
کمالوندی
Pejabat Militer Israel Akui Kesuksesan Peluncuran Satelit Iran
Sejumlah pakar dan pejabat rezim Zionis Israel, terkait peluncuran satelit militer pertama Iran ke luar angkasa mengakui bahwa peluncuran satelit ini penting bagi program antariksa Iran, terutama bagi angkatan bersenjata negara itu.
Fars News (25/4/2020) melaporkan, empat hari setelah peluncuran satelit Nour oleh Iran ke luar angkasa, pejabat militer dan antariksa Israel mengakui keberhasilan Iran ini.
Surat kabar Israel, Haaretz menulis, seorang pejabat keamanan Israel yang tidak bersedia diungkap identitasnya menuturkan, peluncuran satelit ini pada kenyataannya adalah sebuah prestasi penting bagi program antariksa Iran secara umum, dan bagi angkatan bersenjata negara ini secara khusus, hasil terpentingnya adalah kenyataan bahwa peluncuran satelit Iran sukses dilakukan.
Uzi Rubin, orang yang disebut sebagai "bapak rudal" Israel kepada Haaretz mengatakan, peluncur satelit, dan satelitnya sendiri dipasang dan diisi bahan bakar dalam kondisi tegak lurus di sebuah pangkalan bawah tanah, kemudian siap untuk diluncurkan. Saya percaya ini adalah peluncuran uji coba untuk mengembangkan metode baru peluncuran satelit militer.
Menurut Uzi Rubin, Iran telah menyampaikan pesan kuat melalui peluncuran satelit ini, yaitu meski berada di tengah krisis Corona, dengan kepercayaan diri penuh ia mampu meluncurkan sebuah satelit militer.
Tolak Kesepakatan Gantz dan Netanyahu, Ribuan Zionis Berdemontrasi
Ribuan orang Zionis berunjuk rasa menyerukan supaya Perdana Menteri rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu diadili dan menentang kesepakatan politik yang tercapai antara Benny Gantz dan Benjamin Netanyahu.
AFP Minggu (26/4/2020) melaporkan, para pemrotes yang berunjuk rasa di Rabin Square, Tel Aviv pada Sabtu (25/4). mengecam 'Kesepakatan Senin' antara Gantz dan Nentanyahu, dan menilainya sebagai manuver politik Netanyahu untuk menyelamatkan diri dari persidangan atas tuduhan suap, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.
Media Israel melaporkan sekitar 2.000 orang yang menggunakan masker bergabung dalam aksi protes tersebut. Sebagian dari pengunjuk rasa mengibarkan bendera hitam sebagai bentuk protes.
Sebelumnya, Netanyahu dan Gantz menandatangani kesepakatan politik hari Senin (20/04) untuk membentuk "pemerintahan darurat nasional."
Netanyahu dan Gantz akan berbagi kekuasaan selama masa pemerintahan tiga tahun. Setelah satu setengah tahun menjabat, Netayanhu akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri, dan digantikan oleh Benny Gantz.
Kesepakatan koalisi antara Partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu dan Partai Biru Putih pimpinan Benny Gantz mengakhiri kebuntuan politik yang sudah berlangsung sejak lama. Sebelumnya, selama tiga kali pemilihan umum Israel, tidak ada pihak yang berhasil mencapai mayoritas mutlak. Sekalipun meraih suara terbanyak, Netanyahu berkali-kali gagal membentuk pemerintahan koalisi.
Tolak Kesepakatan Gantz dan Netanyahu, Ribuan Zionis Berdemontrasi
Ribuan orang Zionis berunjuk rasa menyerukan supaya Perdana Menteri rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu diadili dan menentang kesepakatan politik yang tercapai antara Benny Gantz dan Benjamin Netanyahu.
AFP Minggu (26/4/2020) melaporkan, para pemrotes yang berunjuk rasa di Rabin Square, Tel Aviv pada Sabtu (25/4). mengecam 'Kesepakatan Senin' antara Gantz dan Nentanyahu, dan menilainya sebagai manuver politik Netanyahu untuk menyelamatkan diri dari persidangan atas tuduhan suap, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.
Media Israel melaporkan sekitar 2.000 orang yang menggunakan masker bergabung dalam aksi protes tersebut. Sebagian dari pengunjuk rasa mengibarkan bendera hitam sebagai bentuk protes.
