کمالوندی

کمالوندی

 

Wakil tetap Suriah di kantor PBB di Jenewa Rabu (30/9/2020) kembali menuntut diakhirinya pendudukan Dataran Tinggi Golan Suriah oleh rezim Zionis Israel.

Menurut laporan Kantor Berita Suriah SANA, Hussam Eddin Ala di sidang ke 45 Dewan HAM PBB di Jenewa mengatakan, meski ada keputusan Dewan HAM dan lembaga utama PBB yang menuntut diakhirinya pendudukan Golan oleh Israel, namun rezim ini masih melanjutkan aksi ilegal dan memaksakan undang-undangnya di Dataran Tinggi Golan.

Seraya mengutuk dilanjutkannya proyek pembangunan distrik Zionis, Ala menambahkan, kolonialisme dalam bentuk distrik Zionis, kebijakan menghancurkan desa dan kota pendudukan, memaksa pindah warga kota dan desa ini dengan tujuan menggantikannya dengan pemukim Zionis, merupakan dasar kebijakan Israel sejak awal menduduki Palestina dan Dataran Tinggi Golan.

Rezim Zionis tahun 1967 mencaplok sekitar 1.200 km persegi tanah Suriah di Dataran Tinggi Golan dan kemudian memasukkan daerah jajahan ini ke wilayah Palestina pendudukan.

Masyarakat internasional tidak pernah mengakui secara resmi aneksasi tersebut.

 

Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) seraya menekankan dilanjutkannya perlawanan bersenjata menyebut Tepi Barat Sungai Jordan sebagai jantung perlawanan terhadap rezim Zionis Israel.

"Dialog untuk rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas berlanjut selama bertahun-tahun dan perundingan terbaru untuk melawan rencana normalisasi hubungan sejumlah negara Arab dengan Israel serta rencana pendudukan Tepi Barat sukses," papar Mousa Abu Marzouk Kamis (1/10/2020) dalam wawancaranya dengan Kantor Berita Shahab.

"Faksi-faksi Palestina harus berusaha membentuk strategi nasional bersama dan Dewan Nasional serta harus dibentuk persatuan nasional di resistensi rakyat Palestina," ungkap Abu Marzouk.

Anggota Hamas ini terkait normalisasi hubungan sejumlah negara Arab dengan Israel menjelaskan, rakyat Palestina harus melawan aksi-aksi normalisasi hubungan karena Amerika ingin menciptakan kesulitan di kawasan Asia Barat.

"Hamas dan pejuang muqawama tidak akan meninggalkan perlawanan bersenjata hingga tercapainya hak-hak legal bangsa Palestina," tambah Abu Marzouk.

Fatah dan Hamas baru-baru ini menggelar perundingan di Istanbul, Turki dan di Doha, Qatar. Di perundingan tersebut ditekankan usaha dan langkah bersama untuk membela hak serta kepentingan bangsa Palestina serta melawan ancaman dan kendala di isu Palestina hingga terealisasinya kebebasan, kemerdekaan dan pembentukan negara independen Palestina dengan ibukota al-Quds. 

 

Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad menyebut teroris sebagai instrumen yang berbiaya murah bagi AS di wilayah Asia Barat dan ia meminta pasukan teroris Amerika keluar dari Suriah.

Mekdad dalam wawancara dengan surat kabar al-Watan Suriah, Kamis (1/10/2020) mengatakan AS melakukan manuver baru untuk memperluas kebijakan ofensifnya terhadap rakyat Suriah di ranah politik dan militer.

"AS terus melakukan manuver terhadap rakyat Suriah dan mereka menjalankan kebijakan itu dengan merangkul teroris," ujarnya.

"Suriah adalah sebuah negara kesatuan dan dapat melawan konspirasi AS yang bertujuan untuk melayani rezim Zionis, para teroris, dan ekstremis pembunuh," tegas Mekdad.

"AS harus meninggalkan Suriah tanpa syarat, dan rakyat Suriah harus melanjutkan upaya nasionalnya untuk memperkuat dan menstabilkan negara," imbuhnya.

AS dan sekutunya secara ilegal dan tanpa persetujuan pemerintah Damaskus, mengerahkan pasukannya ke Suriah dengan dalih memerangi teroris.

Washington tidak hanya mendukung teroris di Suriah, tetapi juga menjatuhkan sanksi terhadap pemerintah Damaskus sehingga tidak dapat menjalin kerja sama dengan sekutunya untuk program rekonstruksi. 

Senin, 28 September 2020 20:16

Doa Kumail bin Ziyad ra

 

Doa ini adalah salah satu doa yang sudah masyhur. Allamah Majlisi ra berkata, “Doa ini adalah doa yang terbaik. Doa ini adalah doa Nabi Khidhir as. Amirul Mukminin as telah menganjarkannya kepada Kumail, salah seorang sahabat khusus beliau. Doa ini dibaca pada malam nishfu Syakban dan malam Jumat. Doa ini sangat bermanfaat untuk menolak kejahatan musuh, membuka pintu rezeki, dan mengampuni dosa.”

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْ‏ءٍ، وَ بِقُوَّتِكَ الَّتِيْ قَهَرْتَ بِهَا كُلَّ شَيْ‏ءٍ، وَ خَضَعَ لَهَا كُلُّ شَيْ‏ءٍ، وَ ذَلَّ لَهَا كُلُّ شَيْ‏ءٍ، وَ بِجَبَرُوْتِكَ الَّتِيْ غَلَبْتَ بِهَا كُلَّ شَيْ‏ءٍ، وَ بِعِزَّتِكَ الَّتِيْ لاَ يَقُوْمُ لَهَا شَيْ‏ءٌ، وَ بِعَظَمَتِكَ الَّتِيْ مَلأَتْ كُلَّ شَيْ‏ءٍ، وَ بِسُلْطَانِكَ الَّذِيْ عَلاَ كُلَّ شَيْ‏ءٍ، وَ بِوَجْهِكَ الْبَاقِيْ بَعْدَ فَنَاءِ كُلِّ شَيْ‏ءٍ، وَ بِأَسْمَائِكَ الَّتِي مَلأَتْ أَرْكَانَ كُلِّ شَيْ‏ءٍ، وَ بِعِلْمِكَ الَّذِيْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْ‏ءٍ، وَ بِنُوْرِ وَجْهِكَ الَّذِي أَضَاءَ لَهُ كُلُّ شَيْ‏ءٍ. يَا نُوْرُ يَا قُدُّوْسُ، يَا أَوَّلَ اْلاَوَّلِيْنَ وَ يَا آخِرَ اْلاَخِرِينَ

Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, dengan kekuatan-Mu yang dengannya Engkau taklukkan segala sesuatu, kepadanya tunduk  segala sesuatu dan terhadapnya merasa hina segala sesuatu, dengan keagungan-Mu yang dengannya Engkau kalahkan segala sesuatu, dengan kemuliaan-Mu yang segala sesuatu tidak dapat melawannya, dengan kebesaran-Mu yang memenuhi segala sesuatu, dengan kerajaan-Mu yang lebih tinggi dari sesuatu, dengan Zat-Mu yang kekal setelah sirnanya segala sesuatu, dengan asma-Mu yang memenuhi tonggak segala sesuatu, dengan ilmu-Mu yang mencakup segala sesuatu, dan dengan cahaya Zat-Mu yang menyinari segala sesuatu. Wahai Nur, wahai Yang Mahasuci, wahai Yang Awal dari segala yang awal dan wahai Yang Akhir dari segala yang akhir

 

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِي تَهْتِكُ الْعِصَمَ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِي تُنْزِلُ النِّقَمَ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِي تُغَيِّرُ النِّعَمَ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِي تَحْبِسُ الدُّعَاءَ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوْبَ الَّتِي تُنْزِلُ الْبَلاَءَ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي كُلَّ ذَنْبٍ أَذْنَبْتُهُ، وَ كُلَّ خَطِيئَةٍ أَخْطَأْتُهَا،

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang dapat merobek-robek tirai penjagaan(ku). Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang dapat menyebabkan turunnya siksa. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang dapat merusak  karunia. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang dapat merintangi doa. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang dapat menurunkan malapetaka. Ya Allah,  ampunilah segala dosa yang pernah kulakukan dan setiap kesalahan yang pernah kukerjakan.

