کمالوندی

کمالوندی

 

Kepala Biro Politik Hamas, Palestina, Ismail Haniyeh, Minggu (19/1/2020) bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia, Mohamad Sabu di Doha, Qatar.

ISNA (19/1) melaporkan, Ismail Haniyeh dan Mohamad Sabu dalam pertemuan itu membicarakan sejumlah masalah penting seputar hubungan bilateral kedua negara.

Dalam pertemuan itu Kepala Biro Politik Hamas juga mengapresiasi sikap pemerintah Malaysia terkait perjuangan bangsa Palestina.

Menurut Haniyeh, peran rakyat Malaysia cukup besar dalam mengurangi blokade Jalur Gaza melalui banyak delegasi yang mengunjungi wilayah ini. 

 

Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh bertemu Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dalam kunjungannya ke Kuala Lumpur.

Dalam lawatannya pada hari Selasa (21/1/2020), Haniyeh dan Mahathir bertukar pandangan seputar perkembangan di Palestina, dukungan untuk bangsa Palestina, dan cara-cara menghadapi tantantang yang dihadapi Palestina.

Haniyeh memulai tur ke luar negeri sejak pekan lalu. Ia telah berkunjung ke Mesir, Turki, dan kemudian Qatar. Dia juga datang ke Tehran untuk menyampaikan belasungkawa atas gugurnya Komandan Pasukan Quds Iran, Letnan Jenderal Qasem Soleimani.

 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras serangan militer AS yang menewaskan Komandan Pasukan Quds Korp Garda Revolusi Iran, Letnan Jenderal Qasem Soleimani bersama wakil komandan Al-Hashd al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis dan sejumlah orang lainnya.

Sekjen MUI, Anwar Abbas mengatakan, MUI mengutuk dengan keras pembunuhan terhadap Jenderal Iran, Qasem Soleimani yang tewas bersama pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, di Bandara Internasional Baghdad Irak yang diserang dengan rudal dari drone AS.

Menurut Anwar, serangan AS terhadap Soleimani akan memicu ketegangan dan ancaman baru, karena Iran tidak akan tinggal diam dan akan melancarkan pembalasan yang menimbulkan petaka besar.

"Pembunuhan yang dilakukan secara terencana oleh pemerintah AS ini tentu jelas akan memantik ketegangan dan ancaman baru karena jelas pemerintah Iran sebagai negara yang berdaulat tidak akan tinggal diam dan akan melakukan pembalasan terhadap apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah AS tersebut dengan caranya sendiri," ujar Anwar, dilansir situs Detik Sabtu (4/1/2020).

Bendahara Umum PP Muhamadiyah ini menyerukan supaya Amerika tidak menggunakan cara-cara kekerasan dan tidak beradab dalam menyelesaikan masalah, karena bisa menimbulkan masalah baru yang lebih rumit.

Langkah kekerasan yang dilakukan AS, tutur Anwar, selain tidak mudah untuk menyelesaikannya, juga berpotensi menyeret dan merusak kehidupan rakyat dan masyarakat di negara lain karena naiknya harga minyak dunia dan terganggunya perdagangan internasional.

Kamis, 23 Januari 2020 15:14

PBNU Kecam Pembunuhan Jenderal Soleimani

 

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini menanggapi terbunuhnya Komandan Quds Force Iran, Jenderal Qassem Soleimani oleh serangan roket yang ditembakkan secara sengaja oleh militer AS.

Bagi PBNU, tindakan AS dengan melakukan pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani adalah tindakan yang bertentangan dengan kemanusiaan, dan melanggar prinsip-prinsip perdamaian dunia.

"(Kami) mengecam keras tindakan Pemerintah AS bersama militernya yang dengan sengaja menembakkan roket yang menyebabkan gugurnya Jenderal Qassem Soleimani," kata dia dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Selasa (7/1).

Helmy meminta kapada komunitas internasional dan PBB untuk menyeru kepada AS agar bertindak secara rasional demi kepentingan perdamaian dunia. Termasuk segera tarik pasukan-pasukan AS di Timur Tengah dan berhenti membunuhi rakyat di wilayah tersebut," tuturnya.

Selain itu, Helmy juga mendorong pemerintah Indonesia untuk melakukan upaya-upaya bantuan penyelesaian konflik melalui PBB. Prinsip yang harus dipegang Indonesia harus objektif melihat persoalan ini.

"Dan juga kepada segenap masyarakat untuk bersikap tenang dan tidak terprovokasi sehingga terpancing melakukan tindakan yang semakin memperkeruh suasana," tutur dia.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj meminta agar pemerintah Indonesia tetap mengambil sikap non-blok terkait konflik Amerika Serikat dan Iran yang kembali mencuat pasca serangan tersebut.

"Kita harus tegas mengambil politik bebas aktif non- blok. Tidak boleh kita berpihak kepada siapapun. Itu urusan mereka. Menurut saya begitu," ujar Kiai Said.

Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut dia, Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) sebenarnya telah mengupayakan agar Amerika Serikat dan Iran bisa damai. Namun, menurut dia, pada kenyataannya negara-negara di Timur Tengah tetap bergejolak sampai saat ini.