Sebelumnya, Netanyahu dan Gantz menandatangani kesepakatan politik hari Senin (20/04) untuk membentuk "pemerintahan darurat nasional."
Netanyahu dan Gantz akan berbagi kekuasaan selama masa pemerintahan tiga tahun. Setelah satu setengah tahun menjabat, Netayanhu akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri, dan digantikan oleh Benny Gantz.
Kesepakatan koalisi antara Partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu dan Partai Biru Putih pimpinan Benny Gantz mengakhiri kebuntuan politik yang sudah berlangsung sejak lama. Sebelumnya, selama tiga kali pemilihan umum Israel, tidak ada pihak yang berhasil mencapai mayoritas mutlak. Sekalipun meraih suara terbanyak, Netanyahu berkali-kali gagal membentuk pemerintahan koalisi.
Rezim Zionis Sita Pendapatan Otorita Palestina
Pengadilan rezim Zionis Israel memerintahkan penyitaan pendapatan pajak Otorita Palestina senilai 450 juta shekel setara 127 juta dolar.
Keputusan pengadilan rezim Zionis tersebut dibuat mengikuti vonis pengadilan sebelumnya yang menyalahkan Otorita Palestina sebagai pihak yang bertanggungjawab atas berbagai aksi operasi mati syahid.
Berdasarkan putusan itu, vonis pertama dikeluarkan untuk menyita sementara semua aset yang diblokir dari Otorima Palestina, dan pada tahap kedua, 50 juta shekel dari properti pembayar pajak akan disita.
Rezim Zionis mengklaim bahwa Otoritas Palestina menggunakan uang pajak untuk membantu keluarga para korban operasi martir dan tahanan Palestina.
Tahun lalu, kabinet keamanan rezim Zionis menyetujui proposal yang diajukan Menteri Urusan Perang Israel, Naftali Bennett untuk memblokir pendapatan Otorita Palestina dari penerimaan pajak senilai 149 juta shekel atau 43 juta dolar.(
Juni, Perundingan Penarikan Pasukan AS dari Irak
Juru Bicara Panglima Angkatan Bersenjata Irak mengumumkan bahwa perundingan mengenai penarikan pasukan AS dari wilayah Irak akan dilakukan Juni mendatang.
Abdul Karim Khalaf hari Minggu (26/4/2020) mengatakan bahwa pemerintah Baghdad serius untuk menerapkan ketetapan parlemen Irak yang menyerukan penarikan penuh pasukan AS dari negaranya.
Ia menjelaskan, Amerika Serikat sejauh ini telah menarik sejumlah tentaranya dari Irak.
"Pada Juni mendatang, kedua negara akan meninjau sepenuhnya rencana dan jadwal penarikan pasukan AS yang tersisa di Irak," tegas juru bicara panglima angkatan bersenjata Irak.
Salah satu prioritas utama Mustafa al-Kazemi, selaku perdana menteri baru Irak, adalah menuntaskan masalah penarikan pasukan AS dari Irak, yang telah menjadi tuntutan rakyat negara Arab ini.(
Tadarus Bersama Rahbar pada Hari Pertama Ramadhan
Tadarus yang dikenal dengan "Keakraban dengan al-Quran" digelar di Mushalla Imam Khomeini ra di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran pada hari Sabtu, 25 April 2020.
Acara terbatas dan dihadiri oleh para Qari itu terhubung langsung melalui video conference dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei di Huseiniyah Imam Khomeini ra di Tehran.
Umat Islam di Republik Islam Iran mulai menunaikan ibadah puasa bulan suci Ramadhan 1441 H pada hari Sabtu.
Ketika Rahbar Menekankan agar Tidak Takut Ancaman Musuh Islam dan Kekuatan Zalim
"Satu-satunya jalan untuk membebaskan umat manusia dari penindasan, diskriminasi, perang, instabilitas, dan pelecehan atas nilai kemanusiaan, serta mewujudkan keamanan, keselamatan dan ketenangan, adalah dengan mengamalkan perintah al-Quran."
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan poin penting dan bernilai al-Quran ini di hari pertama bulan Ramadhan di acara "Keakraban dengan al-Quran" yang diselenggarakan hari Sabtu (25/04/2020) di Mushola Tehran, dan terhubung langsung dengan Huseiniyah Imam Khomeini, yang dihadiri Ayatullah Sayid Ali Khamenei.