 

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَتَقَرَّبُ إِلَيْكَ بِذِكْرِكَ، وَ أَسْتَشْفِعُ بِكَ إِلَى نَفْسِكَ، وَ أَسْأَلُكَ بِجُوْدِكَ أَنْ تُدْنِيَنِيْ مِنْ قُرْبِكَ، وَ أَنْ تُوْزِعَنِيْ شُكْرَكَ، وَ أَنْ تُلْهِمَنِيْ ذِكْرَكَ،

Ya Allah, aku mendekatkan diri kepada-Mu dengan mengingat-Mu, aku memohon pertolongan kepada-Mu (untuk menuju)  ke haribaan-Mu, aku memohon kepada-Mu dengan kemurahan-Mu agar Kaudekatkan daku ke haribaan-Mu, mengajarkanku untuk bersyukur kepada-Mu dan membimbingku untuk selalu mengingat-Mu

 

 اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ سُؤَالَ خَاضِعٍ مُتَذَلِّلٍ خَاشِعٍ أَنْ تُسَامِحَنِيْ وَ تَرْحَمَنِيْ وَ تَجْعَلَنِيْ بِقِسْمِكَ رَاضِيًا قَانِعًا، وَ فِي جَمِيعِ اْلاَحْوَالِ مُتَوَاضِعًا،

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu laksana permohonan seorang hamba yang rendah diri, hina, dan penuh kekhusyukan agar Engkau memaafkan dan mengasihiku serta menjadikanku rela nan puas dengan pemberian-Mu dan rendah hati dalam setiap keadaan

 اَللَّهُمَّ وَ أَسْأَلُكَ سُؤَالَ مَنِ اشْتَدَّتْ فَاقَتُهُ، وَ أَنْزَلَ بِكَ عِنْدَ الشَّدَائِدِ حَاجَتَهُ، وَ عَظُمَ فِيْمَا عِنْدَكَ رَغْبَتُهُ، اَللَّهُمَّ عَظُمَ سُلْطَانُكَ وَ عَلاَ مَكَانُكَ وَ خَفِيَ مَكْرُكَ وَ ظَهَرَ أَمْرُكَ وَ غَلَبَ قَهْرُكَ وَ جَرَتْ قُدْرَتُكَ، وَ لاَ يُمْكِنُ الْفِرَارُ مِنْ حُكُومَتِكَ،

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu laksana permohonan orang yang telah terdesak oleh kesulitannya, yang hanya memohon keperluan kepada-Mu ketika ia ditimpa kesulitan dan yang besar dambaannya untuk meraih apa yang ada di sisi-Mu. Ya Allah, Mahaagung kerajaan-Mu, Mahatinggi kedudukan-Mu, selalu tersembunyi rencana-Mu, selalu tampak segala titah-Mu,  selalu menang kekuatan-Mu, selalu mendominasi kekuasaan-Mu dan tidak mungkin untuk lari dari (cengkeraman) kekuasaan-Mu

 

اَللَّهُمَّ لاَ أَجِدُ لِذُنُوْبِيْ غَافِرًا، وَ لاَ لِقَبَائِحِيْ سَاتِرًا، وَ لاَ لِشَيْ‏ءٍ مِنْ عَمَلِيَ الْقَبِيْحِ بِالْحَسَنِ مُبَدِّلاَ غَيْرَكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَ أَنْتَ، سُبْحَانَكَ وَ بِحَمْدِكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِيْ وَ تَجَرَّأْتُ بِجَهْلِيْ وَ سَكَنْتُ إِلَى قَدِيمِ ذِكْرِكَ لِيْ وَ مَنِّكَ عَلَيَّ،

 Ya Allah, tidak kutemukan pengampun bagi dosa-dosakku, tidak pula

penutup bagi semua keburukanku dan tidak juga perubah kelakuanku yang buruk menjadi perbuatan baik melainkan Engkau. Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau dan dengan segala puji kepada-Mu, aku telah menganiaya diriku, aku telah berani melanggar karena kebodohanku dan (meskipun demikian), aku masih merasa tenang karena Engkau masih selalu mengingatku dan melimpahkan karunia-Mu atas diriku

 

. اَللَّهُمَّ مَوْلاَيَ كَمْ مِنْ قَبِيْحٍ سَتَرْتَهُ، وَ كَمْ مِنْ فَادِحٍ مِنَ الْبَلاَءِ أَقَلْتَهُ (أَمَلْتَهُ)، وَ كَمْ مِنْ عِثَارٍ وَقَيْتَهُ، وَ كَمْ مِنْ مَكْرُوهٍ دَفَعْتَهُ، وَ كَمْ مِنْ ثَنَاءٍ جَمِيْلٍ لَسْتُ أَهْلاً لَهُ نَشَرْتَهُ،

Ya Allah, Maulaku, betapa banyak keburukan(ku) yang telah Kaututupi, betapa banyak malapetaka dahsyat yang telah Kauhindarkan, betapa banyak ketergelinciran (dosa) yang telah Kaujaga (dariku), betapa banyak malapetaka yang telah Kaugagalkan, dan betapa banyak pujian baik yang tak layak bagiku Kau anugerahkan.

 

اَللَّهُمَّ عَظُمَ بَلاَئِيْ، وَ أَفْرَطَ بِيْ سُوْءُ حَالِيْ، وَ قَصُرَتْ (قَصَّرَتْ) بِيْ أَعْمَالِيْ، وَ قَعَدَتْ بِيْ أَغْلاَلِيْ، وَ حَبَسَنِيْ عَنْ نَفْعِيْ بُعْدُ أَمَلِيْ (آمَالِيْ)، وَ خَدَعَتْنِي الدُّنْيَا بِغُرُورِهَا وَ نَفْسِيْ بِجِنَايَتِهَا (بِخِيَانَتِهَا) وَ مِطَالِيْ،

 Ya Allah, besar sudah bencanaku, berlebihan sudah keburukan keadaanku,

sedikit sekali amal-amalku, membebaniku belenggu-belenggu (dosa)ku, angan-angan panjang (duniawi) telah menahan segala keuntungan dariku dan dunia telah memperdayaku dengan tipuannya, hawa nafsuku dengan tindak penentangannya dan kelalaianku (untuk bertobat).

