کمالوندی
Syeikh Al Khazali: Gencatan Senjata dengan AS Sudah Berakhir !
Sekjen Asaib Ahl Al Haq Irak menekankan pembangunan negara Irak untuk mewujudkan stabilitas di negara ini, dan membela senjata kubu perlawanan. Menurutnya, gencatan senjata dengan Amerika Serikat sudah berakhir.
Syeikh Qais Al Khazali, Kamis (19/11/2020) malam dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Iraqiyah mengatakan, maksud gerakan-gerakan perlawanan Irak membawa senjata, jelas, dan jika tujuan ini terwujud yaitu mengusir penjajah, maka senjata ini pasti akan disingkirkan.
Sekjen Asaib Ahl Al Haq menambahkan, konstitusi Irak tidak mengizinkan pendirian pangkalan militer apapun kecuali dengan persetujuan parlemen.
Menurutnya, berdasarkan evaluasi para komandan militer Irak, kehadiran pasukan asing di Irak, adalah penjajahan, dan semua statemen terkait pemindahan kedutaan besar Amerika keluar Baghdad, tidak tepat, dan lebih merupakan perang psikologis.
Syeikh Qais Al Khazali menjelaskan, gencatan senjata dengan Amerika sudah berakhir karena syarat-syaratnya tidak dipatuhi, dan kelompok-kelompok perlawanan Irak akan merealisasikan prinsip utama mereka yaitu melawan pasukan asing.
"Tidak ada satupun dari dua syarat gencata senjata yang dipatuhi, pertama, kehadiran pasukan Amerika, dan penarikannya dari Irak harus sesuai dengan batas waktu yang masuk akal, dan kedua, pemerintah Irak harus mengontrol zona udara negara ini," imbuhnya.
Sekjen Asaib Ahl Al Haq menegaskan, kenyataannya zona udara Irak, selalu dilanggar oleh Amerika, dan Turki.
Konspirasi Baru UEA, Bahrain dan Israel Lawan Hizbullah
Uni Emirat Arab, Bahrain dan rezim Zionis Israel sedang berusaha meyakinkan dunia bahwa Hizbullah Lebanon adalah organisasi teroris.
Fars News (19/11/2020) melaporkan, Direktur urusan Strategis, Kementerian Luar Negeri Israel mengabarkan konspirasi baru Tel Aviv, UEA, dan Bahrain terhadap Hizbullah.
Sebagaimana dikutip Rai Al Youm, pejabat Israel itu mengatakan, Israel, UEA dan Bahrain sedang berusaha meyakinkan negara-negara dunia bahwa Hizbullah adalah organisasi teroris.
Ia menambahkan, Kemenlu Israel dalam beberapa tahun terakhir berhasil meyakinkan empat negara bahwa Hizbullah adalah teroris.
Lebih lanjut pejabat Israel itu menjelaskan, Tel Aviv memusatkan perhatiannya pada Eropa, dan punya target lain yang lebih besar, dan itu adalah meyakinkan PBB.
Sebelumnya Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrullah meminta pemerintah Lebanon, dan negara-negara Timur Tengah untuk tidak berharap pada Joe Biden soal masalah kawasan.
Ia menegaskan, prinsip pertama dalam pemerintahan Amerika adalah menjaga kepentingan Israel.
Dubes Saudi: Bagi Riyadh tak Penting Siapa Presiden AS
Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat mengatakan, bagi Riyadh tidak ada bedanya siapa yang menjadi presiden di Amerika, hubungan Riyadh dan Washington tidak tergantung pada pribadi.
Fars News (19/11/2020) melaporkan, Reema bint Bandar bin Sultan menilai hubungan Saudi dan Amerika bersejarah, dan ia mengklaim, bagi Riyadh tidak ada bedanya siapa yang akan memimpin Amerika.
Seperti dikutip Sputnik, Reema bint Bandar dalam pidatonya di konferensi Dewan Nasional Hubungan Luar Negeri Amerika menuturkan, hubungan Riyadh-Washington lebih dalam dari sekadar ketergantungan pada seseorang di Saudi atau Amerika.
Ia menegaskan, presiden Amerika, siapapun dia, setelah memasuki Gedung Putih baru akan menyadari bahwa Saudi adalah negara sahabat, dan tulus bagi Amerika.
Pasukan Elit Iran Luncurkan Kapal Perang Canggih
Kapal perang Shahid Roudaki resmi memperkuat armada Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) setelah diluncurkan di Bandar Abbas pada hari Kamis (19/11/2020).
Upacara peluncuran kapal perang Shahid Roudaki dihadiri oleh para pejabat sipil dan militer Iran termasuk Komandan IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami.
Kapal perang multifungsi ini mampu memberikan dukungan logistik kepada jet tempur, pesawat tanpa awak (drone), sistem pertahanan rudal, dan radar.
