dan naql dalam bidang kalam dan fiqih.
Dengan menulis dan mengajar, mendidik dan membimbing para muridnya baik melalui bimbingan di kelas ataupun dalam acara-acara debat dalam berbagai kesempatan, beliau mengajarkan bagaimana menyampaikan kebenaran dan menyelamatkan manusia dari kesesatan, inilah salah satu yang menjadi kebanggaan para pengikut Ahlul Bait, keberhasilan beliau mampu memberi petunjuk kepada firqah-firqah yang pada saat itu banyak sekali jumlahnya untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu jalan kebenaran di bawah payung wilayah dan imamah.
Ibn Katsir dalam salah satu karyanya menulis, "Banyak sekali ilmuwan dari berbagai fiqah menghadiri majelis ilmu yang diadakannya". Hal ini menunjukkan bahwa cahaya ilmu yang diberikan oleh Sheikh Mufid dapat dimanfaatkan oleh berbagai golongan dan mazhab, dan matahari Ilmu dan kesempurnaan langit ilmu yang ditawarkannya menjadi penerang kebenaran yang ditunggu af, karena itu beliau dipanggil "Mufid" yang menunjukkan pengajaran dan munadharah yang baik, sehingga menjadikannya bermanfaat bagi masyarakat, hal ini dapat kita lihat dari bagaimana 10 abad perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam waktu itu, tidak mampu menafikan keberadaan beliau.
Karya-karya Shekh Mufid di bidang Kalam antara lain: al-Irsyad, al-Ifshah, An-Nuqath al I'tiqadiyyah (Ushuluddin), Syarh al-'Aqaid as-Shaduq, Wail al-Maqalat dan al-Fashl al-Mukhtarah. Dalam ilmu kalam, kecerdasan Sheikh Mufid adalah tiada bandingnya, banyak perdebatan-perdebatan kalam yang telah dilakukannya, di antara perdebatan beliau yang terkenal adalah dengan salah seorang ulama Ahlus Sunnah yang bernama Qadhi Abu Bakar al Baqillani (salah seorang ulama Asya'irah), juga perdebatan-perdebatan lainnya seperti dengan Thabrani (seorang pemimpin Zaidiyah), Ibnu Lulu (salah seorang pemimpin Isma'iliyyah), Ibnu Qilab al Qhattan (pemimpin golongan Hasyawiyyah), Qadhi Abdul Jabbar (pemimpin golongan Mu'tazilah di Baghdad), dalam perdebatan yang terakhir ini, karena Qadhi Abdul Jabbar tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan Sheikh Mufid, akhirnya beliau menunjuknya untuk menggantikan kedudukan beliau dan berkata, "Engkau benar-benar seorang yang mufid ?
Ayatullah Madarres
Tanggal 10 Azar yang bertepatan satu Desember diperingati sebagai hari kesyahidan Ayatullah Modarres di tangan antek rezim Pahlevi.
Seyyed Hassan Tabatabai Zavareh yang dikenal luas dengan panggilan akrab Ayatullah Modarres, lahir pada 1278 Hs di Ardestan. Sejak usia enam hingga empat belas tahun, ia belajar bahasa Persia dan Arab di Shahreza, provinsi Isfahan. Kemudian pindah ke kota Isfahan dan selanjutnya ke Najaf Ashraf, Irak untuk melanjutkan pendidikan agamanya.
Ayatullah Modarres adalah seorang pejuang pemberani dan teguh dalam memperjuangkan kejayaan dan kebesaran Islam di Iran. Dia adalah salah satu pejuang politik paling terkemuka di era Reza Khan dan wakil rakyat Tehran di masa jabatan kedua Majelis Konstitusi Iran. Aspek yang paling menonjol dalam kehidupan politik dari peran Ayatullah Modarres adalah dukungannya terhadap gerakan konstitusional Iran awal abad ke-20.
Wawasan politik dan kekuatan analitisnya yang tinggi membuat beliau terpilih sebagai pengawas persetujuan Majelis Nasional, dan segera setelah ia memasuki Majelis, dengan kata-katanya yang lantang menentang tirani dan kolonialisme.
Siapapun yang mengenal Syahid Madarres, baik teman bahkan musuhnya sendiri, mengakui kepribadian yang berkarakter. Itulah sebabnya, para tokoh Iran sering mengutip pernyataan beliau yang pernah berkata, "Tuhan tidak memberi saya dua hal, ketakutan dan yang lainnya adalah keserakahan. Siapapun yang memiliki kepentingan nasional dan urusan agama, maka saya bersamanya; tetapi jika tidak, saya tidak akan bersamanya."
Iran berhutang budi pada keberanian dan ketangguhan pria heroik ini yang berdiri tegar melawan rezim tiran sehingga tentara bayaran dan penjarah tidak akan menduduki tanah airnya. Sebuah pernyataan terkenal dari Ayatullah Madarres menjadi pengingat bangsa ini yang didasarkan pada pemikiran briliannya, "Agama kami adalah politik kami, dan politik kami adalah agama kami".