يَا سَيِّدِيْ فَأَسْأَلُكَ بِعِزَّتِكَ أَنْ لاَ يَحْجُبَ عَنْكَ دُعَائِيْ سُوْءُ عَمَلِيْ وَ فِعَالِيْ، وَ لاَ تَفْضَحْنِي بِخَفِيِّ مَا اطَّلَعْتَ عَلَيْهِ مِنْ سِرِّيْ، وَ لاَ تُعَاجِلْنِيْ بِالْعُقُوْبَةِ عَلَى مَا عَمِلْتُهُ فِي خَلَوَاتِيْ، مِنْ سُوْءِ فِعْلِيْ وَ إِسَاءَتِيْ، وَ دَوَامِ تَفْرِيْطِيْ وَ جَهَالَتِيْ، وَ كَثْرَةِ شَهَوَاتِيْ وَ غَفْلَتِي،

Wahai Tuanku, kumohon kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu agar

kejelekan amal dan perilakuku tidak merintangi doaku dari-Mu, jangan Kaupermalukan aku karena rahasia-rahasiaku yang hanya diketahui oleh-Mu dan jangan

Kau segerakan siksaan karena semua yang kukerjakan dalam kesendirianku, dari buruknya perbuatan dan kejahatanku, keterusmenerusanku dalam kealpaan (dosa) dan kebodohan serta banyaknya nafsu dan kelalaianku

 

وَ كُنِ اَللَّهُمَّ بِعِزَّتِكَ لِيْ فِيْ كُلِّ الأَحْوَالِ (فِي الأَحْوَالِ كُلِّهَا) رَؤُوْفًا، وَ عَلَيَّ فِيْ جَمِيْعِ الأُمُوْرِ عَطُوْفًا، إِلَهِيْ وَ رَبِّيْ، مَنْ لِيْ غَيْرُكَ أَسْأَلُهُ كَشْفَ ضُرِّيْ وَ النَّظَرَ فِيْ أَمْرِيْ،

 Ya Allah, dengan kemuliaan-Mu, sayangilah aku dalam segala suasana dan

kasihilah aku dalam segala urusan. Ilahi, Rabbi, siapa lagi bagiku selain Engkau yang dapat kumohon agar menguraikan jeratan tali deritaku dan memperhatikan urusanku.

 

إِلَهِيْ وَ مَوْلاَيَ، أَجْرَيْتَ عَلَيَّ حُكْمًا اتَّبَعْتُ فِيْهِ هَوَى نَفْسِيْ، وَ لَمْ أَحْتَرِسْ فِيْهِ مِنْ تَزْيِيْنِ عَدُوِّي، فَغَرَّنِيْ بِمَا أَهْوَى وَ أَسْعَدَهُ عَلَى ذَلِكَ الْقَضَاءُ فَتَجَاوَزْتُ بِمَا جَرَى عَلَيَّ مِنْ ذَلِكَ بَعْضَ (مِنْ نَقْضِ) حُدُودِكَ، وَ خَالَفْتُ بَعْضَ أَوَامِرِكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ (الْحُجَّةُ) عَلَيَّ فِي جَمِيْعِ ذَلِكَ، وَ لاَ حُجَّةَ لِيْ فِيْمَا جَرَى عَلَيَّ فِيْهِ قَضَاؤُكَ وَ أَلْزَمَنِيْ حُكْمُكَ وَ بَلاَؤُكَ،

Ilahi, Maulaku, Engkau telah menentukan sebuah hukum dan perintah terhadapku yang aku lebih mementingkan hawa nafsuku darinya, dan berkenaan dengannya, aku tidak bertindak waspada terhadap tipuan  musuhku (hawa nafsu dan setan), lalu ia membujukku dengan hal-hal yang menggiurkan dan ketentuan (langit pun) menolongnya dalam hal ini sehingga aku berani melanggar sebagian ketentuan-ketentuan yang Kautetapkan bagiku dan menentang sebagian perintah-perintah-Mu. Maka, dalam semua (kelakuanku) itu Engkau memiliki dalih (untuk menjatuhkan hukuman) atasku, dan tiada alasan (lagi) bagiku (menolak) ketentuan (hukuman)-Mu atasku, dan (begitu juga) hukum dan bencana-Mu yang harus menimpaku.

وَ قَدْ أَتَيْتُكَ يَا إِلَهِيْ بَعْدَ تَقْصِيْرِي وَ إِسْرَافِيْ عَلَى نَفْسِيْ مُعْتَذِرًا نَادِمًا، مُنْكَسِرًا مُسْتَقِيْلاً، مُسْتَغْفِرًا مُنِيْبًا، مُقِرًّا مُذْعِنًا مُعْتَرِفًا، لاَ أَجِدُ مَفَرًّا مِمَّا كَانَ مِنِّيْ وَ لاَ مَفْزَعًا أَتَوَجَّهُ إِلَيْهِ فِيْ أَمْرِيْ غَيْرَ قَبُوْلِكَ عُذْرِيْ وَ إِدْخَالِكَ إِيَّايَ فِي سَعَةِ (سَعَةٍ مِنْ) رَحْمَتِكَ،

 Kini aku datang menghadap-Mu, ya Ilahi, setelah semua kecerobohan dan

kezalimanku atas diriku memohon maaf, mengungkapkan penyesalan, dengan hati luluh, merasa jera, mengharap ampunan, bertaubat, mengakui (kelalaian), menyadari (kecerobohan dan) menginsafi (kesalahan). Tiada kutemui

tempat melarikan diri dari dosa-dosa yang telah kulakukan dan tiada pula tempat berlindung agar kuterlepas dari noda dan beban melainkan Kaukabulkan permohonan ampunanku dan memasukkan daku dalam lautan rahmat-Mu.

 

اَللَّهُمَّ (إِلَهِيْ) فَاقْبَلْ عُذْرِيْ، وَ ارْحَمْ شِدَّةَ ضُرِّيْ، وَ فُكَّنِيْ مِنْ شَدِّ وَثَاقِيْ، يَا رَبِّ ارْحَمْ ضَعْفَ بَدَنِيْ، وَ رِقَّةَ جِلْدِيْ، وَ دِقَّةَ عَظْمِيْ، يَا مَنْ بَدَأَ خَلْقِيْ وَ ذِكْرِيْ وَ تَرْبِيَتِيْ وَ بِرِّيْ وَ تَغْذِيَتِي، هَبْنِيْ ِلابْتِدَاءِ كَرَمِكَ وَ سَالِفِ بِرِّكَ بِيْ،

Ya Allah, terimalah alasan (pengakuan)ku ini, kasihanilah beratnya kepedihanku dan bebaskanlah daku dari jeratan belengguku. Ya Rabbi, kasihanilah kelemahan tubuhku, kelembutan kulitku, dan kerapuhan tulangku. Wahai Zat yang mula-mula menciptakanku, menyebut dan mendidikku, memperlakukanku dengan baik dan memberiku kehidupan, berikanlah kepadaku (anugerah-Mu) karena karunia-Mu yang terdahulu dan perbuatan baik-Mu terhadapku (yang telah Kaulakukan terhadap diriku).

 

يَا إِلَهِيْ وَ سَيِّدِيْ وَ رَبِّيْ، أَ تُرَاكَ مُعَذِّبِيْ بِنَارِكَ بَعْدَ تَوْحِيْدِكَ، وَ بَعْدَ مَا انْطَوَى عَلَيْهِ قَلْبِيْ مِنْ مَعْرِفَتِكَ، وَ لَهِجَ بِهِ لِسَانِيْ مِنْ ذِكْرِكَ، وَ اعْتَقَدَهُ ضَمِيْرِيْ مِنْ حُبِّكَ، وَ بَعْدَ صِدْقِ اعْتِرَافِيْ وَ دُعَائِيْ خَاضِعًا لِرُبُوْبِيَّتِكَ،

Ya Ilahi, Tuanku dan Tuhanku, apakah Engkau akan menyiksaku dengan api-Mu

setelah aku mengesakan-Mu, setelah hatiku tenggelam dalam makrifat-Mu, setelah lidahku bergetar menyebut-Mu, setelah hatiku terikat cinta dengan-Mu, dan setelah segala ketulusan pengakuanku dan dan permohonanku seraya tunduk bersimpuh pada rububiyah-Mu?

