کمالوندی

کمالوندی

 

Seorang peneliti Suriah mengatakan, bersamaan dengan kemajuan yang dicapai di Idlib dan Aleppo, sikap negara-negara Arab pesisir Teluk Persia terkait Suriah, perlahan-lahan mulai mengalami perubahan.

Fars News (23/2/2020) melaporkan, Bassam Abu Abdullah menjelaskan kaitan antara operasi militer Suriah di Idlib dan Aleppo, dengan bentuk perilaku sejumlah negara termasuk Turki dan beberapa negara Arab Teluk Persia.

Saat ditanya soal hubungan Saudi dan Suriah, Abu Abdullah menuturkan, ada indikasi munculnya perubahan dalam hubungan kedua negara, seperti pembukaan kembali kedutaan besar Bahrain, dan Uni Emirat Arab di Suriah, dan sekarang Saudi juga ingin membuka kedubesnya di Damaskus, tapi hal ini tidak mungkin dilakukan tanpa izin Amerika Serikat.

Ia menambahkan, setiap kemenangan di arena manapun selalu membawa perubahan pada sikap negara-negara dunia terkait Suriah, setelah bertahun-tahun, stasiun televisi Al Jazeera, Qatar menayangkan lengkap pidato Presiden Suriah Bashar Al Assad, padahal 10 tahun sebelumnya Al Jazeera tidak pernah menyebut Assad sebagai presiden Suriah. 

 

Juru bicara Kantor Kepresidenan Rusia mengatakan, para teroris di Idlib, Suriah mendapat bantuan senjata dari pemerintah Turki, dan mereka menguasai persenjataan yang sangat berbahaya.

Fars News (23/2/2020) melaporkan, seiring dengan meningkatnya ketegangan Turki dan Rusia terkait perkembangan terakhir di Idlib, Suriah, Dmitry Peskov memprotes kebijakan Turki dan menuturkan, Ankara tidak mematuhi isi kesepakatan Sochi, terkait Suriah.

Menurut Peskov, para teroris di Idlib memiliki persenjataan yang sangat berbahaya.

Pada saat yang sama, Jubir Kepresidenan Rusia menyambut rencana pertemuan tentang Suriah yang rencananya akan dihadiri oleh Jerman, Perancis dan Turki.

Peskov tidak menyebut negara-negara pemasok senjata untuk teroris di Suriah, tapi pemerintah Turki dianggap sebagai salah satu negara yang mendukung milisi bersenjata dan teroris di Idlib.

Presiden Turki dan Rusia tahun lalu mencapai kesepakatan terkait utara Suriah, yang dikenal sebagai kesepakatan Sochi.

 

Anggota Komisi Luar Negeri Parlemen Rusia, Duma mengatakan, sepertinya Virus Corona adalah senjata biologis Amerika Serikat.

IRNA (23/2/2020) melaporkan, Dmitry Novikov tidak membantah keterlibatan Amerika dalam penyebaran Virus Corona dan menuturkan, tidak menutup kemungkinan virus ini adalah sebuah senjata biologis.

Ia menambahkan, kemungkinan Amerika terlibat dalam penyebaran Corona karena realitasnya, sejak lama negara ini terus berusaha memproduksi senjata biologis, dan hal ini bukan rahasia lagi.

Beberapa waktu lalu Menteri Perdagangan Amerika, Willbur Ross kepada televisi Fox Business mengatakan, Virus Corona dapat menjadi hal yang baik bagi perekonomian Amerika, karena dengan memperhatikan asal virus ini, yaitu Cina, pemulihan lapangan pekerjaan di Amerika akan semakin cepat.

Sementara itu penasihat kampanye Presiden Donald Trump, Curtis Ellis menuturkan, absennya pekerja Cina karena terkena Virus Corona bisa menjadi berkah Tuhan bagi para produsen dalam negeri Amerika. 

 

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei Ahad (23/02) pagi di pembukaan pelajaran Bahtsul Kharij Fiqih (pelajaran untuk tingkat mujtahid) mengapresiasi kehadiran luas rakyat Iran dalam ujian besar pemilu dan tindakan mereka menggagalkan propaganda musuh.

