کمالوندی

کمالوندی

 

Mantan menteri urusan perang rezim Zionis mendesak Knesset mengesahkan undang-undang larangan bagi Benjamin Netanyahu yang saat ini menjabat sebagai perdana menteri Israel.

Avigdor Lieberman, pemimpin partai Yisrael Beiteinu hari Minggu mengirim pesan kepada Benny Gantz, pemimpin Partai Biru dan Putih, yang memimpin parlemen Zionis (Knesset), dan mendesaknya untuk membuat aturan cekal terhadap Netanyahu. 

Mantan menteri urusan perang rezim Zionis ini menyatakan bahwa Netanyahu saat ini hanya mengulur waktu dan tidak akan menandatangani perjanjian koalisi dengan Gantz.

Sementara itu, ribuan Zionis berdemonstrasi di Tel Aviv pada hari Minggu untuk memprotes lambatnya proses pembentukan kabinet baru dan kerugian yang mereka alami akibat Covid-19.

Negosiasi antara partai Likud dengan partai Biru dan Putih mengalami kebuntuan karena Netanyahu mengajukan  permintaan supaya Gantz membatalkan putusan mahkamah Agung rezim Zionis mengenai pencopotan jabatannya sebagai perdana menteri Israel.

Selama lebih dari satu tahun terakhir, rezim Zionis menghadapi krisis politik akibat kegagalan pembentukan kabinet baru, bahkan tiga pemilu parlemen yang telah digelar juga gagal menghasilkan pemerintahan baru.

 

Jalur Gaza telah diblokade rezim Zionis Israel dari darat, laut dan udara sejak belasan tahun lalu dan hingga sekarang, rezim ilegal ini belum mencabutnya.

Akibat blokade keji tersebut, penduduk Gaza mengalami penderitaan dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bahan-bahan dasar dan juga kebutuhan penting seperti bahan bangunan dan obat-obatan pun dilarang  masuk ke Gaza.

Blokade juga telah menimbulkan pengangguran dan berbagai persoalan serius bagi warga Palestina di Gaza.

Dalam kondisi tersebut, penyebaran virus Corona, COVID-19 di Gaza menjadi ancaman serius bagi sekitar dua juta penduduk di wilayah ini.

Mereka kekurangan peralatan medis untuk mencegah penyebaran virus Corona dan untuk merawat pasien yang terinfeksi virus ini.

Hingga hari Senin (20/4/2020) pagi ini, 418 warga Palestina dilaporkan terinfeksi COVID-19 dan 2 dari mereka meninggal dunia.

Virus Corona telah menyebar ke lebih dari 111 negara dan jumlah korban jiwa akibat virus ini di seluruh dunia hingga Senin pagi telah mencapai 165.788 orang.

Lebih dari 2.404.681 orang terinfeksi COVID-19 dan 620.696 dari mereka telah sembuh. Covid-19 ditemukan pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Amerika Serikat berada di urutan pertama yang memiliki kasus terbanyak terkait dengan virus Corona. 759.118 warga Amerika terinfeksi COVID-19, dan 41.379 dari mereka meninggal dunia.

Spanyol berada di urutan kedua. 198.674 warga negara ini tertular COVID-19, dan 20.453 dari mereka meninggal dunia. Negara berikutnya adalah Italia. 178.972 warga negara ini terinfeksi virus Corona dan 23.660 dari mereka meninggal dunia.

Negara-negara berikutnya yang memiliki kasus terbanyak COVID-19 adalah Prancis, Jerman, Inggris, Turki, Cina, dan Iran. 

 

Stasiun televisi rezim Zionis Israel mengabarkan, Kementerian Kesehatan Israel meminta agar para penyandang disabilitas, orang lanjut usia dan penderita penyakit jantung menjadi kelompok terakhir yang diperbolehkan menggunakan alat bantu pernafasan di masa wabah Virus Corona.