 

هَيْهَاتَ أَنْتَ أَكْرَمُ مِنْ أَنْ تُضَيِّعَ مَنْ رَبَّيْتَهُ، أَوْ تُبْعِدَ (تُبَعِّدَ) مَنْ أَدْنَيْتَهُ، أَوْ تُشَرِّدَ مَنْ آوَيْتَهُ، أَوْ تُسَلِّمَ إِلَى الْبَلاَءِ مَنْ كَفَيْتَهُ وَ رَحِمْتَهُ،

 Tidak, Engkau terlalu mulia untuk  mencampakkan orang yang telah Kauayomi, menyisihkan orang yang telah Kaudekatkan, mengusir orang yang telah Kaunaungi, atau menjerumuskan ke jurang bencana orang yang telah Kaucukupi dan rahmati.

 

وَ لَيْتَ شِعْرِيْ يَا سَيِّدِيْ وَ إِلَهِيْ وَ مَوْلاَيَ، أَ تُسَلِّطُ النَّارَ عَلَى وُجُوْهٍ خَرَّتْ لِعَظَمَتِكَ سَاجِدَةً، وَ عَلَى أَلْسُنٍ نَطَقَتْ بِتَوْحِيْدِكَ صَادِقَةً وَ بِشُكْرِكَ مَادِحَةً، وَ عَلَى قُلُوْبٍ اعْتَرَفَتْ بِإِلَهِيْتِكَ مُحَقِّقَةً، وَ عَلَى ضَمَائِرَ حَوَتْ مِنَ الْعِلْمِ بِكَ حَتَّى صَارَتْ خَاشِعَةً، وَ عَلَى جَوَارِحَ سَعَتْ إِلَى أَوْطَانِ تَعَبُّدِكَ طَائِعَةً وَ أَشَارَتْ بِاسْتِغْفَارِكَ مُذْعِنَةً،

Aduhai diriku, wahai Tuanku, Ilahi dan Maulaku. Apakah Engkau akan melemparkan ke neraka wajah-wajah yang tunduk rebah karena kebesaran-Mu, lidah-lidah yang dengan tulus mengikrarkan keesaan-Mu dan dengan mensyukuri karunia-Mu ia memuji(-Mu), kalbu-kalbu yang dengan sepenuh hati mengakui ketuhanan-Mu, hati nurani yang dipenuhi dengan pengetahuan tentang-Mu sehingga ia bergetar ketakutan, dan anggota-anggota tubuh yang telah mematuhi untuk menjadi hamba-Mu  dan dengan merendah ia memohon ampunan-Mu? Tidak sedemikian itu dugaan (kami) pada-Mu, dan juga tidak demikian kami diberitahukan tentang kemuliaan-Mu, wahai Zat Yang Mulia, ya Tuhanku

 

مَا هَكَذَا الظَّنُّ بِكَ وَ لاَ أُخْبِرْنَا بِفَضْلِكَ عَنْكَ، يَا كَرِيمُ يَا رَبِّ أَنْتَ تَعْلَمُ ضَعْفِيْ عَنْ قَلِيْلٍ مِنْ بَلاَءِ الدُّنْيَا وَ عُقُوبَاتِهَا وَ مَا يَجْرِيْ فِيْهَا مِنَ الْمَكَارِهِ عَلَى أَهْلِهَا، عَلَى أَنَّ ذَلِكَ بَلاَءٌ وَ مَكْرُوهٌ قَلِيْلٌ مَكْثُهُ، يَسِيْرٌ بَقَاؤُهُ، قَصِيْرٌ مُدَّتُهُ، فَكَيْفَ احْتِمَالِيْ لِبَلاَءِ الاَخِرَةِ وَ جَلِيْلِ(حُلُوْلِ) وُقُوْعِ الْمَكَارِهِ فِيهَا، وَ هُوَ بَلاَءٌ تَطُوْلُ مُدَّتُهُ، وَ يَدُوْمُ مَقَامُهُ، وَ لاَ يُخَفَّفُ عَنْ أَهْلِهِ ِلاَنَّهُ لاَ يَكُوْنُ إِلاَ عَنْ غَضَبِكَ وَ انْتِقَامِكَ وَ سَخَطِكَ، وَ هَذَا مَا لاَ تَقُوْمُ لَهُ السَّمَاوَاتُ وَ اْلأَرْضُ،

Engkau mengetahui kelemahanku (untuk menanggung) malapetaka dunia dan siksa-siksanya serta kesusahan-kesusahan yang menimpa para penghuninya, padahal semua

malapetaka dan kesusahan itu singkat zamannya, sebentar lalunya, dan pendek masanya. Maka, apakah mungkin aku sanggup menanggung bencana akhirat  dan siksaan-siksaan yang dahsyat di sana? Sedangkan semua itu adalah bencana yang panjang masanya dan kekal, serta tidak akan diringankan bagi orang-orang yang berhak mendapatkannya, sebab semua itu terjadi karena murka, balasan, dan amarah-Mu. Inilah yang tidak dapat ditanggung oleh langit dan bumi

 

يَا سَيِّدِيْ فَكَيْفَ لِيْ (بِيْ) وَ أَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيلُ الْحَقِيْرُ الْمِسْكِيْنُ الْمُسْتَكِيْنُ، يَا إِلَهِيْ وَ رَبِّيْ وَ سَيِّدِيْ وَ مَوْلاَيَ، لأَيِّ الأَمُوْرِ إِلَيْكَ أَشْكُوْ، وَ لِمَا مِنْهَا أَضِجُّ وَ أَبْكِي، لأَلِيْمِ الْعَذَابِ وَ شِدَّتِهِ أَمْ لِطُوْلِ الْبَلاَءِ وَ مُدَّتِهِ، فَلَئِنْ صَيَّرْتَنِيْ لِلْعُقُوْبَاتِ مَعَ أَعْدَائِكَ وَ جَمَعْتَ بَيْنِيْ وَ بَيْنَ أَهْلِ بَلاَئِكَ وَ فَرَّقْتَ بَيْنِيْ وَ بَيْنَ أَحِبَّائِكَ وَ أَوْلِيَائِكَ،

Wahau Tuanku, bagaimana dengan diriku? Padahal aku adalah hamba-Mu yang lemah, rendah, hina, malang, dan papa. Ya Ilahi, Rabbi, Tuanku, dan Maulaku, kiranya urusan mana lagi yang dapat kuadukan kepada-Mu dan untuk urusan manakah aku mesti merintih dan menangis; untuk perihnya azab dan beratnya siksa, atau untuk lamanya derita dan langgengnya bencana? Sekiranya Engkau siksa aku bersama para musuh-Mu, Engkau kumpulkan aku bersama para penghuni siksa-Mu dan Engkau ceraikan aku dari para kekasih-Mu

 

فَهَبْنِيْ يَا إِلَهِيْ وَ سَيِّدِيْ وَ مَوْلاَيَ وَ رَبِّيْ صَبَرْتُ عَلَى عَذَابِكَ، فَكَيْفَ أَصْبِرُ عَلَى فِرَاقِكَ، وَ هَبْنِيْ (يَا إِلَهِيْ) صَبَرْتُ عَلَى حَرِّ نَارِكَ، فَكَيْفَ أَصْبِرُ عَنِ النَّظَرِ إِلَى كَرَامَتِكَ، أَمْ كَيْفَ أَسْكُنُ فِي النَّارِ وَ رَجَائِيْ عَفْوُكَ، فَبِعِزَّتِكَ يَا سَيِّدِيْ وَ مَوْلاَيَ أُقْسِمُ صَادِقًا، لَئِنْ تَرَكْتَنِيْ نَاطِقًا لأَضِجَّنَّ إِلَيْكَ بَيْنَ أَهْلِهَا ضَجِيْجَ الآمِلِينَ (الآلِمِينَ)، وَ لأَصْرُخَنَّ إِلَيْكَ صُرَاخَ الْمُسْتَصْرِخِينَ، وَ لأَبْكِيَنَّ عَلَيْكَ بُكَاءَ الْفَاقِدِينَ، وَ لأُنَادِيَنَّكَ أَيْنَ كُنْتَ يَا وَلِيَّ الْمُؤْمِنِيْنَ، يَا غَايَةَ آمَالِ الْعَارِفِيْنَ، يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ، يَا حَبِيبَ قُلُوبِ الصَّادِقِينَ، وَ يَا إِلَهَ الْعَالَمِينَ،