Lebih lanjut Rahbar menekankan masyarakat harus bersikap waspada dalam menghadapi konspirasi musuh yang menargetkan pilar-pilar negara.

Rahbar seraya mengisyaratkan agitasi negatif dan luas mesin-mesin propaganda asing terhadap partisipasi rakyat di pemilu mengingatkan, "Media-media asing telah melancarkan propaganda miring untuk melawan partisipasi rakyat dalam pemilu. Propaganda ini dimulai sejak beberapa bulan lalu dan semakin intensif dilakukan menjelang hari pemilihan."

"Dua hari sebelum pemilu, media-media musuh memanfaatkan kesempatan secara maksimal untuk mengendurkan partisipasi masyarakat dalam pemilu dengan alasan virus corona," ungkap Ayatullah Khamenei.

Image Caption
Menurutnya, permusuhan musuh dengan bangsa Iran tidak terbatas di bidang ekonomi, budaya, keyakinan agama, dan jiwa revolusioner rakyat. Musuh bahkan menentang pemilu bangsa Iran, karena mereka tidak mau menerima sebuah realitas tentang kehadiran rakyat di bilik suara atas nama agama dan untuk mengabdi kepada revolusi.

Ayatullah Khamenei menjelaskan bahwa pelaksanaan pemilu dalam sistem Islami telah meruntuhkan klaim musuh, yang menyebut agama menentang kebebasan dan demokrasi.

"Pemilu di Republik Islam menunjukkan bahwa agama adalah manifestasi utuh dari sebuah demokrasi. Penyelenggaraan 37 pemilu selama 41 tahun terakhir membuktikan perhatian luar biasa sistem Islami terhadap demokrasi," tambahnya.

Amerika Serikat selama bertahun-tahun pasca kemenangan Revolusi Islam Iran terus berupaya melemahkan pemerintahan Republik Islam dan menghancurkan persatuan rakyat Iran. Tak hanya itu, AS berusaha membuat Republik Islam Iran dilanda friksi politik dan sosial dari dalam, namun kewaspadaan bangsa Iran tidak mengijinkan musuh menebarkan pengaruhnya.

Arahan Rahbar dari perspektif ini menekankan dua poin penting dan efektif di dinamika revolusi:

Poin pertama, urgensitas kehadiran rakyat di saat-saat sensitif yang mampu meminggirkan musuh Iran serta menusukkan kekuatan keras dan lunak Iran kepada musuh.

Menurut pandangan sejumlah pengamat, Amerika di agitasinya ini berencana memanfaatkan perang lunak. Berdasarkan teori ini, arus ini ingin memudarkan partisipasi rakyat Iran di pemilu. Sebuah arus yang telah disusun sejak lama, namun ternyata gagal.

Poin kedua di arahan Rahbar adalah penekanan beliau akan kesiapan yang terus meningkat dalam membalas musuh dan agresor.

Ayatullah Khamenei mengajak seluruh masyarakat mengenali musuh dan bersikap waspada di hadapan mereka.

"Dalam menghadapi aktivitas ribuan anggota front musuh terhadap isu-isu yang berhubungan dengan Iran, front bangsa Iran harus mempersiapkan jutaan orang untuk membela dan melakukan serangan balasan di bidang propaganda," tegasnya

Musuh menggunakan beragam metode sejak kemenangan Revolusi Islam untuk merusak sendi-sendi pemerintah Republik Islam, dan dewasa ini fokus mereka adalah mengubah sikap pemerintah dan melemahkan kekuatan defensif Iran.

Amerika tak segan-segan melakuan cara apapun untuk merusak Iran, tapi setiap kali Washington melakukan aksinya, negara ini malah mendapat tamparan balik dari rakyat Iran.

Amerika Serikat pada Jumat (03/01/2020) dalam sebuah aksi terorisnya meneror Syahid Letjen Qasem Soleimani, komandan pasukan Quds IRGC yang tengah berkunjung ke Irak atas undangan resmi pemerintah Baghdad bersama delapan orang lainnya. Sepah Pasdaran Iran (IRGC) pada 8 Januari 2020 membalas kejahatan Amerika tersebut dengan menembakkan 13 rudal ke pangkalan militer Amerika di Ain al-Assad di Provinsi al-Anbar, barat Irak.

