کمالوندی

کمالوندی

 

Angkatan Bersenjata Lebanon mengumumkan, rezim Zionis Israel harus keluar dari seluruh wilayah Lebanon, dan wilayah-wilayah yang didudukinya.

Fars News (4/9/2020) melaporkan, militer Lebanon, Kamis (3/9) malam merilis pernyataan hasil dari sebuah pertemuan luar biasa di kawasan Ras Al Naqoura di selatan Lebanon.
 
Pertemuan itu dipimpin Komandan UNIFIL di selatan Lebanon, Mayjend Stefano Del Col, dan dihadiri oleh delegasi perwira militer Lebanon.
 
Situs berita El Nashra mengabarkan, delegasi Lebanon dalam pertemuan itu menegaskan bahwa Israel harus keluar dari seluruh wilayah pendudukan termasuk wilayah dekat utara jalur biru, pertanian Shebaa, dataran tinggi Kfar Saba, bagian utara wilayah Al Ghajar, dan wilayah pendudukan B1.
 
Delegasi Lebanon juga menekankan komitmen terhadap haknya di perairan negara ini, dan meminta PBB untuk menekan Israel agar menghentikan agresi dan ketegangan.
 
Para perwira militer Lebanon juga mendesak PBB untuk mengusut pemboman wilayah Lebanon pada 27 Juli dan 25-31 Agustus 2020. 

Sabtu, 05 September 2020 14:32

PLO: Palestina Korban Ambisi Pemilu Trump

 

Sekretaris Jenderal Komisi Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan bahwa Palestina telah menjadi korban ambisi pemilu Presiden AS Donald Trump.

Saeb Erekat di akun Twitter-nya hari Jumat (4/9/2020) mengatakan bahwa pemerintahan Trump berupaya mendorong berbagai negara secara ilegal mengakui Baitul Maqdis sebagai ibu kota Israel. 

Sekjen Komisi Eksekutif PLO menilai langkah Trump tersebut  melanggar hukum internasional. 

Menurut Erekat, tim kampanye Donald Trump akan melakukan segalanya demi terpilihnya kembali Trump sebagai presiden AS, bahkan jika itu harus menghancurkan perdamaian dan ketertiban dunia.

Sekjen Komite Eksekutif PLO meminta Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengambil tindakan serius terhadap kejahatan dan pelanggaran rezim Zionis terhadap Palestina.

Melanjutkan upaya anti-Palestina, Donald Trump pada hari Jumat mengumumkan normalisasi hubungan antara Kosovo dan rezim Zionis, serta komitmen Serbia untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis.

Sabtu, 05 September 2020 14:31

Lebanon Buka Perbatasan Darat dengan Suriah

 

Pemerintah Lebanon membuka gerbang perbatasan darat dengan Suriah untuk memudahkan warganya yang mengungsi kembali ke tanah air mereka.

Direktorat Jenderal Keamanan Publik Lebanon mengumumkan pembukaan kembali penyeberangan Al-Masna dan Al-Aboudiyah yang berada di perbatasan Suriah untuk memfasilitasi kembalinya warga Lebanon yang ingin kembali ke negara mereka.

Direktorat Jenderal Keamanan Publik Lebanon hari Sabtu (5/9/2020) mengumumkan bahwa perbatasan darat dengan Suriah akan dibuka pada tanggal delapan hingga sepuluh September 2020 dari pukul 09:00 hingga 16:00.

Sebelumnya, Pemerintah Lebanon mengumumkan penutupan perbatasan daratnya dengan Suriah pada 22 Maret tahun lalu untuk mengantipasi penyebaran virus Corona.

Sabtu, 05 September 2020 14:30

Al-Zahar: Kini Telah Muncul Zionisme Arab

 

Seorang anggota senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengatakan "Zionisme Arab" kini telah muncul dan bekerja untuk melegitimasi keberadaan musuh Zionis.

Mahmoud Al-Zahar, anggota Biro Politik Hamas hari Sabtu (05/09/2020) kepada televisi Yaman al-Masirah mengatakan, "Tahap normalisasi hubungan dengan rezim Zionis akan segera gagal, dan ketika pejabat beberapa negara lengser, negara-negara di kawasan itu akan kembali ke posisi historis yang benar."