Kanal 13 TV Israel (20/4/2020) melaporkan, berdasarkan keterangan Kemenkes Israel, pemukim Zionis yang mengalami trauma psikologis, menderita luka bakar akut, menderita penyakit kronis, atau sudah lanjut usia serta mereka yang peluang kesembuhannya dari Virus Corona kurang dari 2 persen, tidak diprioritaskan untuk menggunakan alat bantu pernafasan.

Sebuah lembaga resmi pembela hak difabel di Israel mengumumkan, kebijakan ini sarat muatan disriminatif yang bertentangan dengan prinsip kesetaraan bagi para penyandang disabilitas, dan melanggar konvensi PBB terkait hak penyandang disabilitas.

Asosiasi penyandang disabilitas Israel menuntut pencabutan segera keputusan Kemenkes Israel tersebut, dan menganggapnya sebagai pemikiran yang mendukung pembunuhan warga lemah dengan dalih Corona. 

 

Pemerintah Amerika Serikat kembali campur tangan dalam urusan internal Irak, dan meminta Baghdad mengimpor energi listrik dan gas dari Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, jangan dari Iran.

Fars News (20/4/2020) melaporkan, Fazel Al Dabas, salah seorang pakar perminyakan mengabarkan intervensi baru Amerika terhadap pemerintah Irak.

Dalam wawancara dengan Shafaq News, Fazel Al Dabas mengatakan, masa pengecualian Irak dari sanksi Amerika atas Iran, dan izin yang diberikan kepada Baghdad untuk mengimpor energi listrik dan gas dari Iran akan berakhir pada bulan April 2020.

Menurutnya, untuk keluar dari krisis ini, Irak tidak punya alternatif pengganti lain, dan pemerintah Amerika sebelumnya pun pernah meminta Baghdad untuk mencari pengganti sumber impor listrik dan energinya.

Al Dabas menjelaskan, sampai saat ini kita tidak tahu apa yang sudah diputuskan pemerintah Irak, dan sedang bergerak ke arah mana negara ini.

Kementerian Listrik Irak mengumumkan, saat ini Baghdad masih mengandalkan produksi dalam negeri di bidang energi listrik.

 

Menteri Luar Negeri Lebanon menyinggung berlanjutnya pelanggaran wilayah Lebanon oleh rezim Zionis Israel dan mengatakan, kami sedang berperang dengan Israel.

Stasiun televisi Alalam (20/4/2020) melaporkan, Nassif Hitti, Senin (20/4) dalam wawancara dengan surat kabar Arab Saudi, Independent Arabia mengecam serangan Israel ke kendaraan yang mengangkut anggota Hizbullah.

Menlu Lebanon menekankan kebijakan netral dan non-intervensi di antara negara-negara Arab.

"Hal terpenting bagi Lebanon adalah memiliki hubungan terbaik dan terkuat dengan negara sahabat, serta sebuah jaringan hubungan internasional yang berlandaskan penghormatan atas kedaulatan setiap negara, dan tidak ada campur tangan", imbuhnya.

Sumber di Suriah sebelumnya mengabarkan sebuah pesawat nirawak Israel menyerang kendaraan Hizbullah Lebanon di dekat perbatasan Suriah-Lebanon.

Serangan itu diduga untuk meneror Imad Al Karimi, salah satu komandan Hizbullah Lebanon, namun gagal. 

 

Presiden Suriah dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran menyinggung perang kunci Jenderal Qassem Soleimani dalam memerangi terorisme di negaranya, dan berterimakasih atas bantuan Iran terhadap rakyat Suriah dalam perang ini.

Fars News (20/4/2020) melaporkan, Menlu Iran bersama delegasi hari Senin (20/4) bertemu dengan Presiden Suriah, Bashad Al Assad di Damaskus.

Di awal pertemuan, Assad menyampaikan belasungkawa pemerintah dan rakyat Suriah atas korban jiwa akibat Virus Corona di Iran.