Pandangan ini mengemuka dalam konteks dinamika intelektual Iran ketika itu yang masih reven hingga kini. Beberapa intelektual yang dipengaruhi oleh sekularisme Barat melihat tidak ada hubungan antara politik dengan agama dan memisahkan keduanya. Mereka mencoba untuk menghapus peran penting agama dari arena sosial dan politik.
Padahal, dalam pemikiran Islam, sebagaimana yang dipahami Ayatullah Madarres, terdapat aturan keluarga dan urusan sosial mayarakat, dan kebahagiaan dunia dan akhirat, selain masalah ritual individu. Oleh karena itu, para penyusun undang-undang dan politisi Muslim harus bertindak sesuai dengan Syariah Islam dan ajaran agama, agar masyarakat Islam semakin dekat dengan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi dari hari ke hari.
Dalam pemerintahan Islam, hubungan agama dan politik dipertimbangkan dalam segala keadaan, dan politik diwujudkan dalam ranah nilai-nilai agama. Keterikatan erat agama dan politik menunjukkan kelengkapan dan kesempurnaan ajaran Islam.
Tujuan kebangkitan para Nabi untuk membimbing masyarakat menuju kesempurnaan dalam arahan nilai-nilai ketuhanan dan menghilangkan dari segala bentuk kerusakan dan penindasan. Alquran mempertimbangkan filosofi kebangkitan para Nabi dalam menegakkan keadilan sosial dan pengelolaan yang adil dalam urusan umat Islam, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Hadid ayat 25, "Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan..."
Menurut ayat ini, Islam sangat erat hubungannya dengan politik dan pemerintahan. Pandangan senada disampaikan Syahid Murthadha Muthahhari yang membandingkan hubungan antara "agama dan politik" dengan hubungan antara "jiwa dan raga" dan "kulit dan daging" yang tidak bisa dipisahkan.
Dalam Islam, ada aturan dan regulasi yang bisa ditegakkan mengenai peran pemerintah dalam berbagai masalah masyarakat, misalnya aturan ekonomi publik seperti zakat dan jizyah, aturan hukum seperti diyat dan qisas, dan lainnya. Oleh karena itu, aturan dan hukum dalam agama Islam, di satu sisi ditujukan untuk menyebarkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang tinggi. Sedangkan di sisi lain diarahkan untuk mengatur urusan masyarakat di jalan keadilan sosial. Dari aspek inilah pemerintahan Islam menunjukkan signifikansinya, termasuk di dalamnya kewajiban seorang politisi Muslim tidak boleh mengejar tujuan pribadi, dan tidak boleh menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Lebih dari itu, tujuan berpolitik harus diarahkan untuk melayani kepentingan masyarakat.
Sirah Nabawi menunjukkan bahwa agama tidak terpisah dari politik. Sebab Nabi Muhammad Saw sendiri membentuk pemerintahan yang adil, dan bertanggung jawab sebagai eksekutif dan yudikatif di dalamnya. Imam Ali juga mendirikan pemerintahan berdasarkan keadilan dan pelaksanaan nilai-nilai ilahi, dan pemerintahan singkat Imam Hassan, dan perlawanan Imam Hussein melawan rezim tiran Yazid sebagai referensi historis yang penting tentang urgensi pemerintahan yang adil dan Islami.
Imam Khomeini juga menekankan masalah ketidakterpisahan agama dan politik dalam pernyataannya yang terkenal, "Islam adalah agama politik dalam semua aspek politiknya. Hal ini perlu dijelaskan bagi siapa saja yang tidak mempertimbangkan aturan pemerintahan, politik, sosial dan ekonomi Islam. Jadi siapapun yang berpikir bahwa agama terpisah dari politik tidak mengenal agama maupun politik."
Masalah keadilan dan upaya penegakkannya di tengah masyarakat sangat ditekankan dalam berbagai ayat al-Quran. Surat Nisa ayat 135, al-Quran menjelaskan masalah penegakkan keadilan di tengah masyarakat, "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan,".
Di bagian lain dalam surat Al-Maidah ayat 8, Allah swt berfirman," Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,".
Ungkapan “Agama kami adalah politik kami dan politik kami adalah agama kami”, yang diucapkan oleh Syahid Modarres didasarkan ajaran kitab suci Islam dan sunah para Nabi dan Imam, sebagai salah satu faktor kekuatan internal Muslim. Jika negara-negara Muslim mempertimbangkan ide ini dalam hubungan internal dan eksternal mereka, maka tidak ada celah bagi campur tangan asing dalam urusan mereka.
Ayatullah Khamenei menjelaskan tentang ciri-ciri kepribadian Ayatullah Modarres dengan mengatakan, "Ciri utama dari Madarres, tidak ada faktor yang bisa mempengaruhi perjuangannya dari intimidasi, ancaman, penyuapan atau penipuan. Dia tidak takut mati selama hidupnya dan hanya berbicara tentang kepentingan nasional dan kepentingan masyarakat .... Dia tidak tunduk pada partai dan tidak tergoda oleh janji. Modarres adalah orang saleh yang secara tepat dikenal sebagai simbol esensi bangsa ini di parlemen.