"Itu sebenarnya sudah diusahakan. Tapi ya itulah kenyataannya di Timur Tengah ini selalu bergejolak. Tapi kita prinsipnya Indonesia harus tetap objektif, non-blok, bebas aktif," ucap Kiai Said.

Menlu RI Temui Dubes AS dan Iran, Minta Semua Pihak Menahan Diri

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno LP Marsudi bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat dan Iran. Pertemuan digelar secara terpisah.

Retno mengatakan pertemuan digelar untuk menyampaikan sikap Indonesia terkait hubungan Iran dan AS usai pembunuhan Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

"Tadi saya memanggil Duta Besar Iran (Mohammad Azad) dan Amerika Serikat (Joseph R Donovan Jr). Saya menyampaikan pesan persahabatan," kata Retno di Jakarta, Senin 6 Januari 2020 seperti dikutip media Detiknews.

Retno meminta AS dan Iran menahan diri. Dia menyebut eskalasi dalam hubungan antara Iran dan AS tidak akan bermanfaat bagi siapapun malahan bakal memberi dampak pada ekonomi dunia.

Menurutnya, ini pesan yang disampaikan Indonesia dalam politik luar negeri Indonesia. 

 

Pasukan rezim Zionis Israel dikabarkan menggelar latihan militer di kota Haifa, utara Palestina pendudukan.

Seperti dilansir koran Yedioth Ahronoth, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee mengatakan pelaksanaan latihan militer yang berakhir pada Rabu ini (22/1/2020) bertujuan untuk mempertahankan kesiapan tentara Israel pada 2020.

Dalam laporan militer rezim Zionis ke parlemen Knesset beberapa waktu lalu, disebutkan bahwa serangan potensial Hizbullah Lebanon ke gudang amonia di pelabuhan Haifa akan menewaskan sedikitnya ribuan warga Zionis.

Sementara itu, puluhan warga Israel terluka dalam serangan rudal pasukan perlawanan Palestina dari Gaza ke distrik Zionis di wilayah perbatasan Gaza. 

 

Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengatakan, hubungan Hamas dengan Republik Islam Iran sama sekali tidak berubah dan juga tidak akan berubah di masa depan.

Khalil al-Hayya, seperti dilaporkan televisi al-Alam, Rabu (22/1/2020) menambahkan, dukungan Iran terhadap poros perlawanan selalu berlanjut dan Letnan Jenderal Qasem Soleimani memainkan peran besar dalam hubungan baik Hamas dan Tehran.

Al-Hayya menjelaskan bahwa Hamas telah berubah menjadi bagian dari kebijakan anti-Amerika dan anti-Zionis, yang diadopsi Iran dan Hizbullah Lebanon.

"Hamas juga selalu berada di samping Iran pada masa-masa sulit dan tidak takut terhadap perimbangan politik di kawasan," ucapnya.

Di bagian lain, al-Hayya menegaskan jika rezim Zionis tidak mematuhi kesepakatan dengan Palestina pada tahun 2020, maka poros perlawanan akan memulai kembali serangan rudal ke Israel.

"Rezim Zionis menyetujui tuntutan-tuntutan Hamas secara lisan, tapi dalam praktiknya, mereka selalu melanggar kesepakatan dan memperketat blokade Gaza," ungkapnya. 

 

Sejumlah media Irak mengabarkan pengunduran diri penasihat Presiden Irak sebagai bentuk protes atas pertemuan Presiden Irak dengan Presiden Amerika Serikat di sela Forum Ekonomi Dunia, WEF di Davos, Swiss.

Fars News (22/1/2020) melaporkan, Ahmed Al Yasiri mengundurkan diri dari posisinya untuk memprotes pertemuan Presiden Irak Barham Salih dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Davos, Swiss.

Stasiun televisi Al Ahed dan Biladi Irak, Rabu (22/1) mengatakan alasan pengunduran Ahmed Al Yasiri adalah pertemuan Presiden Irak dengan sejawatnya dari Amerika di sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia, ke-15 di Davos.

Gelombang anti-Amerika meluas di Irak pasca serangan udara Amerika yang menyebabkan Letjen Qasem Soleimani dan Wakil Komandan Hashd Al Shaabi, Abu Mahdi Al Muhandis, gugur di Baghdad. 

 

Anggota koalisi al-Fatah di parlemen Irak, Mohammad al-Baldawi mengatakan, "Aksi demo hari Jumat di Irak sebuah referendum rakyat menentang kehadiran Amerika di negara ini."

IRNA melaporkan, Mohammad al-Baldawi Kamis (23/01) seraya menjelaskan bahwa aksi demo Jumat (24/01) akan menunjukkan sikap rkayat Irak terkait kehadiran Amerika di wilayah negara mereka menambahkan, upaya Amerika untuk terus bercokol di Irak akan gagal.

Aksi demo Jumat (24/01) atas seruan tokoh dan kubu politik, agama dan nasional Irak akan digelar usai shalat Jumat di berbagai kota negara ini termasuk Baghdad.