"Fakta bahwa Arab Saudi telah membuka wilayah udaranya untuk rezim Zionis adalah tindakan yang berbahaya, karena Arab Saudi adalah negara Muslim, dan Mekah adalah tempat perlindungan umat Islam di sana," ungkap anggota serior Hamas ini.

Al-Zahar lebih jauh menekankan koordinasi negara-negara Islam untuk menghadapi musuh Zionis, dengan mengatakan bahwa kemenangan atas rezim Zionis berarti mendukung seluruh kawasan.

Dalam beberapa bulan terakhir, proses normalisasi hubungan beberapa rezim Arab di kawasan, khususnya Arab Saudi, Bahrain dan UEA, dengan rezim Zionis semakin intensif.

Sabtu, 05 September 2020 14:29

Lebanon Tangkap Tim Teroris ISIS

 

Intelijen militer Lebanon melaporkan penangkapan anggota tim teroris yang memiliki hubungan dengan Daesh (ISIS) di negara itu.

Menurut situs Alahed, Komando Angkatan Darat Lebanon dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa elemen-elemen dari kelompok teroris yang terkait dengan ISIS berencana untuk melakukan operasi teroris di dalam negeri, namun berhasil ditahan oleh pasukan intelijen militer.

Pernyataan itu mengatakan bahwa elemen ISIS telah ditahan dalam beberapa operasi keamanan di wilayah al-Shamal dan al-Beqaa pada tanggal yang berbeda.

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa unsur-unsur tersebut telah menerima pelatihan militer dan memiliki senjata dan amunisi.

 

Delegasi Iran, yang melakukan perjalanan ke Kabul untuk berkonsultasi dengan pejabat senior Afghanistan, menekankan perlunya persatuan dalam kekuatan politik Afghanistan.

Kedutaan Besar Iran di Kabul mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu (05/09/2020) setelah kunjungan Mohammad Ebrahim Taherian Fard, utusan khusus Iran untuk Afghanistan, ke Kabul mengeluarkan statemen yang menyatakan, "Kebijakan prinsip Iran terhadap Afghanistan didasarkan pada mendukung pencapaian dua dekade terakhir, dan karenanya, Tehran mendukung penyelenggaraan pemilihan presiden di Afghanistan, dan setelah pemilihan berusaha kerasa untuk menyelesaikan perbedaan antara saingan politik dan menciptakan pemahaman di antara mereka."

Mohammad Ebrahim Taherian Fard dan Ashraf Ghani
Pernyataan itu menambahkan, "Pada kondisi penting saat ini, tentang pembentukan kerangka kerja untuk negosiasi antar-Afghanistan yang bertujuan untuk mencapai perdamaian berkelanjutan di Afghanistan, delegasi Republik Islam Iran melakukan perjalanan ke Kabul demi mengejar kebijakan prinsip yang sama dalam mempertahankan struktur republik dan UUD dengan melakukan konsultasi dengan para pejabat senior, termasuk Presiden, Ketua Dewan Rekonsiliasi, mantan Presiden, Penjabat Menteri Luar Negeri, Penasihat Keamanan Nasional, dan beberapa tokoh politik Afghanistan terkemuka lainnya."

Kedutaan Besar Iran di Kabul dalam pernyataannya lebih lanjut mengatakan bahwa dalam semua pertemuan ini, pentingnya penekanan pada persatuan kekuatan politik Afghanistan untuk melindungi pencapaian ini dan terutama untuk melindungi hak-hak fundamental suku-suku negara dan hidup berdampingan yang efektif dan damai di antara mereka di masa depan.

 

Komite Perlawanan di Palestina menekankan bahwa para penguasa UEA tidak dapat menyimpangkan permusuhan lama antara bangsa Arab dengan penjajah dengan memukul umat Arab dan Islam melalui kompromi dengan Zionis.

Menurut laporan FNA, Komite Perlawanan di Palestina menyebut pendaratan pesawat rezim Zionis di UEA sebagai kelanjutan dari serangkaian pengkhianatan dan memalukan serta pukulan baru bagi Umat Islam, kemudian menekankan bahwa ini tidak akan mengubah sifat konflik Arab-Israel.