Pengalaman selama tahun-tahun ini menunjukkan bahwa peran rakyat senantiasa efektif dan abadi di setiap fenomena seperti ini. Sejatinya rasa tanggung jawab dan kehadiran rakyat di lapangan, berhasil mengusir musuh dan mengubah ancaman menjadi peluang bagi bersinarnya kekuatan rakyat Iran. 

 

Suatu hari Nabi Sulaiman (as) melihat semut di kaki gunung yang sibuk memindahkan tanah dasar gunung. Dia bertanya, “Mengapa kamu menanggung semua ini dengan susah payah?” Semut itu berkata: “Kekasihku mengatakan kepadaku jika aku berusaha memindahkan gunung ini, maka aku dapat bertemu dengan Anda dan aku sangat menginginkan hal itu walau harus memindahkan gunung ini.” Nabi Sulaiman berkata: “Kamu tidak akan dapat melakukan hal ini, bahkan jika kamu memiliki umur seperti nabi Nuh (as). “Si semut menjawab: “Aku akan terus  berusaha semampuku,” Akhirnya Nabi Sulaiman (as) yang sangat menyukai kegigihan dan ketekunan semut tersebut, memindahkan gunung untuknya. Semut menghadap ke langit dan berkata: “Aku bersyukur kepada Allah SWT, bahwa di jalan cinta, telah mengutus Nabi untuk melayani semut …”

Mari kita berusaha sekuat tenaga, karena pasti selalu ada penolong disisi kita.
Nabi Muhammad SAW bersabda:

اُدعُوا اللهَ وَ اَنتم مُوقِنونَ بِالاِجابَهِ وَاعلَموا اَنَّ اللهَ لا یَستَجِیبُ دُعاءَ مِن قَلبِ غافِلٍ لاه؛

Berdo’alah kepada Tuhan dan percayalah pada doa-doa Anda dan ketahuilah bahwa Tuhan tidak menerima doa dari hati yang lalai dan tidak sadar.

 

Alkisah, di sebuah desa terjadi musibah paceklik dan kelaparan, semua penduduk pun dirundung kesedihan.

Pada suatu hari seorang arif sedang melewati gang di desa tersbut dan melihat seorang budak yang sangat bahagia dan ceria. Dia pun bertanya kepadanya bagaimana budak tersebut masih bisa tertawa dan bersukacita dalam situasi seperti itu?

Dia menjawab bahwa dia adalah seorang budak dari seorang tuan yang memiliki beberapa peternakan, dan selama dia bekerja untuknya, dia yang memberinya penghidupan, jadi mengapa dia harus bersedih ketika dia sudah mempercayainya?

Arif tersebut pun berkata: “Saya merasa malu pada diri saya sendiri melihat seorang budak yang menyandarkan penghidupannya kepada tuan yang memiliki beberapa kambing tapi dia tidak bersedih, sedangkan saya yang mempunyai Tuhan penguasa seluruh alam masih merasa khawatir akan penghidupan saya.”

 

Alkisah seorang suami munafik memiliki seorang istri mukmin yang dalam semua urusannya selalu memohon pertolongan dengan nama Allah SWT, dan di setiap pekerjaannya selalu membaca”Bismillahirrohmanirrohim”. Suaminya sangat marah dan tidak senang terhadap keyakinan dan tawasul istrinya tersebut, dan dia tidak punya cara untuk menghentikannya, sehingga suatu hari dia memberikan kepada istrinya kantong kecil berisi emas dan dia berkata lihatlah kantong itu!