Teror Mohsen Fakhrizadeh, Ilmuwan Nuklir Iran
Hari Jumat (27/11/2020), saat itu waktu sudah lewat dari pukul 14 di kota Absard, Damavand, salah satu kota di sekitar Tehran, suara ledakan besar terdengar, disusul berondongan peluru. Sebuah mobil menjadi sasaran hujan peluru itu.
Mobil tersebut ditumpangi Dr. Mohsen Fakhrizadeh, Kepala Organisasi Riset dan Inovasi, Kementerian Pertahanan Iran, sekaligus ilmuwan terkemuka negara ini. Dalam teror itu, empat peluru bersarang di tubuh Dr. Fakhrizadeh, dan ia dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan. Ilmuwan besar Iran yang menjadi incaran musuh nomor wahid ini akhirnya gugur syahid.
Mohsen Fakhrizadeh Mahabad lahir pada tahun 1957, ia adalah deputi menteri, dan salah satu tokoh berpengaruh dalam teknologi rudal Iran. Nama Fakhrizadeh bersama empat warga Iran lain, masuk daftar 500 orang paling berpengaruh dunia versi media Amerika Serikat, Foreign Policy.
Fakhrizadeh memainkan peran kunci namun tidak tampak oleh publik, dalam pertumbuhan ilmu pengetahuan Iran, dan infrastruktur teknologi. Pasca kesyahidannya, baru terungkap bahwa proyek-proyek terpenting yang digarap oleh Fakhrizadeh, dan timnya membuahkan hasil, di antaranya proyek produksi kit tes Virus Corona buatan Iran, yang dimulai Maret 2020 di lembaga yang dipimpinnya.
Selain itu, nama Fakhrizadeh sebagai ilmuwan senior Kementerian Pertahanan Iran, sekaligus mantan kepala Pusat Riset Fisika, PHRC, pada 24 Maret 2007 masuk daftar sanksi Dewan Keamanan PBB.
Orang-orang Amerika menyebut Mohsen Fakhrizadeh sebagai “kotak rahasia” yang selalu memainkan peran di balik layar namun berpengaruh, dalam menentukan sikap Iran di setiap perundingan. Menurut keterangan Badan Energi Atom Internasional, IAEA, selama tidak melakukan dialog langsung dengan Fakhrizadeh, IAEA tidak bisa berkomentar soal seberapa besar level Iran dalam menguasai teknologi nuklir.
Surat kabar rezim Zionis Israel, Jerusalem Post, beberapa tahun lalu mempublikasikan laporan tentang biodata Dr. Mohsen Fakhrizadeh yang dibuat tim investigasi IAEA pada tahun 2003, dan sekitar Maret 2018, sumber Israel mengumumkan, dinas intelijen pusat rezim ini, Mossad, berusaha meneror salah satu ilmuwan nuklir Iran, namun gagal.
Pada akhirnya media-media Israel minggu ini mengabarkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara implisit mengonfirmasi keterlibatan Israel dalam teror ilmuwan nuklir Iran, Dr. Mohsen Fakhrizadeh. Netanyahu mengatakan, minggu ini saya melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa saya katakan, tapi kawasan sudah masuk fase yang penuh ketegangan. Fakhrizadeh adalah satu-satunya ilmuwan Iran yang disebut terang-terangan oleh Netanyahu dalam sebuah acara.
Teror yang merupakan salah satu bentuk pembunuhan dengan tujuan politik atau keyakinan, adalah nama yang kerap didengar oleh Republik Islam Iran. Iran dengan lebih dari 17.000 korban teror adalah bukti hidup dari aksi mengerikan di balik layar para pengklaim pembela hak asasi manusia sejak awal kemenangan Revolusi Islam Iran sampai sekarang.
Oleh karena itu, Iran selama bertahun-tahun pasca revolusi, yaitu sekira 40 tahun lalu, menjadi salah satu negara terbesar korban terorisme, dengan kata lain, korban terorisme terbesar di dunia. Teror ilmuwan nuklir Iran, merupakan salah satu cara baru aksi kubu arogan dunia di Iran.
Rangkaian teror ini pertama kali dilakukan terhadap Dr. Masoud Alimohammadi, dosen fisika terkemuka Iran oleh Majid Jamali Fashi, yang berafiliasi ke dinas intelijen Israel, Mossad, pada 12 Januari 2010 di Jalan Gheytarieh, dekat Tehran, tepat di depan rumahnya.
Disusul dua tahun kemudian dengan teror Dr. Majid Shahriari, dan Fereydoun Abbasi, pada 29 November 2010, dan dilanjutkan dengan teror Mostafa Ahmadi Roushan, pada 11 Januari 2012. Saat ini aksi teror terhadap ilmuwan masih terus berlangsung, dan yang terbaru adalah teror sadis para pengklaim pembela HAM terhadap Dr. Mohsen Fakhrizadeh.