Komite Perlawanan di Palestina
"Musuh Zionis akan tetap menjadi musuh utama umat Arab dan Islam," tegas Komite Perlawanan di Palestina.

Pesawat pertama rezim Zionis mendarat pada Senin (31/08) di Abu Dhabi, ibu kota UEA.

Ini adalah penerbangan langsung pertama dari Tel Aviv ke Abu Dhabi, yang berlangsung hanya 17 hari setelah pengumuman kesepakatan normalisasi antara UEA dan rezim Zionis. Penerbangan itu membawa delegasi Amerika-Israel.

Langkah UEA untuk menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis telah mendapat kecaman dari banyak negara Islam dan kelompok perlawanan Palestina.

 

Tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam dua ledakan terpisah di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA) dan pusat pariwisata, Dubai pada hari Senin, 31 Agustus 2020. Ledakan di Abu Dhabi terjadi di sekitar Jalan Rashid bin Saeed, tepatnya di restoran KFC dan Hardees yang berada di area tersebut.

Berdasarkan keterangan polisi dan media lokal, lokasi ledakan terletak tak jauh dari jalan utama menuju bandara, di mana para pembantu utama Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu diperkirakan akan mendarat pada Senin malam, dalam perjalanan bersejarah dalam hubungan diplomatik antara UEA dan Israel.

Polisi mengatakan, insiden di Abu Dhabi juga menyebabkan beberapa luka ringan dan sedang, dan warga di gedung di sekitarnya dievakuasi. Namun menurut kantor media pemerintah Abu Dhabi, ledakan itu disebabkan oleh tabung gas.


UEA telah secara terbuka mengumumkan hubungan resminya dengan Israel pada Kamis, 13 Agustus 2020. Dalam pernyataan bersama Trump, Netanyahu, dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed Al Nahyan, mengklaim bahwa normalisasi hubungan UEA dan Israel "diharapkan akan memajukan upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah."

Trump dalam tweetnya menyebut perjanjian untuk "normalisasi penuh hubungan" antara Israel dan UEA sebagai "terobosan diplomatik bersejarah." UEA dan Israel berencana untuk bertukar kedutaan dan duta besar. Dengan kesepakatan ini, UEA menjadi negara Arab ketiga yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel, setelah Mesir dan Yordania, masing-masing pada 1979 dan 1994. Hubungan resmi UEA dan Israel telah menuai kecaman luas di dunia Islam.

Selasa, 01 September 2020 13:37

Hamas: UEA Besarkan Wajah Israel

 

Anggota senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengatakan, pemimpin Uni Emirat Arab (UEA) mengenakan pakaian Israel dan tengah membesarkan citra rezim Zionis ini.

Menurut laporan televisi al-Mayadeen Selasa (1/9/2020), Mushir al-Masri seraya memprotes langkah Emirat menormalisasi hubungan dengan Israel menambahkan, penerbangan langsung pertama antara Israel dan Uni Emirat Arab merupakan tikaman dari belakang terhadap bangsa Palestina.

Al-Masri seraya menjelaskan bahwa pemimpin Emirat melaluai langkahnya ini ingin menjalankan rencana AS kesepakatan abad, menekankan, di kondisi seperti ini, muqawama opsi tunggal strategis.

Menyusul normalisasi hubungan antara UEA dan Israel, Senin (31/8/2020), penerbangan langsung pesawat antara kedua pihak melalui zona udara Arab Saudi mendarat di Abu Dhabi.

Senin, 31 Agustus 2020 13:43

Imam Hadi, Mentari Pembimbing Umat

 

Ahlul Bait Nabi Muhammad Saw mencurahkan hidupnya untuk membimbing manusia dengan ketinggian ilmu dan keutamaan akhlaknya. Salah satu dari Ahlul Bait Rasulullah saw adalah Imam Hadi yang telah menunjukkan keagungannya sejak kecil hingga akhir hayatnya.

Imam Ali al-Hadi lahir tanggal 15 Dzulhijjah 212 HQ di kota Madinah. Ketika ayahnya Imam Jawad syahid, Imam Hadi memegang tanggung jawab kepemimpinan umat Islam. Beliau memberikan petunjuk dan bimbingan kepada masyarakat selama 33 tahun.