 anggaplah (dalam kondisi seperti ini), ya Ilahi, Tuanku, Maulaku dan Rabbi, aku dapat sabar menanggung siksa-Mu, mana mungkin aku mampu bersabar berpisah dari-Mu? Dan anggaplah aku dapat bersabar menahan panas api-Mu, mana mungkin aku dapat menutup mata dari memandang anugerah (ampunan)-Mu? Atau mana mungkin aku tinggal di neraka padahal harapanku hanyalah maaf-Mu? Maka, demi kemuliaan-Mu, wahai Tuanku dan Maulaku, aku bersumpah dengan tulus seandainya Engkau biarkan aku berbicara (di sana), niscaya aku akan merintih di tengah para penghuninya seperti rintihan mereka yang masih menyimpan harapan, aku akan menjerit di hadapan-Mu layaknya jeritan mereka yang memohon pertolongan, aku akan menangis di haribaan-Mu seperti tangisan mereka yang kehilangan (harapan), dan aku akan menyeru-Mu di manakah Engkau, wahai Pelindung Mukminin, wahai Puncak Harapan kaum ‘ârif, wahai Lindungan kaum yang memohon perlindungan, wahai Kekasih hati hamba-hamba yang tulus, dan wahai Tuhan semesta alam.

 

أَ فَتُرَاكَ سُبْحَانَكَ يَا إِلَهِيْ وَ بِحَمْدِكَ، تَسْمَعُ فِيهَا صَوْتَ عَبْدٍ مُسْلِمٍ سُجِنَ (يُسْجَنُ) فِيهَا بِمُخَالَفَتِهِ، وَ ذَاقَ طَعْمَ عَذَابِهَا بِمَعْصِيَتِهِ، وَ حُبِسَ بَيْنَ أَطْبَاقِهَا بِجُرْمِهِ وَ جَرِيرَتِهِ، وَ هُوَ يَضِجُّ إِلَيْكَ ضَجِيْجَ مُؤَمِّلٍ لِرَحْمَتِكَ، وَ يُنَادِيْكَ بِلِسَانِ أَهْلِ تَوْحِيْدِكَ، وَ يَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِرُبُوْبِيَّتِكَ، يَا مَوْلاَيَ فَكَيْفَ يَبْقَى فِي الْعَذَابِ وَ هُوَ يَرْجُوْ مَا سَلَفَ مِنْ حِلْمِكَ، أَمْ كَيْفَ تُؤْلِمُهُ النَّارُ وَ هُوَ يَأْمُلُ فَضْلَكَ وَ رَحْمَتَكَ، أَمْ كَيْفَ يُحْرِقُهُ لَهِيْبُهَا وَ أَنْتَ تَسْمَعُ صَوْتَهُ وَ تَرَى مَكَانَهُ، أَمْ كَيْفَ يَشْتَمِلُ عَلَيْهِ زَفِيْرُهَا وَ أَنْتَ تَعْلَمُ ضَعْفَهُ، أَمْ كَيْفَ يَتَقَلْقَلُ بَيْنَ أَطْبَاقِهَا وَ أَنْتَ تَعْلَمُ صِدْقَهُ، أَمْ كَيْفَ تَزْجُرُهُ زَبَانِيَتُهَا وَ هُوَ يُنَادِيْكَ يَا رَبَّهْ، أَمْ كَيْفَ يَرْجُوْ فَضْلَكَ فِي عِتْقِهِ مِنْهَا فَتَتْرُكُهُ (فَتَتْرُكَهُ) فِيْهَا، هَيْهَاتَ مَا ذَلِكَ الظَّنُّ بِكَ وَ لاَ الْمَعْرُوفُ مِنْ فَضْلِكَ وَ لاَ مُشْبِهٌ لِمَا عَامَلْتَ بِهِ الْمُوَحِّدِيْنَ مِنْ بِرِّكَ وَ إِحْسَانِكَ،

Mungkinkah persangkaan terhadap-Mu, (sedang) Engkau Mahasuci, ya Ilahi dan demi pujian terhadap-Mu, kala Engkau mendengar suara seorang hamba Muslim yang terkurung di dalam neraka karena keingkarannya, merasakan siksanya karena kedurhakaannya, ditahan di antara lapisan-lapisannya karena dosa dan kezalimannya, sedangkan ia merintih kepada-Mu seperti rintihan orang yang menharap rahmat-Mu, menyeru-Mu dengan lidah ahli tauhid-Mu dan bertawassul kepada-Mu dengan (perantara) ketuhanan-Mu (lalu Engkau membiarkannya menderita sendirian)?! Ya Maulaku, bagaimana mungkin ia kekal dalam siksa sedangkan ia selalu mengharap karunia-Mu yang telah (terlimpahkan selalu)?Bagaimana mungkin api neraka menyakitinya sedangkan ia selalu mendambakan anugrah dan rahmat-Mu? Mana mungkin jilatannya menghanguskannya padahal Engkau dengar suaranya dan lihat

posisinya? Bagaimana mungkin kobarannya mengurungnya sedangkan Engkau mengetahui kelemahannya? Mana mungkin ia tergelapar-gelepar di dalamnya sedangkan Engkau mengetahui kejujurannya? Bagaimana mungkin Malaikat Zabâniyah (penjaga neraka) mengenyahkannya sedangkan ia menyeru-Mu, “Ya Rabbî”? Bagaimana mungkin ia mengharapkan anugerah-Mu untuk membebaskannya dari (sengatan api)nya lalu Kaubiarkan ia di dalamnya? Tidak, tidak demikianlah persangkaanku terhadap-Mu, bukan yang telah dikenal dari anugerah-Mu dan bukan pula seperti kebaikan-Mu yang pernah Kauperlakukan orang-orang yang bertauhid dengannya

 

فَبِالْيَقِيْنِ أَقْطَعُ لَوْلاَ مَا حَكَمْتَ بِهِ مِنْ تَعْذِيْبِ جَاحِدِيْكَ وَ قَضَيْتَ بِهِ مِنْ إِخْلاَدِ مُعَانِدِيْكَ لَجَعَلْتَ النَّارَ كُلَّهَا بَرْدًا وَ سَلاَمًا وَ مَا كَانَ (كَانَتْ) ِلأَحَدٍ فِيْهَا مَقَرًّا وَ لاَ مُقَامًا (مَقَامًا)، لَكِنَّكَ تَقَدَّسَتْ أَسْمَاؤُكَ أَقْسَمْتَ أَنْ تَمْلأَهَا مِنَ الْكَافِرِينَ، مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ أَجْمَعِينَ، وَ أَنْ تُخَلِّدَ فِيْهَا الْمُعَانِدِيْنَ، وَ أَنْتَ جَلَّ ثَنَاؤُكَ قُلْتَ مُبْتَدِئا وَ تَطَوَّلْتَ بِاْلإَنْعَامِ مُتَكَرِّما، أَ فَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًا لاَ يَسْتَوُوْنَ،

 Dengan penuh keyakinan aku berani bersumpah, kalau bukan karena keputusan-Mu untuk menyiksa orang-orang yang mengingkari-Mu dan ketetapan dari-Mu untuk mengekalkan orang-orang yang melawan-Mu (di dalam neraka), niscaya Kaujadikan seluruh neraka sejuk dan damai serta ia tidak akan menjadi tempat tinggal bagi siapa pun. Tetapi, Mahakudus asma-Mu, Engkau telah bersumpah untuk memenuhinya dengan orang-orang kafir dari golongan jin dan manusia seluruhnya dan mengekalkan kaum durhaka di dalamnya. Engkau, sungguh agung pujian-Mu, Engkau telah berfirman sebelumnya dan telah memberikan anugerah (kepada seluruh makhluk) bahwa “apakah orang yang Mukmin itu sama dengan orang yang durjana (fasik)? (Sungguh) mereka itu tidak sama!”