Istrinya pun mengambil kantong itu seraya membaca basmallah, membungkusnya dengan kain dengan membaca basmallah, mengikatnya dengan membaca basmallah, dan akhirnya menyimpannya pada suatu tempat dengan membacanya lagi. Keesokan harinya, suaminya mencuri kantong kecil itu dan melemparkannya ke laut untuk membuatnya malu dan melepaskan keyakinannya. setelah melempar tas ke laut, dia kembali ke toko tempat dia bekerja. Di pertenghan hari seorang nelayan membawa dua ikan dan menjual kepadanya. Suami tersebut membeli dua ikan itu dan membawa ke rumahnya untuk di masak istrinya.

Saat istrinya merobek perut salah satu ikan itu, dia melihat sebuah kantong di perutnya! Dengan membaca basmallah dia mengambilnya dan meletakkannya di tempat semula. Menjelang malam suaminya datang ke rumah dan istri menyajikan ikan panggang untuk suaminya dan memakannya. Tiba-tiba sang suami berkata: “Ambilkan kantong yang telah saya amanatkan kepadamu!” Sang istri pun bangun dari tempat duduknya dengan membaca basmallah dan meletakkan kantong itu disamping suaminya. Suaminya sangat terkejut saat melihat kantong itu kemudian bersujud dan akhirnya menjadi seorang mukmin sejati.

Sabtu, 15 Februari 2020 20:24

Kisah Pria Pencari Jalan Kebenaran

 

Alkisah, hiduplah seorang pria terhormat yang selama delapan tahun dia sangat ingin menemukan jalan Tuhan. Setiap hari dia selalu mengasingkan diri dengan yang lainnya dan berdoa dengan harapan suatu hari nanti bisa bertemu dengan salah satu waliyullah atau orang yang bisa membimbingnya.

Suatu hari, saat dia berdoa, sebuah suara menyuruhnya pergi untuk menemui seorang pria yang akan menunjukkan jalan menuju Tuhan.

Ketika dia mendengar suara ini, pria itu sangat senang dan pergi ke tempat di mana dia diberitahu. Di sana dia terkejut melihat seorang pria sederhana, rendah hati dan miskin dengan pakaian kotor dan kaki kotor.

Pria itu melihat sekelilingnya dengan saksama, tapi dia tidak melihat orang lain. Jadi dia berpaling dari orang miskin itu dan berkata: “Semoga harimu bahagia.”

Pria malang itu menjawab dengan perlahan: “Saya tidak pernah memiliki hari yang buruk!”

Kemudian pria itu berkata, “Semoga Tuhan memberkatimu!”

Orang miskin itu menjawab: “Saya tidak pernah menderita!”

Pria itu dengan keheranan berkata: “Semoga selalu bahagia …”

Orang malang itu menjawab: “Saya tidak pernah sedih!”

Pria terhormat itu berkata: “Saya tidak mengerti, tolong jelaskan lebih banyak!”

Orang miskin itu berkata: “Dengan senang hati saya akan melakukannya.

Anda mengharap hari yang baik untuk saya, sementara saya tidak pernah memiliki hari buruk, karena saya memuji Tuhan dalam segala keadaan. Baik hujan atau salju, jika cuaca baik atau buruk, saya tetap menyembah Tuhan. Jika saya direndahkan dan tidak ada manusia yang menjadi teman saya, saya akan memuji Tuhan dan saya akan memohon pertolongan darinya, jadi saya tidak pernah memiliki hari yang buruk.

Anda mengharapkan kebahagiaan untuk saya, sementara saya tidak pernah menderita karena saya selalu berpegang teguh kepada Tuhan, dan saya tahu bahwa kapan pun Tuhan mengirimkan sesuatu kepada saya, itu adalah yang terbaik dan saya dengan senang hati akan menerima apapun yang terjadi kepada saya. Kesehatan atau penyakit, kebahagiaan atau permusuhan, kebahagiaan atau kesedihan adalah semua pemberian dari Tuhan.”

Anda menginginkan saya bahagia, sementara saya tidak pernah sedih, karena keinginan terdalam hati saya adalah hidup sesuai dengan kehendak dan keinginan Tuhan.”