Menjelaskan masalah ini, Ayatollah Khamenei menambahkan, "Salah satu perintah praktis al-Quran terkait dengan cara menyusun aturan dalam hidup, jika hal ini bersandar pada kekuatan, uang dan nafsu, maka manusia tidak akan pernah merasakan kehidupan hakiki dan maknawi, tapi jika manusia meletakkan kehidupan dunianya di atas fondasi kebaikan, maka selain mendapatkan manfaat duniawai, ia juga pasti akan mencapai tujuan hakiki kehidupan."
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran
Ayatullah Khamenei menjelaskan, al-Quran juga memerintahkan kita untuk tidak percaya dan tidak cenderung pada kezaliman, menegakkan keadilan dalam hidup, serta tidak berkhianat, termasuk tidak mengkhianati amanah yang diberikan untuk menduduki jabatan pemerintahan. Rahbar menegaskan, tidak takut pada musuh dan berdiri kokoh melawannya, merupakan perintah penting al-Quran, dan kondisi beberapa negara Muslim hari ini yang terus dilecehkan oleh kekuatan-kekuatan penindas, adalah buah dari ketakutan pada musuh Islam
Dari awal kemenangan Revolusi Islam hingga saat ini, bangsa Iran telah menentang konspirasi para musuh dan membuktikan kepada musuh bahwa mereka tidak dapat ditembus. Terbebas dari monarki otoriter dan herediter, melawan semua konspirasi Amerika, meningkatkan kredibilitas dan rasa hormat Iran di kawasan dan dunia, menghilangkan penghinaan historis dan menjaga martabat nasional dalam menghadapi kebijakan pembangunan dan monopoli AS adalah salah satu pencapaian utama dari empat dekade pertama kemenangan Revolusi Islam. Setelah kemenangan revolusi, bangsa Iran, dengan mengandalkan ajaran al-Quran dan membebaskan manusia dari penindasan, berhasil merusak semua perimbangan dan perhitungan musuh.
Sebagaimana yang disampaikan Ayatullah Khamenei, "Tidak terkalahkannya bangsa Iran dalam menghadapi ancaman, tekanan dan konspirasi adalah karena berkah dari Islam yang mulia."
Kebesaran Iran adalah fakta sejarah dengan melihat musuh-musuh bangsa Iran telah gagal dalam konspirasi mereka. Dalam 41 tahun terakhir, Iran telah mampu berdiri bangga di arena yang sulit dan menunjukkan kapasitas dirinya.
Beberapa pencapaian ini dapat ditemukan di berbagai bidang seperti, kecemerlangan kekuatan bangsa Iran atas sistem dominasi, mempengaruhi perkembangan yang menentukan di kawasan dan membuat model di bidang perlawanan terhadap kekuatan arogan.
Mengandalkan fondasi strategis dalam ajaran-ajaran al-Quran, Revolusi Islam menempatkan dirinya untuk tidak akan menyerah melawan sistem dominasi dan memilih jalan independensi dan dan kepercayaan diri. Alasan utama untuk semua permusuhan dari kekuatan arogan terhadap revolusi ini harus dilihat dalam hal ini. Saat ini, ada front besar musuh berdiri di depan sistem Islam, yang tujuannya adalah untuk menghancurkan atau menginternalisasi Republik Islam, tetapi mereka belum dapat mencapai tujuan ini.
Dalam pandangan Pemimpin Revolusi, umat Islam dapat mengatasi masalah dengan mengandalkan nilai-nilai al-Quran, tetapi syarat penting adalah tidak perlu takut akan ancaman musuh. Ayatullah Khamenei menyebut satu-satunya jalan untuk membebaskan umat manusia dari penindasan, diskriminasi, perang, instabilitas, dan pelecehan atas nilai kemanusiaan, serta mewujudkan keamanan, keselamatan dan ketenangan, adalah dengan mengamalkan perintah al-Quran.
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran
Rahbar menyatakan harapannya, "Semoga setiap bangsa dan umat Islam, khususnya negara-negara Islam dan para pejabatnya mendapat taufik untuk mengamalkan istruksi praktis al-Quran, karena itu adalah obat untuk masalah."
Dari sudut pandang ini dan untuk alasan strategis, kata-kata Pemimpin Besar Revolusi dalam acara "Keakraban dengan al-Quran" adalah sistem dari hal-hal penting yang dapat menempatkan nasib dunia Islam dalam terang mempraktikkan ajaran-ajaran al-Quran di jalan kemuliaan, kekuatan dan kejayaan.