Menyusul serangan teror Amerika di Baghdad pada Jumat (03/01) dini hari yang menggugurkan Komandan pasukan Quds IRGC Letjen Qasem Soleimani, Abu Mahdi al-Muhandi, wakil komandan Hashd al-Shaabi serta delapan orang lainnya, anggota parlemen Irak pada 5 Januari meratifikasi draf pengusiran militer Amerika dari wilayah negara ini.

Berbagai petinggi Irak termasuk Perdana Menteri Adil Abdul Mahdi pasca diratifikasinya draf ini oleh parlemen menekankan penarikan segera pasukan Amerika dari wilayah Irak. 

Kamis, 23 Januari 2020 15:10

AS, Aktor Pemicu Kekacauan di Kawasan

 

Wakil Tetap Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi menilai petualangan militer AS di wilayah Asia Barat sebagai pemicu instabilitas, dan mengatakan contoh terbaru dari petualangan ini adalah teror terhadap Komandan Pasukan Quds Iran, Letnan Jenderal Qasem Soleimani di dekat bandara Baghdad, Irak.

Dia menyampaikan hal itu dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, yang dilaksanakan pada hari Rabu (22/1/2020) untuk membahas situasi di Asia Barat dan Palestina.

"Aksi pengecut meneror Letjen Soleimani merupakan contoh nyata dari terorisme negara dan pelanggaran serius terhadap prinsip hukum internasional, yang menuntut tanggung jawab internasional Amerika," tegas Takht Ravanchi.

Petualangan Donald Trump telah menciptakan berbagai krisis di dunia dan dalam hal ini, wilayah Asia Barat sangat merasakan dampak dari manuver politik dan militer AS.

Kawasan ini terjebak dalam krisis akibat ulah AS menggunakan isu terorisme sebagai alat, menempatkan pasukan secara ilegal di Suriah dan Irak, memberikan dukungan militer dan politik secara mutlak kepada rezim Zionis, dan mengerahkan banyak pasukan ke Asia Barat.

AS pantas disebut sebagai pemicu kekacauan di Asia Barat karena mereka memberikan dukungan untuk kebijakan perang Israel di Palestina, mendukung kebijakan provokatif rezim-rezim Arab, melakukan intervensi terhadap proses demokratisasi di Irak, dan meneror petinggi militer Iran.

AS datang ke Asia Barat dengan klaim memerangi terorisme, memasuki wilayah Suriah dengan alasan menumpas Daesh, dan sekarang terbukti hanya untuk menguasai ladang minyak negara itu. Di Irak, AS mencegah terciptanya keamanan dan pembangunan di negara tersebut.

Kebijakan AS tidak menghadirkan sesuatu untuk bangsa-bangsa regional kecuali kekacauan dan instabilitas. Dengan demikian, cara paling efektif untuk memastikan perdamaian dan keamanan regional adalah mengusir pasukan AS dari kawasan penting ini.

Setelah meneror Letjen Soleimani, sekarang desakan untuk mengusir pasukan AS dari kawasan semakin nyaring terdengar. Dengan aksi terorismenya, masyarakat di negara-negara kawasan termasuk Irak, mulai mengenali wajah asli Amerika.

Kehadiran jutaan orang pada acara tasyi' jenazah Letjen Soleimani di Irak dan Iran serta acara duka yang digelar di negara-negara lain, merupakan sebuah momentum yang tepat untuk memenuhi tuntutan rakyat yaitu mengusir pasukan AS dari kawasan, dan sentimen anti-Amerika semakin meningkat dari sebelumnya.

Saat ini di kawasan dan dunia hanya sedikit orang yang percaya dengan klaim AS dalam masalah memerangi terorisme. Tuntutan bangsa-bangsa regional saat ini adalah mengusir pasukan AS dan ini menjadi satu-satunya cara untuk mengembalikan ketenangan dan stabilitas di kawasan ini. 

 

Kepala Hubungan Masyarakat, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, Provinsi Khuzestan, barat daya Iran mengabarkan gugurnya komandan pasukan relawan rakyat Basij kota Darkhovin.

Mohammad Reza Nemati, Rabu (22/1/2020) mengatakan, Komandan Basij Kota Darkhovin, Abdolhossein Majdami, Rabu (22/1) gugur ditembak dua teroris di depan rumahnya.

Menurut Reza Nemati, sampai saat ini belum ada orang atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas teror tersebut.

Ia menambahkan, penyelidikan sudah dimulai, dan hasilnya akan segera diumumkan ke publik.

Abdolhossein Majdami adalah salah satu pembela Makam-makam Suci Ahlul Bait as, dan kawan Komandan Pasukan Qods, IRGC, Letjen Syahid Qasem Soleimani.

Alquran

Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Terwujudnya cita-cita keadilan telah menjadi salah satu keinginan terpenting semua manusia reformis dan orang-orang merdeka dalam sejarah (termasuk para nabi). Revolusi Islam Iran juga dilakukan…

Nahjolbalaghe

Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Naskah pengantar pada seminar Internasional “imam ali dan hak asasi manusia Dalam Nahjul Balagah”, Citywalk 5th floor. Jakarta 30 Juni 2009, IMAM ALI DAN HAK…