Kepemimpinan Imam Hadi semasa dengan enam orang penguasa dari dinasti Abbasiah. Di masa kepemimpinan beliau inilah Ahlul Bait Rasulullah Saw banyak mengalami tekanan dari pihak penguasa lalim. Salah satu dari enam khalifah yang sezaman dengan beliau dan paling membenci Ahlul Bait adalah Mutawakkil.

Keimamahan Imam Ali al-Hadi menjadi ancaman bagi musuh-musuh Ahlul Bait, terutama penguasa lalim. Untuk itulah, mereka berupaya memisahkan Imam dari umat Islam. Bahkan sejak kecil, para imam mendapat tekanan dari penguasa lalim. Tapi tekanan tersebut tidak menghalangi para Imam dalam membimbing masyarakat bahkan sejak usia kecil beliau.

Dengan alasan mengajar, ulama terkemuka Madinah saat itu, Abdullah Junaidi diminta untuk mengajar Imam Hadi yang masih berusia delapan tahun. Keagungan ilmu dan ketinggian akhlak Imam Hadi membuat Abdullah Junaidi terpesona.

Suatu hari seseorang bernama Muhammad bin Said bercerita, "Hari Jumat aku melihat Junaid, lalu aku bertanya tentang sesuatu kepadanya. Bagaimana pendapatmu tentang anak yang sedang engkau ajar. Junaid memandangku, lalu menjawab, "Anak itu adalah sheikh besar dari Bani Hasyim. Demi Tuhan, apakah engkau melihat orang yang lebih berilmu dariku di Madinah ini ?". "Tidak", jawabku singkat.

Junaid kembali berkata, "Demi Tuhan, ketika aku membahas sebuah masalah dengan bersandar pada ilmuku, ia (Imam Hadi) membukakan pintu hakikat mengenai masalah tersebut untukku. Terkadang aku memintanya untuk membaca sebuah ayat al-Quran. Lalu dengan suaranya yang merdu, anak itu membaca al-Quran yang membuatku begitu terpesona. Subhanallah, maha suci Allah swt, dari mana ia mendapatkan pengetahuan itu?

Masyarakat mengiranya akulah yang mengajari anak itu, padahal sebaliknya akulah yang belajar darinya. Demi Tuhan  ia adalah manusia terbaik di muka bumi dan ia adalah manusia terbaik yang diciptakan oleh Allah swt."  Sejarah juga mencatat berbagai keutamaan Imam Hadi sejak usianya yang masih beliau hingga akhir hayat.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei pernah menyinggung peran penting Imam Hadi dalam masa sulit ketika itu dengan mengatakan, "Di kota Samarra, sejumlah besar para tokoh Syiah berkumpul selama masa Imam Hadi. Beliau berhasil mengelola mereka dan melalui mereka disebarkan pesan Imamah ke seluruh dunia. Islam disebarkan melalui korespondensi dan komunikasi dengan jaringan yang tersebar luas. Jaringan Syiah ini berada di Qom, Khorasan, Rey, Madinah, Yaman, bahkan di daerah terpencil di berbagai tempat sehingga jumlahnya semakin meningkat dari hari ke hari. Imam Hadi melakukan semua ini dalam kondisi yang sulit dalam pengawasan ketat pejabat penguasa Abbasi yang tidak menyadari keberadaan mereka".

Imam Hadi as memulai perjuangannya melawan para penguasa Abbasiah secara tidak langsung dengan penyadaran sosial, budaya dan pendidikan. Ahlul Bait Rasulullah Saw mengajarkan pondasi pemikiran dan keyakinan yang kokoh dan logis  kepada masyarakat yang berada di bawah tekanan politik penguasa lalim.

Tekanan berat dari sisi politik dan menyebarnya kerancuan pemikiran dan keyakinan merupakan dua fenomena yang muncul di zaman Imam Hadi as. Tanpa beliau, dasar keyakinan dan pemikiran Islam bakal terancam.

Sebelum Imam Hadi as dipindahkan ke Samara oleh pasukan Abbasiah, beliau tinggal di Madinah yang menjadi pusat keilmuan dan fikih dunia Islam. Aktifitas Imam Hadi di Madinah memicu kekhawatiran dari para penguasa zalim. Oleh karena itulah mereka memaksa Imam Hadi as untuk meninggalkan Madinah dan selama 10 tahun beliau hidup dalam tekanan berat di masa kekuasaan Bani Abbasiah.