Tidak diragukan bahwa salah satu tujuan teror terhadap ilmuwan besar Iran ini adalah upaya membendung kemajuan ilmu pengetahuan di negara ini, namun bisa dipastikan mereka tidak akan berhasil meraih tujuannya. Pasalnya, ilmu pengetahuan mustahil untuk dihapus, dan para ilmuwan selama bertahun-tahun bekerja keras, dan menyimpan serta mewariskan hasil kerjanya kepada murid-murid mereka.
Teror Syahid Mohsen Fakhrizadeh telah mengungkap sebuah kenyataan bagi semua orang, dan itu adalah Republik Islam Iran dalam mencapai puncak kemajuannya, memiliki tekad serius. Sebagaimana kesyahidan ilmuwan nuklir Iran lain tidak mampu menghentikan gerakan ilmu pengetahuan negara ini, darah Syahid Fakhrizadeh juga semakin menumbuhkan ilmu pengetahuan Iran.
Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, Mayjend Mohammad Bagheri mengatakan, teror terhadap seorang pemimpin handal, dan kompeten ini, meski pahit, dan pukulan berat terhadap lembaga pertahanan nasional, namun musuh-musuh dungu harus tahu, jalan yang telah dibuka oleh orang-orang semacam Syahid Fakhrizadeh, sampai kapanpun tidak akan pernah terputus.
Menengok sekilas kemajuan nuklir Iran dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa selama waktu ini, pertumbuhan dan perkembangan teknologi nuklir Iran mengalami peningkatan. Dalam rentang waktu ini, Iran masuk jajaran sejumlah kecil negara dunia pemilik teknologi nuklir.
Para ilmuwan Iran telah membuktikan bahwa orang Iran mampu mengambil langkah besar di bidang ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan kemampuannya sendiri, dan melakukan pribumisasi teknologi nuklir serta siap mentransfer teknologi damai ini ke negara-negara independen di seluruh dunia.
Melihat secara umum keberhasilan Iran di berbagai bidang nuklir seperti reaktor nuklir pembangkit tenaga, produksi bahan bakar nuklir, sinar Gama, pengayaan uranium, pembangkit listrik tenaga atom, dan riset, pembuatan sentrifugal baru, dan canggih, upaya mengatasi serangan hama, kegunaan nuklir di bidang medis seperti radioisotop, dan radiofarmasi, kegunaan lain teknologi nuklir di bidang pertanian, dan kedokteran, merupakan hasil kerja keras para ilmuwan Iran, dan kesabaran rakyatnya, serta bimbingan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar.
Seluruh sanksi keji terhadap rakyat Iran, tidak mampu membendung kemajuan ini, dan Iran tetap melanjutkan kemajuannya. Rahbar dalam pesannya terkait kesyahidan Dr. Mohsen Fakhrizadeh menegaskan, dua masalah penting yang harus diperhatikan semua pejabat pemerintah Iran, pertama, mengusut aksi kejahatan ini, dan menghukum tegas para pelaku serta orang yang memerintahkannya, kedua, melanjutkan kerja keras di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di semua bidang yang ditekuni oleh Syahid Fakhrizadeh.
Rezim Zionis Israel, dan para pendukungnya terutama Amerika, mengira bisa menghentikan pembangunan, dan kemajuan Iran, dengan mencegah negara ini memiliki ilmuwan. James Risen, jurnalis terkemuka Amerika mengatakan, dinas intelijen Amerika, CIA, dan Mossad bekerjasama merancang sebuah operasi destruktif terhadap kemajuan nuklir Iran. Istilah “menghapus ilmuwan” Iran masuk agenda kerja pemerintah Amerika, berkat usulan para pakar intelijen negara ini.
Sehubungan dengan hal ini, salah seorang analis di Stratford, sebuah perusahaan informasi swasta Amerika yang dekat dengan Gedung Putih, dalam analisanya terkait teror ilmuwan nuklir Iran mengatakan, strategi kami adalah menghilangkan tokoh-tokoh penting Iran di bidang ilmu pengetahuan.
Amerika, dan Israel serta para pendukungnya, selalu berusaha menggambarkan teknologi nukir Iran sebagai ancaman serius bagi keamanan dunia. Akan tetapi kenyatannya mereka menganggap Republik Islam Iran sebagai penghambat urama kepentingan, dan rencana ekspanisonis mereka di Timur Tengah, dan Teluk Persia.
Mereka berusaha menyingkirkan benteng perlawanan ini jika memungkinkan. Sehubungan dengan ini, Senator Amerika dari Partai Demokrat, Chris Murphy di akun Twitternya menulis, jika tujuan asli pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh adalah mempersuit dimulainya kembali kesepakatan nuklir Iran, maka ia tidak akan menjadikan Amerika, Israel, dan dunia, lebih aman.