Presiden Suriah juga menyinggung gugurnya Jenderal Qassem Soleimani, dan menekankan peran kunci Komandan Pasukan Qods, IRGC itu dalam memerangi terorisme di Suriah.

Sementara itu Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dalam pertemuan dengan Assad berterimakasih atas belasungkawa Presiden Suriah dan menuturkan, saat ini niat asli Amerika terkait pencabutan sanksi menindas terhadap bangsa-bangsa dunia pada kondisi sulit perang melawan Corona, sudah terungkap.

 

Pasukan rezim Zionis Israel baru-baru ini menyerang laboratorium tes virus Corona, Covid-19 di daerah Baitul Maqdis Timur, dan menangkap pegawainya.

Menurut surat kabar Zionis, Haaretz, tentara Israel menyerang klinik Sivan yang menjadi laboratorium tempat pengetesan virus corona di Baitul Maqdis Timur, dan menangkap para petugas klinik tersebut karena bekerja sama dengan Palestina untuk mengidentifikasi Covid-19.

Rezim Zionis mengklaim bahwa manajemen otorita Palestina telah melanggar aturan yang ditetapkan mengenai langkah memerangi virus corona, tapi tidak menunjukkan argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan.

Pada 1980, rezim Zionis mendeklarasikan Baitul Maqdis yang didudukinya selama perang 1967, sebagai ibu kotanya, tetapi masyarakat internasional tidak pernah mengakuinya.

Kemudian, rezim Zionis menggunakan prakarsa rasis AS, kesepakatan abad dengan menjadikan Baitul Maqdis sebagai ibu kotanya, termasuk daerah Silvan.

Silvan terletak di dekat kota Abudis di area A yang dikelola dan diperintah oleh Otoritas Palestina sesuai dengan Kesepakatan Oslo. 

 

Pasukan Suriah mengumumkan ditemukannya sejumlah besar senjata dan amunisi buatan AS, termasuk sejumlah rudal anti-tank yang dipasok untuk kelompok teroris di negara ini.

Kantor berita Suriah, SANA hari Senin (20/4/2020) melaporkan, tentara Suriah berhasil menemukan senjata dan amunisi buatan AS dalam operasi penumpasan kelompok teroris di provinsi Damaskus dan Quneitra.

Sebelumnya, tentara Suriah juga menemukan beberapa depot senjata dan amunisi yang dibangun negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat  di berbagai wilayah Suriah.

Krisis Suriah dimulai sejak 2011 dengan masuknya kelompok-kelompok teroris yang didukung Saudi, Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengubah perimbangan kekuatan regional demi kepentingan rezim Zionis.

Militer Suriah yang didukung sekutunya terutama Iran dan Rusia berhasil menumpas sebagian besar kelompok teroris Daesh, tapi sejumlah kecil anggotanya masih berada di negara ini.(

 

Sistem pertahanan anti-udara Suriah berhasil menangkis serangan rudal-rudal rezim Zionis.

Kantor berita Suriah, SANA melaporkan, jet-jet tempur Israel Selasa dini hari (21/4/2020) menembakkan sejumlah rudal provinsi Homs, tapi berhasil dicegat oleh sistem anti udara Suriah.

Dilaporkan, target serangan udara Israel adalah pangkalan militer Suriah Tiyas  (T-4).

Rezim Zionis selalu menargetkan posisi tentara dan infrastruktur Suriah demi melindungi kelompok teroris yang semakin melemah di negara ini.

Jet-jet tempur zionis menembakkan rudal-rudal ini melintasi zona udara Lebanon menuju salah satu pangkalan militer Suriah di Homs.

Rezim Zionis dan AS terus-menerus memberikan dukungan terhadap kelompok teroris yang masih tersisa di Suriah dengan melancarkan berbagai aksi, termasuk menyerang pangkalan militer Suriah dan sekutunya di negara Arab itu.