 

إِلَهِيْ وَ سَيِّدِيْ فَأَسْأَلُكَ بِالْقُدْرَةِ الَّتِيْ قَدَّرْتَهَا، وَ بِالْقَضِيَّةِ الَّتِيْ حَتَمْتَهَا وَ حَكَمْتَهَا، وَ غَلَبْتَ مَنْ عَلَيْهِ أَجْرَيْتَهَا، أَنْ تَهَبَ لِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَ فِيْ هَذِهِ السَّاعَةِ كُلَّ جُرْمٍ أَجْرَمْتُهُ وَ كُلَّ ذَنْبٍ أَذْنَبْتُهُ وَ كُلَّ قَبِيْحٍ أَسْرَرْتُهُ وَ كُلَّ جَهْلٍ عَمِلْتُهُ، كَتَمْتُهُ أَوْ أَعْلَنْتُهُ، أَخْفَيْتُهُ أَوْ أَظْهَرْتُهُ، وَ كُلَّ سَيِّئَةٍ أَمَرْتَ بِإِثْبَاتِهَا الْكِرَامَ الْكَاتِبِيْنَ الَّذِيْنَ وَكَّلْتَهُمْ بِحِفْظِ مَا يَكُوْنُ مِنِّيْ وَ جَعَلْتَهُمْ شُهُودًا عَلَيَّ مَعَ جَوَارِحِيْ وَ كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيْبَ عَلَيَّ مِنْ وَرَائِهِمْ وَ الشَّاهِدَ لِمَا خَفِيَ عَنْهُمْ، وَ بِرَحْمَتِكَ أَخْفَيْتَهُ، وَ بِفَضْلِكَ سَتَرْتَهُ،

Ya Ilahi, wahai Tuanku, aku memohon kepada-Mu dengan kodrat yang telah Kautentukan dan dengan qadhâ` yang telah Kautetapkan dan putuskan, serta Engkau pasti dapat mengalahkan orang dikenainya, agar Engkau mengampuni di malam dan saat ini juga setiap nista yang pernah kulakukan, setiap dosa yang pernah kukerjakan, setiap keburukan yang pernah kurahasiakan, setiap kebodohan yang pernah kulakukan; yang kusembunyikan atau kutampakkan, kututupi atau kutunjukkan, dan setiap kejelekan yang telah Engkau suruh para malaikat yang mulia untuk mencatatnya; mereka yang telah Kautugaskan untuk merekam segala yang ada padaku,

Kaujadikan mereka saksi-saksi bersama seluruh anggota badanku, sedangkan Engkau sendiri menjadi pengawas (segala perilaku)ku di belakang mereka dan saksi bagi apa yang tidak terpantau oleh mereka. Dengan rahmat-Mu Engkau telah menyembunyikan (keburukan-keburukan) itu dan dengan karunia-Mu Engkau telah menutupinya;

 

وَ أَنْ تُوَفِّرَ حَظِّيْ مِنْ كُلِّ خَيْرٍ أَنْزَلْتَهُ (تُنْزِلُهُ)، أَوْ إِحْسَانٍ فَضَّلْتَهُ (تُفَضِّلُهُ)، أَوْ بِرٍّ نَشَرْتَهُ (تَنْشُرُهُ)، أَوْ رِزْقٍ بَسَطْتَهُ (تَبْسُطُهُ)، أَوْ ذَنْبٍ تَغْفِرُهُ، أَوْ خَطَإٍ تَسْتُرُهُ،

dan agar Engkau memperbanyak bagianku dari setiap kebaikan yang Engkau turunkan, dari setiap karunia yang Kaulimpahkan, dari setiap keberuntungan yang Kausebarkan, dari setiap rezeki yang Kaucurahkan, dari setiap dosa yang Kauampuni, atau dari setiap kesalahan yang Kaututupi

 

يَا رَبِّ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، يَا إِلَهِيْ وَ سَيِّدِيْ وَ مَوْلاَيَ وَ مَالِكَ رِقِّيْ، يَا مَنْ بِيَدِهِ نَاصِيَتِيْ، يَا عَلِيمًا بِضُرِّيْ (بِفَقْرِي) وَ مَسْكَنَتِيْ، يَا خَبِيْرًا بِفَقْرِيْ وَ فَاقَتِيْ،

 Ya Rabbi, ya Rabbi, ya Rabbi,  ya Ilahi, wahai Tuanku, wahai Maulaku, wahai Pemilik ikhtiarku, wahai Zat yang di tangan-Nya ubun-ubunku, wahai Zat yang mengetahui kesengsaraan dan kemalanganku, wahai Zat yang mengetahui kefakiran dan kepapaanku,

يَا رَبِّ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، أَسْأَلُكَ بِحَقِّكَ وَ قُدْسِكَ، وَ أَعْظَمِ صِفَاتِكَ وَ أَسْمَائِكَ، أَنْ تَجْعَلَ أَوْقَاتِيْ مِنَ (فِي) اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ بِذِكْرِكَ مَعْمُوْرَةً، وَ بِخِدْمَتِكَ مَوْصُوْلَةً، وَ أَعْمَالِيْ عِنْدَكَ مَقْبُوْلَةً حَتَّى تَكُونَ أَعْمَالِيْ وَ أَوْرَادِيْ (إِرَادَتِيْ) كُلُّهَا وِرْدًا وَاحِدًا وَ حَالِيْ فِيْ خِدْمَتِكَ سَرْمَدًا،

 ya Rabbi, ya Rabbi, ya Rabbi, aku memohon kepada-Mu demi kebenaran dan kesucian-Mu, demi sifat-sifat dan

asma-Mu yang agung, jadikanlah waktu malam dan siangku dipenuhi oleh mengingat-Mu dan senantiasa berkhidmat kepada-Mu, dan

amal-amalku diterima di sisi-Mu sehingga seluruh perbuatan dan ucapanku menyatu (demi Engkau) dan keadaanku selalu berbakti kepada-Mu untuk selamanya.

 

يَا سَيِّدِيْ يَا مَنْ عَلَيْهِ مُعَوَّلِيْ، يَا مَنْ إِلَيْهِ شَكَوْتُ أَحْوَالِيْ، يَا رَبِّ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، قَوِّ عَلَى خِدْمَتِكَ جَوَارِحِيْ، وَ اشْدُدْ عَلَى الْعَزِيْمَةِ جَوَانِحِيْ، وَ هَبْ لِيَ الْجِدَّ فِي خَشْيَتِكَ وَ الدَّوَامَ فِي اْلإِتِّصَالِ بِخِدْمَتِكَ، حَتَّى أَسْرَحَ إِلَيْكَ فِي مَيَادِيْنِ السَّابِقِيْنَ وَ أُسْرِعَ إِلَيْكَ فِي الْبَارِزِيْنَ (الْمُبَادِرِيْنَ)، وَ أَشْتَاقَ إِلَى قُرْبِكَ فِي الْمُشْتَاقِينَ، وَ أَدْنُوَ مِنْكَ دُنُوَّ الْمُخْلِصِيْنَ، وَ أَخَافَكَ مَخَافَةَ الْمُوْقِنِينَ، وَ أَجْتَمِعَ فِيْ جِوَارِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ،