Posisi tinggi Iran saat ini adalah buah dari kerja keras tanpa henti para ilmuwan yang menghasilkan banyak kemampuan bagi Iran di berbagai bidang seperti kedokteran, pertanian, dan industri, meski berada di bawah tekanan asing, dan sanksi.
Istri Syahid Mohsen Fakhrizadeh dalam wawancara perdananya mengatakan, saya ucapkan belasungkawa, dan terimakasih kepada Rahbar atas kesyahidan suami saya yang penuh kasih, dan bijak ini. Orang-orang yang ada sekarang akan melanjutkan jalannya.
Kebebasan; Nikmat Paling Berharga
Rasulullah Saw menyeru seluruh umat manusia, baik dari etnis dan kulit berwarna apapun untuk menjaga hak orang lain dan menghindari berbuat zalim. Ia mengajak manusia untuk saling mengasihi dan bersahabat.
Frederick Douglass, salah satu pemipin anti perbudakan di Amerika di salah satu pidato terkenalnya mengatakan, “Apakah kalian mengijinkanku untuk berargumentasi bahwa manusia memiliki hak kebebasan? Mereka pemilik badannya sendiri? Dewasa ini di hadapan masyarakat Amerika bagaimana saya menunjukkan bahwa kebebasan adalah hak alami manusia? Dengan ini sebenarnya saya telah menghina diriku sendiri dan melecehkan perasaan kalian. Tidak ada manusia di bawah langit yang tidak mengetahui bahwa perbudakan adalah tindakan tak bermoral.”
Di sepanjang sejarah perbudakan, banyak manusia yang berusaha membebaskan dirinya atau budak lainnya. Banyak juga yang mengorbankan jiwanya untuk membebaskan para budak. Pada akhirnya protes luas terhadap undang-undang perbudakan dan perdagangan budak berujung pada diratifikasinya hukum global dan PBB pada 2 Desember 1949. Tanggal 2 Desember setiap tahun diperingati sebagai Hari Internasional Penghapusan Perbudakan.
Tuhan menganugerahi manusia dengan kecerdasan dan otoritas dan menciptakan manusia bebas dan menurunkan nabi-nabi ilahi sehingga manusia dapat memilih cara hidup terbaik dengan kecerdasan dan otoritas mereka dan menggunakan kata-kata para pemimpin ilahi dan berjalan di jalan transendensi dan keselamatan. . Tuhan menciptakan manusia bebas dan meminta manusia menjadi satu-satunya hamba-Nya dan hidup bersama dengan kebaikan, kebaikan dan toleransi, empati dan pelestarian nilai moral dan kemanusiaan. Tuhan menciptakan segalanya bagi manusia untuk mengekstraksi pengetahuan dan sains dengan melayani alam, langit dan galaksi, dasar bumi dan lautan, dan untuk melayani umat manusia.
Tetapi perbudakan adalah kebalikan dari sifat manusia, meskipun sejarah telah menunjukkan bahwa perbudakan dipraktekkan secara alami dalam banyak periode kehidupan manusia, dan bahwa temperamen yang berlebihan dan eksploitatif dari yang kuat menyebabkan perbudakan yang lemah dan kurang beruntung.
Sejak dahulu kala, budak selalu dianggap sebagai objek dan tidak memiliki hak manusiawi. Pialang membeli, menjual, menukar, atau menghadiahkan mereka, dan terkadang bahkan dalam transaksi ekonomi, budak ditahan sebagai jaminan untuk melunasi hutang!
Perbudakan; Ini pertama kali muncul di Mesir kuno, Babilonia, Asyur, Cina dan India, tetapi berkembang di Yunani kuno dan Roma dalam bentuk klasiknya. Di Mesir kuno, budak digunakan secara massal untuk membangun istana kerajaan serta pemakaman firaun.
Di Roma kuno, pemilik budak Romawi memiliki banyak otoritas atas budak mereka dan bahkan memutuskan kematian atau nyawa budak mereka.
Tetapi dengan penemuan pantai Afrika dan penaklukan Amerika Selatan dan Utara oleh orang Eropa pada abad ke-15, serta kolonisasi Amerika Utara pada abad-abad berikutnya, tanah subur diletakkan untuk perbudakan dan penindasan yang tak terhitung jumlahnya terhadap orang kulit hitam dan Indian telah dimulai.
Faktanya, perbudakan modern secara resmi dimulai di Eropa pada abad ke-15 dan menjadi bagian dari perekonomian negara-negara Eropa dan secara bertahap menjadi terorganisir. Pada saat itu, kebanyakan budak dicuri dan diperdagangkan untuk pekerjaan pertanian. Portugal, misalnya, yang kekurangan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pertanian, adalah negara Eropa pertama pada saat itu yang memenuhi kebutuhan tenaga kerjanya dengan mengimpor budak.