Kapal perang Shahid Roudaki memiliki bobot 400 ton dengan panjang 150 meter dan lebar 22 meter. Ia dilengkapi dengan radar tiga dimensi, rudal permukaan-ke-permukaan dan permukaan-ke-udara, serta sistem komunikasi canggih untuk perang elektronik.
Kapal perang Shahid Roudaki.
Kapal ini dapat mengangkut helikopter dan perahu penyerang, di mana semuanya dirancang dan dibuat di dalam negeri.
IRGC menyatakan kapal perang baru yang dijuluki "Marine City" akan melakukan misi pertempuran, pengintaian, dan logistik di laut dengan tujuan memastikan keamanan rute maritim serta menyelamatkan kapal perdagangan dan kapal penangkap ikan dari Iran dan negara-negara kawasan.
Angkatan Laut IRGC juga menyatakan kesiapannya untuk mengerahkan kapal tersebut ke perairan internasional.
Penasihat Rahbar: Kekuatan Militer Iran Harga Mati !
Penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Urusan Pertahanan, Hossein Dehghan menyatakan Republik Islam Iran tidak akan melakukan negosiasi dengan siapapun mengenai kekuatan militernya dalam keadaan apapun.
Hossein Dehghan hari Kamis (19/11/2020) mengatakan, "Kami tidak ingin memulai perang, tetapi kami juga tidak mengejar negosiasi [dengan AS],".
"Republik Islam Iran tidak akan melakukan negosiasi dengan siapapun dalam keadaan apapun tentang kekuatan militernya," tegas penasihat pertahanan Rahbar.
Mengenai laporan New York Times baru-baru ini yang mengklaim bahwa Trump bermaksud untuk mengambil tindakan militer terhadap Iran di hari-hari terakhir kepresidenannya, Dehghan menekankan, "Konflik terbatas dan taktis bisa memicu perang besar-besaran. Amerika Serikat, kawasan dan dunia tidak akan mampu bertahan dari krisis berskala besar,"
Terorisme tak Bisa Cegah Iran Dukung Bangsa-bangsa Tertindas
Kedutaan Besar Iran di Lebanon mengumumkan, terorisme, dan pada pendukung internasionalnya, tidak akan bisa mengurangi tekad Iran dalam mendukung bangsa-bangsa tertindas.
ISNA (20/11/2020) melaporkan, Kedubes Iran di Beirut, Jumat (20/11) bertepatan dengan peringatan serangan bunuh diri ke Kedubes Iran pada tahun 2013 silam mengatakan, tujuh tahun lalu terorisme melalui dua aksi teror menyerang Kedubes Iran di Beirut, dan menyebabkan sejumlah orang gugur.
Kedubes Iran menambahkan, terorisme, dan para pendukung internasionalnya tidak akan mampu mengurangi tekad Iran dalam mendukung bangsa-bangsa tertindas dunia, sebaliknya akan meningkatkan tekad Iran untuk melanjutkan perlawanan, dan membela nilai-nilai kebenaran, kebaikan serta kebebasan.
Pada 19 November 2013, bom bunuh diri mengguncang Kedubes Iran di Beirut, dan menyebabkan 23 orang termasuk Atase Kebudayaan Iran di Lebanon, gugur, dan 146 lainnya terluka.
Strategi Iran Hadapi Sanksi Masif dan Ancaman Militer AS
Politik Republik Islam Iran menghadapi Amerika Serikat menunjukkan kebijakan lunak dan keras Tehran yang dinamis terhadap Washington.
Sejak Donald Trump memasuki Gedung Putih pada tahun 2016, kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran dimulai, bahkan disertai dengan ancaman militer. Tetapi setelah empat tahun berlalu tidak berhasil mewujudkan tujuan Trump melumpuhkan Republik Islam.
Tekanan maksimum, sanksi masif dan sesekali ancaman militer telah menjadi inti kebijakan Trump terhadap Iran. Tapi pendekatan ini gagal membawa Iran ke meja perundingan.
Pemerintahan Trump meminta Iran memasuki negosiasi baru, tetapi perlawanan maksimum dan diplomasi Iran yang aktif dan cerdas membuyarkan mimpi Trump.
Majalah National Interest yang berbasis di AS hari Kamis (19/11/2020) menulis, "Kebijakan tekanan maksimum AS membuahkan keberhasilan minimal dan AS harus mengubah kebijakannya terhadap Iran,".
Pemerintahan Trump berusaha untuk merundingkan rudal, pertahanan, dan kebijakan regional Iran yang menjadi garis merah Republik Islam. Padahal, tidak ada negara yang menghubungkan komponen kekuatan dan pengaruhnya dengan kebijakan negara lain. Oleh karena itu, langkah Iran dilakukan dengan pendekatan yang realistis.
Brigadir Jenderal Hossein Dehghan, Penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Urusan Pertahanan hari Kamis mengatakan bahwa Republik Islam Iran tidak akan melakukan negosiasi dengan siapapun dalam keadaan apapun tentang kekuatan militernya.