 

Alkisah, seorang Sufi membawa kayu dengan api yang menyala. Dia hendak menuju ke suatu tempat. Melihat kejadian yang tak lazim ini sontak membuat orang-orang keheranan dan bertanya kepadanya: “Kemanakah Anda akan pergi dengan membawa api ini?” Dia menjawab: “Saya akan membakar surga dan neraka sehingga semua makhluk beribadah hanya dan untuk Tuhan saja.”

Dari sedikit kisah Sufi diatas dapat kita ambil pelajaran bahwa kebanyakan manusia menyembah Allah SWT karena mereka takut akan neraka dan inilah yang disebut sebagai ibadah layaknya seorang budak. Dan sebagian lainya beribadah karena mengharapkan surga, mereka layaknya seorang pedagang yang sedang bertransaksi kepada Allah SWT dengan imbalan surga. Dan ada sebagian yang lain juga yang beribadah dengan cara merdeka bukan karena surga atau neraka tapi hanya semata karena Allah SWT.

 

Alkisah, ada seorang ahli ibadah (abid) yang hidup diantara bani Israil. Suatu hari dia mendengar orang sedang ramai membicarakan tentang sebuah pohon yang ada di suatu tempat yang disembah oleh sebuah kaum.

Mendengar hal itu dia pun naik pitam, lalu dia bangkit dan mengambil kapak dan segera pergi untuk menebang pohon tersebut.

Iblis pun muncul dengan berwujudkan orang tua dan berkata: “Hai abid, kembalilah dan sibukkanlah dirimu dengan ibadah”

Abid berkata: “Tidak, memotong pohon itu lebih wajib bagiku.”

Perdebatanpun semakin memanas hingga terjadilah perkelahian. Akhirnya abid mampu mengalahkan iblis dan membantingnya ke tanah serta mendudukinya.

Dalam keadaan seperti ini iblis berkata: “Lepaskanlah aku sehingga aku bisa berbicara, Anda bukan seorang Nabi dan Tuhanpun tidak memerintahkan Anda untuk melakukan hal ini, kembalilah ke rumahmu maka aku akan mengirimkan dua dinar dibawah bantalmu setiap harinya, satu dinar Anda bisa membelanjakannya dan satu dinar lagi bisa Anda sedekahkan, dan ini lebih baik dan lebih berpahala daripada menebang pohon.”

Abid pun mulai ragu dan berbicara pada dirinya sendiri: “Benar apa katanya, satu dinar bisa saya belanjakan dan satunya lagi disedekahkan.” Akhirnya dia pun pergi dan tidak jadi melaksanakan tujuan intinya untuk menebang pohon.

Pada kemudian hari, setelah dia tidak menemukan dinar lagi di bawah bantalnya, dia pun bertekad lagi untuk kembali ke pohon tersebut untuk menebangnya. Sekali lagi di tempat yang sama, iblis muncul dan berkata: “Mau kemana kamu?!”

Abid berkata: “Aku ingin pergi menebang pohon itu.”

Iblis berkata: “Jangan bermimpi, kamu tidak akan bisa.”

Iblis dan Abid itu pun berkelahi lagi, dan kali ini iblis mengalahkan Abid dan membantingnya.

Abid berkata: “Lepaskanlah aku dan aku akan kembali, tapi katakan padaku sebelumnya, kenapa sebelumnya aku bisa mengalahkanmu, namun sekarang aku tak berdaya di hadapanmu.”

Iblis berkata: “Saat itu Anda marah karena Tuhan, karena itu Tuhan menyerahkanku kepadamu, dan barangsiapa melakukan sesuatu karena Tuhan, aku tidak akan mampu mengalahkannya, tapi kali ini Anda marah karena dunia dan dinar, sehingga saya bisa mengalahkan Anda.”

Alquran

Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Terwujudnya cita-cita keadilan telah menjadi salah satu keinginan terpenting semua manusia reformis dan orang-orang merdeka dalam sejarah (termasuk para nabi). Revolusi Islam Iran juga dilakukan…

Nahjolbalaghe

Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Naskah pengantar pada seminar Internasional “imam ali dan hak asasi manusia Dalam Nahjul Balagah”, Citywalk 5th floor. Jakarta 30 Juni 2009, IMAM ALI DAN HAK…