Wahai Tuanku, wahai Tempat tumpuan (hidup)ku, wahai Zat yang kepada-Nya kuadukan keadaanku, ya Rabbi, ya Rabbi, ya Rabbi, kokohkanlah  anggota badanku untuk berkhidmat kepada-Mu, teguhkanlah hatiku untuk melaksanakan niatku, dan anugerahkanlah kepadaku kesungguhan untuk takut kepada-Mu dan senantiasa

berbakti kepada-Mu sehingga aku dapat bergegas menuju-Mu bersama para pendahulu, berlari kepada-Mu bersama orang-orang yang berpacu,  merindukan untuk dekat ke (haribaan)-Mu bersama orang-orang yang merindukan-Mu, mendekat kepada-Mu bak dekatnya orang-orang yang yang tulus, takut kepada-Mu bak takutnya orang-orang yang yakin, dan berkumpul di haribaan-Mu bersama mukminin

 

اَللَّهُمَّ وَ مَنْ أَرَادَنِيْ بِسُوْءٍ فَأَرِدْهُ وَ مَنْ كَادَنِيْ فَكِدْهُ، وَ اجْعَلْنِيْ مِنْ أَحْسَنِ عَبِيْدِكَ نَصِيْبًا عِنْدَكَ وَ أَقْرَبِهِمْ مَنْزِلَةً مِنْكَ وَ أَخَصِّهِمْ زُلْفَةً لَدَيْكَ، فَإِنَّهُ لاَ يُنَالُ ذَلِكَ إِلاَّ بِفَضْلِكَ، وَ جُدْ لِيْ بِجُودِكَ، وَ اعْطِفْ عَلَيَّ بِمَجْدِكَ، وَ احْفَظْنِيْ بِرَحْمَتِكَ،

 Ya Allah, sesiapa bermaksud buruk kepadaku, balaslah ia dan sesiapa ingin memperdayakanku, perdayakanlah ia, jadikanlah aku hamba-Mu yang paling baik

nasibnya di sisi-Mu, yang paling dekat kedudukannya dengan-Mu, dan yang paling paling istimewa tempatnya di dekat-Mu; karena semua itu tidak akan tercapai kecuali dengan karunia-Mu, limpahkanlah kemurahan-Mu padaku, sayangilah aku dengan keagungan-Mu, jagalah diriku dengan rahmat-Mu

 

وَ اجْعَلْ لِسَانِيْ بِذِكْرِكَ لَهِجًا، وَ قَلْبِيْ بِحُبِّكَ مُتَيَّمًا، وَ مُنَّ عَلَيَّ بِحُسْنِ إِجَابَتِكَ، وَ أَقِلْنِيْ عَثْرَتِيْ، وَ اغْفِرْ زَلَّتِي، فَإِنَّكَ قَضَيْتَ عَلَى عِبَادِكَ بِعِبَادَتِكَ، وَ أَمَرْتَهُمْ بِدُعَائِكَ، وَ ضَمِنْتَ لَهُمُ اْلإِجَابَةَ،

 gerakkanlah lidahku untuk selalu berzikir kepada-Mu dan penuhilah kalbuku

dengan cinta kepada-Mu, anugrahkanlah kepadaku ijabah-Mu yang baik, dan ampunilah ketergelinciranku. Sungguh Engkau telah mewajibkan kepada hamba-hamba-Mu untuk beribadah kepada-Mu dan Engkau perintahkan mereka untuk berdoa kepada-Mu, serta Engkau menjamin kepada mereka untuk mengabulkannya

 

فَإِلَيْكَ يَا رَبِّ نَصَبْتُ وَجْهِيْ، وَ إِلَيْكَ يَا رَبِّ مَدَدْتُ يَدِيْ، فَبِعِزَّتِكَ اسْتَجِبْ لِيْ دُعَائِيْ، وَ بَلِّغْنِيْ مُنَايَ، وَ لاَ تَقْطَعْ مِنْ فَضْلِكَ رَجَائِيْ، وَ اكْفِنِي شَرَّ الْجِنِّ وَ اْلإِنْسِ مِنْ أَعْدَائِيْ،

 Maka, kepada-Mu, ya Rabbi, kini kuhadapkan wajahku dan kepada-Mu, ya Rabbi,

kupanjatkan tanganku. Maka, demi kemuliaan-Mu, perkenankanlah doaku, sampaikan daku kepada cita-citaku, jangan Kauputuskan harapanku akan karunia-Mu, dan lindungilah aku dari kejahatan jin dan manusia musuh-musuhku

 

يَا سَرِيْعَ الرِّضَا، اغْفِرْ لِمَنْ لاَ يَمْلِكُ إِلاَّ الدُّعَاءَ، فَإِنَّكَ فَعَّالٌ لِمَا تَشَاءُ، يَا مَنِ اسْمُهُ دَوَاءٌ وَ ذِكْرُهُ شِفَاءٌ وَ طَاعَتُهُ غِنًى، ارْحَمْ مَنْ رَأْسُ مَالِهِ الرَّجَاءُ، وَ سِلاَحُهُ الْبُكَاءُ، يَا سَابِغَ النِّعَمِ، يَا دَافِعَ النِّقَمِ، يَا نُورَ الْمُسْتَوْحِشِينَ فِي الظُّلَمِ، يَا عَالِمًا لاَ يُعَلَّمُ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَ افْعَلْ بِيْ مَا أَنْتَ أَهْلُهُ.

 Wahai Zat yang Mahacepat rida-Nya, ampunilah hamba yang tidak memiliki apa pun kecuali doa, karena Engkau akan melakukan apa yang Kaukehendaki. Wahai Yang asma-Nya adalah obat, mengingat-Nya adalah penyembuh, dan ketaatan-Nya adalah kekayaan, kasihanilah hamba yang modal utamanya hanya harapan dan senjatanya adalah tangisan. Wahai Penabur karunia, wahai Penolak bencana, wahai Cahaya (yang menerangi) mereka yang terhempas dalam kegelapan, wahai Yang Mahatahu tanpa diberitahu, sampaikanlah Muhammad dan keluarga Muhammad, dan lakukanlah atas diriku apa yang layak bagi-Mu.

 

 وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ وَ الاَئِمَّةِ الْمَيَامِيْنِ مِنْ آلِهِ (أَهْلِهِ) وَ سَلَّمَ تَسْلِيمًا (كَثِيرًا)

limpahkanlah salawat-Mu atas  semoga Allah selalu mencurahkan salawat dan salam atas Rasul-Nya dan para imam yang mulia dari kalangan keluarganya.

 

 

Sekjen Gerakan Al Nujaba Irak meminta seluruh kelompok politik Irak untuk menyikapi aktivitas Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad.

Fars News (27/9/2020) melaporkan, Akram Al Kaabi di akun Twitternya mendesak diambilnya sikap tegas seluruh kelompok politik Irak untuk menyikapi aktivitas militer Kedubes Amerika di negara itu.
 
Akram Al Kaabi menuturkan, jika semua diam, kubu perlawanan akan mengambil sikap khusus, terutama dengan mengaktifkan "senjata-senjata presisi".
 
Sekjen Al Nujaba juga menyebut Kedubes Amerika sebagai pangkalan militer. Menurutnya, Kedubes Amerika telah menginjak-injak kedaulatan nasional Irak, dan Al Nujaba menunggu sikap resmi semua gerakan politik terkait  Kedubes Amerika.
 
Ia menambahkan, pangkalan yang dibangun Amerika di jantung Baghdad, dan dinamai kedutaan besar, telah menyebarluaskan praktik korupsi, dan sibuk melakukan aksi destruktif.
 