Portugis mulai berdagang di pasar budak di pantai barat Afrika pada tahun 1444 dan menguasai hampir semua pasar budak Afrika selama lebih dari satu abad. Perbudakan dan penjualan budak berlanjut sebagai bisnis yang menguntungkan dan mengabaikan hak asasi para budak, dan memainkan peran penting dalam perekonomian Eropa dan Amerika Serikat yang baru lahir. Sejak paruh kedua abad ketujuh belas dan seterusnya, jumlah budak Afrika yang dibawa ke Amerika Serikat untuk bekerja di darat tiba-tiba meningkat, dan beberapa kota pesisir di negara bagian utara praktis menjadi pusat perbudakan.
Britania, atau kolonialisme Inggris, yang memanfaatkan perbudakan selama abad kedua belas dan kedelapan belas, secara pengecut berada di garis depan pekerjaan ini, dengan jaringan luas pedagang budak. Dia memindahkan budak Afrika dengan 200 armada masing-masing 50.000 budak. Orang-orang yang tidak bersalah dibelenggu dan dalam kondisi terburuk di kapal-kapal ini, dan beberapa tewas dalam perjalanan dan di kapal-kapal mengerikan yang sama. Inggris kebanyakan mengangkut budak-budak ini ke Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya. Dalam bisnis ini, terdapat jaringan pedagang, petualang, pemburu, dan pedagang budak yang, bersama-sama, menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan dan menghasilkan keuntungan besar.
Mungkin kita harus melihat novel Roots untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang budak dan penindasan mereka yang tidak adil. Ditulis oleh Alex Haley, novel tersebut menggambarkan keadaan masyarakat dan gaya hidup para majikan dan budak, sekaligus menggambarkan perbudakan dan kerja paksa serta dimensi diskriminasi rasial keluarganya selama beberapa generasi. Dia menulis di halaman pertama buku ini: "Faktanya adalah bahwa sepanjang sejarah tidak ada kelompok etnis yang menderita sebanyak orang kulit hitam Amerika dari peradaban Eropa. Ketika orang-orang beradab menginjakkan kaki di Afrika dan Amerika, mereka berkomitmen untuk tidak menghormati standar kemanusiaan dan peradaban terhadap mereka yang "Mereka disebut Pribumi”. Mereka membunuh orang Indian Amerika, yang telah menyambut para pendatang baru dengan semangat keramahan, dari pria, wanita dan anak-anak, dan memperbudak siapa pun yang tidak mereka bunuh di Afrika."
"Dengan membaca novel Roots dapat dipahami bahwa selama pembentukan Amerika Serikat, peristiwa terjadi puluhan kali lebih tragis daripada kejahatan yang diungkap AS di Abu Ghraib dan Guantanamo terhadap orang kulit hitam keturunan Afrika," kata Hashemzadeh, seorang peneliti Iran.
Kezaliman dan penindaksan tak terhingga terhadap budak dan respon serta penentangan besar, yang tentu saja terpisah di berbagai belahan dunia sejak awal dan yang terpenting adalah pemberontakan budak di Jamaika yang meletus di dekade 1760 serta merembet ke negara lain.
Tapi butuh waktu bertahun-tahun bagi opini publik untuk mengambil tindakan sistematis melawan perbudakan dan untuk membentuk gerakan anti perbudakan, yang berpuncak pada pembentukan Asosiasi untuk Penghapusan Perdagangan Budak di London. Sebagai hasil dari upaya ini, baru pada tahun 1807 penjualan budak secara resmi dilarang di Inggris dan Amerika Serikat. Selanjutnya, dan akhirnya pada tahun 1949, penghapusan perbudakan menjadi hukum universal oleh PBB.
Hal ini terjadi ketika agama samawi khususnya Islam melarang manusia menzalimi dan menghapus hak orang lain. Rasulullah Saw menyeru seluruh umat manusia dari etnis dan kulit warna apapun untuk menjaga hak orang lain dan menghindari perbuatan zalim. Ia menyeru manusia untuk saling menyayangi dan mengasihi serta saling bersahabat.
Al-Quran di berbagai ayatnya melarang segala bentuk diskriminasi dan mengatakan, : "یا أَیهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْناکمْ مِنْ ذَکرٍ وَ أُنْثی وَ جَعَلْناکمْ شُعُوباً وَ قَبائِلَ لِتَعارَفُوا إِنَّ أَکرَمَکمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقاکمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِیمٌ خَبِیرٌ؛ yang artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Mengingat ayat ini, Allah Swt tidak menganggap keunggulan warna kulit dan etnis serta kekayaan dan popularitas sebagai nilai unggul manusia, dan tolok ukut tunggal keunggulan manusia adalah penghambaan dan takwa.
Saat PBB Akui Agresi Ilegal Saddam Hussein ke Iran
18 Azar hari bersejarah di kalender nasional Iran. Hari ketika rakyat Iran mampu mempu membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kekuatan berpengaruh di dalamnya tunduk pada keinginan rakyat Iran.