Rahbar: Takut pada AS, Konsekuensinya Sangat Pahit
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menyinggung teladan dan pelajaran agung yang diberikan Imam Khomeini agar tidak takut pada kekuatan-kekuatan arogan.
Rahbar mengatakan, takut pada Amerika Serikat membawa konsekuensi yang sangat pahit, dan selama bertahun-tahun, kita menyaksikan sendiri hal ini terjadi di beberapa periode pemerintahan Iran, karena takut pada Amerika, mereka harus menghadapi berbagai permasalahan yang pelik.
Fars News (26/4/2020) melaporkan, di hari pertama bulan suci Ramadhan, program acara "Kedekatan dengan Al Quran" diselenggarakan di Mushola Tehran, dan terhubung langsung dengan Huseiniyah Imam Khomeini, yang dihadiri Ayatullah Sayid Ali Khamenei.
Dalam acara ini, Ayatullah Khamenei menyebut satu-satunya jalan untuk membebaskan umat manusia dari penindasan, diskriminasi, perang, instabilitas, dan pelecehan atas nilai kemanusiaan, serta mewujudkan keamanan, keselamatan dan ketenangan, adalah dengan mengamalkan perintah Al Quran.
"Salah satu perintah praktis Al Quran terkait dengan cara menyusun aturan dalam hidup, jika hal ini bersandar pada kekuatan, uang dan nafsu, maka manusia tidak akan pernah merasakan kehidupan hakiki dan maknawi, tapi jika manusia meletakkan kehidupan dunianya di atas fondasi kebaikan, maka selain mendapatkan manfaat duniawai, ia juga pasti akan mencapai tujuan hakiki kehidupan," paparnya.
Rahbar menilai pengamalan atas serangkaian perintah Al Quran yang lain, akan melahirkan ketertiban dalam hubungan sosial.
"Di antara perintah ini adalah mencegah ghibah di masyarakat, dan menegakkan keadilan bahkan terhadap musuh sekalipun," imbuhnya.
Menurut Rahbar, satu lagi perintah Al Quran adalah tidak mengikuti isu-isu yang kita tidak yakin akan kebenarannya, dan salah satu masalah jurnalisme dunia hari ini adalah diabaikannya perintah tersebut, dan upaya untuk menyebarkan rumor serta isu.
Ayatullah Khamenei menjelaskan, Al Quran juga memerintahkan kita untuk tidak percaya dan tidak cenderung pada kezaliman, menegakkan keadilan dalam hidup, serta tidak berkhianat, termasuk tidak mengkhianati amanah yang diberikan untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Ia menegaskan, tidak takut pada musuh dan berdiri kokoh melawannya, merupakan perintah penting Al Quran, dan kondisi beberapa negara Muslim hari ini yang terus dilecehkan oleh kekuatan-kekuatan penindas, adalah buah dari ketakutan pada musuh Islam.
Syeikh Mufid
Muhammad bin Muhammad bin Nu'man atau lebih dikenal dengan Syeikh Mufid adalah seorang ulama besar Syiah, yang paling populer pada pertengahan abad ke-4 dan permulaan abad ke-5 Hijriyah.
Syeikh Mufid – karena kontribusinya yang luar biasa dalam pengembangan fiqih dan ilmu kalam Syiah – dianggap sebagai pelopor di bidang pemikiran Syiah. Lebih tepatnya, ia adalah peletak dasar-dasar ilmu kalam Syiah dan pembentuk model baru fiqih Syiah.
Setelah 10 abad berlalu, pemikiran-pemikiran konstruktif Syeikh Mufid masih menjadi perhatian para cendekiawan dan pemikir Islam. Ini adalah indikasi dari kedudukannya yang istimewa di ranah pemikiran Islam.
Syeikh Mufid lahir pada 11 Dzulkaidah pada tahun 336 H di daerah al-Akbari, sebuah kota di tepi timur Sungai Tigris di Baghdad, Irak. Ayahnya adalah seorang guru dan karenanya, anaknya juga terkenal dengan "Ibnu Mu'allim." Al-akbari dan al-Baghdadi adalah dua gelar lain Syeikh Mufid yang diambil dari tempat kelahirannya.