Sebelumnya pada Sabtu (26/9) Akram Al Kaabi mengatakan, Kedubes Amerika, dan personilnya di Irak melakukan pelanggaran norma diplomatik, dan aktivitas militer-intelijen yang merusak.

 

Anggota Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menekankan keharusan rekonsiliasi dan persatuan nasional untuk melawan konspirasi rezim Zionis Israel.

Menurut laporan IRIB, Ismail Ridwan, anggota senior Hamas Ahad (27/9/2020) malam menekankan, kesepakatan Gerakan Hamas dan Fatah di Istanbul, Turki mencapai visi sempurna yang bertumpu pada penyelenggaraan pemilu legislatif dan ketua Otorita Palestina serta Dewan Nasional dan partisipasi penuh seluruh faksi dan kelompok politik Palestina dan bersandar pada strategi nasional yang satu bagi perlawanan rakyat di kondisi saat ini.

"Hamas serius untuk menggapai rekonsiliasi dan persatuan nasional serta melawan rencana kesepakatan abad, aneksasi sebagian wilayah Tepi Barat ke bumi pendudukan serta sikap tergesa-gesa sejumlah negara menormalisasi hubungan dengan Israel," tegas Ismail Ridwan.

Sementara itu, Rafat Nassif, anggota senior Hamas alinnya menyatakan, reformasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang bersandar pada prinsip demokrasi dan damai yang menjadi penjamin partisipasi seluruh rakyat Palestina, merupakan simbol kembalinya isu dan cita-cita bangsa Palestina dengan partisipasi seluruh rakyat Palestina baik di dalam maupun mereka yang tinggal di luar negeri di medan perang.

"Melawan rezim Zionis dan menghentikan rencana rezim ini membutuhkan percepatan aktivitas dan partisipasi seluruh rakyat Palestina di rencana pembebasan dan pemanfaatan kemampuan bangsa Palestina di dalam dan luar negeri," ungkap Nassif.

Fatah dan Hamas Kamis lalu di akhir sidang mereka di Istanbul, Turki menekankan dilanjutkannya upaya bersama untuk membela hak dan kepentingan bangsa Palestina serta melawan ancaman dan kendala yang dihadapi isu Palestina hingga terealisasinya kebebasan dan kemerdekaan serta pembentuka negara independen Palestina dengan ibukota Quds.

 

Yordania setelah satu bulan menutup penyeberangan perdagangan lintas batas dengan Suriah, akhirnya bersedia membuka jalur perdagangan tersebut.

Menurut laporan IRNA Senin (28/9/2020), petinggi Yordania setelah satu menutup jalur perdagangan di perbatasan dengan Suriah dengan tujuan mencegah penyebaran pandemi Corona, menyatakan, supir truk dengan menjaga protokol kesehatan dijinkan melintasi jalur penyebarangan ini.

Petinggi Yordania Ahad (27/9/2020) telah memulai pengiriman barang dari perbatasan darat ini secara berkala sehingga supir truk ketika datang dari negara-negara seperti Lebanon, Suriah dan negara lain akan dapat menjaga jarak sosial ketika berinteraksi dengan staf bea cukai.

Mohammad al-Daoud, ketua serikat truk Yordania mengatakan, "Kami mengalami kerugian jutaan dolar akibat penutupan jalur penyeberangan ini."

Sementara itu, Ibrahim Tarshishi, ketua asosiasi pertanian Lebanon mengatakan, merupakan urat nadi ekonomi yang vital untuk semua sektor ekspor darat Lebanon.

Anggota Biro Politik Gerakan Jihad Islam Palestina menekankan dilanjutkannya resistensi melawan musuh, rezim Zionis Israel.

Nafiz Azzam Senin (28/9/2020) mengatakan, intifada al-Aqsa sumber inspirasi generasi mendatang untuk melanjutkan perlawanan dan muqawama mereka dan intifada ini menunjukkan bahwa muqawama ini sangat efektif melawan upaya untuk mencabut isu Palestina dan memaksa bangsa ini menyerah.

"Intifada al-Aqsa telah berlangsung selama 20 tahun dan intifada ini membuktikan citra bangsa Palestina sebagai sebuah bangsa yang stabil dan pejuang serta dalam kurun waktu tersebut berbagai ilusi berhasil dihapus serta berbagai proyek musuh untuk menundukkan bangsa Palestina berhasil dikalahkan," paparnya.

Ia mengingatkan, intifada al-Aqsa meletus setelah tujuh tahun dari penandatanganan perjanjian Oslo, sebuah kesepakatan yang dianggap sebagai awal dari kesediaan bangsa Palestina melepas perjuangan dan muqawama mereka.

Pejabat Jihad Islam Palestina ini menegaskan, rakyat Palestina seperti intifada pertamam ereka tahun 1987 yang berhasil menggagalkan pandangan kompromi dengan Israel, melalui intifada keduanya di tahun 2000 juga berhasil menghancurkan seluruh perhitungan terkait kesepakatan Oslo serta memulihkan kredibilitas isu Palestina dan senjata mereka.

 

Militer rezim Zionis Israel mencegah warga Palestina memasuki Kompleks Masjid al-Haram al-Ibrahimi di kota al-Khalil, Tepi Barat.

Seperti dilaporkan Quds Press, tentara Israel pada Senin (28/9/2020) menutup gerbang Masjid al-Haram al-Ibrahimi di kota al-Khalil dengan alasan adanya peringatan hari raya Yahudi, Yom Kippur dan mencegah warga Palestina memasuki tempat itu.

Militer Zionis juga memperketat pengamanan di sekitar Masjid al-Haram al-Ibrahimi dan Kota Tua al-Khalil dengan alasan melindungi para pemukim Zionis.

Kepala Masjid al-Haram al-Ibrahimi, Hafzi Abu Sneineh mengatakan Israel menutup masjid ini selama dua hari pada bulan September dan penutupan akan kembali dilakukan pada Oktober mendatang dengan alasan peringatan hari raya Yahudi.

Sebelum ini, juru bicara Gerakan Hamas, Fawzi Barhoum mengatakan larangan menunaikan shalat di Masjid al-Haram al-Ibrahimi merupakan kelanjutan dari pelanggaran terorganisir terhadap bangsa Palestina dan hak-hak mereka.

“Israel semakin kurang ajar karena sikap diam komunitas internasional dan langkah tergesa-gesa oleh beberapa pihak dalam menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis,” pungkasnya.

 

Dalam pameran kemampuan strategis Pasukan Dirgantara, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, untuk pertama kalinya dipamerkan radar pengambil gambar SAR atau Radar Apertur Sintetik yang dipasang pada drone Shahed 129.

Fars News (27/9/2020) melaporkan, radar ini untuk pertama kalinya dipamerkan di pameran Taman Nasional Dirgantara Iran. Radar SAR ini dirancang khusus untuk dipasang di pesawat nirawak Shahed 129.
 
SAR berfungsi sebagai pengambil gambar dua atau tige dimensi permukaan bumi dengan menggunakan pancaran gelombang radio dengan kecepatan, dan frekuensi tinggi.
 
Salah satu kelebihan radar SAR ini bisa digunakan siang dan malam, dalam kondisi berbeda, dan mengambil gambar berkualitas dengan separasi tinggi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan di bidang militer atau non-militer. 

Alquran

Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Terwujudnya cita-cita keadilan telah menjadi salah satu keinginan terpenting semua manusia reformis dan orang-orang merdeka dalam sejarah (termasuk para nabi). Revolusi Islam Iran juga dilakukan…

Nahjolbalaghe

Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Naskah pengantar pada seminar Internasional “imam ali dan hak asasi manusia Dalam Nahjul Balagah”, Citywalk 5th floor. Jakarta 30 Juni 2009, IMAM ALI DAN HAK…