Sebelas tahun setelah meletusnya perang delapan tahun yang dipaksakan rezim Baath Irak terhadap Iran dan tiga tahun setelah perilisan resolusi 595 Dewan Keamanan serta berakhirnya perang, kebenaran Iran dalam membela diri akhirnya diakui komunitas internasional.
Javier Pérez de Cuéllar, sekjen PBB saat itu pada 18 Azar 1370 Hs atau 9 Desember 1991 di sebuah laporan resminya kepada Dewan Keamanan menyatakan bahwa pada 31 Shahrivar 1359 Hs atau 22 September 1980 menyerang Iran menjadi pihak agresor. Pengumuman bahwa di perang yang dipaksakan terhadap Iran, rezim Baath adalah pemicu perang dan yang bertanggung jawab atas peran ini merupakan kemenangan politik.
Javier Pérez de Cuéllar, sekjen PBB saat itu ketika berkunjung ke Iran
Pertahanan dan perang ini berlanjut dan berakhir ketika dua adidaya dunia dan bidak caturnya di seluruh dunia diakui sebagai pemicu perang dan tidak segan-segan memberi bantuan. Mereka sadar ketika senjata yang dikirim ke Irak digunakan untuk melawan mereka, dan rezim Ba'ath Saddam menyerbu Kuwait dan menjerumuskan wilayah Teluk Persia ke dalam perang lain. Invasi Irak, meski terlambat diumumkan, merupakan salah satu kemenangan terpenting dalam sejarah Republik Islam Iran sebagai peristiwa besar.
Satu hari setelah invasi umum Irak ke Iran, Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan pertamanya dalam perang tersebut dengan mengeluarkan pernyataan pada 23 September 1980, dan lima hari kemudian, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi pertamanya. Proses ini dilanjutkan dengan dikeluarkannya delapan resolusi dan lebih dari lima belas pernyataan lainnya.
Sebagian besar resolusi dan pernyataan ini hanyalah rekomendasi, tetapi Resolusi 598 adalah pengecualian; Karena resolusi ini, ketika memutuskan untuk mengakhiri perang 2.887 hari antara Irak dan Iran, menawarkan proposal eksekutif. Sejak awal invasi Saddam Hussein ke Republik Islam Iran, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kekuatan pengaruhnya menolak untuk memperkenalkan pemrakarsa perang.
Perilaku Perserikatan Bangsa-Bangsa ini bukan karena ketidaktahuan dan ketidaktahuan si penyerang, tetapi sebaliknya, karena kesadaran dan niat sepenuhnya. Kekuatan besar dan berpengaruh di Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang secara sadar mendukung rezim Saddam dalam menyerang Iran, menolak menyebut rezim Ba'athis Saddam sebagai agresor.
Kemenangan Revolusi Islam Iran di bawah kepemimpinan Imam Khomeini (ra) menyebabkan perubahan besar dalam kancah politik Timur Tengah dan dunia. Ketakutan akan Revolusi Islam menjadi model bagi negara-negara tertindas dan tirani para diktator yang didukung oleh dua negara adidaya, Barat dan Timur, membuat mereka menggunakan semua sumber daya militer dan sipil untuk melengkapi dan mendorong rezim Saddam untuk menyerang Iran. Akhirnya, pada 22 September 1980, Irak melancarkan serangan udara dan darat besar-besaran ke Iran dengan klaim palsu "pertahanan preventif."
Selama delapan tahun bersamaan dengan perlawanan pemuda Iran terhadap agresi militer yang didukung AS, Uni Soviet dan bidak catur mereka, pemerintah Republik Islam Iran bekerja sama dengan komunitas internasional untuk memperkenalkan penyerang kepada dunia. Karena pembuktian fakta ini menunjukkan wajah nyata Revolusi Islam Iran dan tindakan jahat Amerika Serikat, pemerintah Barat serta Irak dalam menyerang Iran hingga dunia. Pengungkapan agresor adalah kemenangan politik bagi Iran di arena internasional.
Pada minggu pertama perang, Presiden Pakistan Zia-ul-Haq, bersama dengan Habib Chatty, Sekretaris Jenderal OKI atau Organisasi Konferensi Islam saat itu, datang ke Teheran untuk mencoba gencatan senjata dan bertemu dengan Imam Khomeini. Iran ingin mereka mengumumkan di media bahwa Irak telah memulai perang untuk membuka jalan bagi gencatan senjata, tetapi mereka menolak. Pakistan berada di bawah pengaruh kekuatan besar pada saat itu. Baik kekuatan besar tidak mau secara resmi menyatakan bahwa Saddam telah memberlakukan perang terhadap Iran, dan Dewan Keamanan PBB juga tidak mau mengambil posisi netral dan benar selama perang.
Hal ini menyebabkan perang berlanjut selama 8 tahun dan menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan di kedua negara. Dengan invasi Iran oleh Irak dan pendudukan daerah perbatasan Iran oleh kekuatan rezim Ba'ath, hak asasi manusia dan hukum internasional dilanggar dengan cara yang paling parah. Pasukan Ba'ath Irak tidak berhenti melakukan kejahatan perang apa pun.