Tekanan berat politik para penguasa Abbasiah terhadap Imam Hadi  menyulitkan masyarakat untuk bisa menemui beliau. Hal ini dilakukan mereka dengan harapan bahwa ketidakhadiran Imam Hadi di tengah-tengah masyarakat bakal memunculkan masalah keyakinan.

Situasi dan kondisi demikian secara perlahan-lahan memunculkan aliran-aliran sesat di tubuh umat Islam. Hal ini membuat agama Islam betul-betul berada dalam bahaya. Untuk menghadapi kondisi sulit ini, Imam Hadi as memperkuat "Lembaga Perwakilan" dan menyebarkannya ke daerah-daerah guna menciptakan koordinasi antara sesama pengikut Ahlul Bait yang tersebar di daerah-daerah.

Sebenarnya sebelum Imam Hadi as, telah ada lembaga perwakilan yang dibentuk oleh para Imam sebelumnya. Tapi kelebihan Imam Hadi adalah menjadikan badan ini resmi perwakilan dirinya, sehingga masyarakat tetap dapat berkomunikasi dengan beliau lewat wakil-wakilnya. Dengan demikian, tuntunan beliau juga dapat sampai ke masyarakat, tanpa kehadirannya. Metode ini mampu melanggengkan sistem Imamah di tengah tekanan kuat penguasa.

Manajemen Imam Hadi di masa itu sangat berpengaruh dan efektif untuk bisa keluar dari krisis-krisis selanjutnya yang lebih sulit. Karena kondisi politik saat itu berkembang sedemikian rupa sehingga Ahlul Bait pasca Imam Hadi, yakni di masa Imam Hasan Askari, semakin tertekan.

Badan perwakilan sangat penting pengaruhnya dalam mengkoordinasi dan mengatur keilmuan, sosial dan keamanan para pengikut Ahlul Bait. Dalam lembaga ini, pesan Imam akan sampai kepada para pengikutnya dengan cepat dan sistematik melalui satu kanal yang terpercaya dan resmi. Sehingga dari sisi keamanan tidak sampai menyulitkan para pengikut Ahlul Bait dan tempatnya tidak sampai diketahui oleh orang lain.

Jaringan penting ini dari sisi keilmuan dan fikih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dari sumber aslinya dan hasil pertamanya secara nyata adalah menjawab syubhah-syubhah keyakinan dan pemikiran. Mengambil jawaban  atas masalah-masalah fikih dan teologi dari kanal yang bisa dipercaya bak payung perlindungan yang besar bagi para pengikut Ahlul Bait yang bisa juga dipakai untuk menghadapi pelbagai serangan budaya. Jaringan perwakilan pada hakikatnya berposisi sebagai sebuah jaringan besar universitas yang menghubungkan para pengikut Ahlul Bait dengan pusat penyebaran pemikiran-pemikiran Ahlul Bait.

Imam Hadi sebagaimana pendahulunya, Imam Ali bin Abi Thalib menjalani kehidupan secara sederhana, zuhud, saleh dan senantiasa membantu orang miskin maupun orang yang membutuhkan.

Imam Hadi berperan besar dalam menyampaikan nilai-nilai Al-Quran kepada umat Islam di zamannya. Mengenai Al-Quran, salah satu pernyataan beliau di antaranya, "Allah Yang Maha Kuasa tidak menempatkan Al-Qur'an hanya untuk waktu tertentu. atau untuk orang-orang khusus saja. Sebab Al-Qur'an berlaku sampai hari kiamat, dan senantiasa baru untuk zaman apapun, dan bangsa manapun,"

Alquran

Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Terwujudnya cita-cita keadilan telah menjadi salah satu keinginan terpenting semua manusia reformis dan orang-orang merdeka dalam sejarah (termasuk para nabi). Revolusi Islam Iran juga dilakukan…

Nahjolbalaghe

Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Naskah pengantar pada seminar Internasional “imam ali dan hak asasi manusia Dalam Nahjul Balagah”, Citywalk 5th floor. Jakarta 30 Juni 2009, IMAM ALI DAN HAK…