Sejak masa kecil, Syeikh Mufid bersama ayahnya pergi ke kota Baghdad untuk mempelajari ilmu-ilmu Islam dari para ulama besar ilmu kalam seperti, Syeikh Shaduq, Ibnu Junaid Askafi Baghdadi, Hussain Bin Ali Basri, Ali Bin Isa Ramani, Jakfar bin Muhammad bin Qulawaih, Muhammad bin Imran Marzbani, Ibnu Hamzah Thabari, dan Ibu Dawud Qummi.
Iman yang kuat, kecerdasan, dan ketekunan membuat Syeikh Mufid menguasai semua cabang ilmu yang berkembang pada masa itu. Ia sangat manguasai ilmu kalam dan seni perdebatan ilmiah. Di masa Syeikh Mufid, Baghdad dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Berbagai aliran pemikiran berkembang di Baghdad dan masing-masing berusaha untuk membuktikan kebenaran akidahnya.
Dalam situasi seperti itu, Syeikh Mufid mampu membuktikan kebenaran akidah Syiah atas mazhab-mazhab lain dan ia diberi tempat khusus sebagai guru besar oleh penguasa Sunni kala itu.
Dua karya terkenal Syeikh Mufid, al-Irshad dan al-Amali.
Di masa mudanya, Syeikh Mufid memiliki kedudukan terhormat di kalangan ulama, bukan hanya ulama Syiah, tetapi para ulama dari mazhab-mazhab lain juga menghormati dan memuliakannya. Bukan hanya ulama dan masyarakat umum, para panguasa Dinasti Dailami juga berkunjung ke kediaman Syeikh Mufid untuk memberikan penghormatan, pada saat itu ia hanya berusia 34 tahun.
Syeik Mufid meninggal dunia pada tanggal 2 atau 3 Ramadhan tahun 413 di Baghdad. Sekitar 80 ribu orang ikut mengantarkan jenazahnya dan mayoritas mereka berasal dari para ulama mazhab-mazhab lain.
Ia memiliki pengaruh besar dalam pengembangan metode ijtihad Syiah. Ulama besar ini melakukan kerja keras untuk membersihkan ajaran Syiah dari pemikiran-pemikiran yang keliru. Sama seperti upayanya dalam membela akidah Islam dan makrifat Syiah dari serangan faham-faham pemikiran lain.
Syeikh Mufid bahkan memerangi pemikiran ekstrem dan tidak rasional yang berkembang di tengah pengikut Syiah dan ia mencatat banyak keberhasilan di bidang ini. Salah satu keyakinan keliru yang dipraktekkan di kalangan Syiah dan khususnya di kalangan Sunni pada masa itu adalah mengesampingkan akal dalam memahami agama.
Di masa keghaiban panjang Imam Mahdi as, para ulama bekerja keras untuk mengumpulkan hadis serta memilahnya antara hadis shahih dan cacat. Syeikh Shaduq juga menghabiskan usianya untuk menjaga khazanah ilmu pengetahuan ini. Sebagian besar ulama menaruh perhatiannya di bidang ini, namun setelah periode hadis berakhir, Syeikh Mufid berusaha memperkuat pondasi ijtihad Syiah dengan memanfaatkan akal secara proporsional.
Pada masa itu, para ulama menentang keras segala bentuk campur tangan akal untuk memahami agama. Metode ini menyebabkan tumpulnya pandangan dan munculnya pendekatan ekstrem dalam keyakinan masyarakat. Salah satu kontribusi penting Syeikh Mufid adalah memerangi pemikiran-pemikiran batil ini.
Ia memperkenalkan akal sebagai salah satu instrumen yang efektif untuk mengenal al-Quran dan hadis. Ia kemudian menyusun sebuah metode tentang prinsip-prinsip tepat penggunaan akal untuk memahami agama.
Makam Syeikh Mufid di Kazhimain, Irak.
Oleh karena itu, Syeikh Mufid memainkan peran mendasar dalam merumuskan prinsip-prinsip fiqih Syiah secara baku. Metode ijtihad ini adalah jalan tengah antara metode hadis Syeikh Shaduq dan metode induktif Ibnu Junaid di bidang fikih. Pedoman-pedoman istinbath (inferensi) hukum dituangkan dalam sebuah kitab berjudul al-Tadzkirah bi Ushul Fiqh. Kitab ini dikenal sebagai buku pertama yurisprudensi dalam sejarah disiplin ilmu ini.