Pembunuhan dan penahanan warga sipil di kota-kota dan desa-desa yang diduduki, pemboman kota-kota dan desa-desa yang terus menerus, dan penggunaan senjata kimia yang meluas, masing-masing dapat menjadi motif untuk mengutuk rezim Saddam karena menyerang Iran dan menyatakan kejahatan perang terhadap diktator Irak. Tetapi aktivis hak asasi manusia telah menutup mata terhadap semua kejahatan Saddam dan membiarkan rezim Saddam terus menyerang wilayah Iran.
Resolusi 598 berbeda dari resolusi sebelumnya dan memasukkan identifikasi agresor di salah satu paragrafnya. Republik Islam Iran menerima gencatan senjata pada tahun 1988 dengan adopsi Resolusi 598, tetapi Saddam menentang penerimaan gencatan senjata, percaya bahwa Iran berani menerima gancana senjata karena kelemahan dan kurangnya kondisi ekonomi dan militer. Dengan demikian ia malah melancarkan serangan lebih luas ke wilayah Iran.
Namun perlawanan pemuda Iran terhadap penyebaran agresi Irak dan memaksa tentara Ba'ath untuk mundur dari posisi yang baru diduduki akhirnya memaksa Saddam untuk mengadopsi Resolusi 598 dan gencatan senjata sebulan kemudian. Satu setengah tahun setelah perang berakhir, tim negosiasi rezim Ba'ath Irak dengan Iran, yang dimediasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, menolak untuk menerima invasi ke wilayah Iran dan kemajuan dalam proses negosiasi. Tapi invasi Saddam ke Kuwait benar-benar mengubah perimbangan politik.
Saddam mundur dari pendiriannya terhadap Iran, dan dengan menerima perjanjian Aljazair tahun 1975, dia memenuhi semua tuntutan Iran. Di sisi lain, tanggal kedaluwarsa Saddam untuk negara-negara Arab dan pendukung Barat mereka telah berakhir. Dengan demikian, negosiasi Iran dengan Irak, yang dimediasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, berjalan dengan cepat. Tidak seperti di masa lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menempatkan pelaksanaan ketentuan Resolusi 598 lebih serius dalam agenda.
Dua tahun setelah Irak menginvasi Kuwait, Sekretaris Jenderal PBB menulis surat kepada Iran dan Irak pada 14 Agustus 1991, menerapkan Pasal 6 dan 7 Resolusi 598, mendesak mereka untuk menyatakan alasan mereka mengidentifikasi negara yang memulai perang. Permintaan itu diejek oleh pemerintah Irak, yang mengajukan tanggapan formal dan non-substantif pada 26 Agustus 1991, bersama dengan dokumennya kepada Sekretaris Jenderal PBB.
Namun, pada tanggal 15 September 1991, Republik Islam Iran menyerahkan bukti dokumenter berupa buku kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. Akhirnya, pada 9 Desember 1991, Sekretaris Jenderal PBB Javier Perez de Cuellar mengungkapkan pandangannya bahwa Irak adalah pemrakarsa perang dalam laporan resmi sembilan paragraf kepada Dewan Keamanan PBB. Paragraf 6 dari laporan Sekretaris Jenderal PBB menyatakan: "Peristiwa penting yang dinyatakan pelanggaran hukum dan ketentuan internasional yang Saya sebutkan di pargraf kelima dari laporan iin adalah serangan 22 September 1980 terhadap Iran yang menurut hukum yang diakui secara internasional atau prinsip moral internasional tidak dapat dibenarkan dan menimbulkan tanggung jawab atas permusuhan."
Javier Pérez de Cuéllar dan Saddam Hussein
Dengan bersandar pada penyebutan Irak sebagai agresor dan pemicu perang, Iran mampu meraih legalitas lebih besar di tingkat regional dan internasional baik di kawasan maupun di mata masyarakat dunia. Rasa malu akibat mendukung Saddam di tingkat internasional meningkat drastis. Dengan demikian negara-negara kawasan dan transregional untuk mengkompensasi rasa malunya tersebut mulai menjalin hubunga politik dengan Tehran.
Di sisi lain, Iran menunjukkan bahwa dengan bersandar pada partisipasi rakyat, mobilisasi kekuatan dalam negeri dan dengan biaya seminimal mungkin, mampu mengakhiri dengan baik perang delapan tahun melawan Saddam yang mendapat dukungan kekuatan internasional serta dibarengi dengan peningkatan kekuatan dan keagungan Iran di kawasan dan dunia. Bangsa Iran bukan saja selama delapan tahun perang pertahanan suci tapi sepanjang sejarah telah menunjukkan bahwa mereka sangat solid dalam melawan agresi luar dan mereka juga memiliki kemampuan menunjukkan keamanan dan persatuan nasionalnya.




