Selasa, 21 April 2020 17:08

HUT Korps Garda Revolusi Islam Iran

 

Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran dalam sebuah pernyataan, mengapresiasi peran vital, risalah, dan misi penting Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam memperkuat, mengawal, dan mengembangkan Revolusi Islam.

Statemen ini dirilis bertepatan dengan HUT IRGC, yang jatuh pada tanggal 2 Ordibehesht atau 21 April.

"Kontribusi, heroisme, dan prestasi IRGC selama 41 tahun dari usia Revolusi Islam, telah memastikan keberlangsungan serta mengirimkan pesan dan pemikiran Islam murni Nabi Muhammad (Saw) dan Revolusi Islam ke seluruh penjuru dunia, mematahkan konspirasi dan permusuhan kekuatan arogan dan sistem hegemoni terhadap bangsa Iran di berbagai bidang," tegasnya.

Bapak Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini ra dalam sebuah langkah visioner, memerintahkan Dewan Revolusi untuk membentuk IRGC pada 2 Ordibehesht 1358 (April 1979).

Pembentukan IRGC telah menciptakan dua perubahan besar yaitu: pertama, munculnya kelompok perlawanan dalam menghadapi front musuh seperti terlihat selama delapan tahun perang pertahanan suci. Kedua, menerima peran IRGC di samping angkatan bersenjata lainnya untuk menjawab kebutuhan keamanan dan pertahanan dalam menghadapi ancaman.

IRGC memikul tanggung jawab besar dalam doktrin pertahanan yang berbasis pada kekuatan pencegahan dan siap memberikan respon militer terhadap para agresor. Mereka juga membuktikan peran strategisnya dalam melawan ancaman keamanan dan militer di luar perbatasan Iran.

Korps IRGC.
Dalam menjaga prinsip dan cita-cita Revolusi Islam, IRGC mampu menggagalkan konspirasi dan skenario jahat kekuatan hegemonik dan rezim Zionis termasuk fitnah Daesh dan terorisme Takfiri. Mereka telah menjauhkan ancaman dan bahaya dari wilayah Iran dan kawasan.

Korps Garda Revolusi Islam telah membuktikan kemampuan dan kapasitasnya dalam memajukan sektor pertahanan. Bersama pasukan-pasukan lain, IRGC memperkokoh pilar-pilar kekuatan bangsa Iran dan bergerak untuk memajukan sistem Islami.

Saat ini, pasukan IRGC membantu lembaga-lembaga lain untuk melawan wabah virus Corona di Iran dan menyalurkan bantuan kepada orang yang terkena dampak wabah ini.

Pada dasarnya, tudingan miring dan sanksi Amerika Serikat terhadap IRGC dikarenakan peran vital lembaga ini dalam memperkuat dan menjaga keamanan bangsa Iran dari konspirasi dan serangan musuh.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri dalam sebuah pernyataan menegaskan, "Rakyat Iran benar-benar mengenali musuh dan melakukan perlawanan terhadap konspirasi mereka."

Sekarang IRGC menjadi sebuah lembaga yang tangguh dalam perang darat, laut, dan udara, yang dilengkapi dengan rudal-rudal presisi. Mereka sudah berkali-kali membuktikan kemampuannya dalam perang keras dan perang lunak.

IRGC – yang menguasai perkembangan regional dan mengawasi pergerakan kakuatan trans-regional – memiliki kesiapan penuh untuk menghadapi ancaman musuh. Mereka siap memberikan respon yang tegas dan kuat jika musuh berbuat kesalahan.

Alquran

Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Terwujudnya cita-cita keadilan telah menjadi salah satu keinginan terpenting semua manusia reformis dan orang-orang merdeka dalam sejarah (termasuk para nabi). Revolusi Islam Iran juga dilakukan…

Nahjolbalaghe

Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Naskah pengantar pada seminar Internasional “imam ali dan hak asasi manusia Dalam Nahjul Balagah”, Citywalk 5th floor. Jakarta 30 Juni 2009, IMAM ALI DAN HAK…