Selain itu, tindakan praktis dan konstruktif Iran telah membuat Amerika Serikat sendirian dalam memajukan politik unilateralnya di kancah global terhadap Tehran. Tidak ada dukungan suara terhadap resolusi anti-Iran yang diusung AS di Dewan Keamanan PBB untuk melanjutkan embargo senjata terhadap Tehran.
Kegagalan kebijakan Trump terhadap Iran berakar pada independensi tindakan dan komponen kekuatan Republik Islam. Meskipun tekanan ekonomi AS telah mempengaruhi kehidupan rakyat Iran, tapi ketahanan nasional yang bergantung pada kapasitas domestik telah mendorong Iran berhasil melalui masa-masa sulit.
Kemampuan pertahanan dan rudal Iran menjadi simbol kekuatan pencegah dan efektif Republik Islam. Langkah Gedung Putih melanjutkan tekanan maksimum terhadap Iran justru menjadi bumerang bagi AS sendiri dan Iran tidak akan pernah menyerah, bahkan dengan ancaman militer sekalipun. Sebagaimana ditegaskan Brigadir Jenderal Hussein Dehghan, "Konflik terbatas dan taktis bisa memicu perang besar-besaran. Amerika Serikat, kawasan dan dunia tidak akan mampu bertahan dari krisis berskala besar,"
Khatibzadeh: Kabar Kontak Araqchi dengan Biden, Rekayasa
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan berita kontak Deputi Menteri Luar Negeri Iran dengan tim Joe Biden, presiden terpilih Amerika Serikat adalah rekayasa. Menurutnya, jurnalisme kuning menjadi metode umum di beberapa media khususnya dalam beberapa hari terakhir.
Saeed Khatibzadeh, Jumat (20/11/2020) menyebut pemberitaan surat kabar Amerika, New York Times tentang kontak Sayid Abbas Araqchi, Deputi Menlu Iran, dengan tim Joe Biden, sepenuhnya rekayasa.
Sebelumnya New York Times mengutip sejumlah sumber diplomatik mengklaim, Sayid Abbas Araqchi pasca pemilu presiden Amerika berupaya mengirim pesan ke Joe Biden melalui perantara yang berisi permintaan agar Washington kembali ke JCPOA sebelum melakukan negosiasi apapun.
Australia Akui Militernya Bunuh Puluhan Warga Sipil Afghanistan
Komandan senior di Kementerian Pertahanan Australia mengakui militer Australia di Afghanistan telah membunuh 39 warga sipil negara ini.
Menurut laporan FNA, Jenderal Angus Campbell meminta maaf kepada rakyat Afghanistan hari ini (Kamis, 19/11/2020) dalam konferensi pers, seraya mengkonfirmasikan laporan tentang peran militer Australia dalam pembunuhan warga sipil Afghanistan antara 2009 dan 2013.
"Pasukan Australia menahan warga sipil Afghanistan," ungkap komandan senior Kemenhan Australia.
Kementerian Pertahanan Australia (EDF) hari ini merilis temuan penyelidikan empat tahun atas penganiayaan pasukan Australia terhadap warga sipil Afghanistan.
Membunuh warga sipil Afghanistan telah menjadi kejadian biasa, menurut investigasi kejahatan perang resmi Australia di Afghanistan.
Bagian dari laporan tersebut juga memberikan bukti bahwa militer Australia terkadang menggunakan anjing untuk melukai warga sipil Afghanistan.
Menurut situs Kementerian Pertahanan Australia, masih ada 80 tentara Australia di Afghanistan.
Senator AS akan Gagalkan Penjualan Senjata ke UEA
Tiga senator Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka sedang menyiapkan sebuah draft resolusi untuk memblokir rencana Gedung Putih menjual senjata ke Uni Emirat Arab (UEA).
Seperti dilansir Reuters, Rabu (18/11/2020), draft tersebut disiapkan oleh Senator Bob Menendez dan Chris Murphy dari kubu Demokrat, dan Senator Rand Paul dari Partai Republik.
Mereka memperkenalkan empat draft resolusi terpisah untuk memblokir rencana penjualan drone, jet tempur F-35, dan rudal udara-ke-udara senilai 23 miliar dolar ke UEA.
Para senator tersebut mengatakan pemerintahan Presiden Donald Trump ingin menjual senjata ke UEA termasuk jet tempur canggih, lebih dari 14.000 bom, dan amunisi tempur lainnya.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebelum ini mengatakan pemerintah telah menyetujui penjualan persenjataan canggih kepada UEA senilai 23 miliar dolar.
Penentangan ini disuarakan ketika pemerintahan Trump sudah lama menjadi pemasok utama senjata untuk koalisi Saudi dalam perang Yaman. UEA adalah salah satu anggota koalisi pimpinan Saudi yang melancarkan serangan ke Yaman. Agresi ini menyebabkan ribuan orang Yaman meninggal dunia dan cedera.




