Kita cukup menela’ah kitab Jawabat Ahl-il Musil fil ‘Adad war Ru'yah untuk memahami peran Syeikh Mufid dalam menawarkan sebuah metode yang komprehensif di bidang ijtihad dan inferensi hukum. Metode yang dipakai para ulama sekarang dalam menyimpulkan hukum dari ayat dan riwayat, benar-benar sama persis dengan metode Syeikh Mufid dalam kitabnya tersebut.
Metode istinbath Syeikh Mufid bisa ditemukan di buku-buku fiqih yang ditulis oleh para ulama kontemporer. Ini membuktikan kekuatan landasan usuh fiqh Syeikh Mufid dalam ijtihad Syiah sehingga diterima oleh semua pihak.
Jika kita ingin mengenal sepenuhnya tentang kiprah Syeikh Mufid dalam pengembangan pemikiran Syiah, maka dibutuhkan sebuah tim riset yang menguasai ilmu-ilmu Islam dan sejarah untuk menyingkap semua sisi intelektual ulama besar ini.
Kiprah lain Syeikh Mufid di bidang ilmu dan pemikiran akan kami hadirkan dalam edisi berikutnya.
Muhammad bin Ali bin Husein bin Musa bin Babawaih Qommi
Muhammad bin Ali bin Husein bin Musa bin Babawaih Qommi adalah seorang ulama besar Syiah abad keempat Hijriyah. Para fuqaha dan ulama mengenalnya sebagai Syeikh Shaduq dan Rais al-Muhadditsin, karena ia sangat menguasai hadis dan sanadnya serta melakukan upaya maksimal untuk mengumpulkan dan membukukan hadis.
Syeikh Shaduq bukan hanya seorang muhaddits, tapi juga menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti fiqih, ilmu kalam, dan tafsir. Meski namanya selalu melekat dengan karya besarnya Man La Yahdhuruhu al-Faqih, namun ia juga telah melahirkan lebih dari 300 buku di berbagai tema seperti ushul fiqh, fiqih, tafsir, ilmu rijal, hadis, dan kalam.
Ulama besar ini telah meninggalkan karya besar lainnya seperti al-‘Itiqadat dan Ibthal al-Ghulu wa al-Taqshir yang membahas persoalan teologi, membuktikan kebenaran akidah Syiah, dan menolak akidah batil. Diskusi dan perdebatan ilmiah Syeikh Shaduq dengan para tokoh mazhab lain telah memperlihatkan kehebatannya dalam ilmu kalam.
Banyak ulama memandang Syeikh Shaduq sebagai teolog besar yang juga menukil untuk memenuhi tuntutan zaman dan kebutuhan umat. Ia bahkan berusaha menjawab pertanyaan seputar konsep Mahdiisme lewat hadis-hadis seperti yang termaktub dalam kitab Kamal al-Din wa Tamam al-Ni'mah.
Dalam pembukaan kitab Kamal al-Din wa Tamam al-Ni'mah, Syeikh Shaduq menulis, “Saya menyaksikan menjamurnya syubhat (kesamaran/ketidakjelasan) tentang Imam Mahdi as dan saya ingin menjawab syubhat-syubhat ini.”
Syeikh Shaduq menjawab syubhat ini lewat berbagai hadis. Jadi dalam buku-buku yang terlihat hanya untuk menukil dan mengumpulkan hadis, ia menyelipkan kajian teologi yaitu memberikan argumentasi akal dan tekstual untuk membuktikan kebenaran, menjawab syubhat, dan menjelaskan pandangan-pandangannya.
Metode seperti ini juga digunakan Syeikh Shaduq dalam kajian fiqih. Dengan memperhatikan metode-metode fiqih, ia mengumpulkan hadis yang sahih dari segi sanad dan kandungan dalam kitab-kitabnya. Ketika memberikan fatwa, Syeikh Shaduq lebih memilih menggunakan bahasa yang dipakai oleh teks hadis ketimbang memakai istilahnya sendiri.
Kitab Man La Yahduruhu al-Faqih.
Metode seperti ini cukup populer di kalangan para ulama masa itu. Namun metode ini tidak berarti bahwa Syeikh Shaduq hanya seorang muhaddist, tentu ia juga seorang ulama yang menjelaskan pandangan-pandangan ijtihadnya dengan baik. Oleh karena itu, kitab Man La Yahdhuruhu al-Faqih yang menjadi salah satu dari Kutub Arba'ah di kalangan Syiah Imamiyah juga memuat fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh tokoh besar ini.
Maktab fikih Syeikh Shaduq dikenal sebagai maktab ahli hadis. Namun ada banyak perbedaan antara maktab ahli hadis di kalangan Sunni dan Syiah dan keduanya benar-benar berbeda. Karena ahli hadis Syiah – berbeda dengan ahli hadis Sunni – memandang ijtihad dalam persoalan fiqih sebagai sebuah keharusan.
Dalam pandangan ahli hadis Syiah, ijtihad berarti mengeluarkan hukum yang lebih spesifik dari kaidah-kaidah umum yang diterangkan oleh hadis atau mengutamakan sebuah hadis atas hadis lain jika terjadi pertentangan antara teks-teks hadis yang ada. Model ijtihad seperti ini memberikan kelenturan dan keseimbangan dalam maktab fiqih ahli hadis Syiah. Namun ahli hadis Sunni hanya memegang tekstual hadis dan menolak segala bentuk ijtihad.
Sepeninggal Syeikh Shaduq, muridnya Syeikh Mufid meletakkan sebuah metode baru dalam ijtihad yang telah memberikan kelenturan khusus dan dinamika kepada fiqih Syiah.
Salah satu ciri khas Syeikh Shaduq adalah upayanya yang tulus untuk mendekatkan mazhab-mazbah dalam Islam dan menghilangkan kesalahpahaman satu sama lain.
Meskipun ia melakukan upaya tak kenal lelah untuk membela keyakinan Syiah, melakukan banyak perdebatan ilmiah, dan menulis banyak buku, namun tetap ia melakukan semua tugas ini dengan bijaksana, jauh dari kontroversial, dan tidak mengkafirkan pihak lain yang dapat memicu kemarahan mereka.
Syeikh Shaduq selain berguru kepada para ulama Syiah, ia juga menimba ilmu dari para ulama Sunni, dan muridnya terdiri dari pengikut berbagai mazhab dalam Islam. Sebagai contoh, Syeikh Shaduq mengenai alasannya menulis kitab al-Tauhid menerangkan, ”Kaum Mu’tazilah menuduh kami sebagai kelompok Jabariyah. Saya kemudian menulis kitab ini untuk menjelaskan bahwa kita tidak memiliki perbedaan, kita sama-sama mengakui masalah ikhtiar, kebebasan, dan tauhid.”
Syeikh Shaduq sangat menghormati pengikut mazhab-mazhab lain di samping memberikan kritikan ilmiah dan rasional terhadap sebagian akidah mereka. Sikap ini membuatnya sangat dihormati di kalangan para ulama dari semua mazhab. Sikap mulia ini dapat menjadi pelajaran dan keteladanan bagi kita semua.
Makam Syeikh Shaduq di kota Rey, pinggiran Tehran.
Setelah melakukan upaya tak kenal lelah untuk menjaga dan menjelaskan pengetahuan Islam, ulama besar Syiah ini akhirnya meninggal dunia pada tahun 381 Hijriyah dan dimakamkan di kota Rey, Iran.
Sejarah mencatat sebuah peristiwa yang penuh ibrah setelah 800 tahun dari wafatnya Syeikh Shaduq. Pada masa kekuasaan Fath-Ali Shah Qajar di Iran, hujan lebat dan banjir membuat makam Syeikh Shaduq di kota Rey rusak dan liang lahatnya terbuka. Ketika masyarakat melakukan perbaikan, mereka menyaksikan jasad Syeikh Shaduq masih utuh dan seakan baru saja dimakamkan.
Peristiwa langkah ini turut disaksikan oleh 20 ulama pada masa itu termasuk Mirza Abul Hasan Jilwah, Ayatullah Mulla Muhammad Rastamabadi, dan Hajj Sayid Mahmoud Mar’asyi (Ayah dari Ayatullah Mar’asyi Najafi).
Ketika peristiwa ini sampai ke telinga Fath-Ali Shah Qajar, ia segera menuju ke kota Rey dan langsung memerintahkan pemugaran makam Syeikh Shaduq yang dilengkapi dengan kubah.
Makam Syeikh Shaduq sampai sekarang selalu dipenuhi oleh para peziarah yang datang untuk memberikan penghormatan kepada ulama besar ini.