
کمالوندی
Hamas Tekankan Persatuan Nasional Rakyat Palestina
Wakil Ketua Biro Politik Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas), menyerukan persatuan nasional rakyat Palestina.
Pusat Info Palestina melaporkan, Ismail Haniyeh pada hari Jumat (10/6/2016) menekankan kelanjutan upaya untuk menyudahi friksi dan perselisihan internal, mewujudkan persatuan nasional, mengakhiri pendudukan Zionis dan membebaskan tahanan Palestina.
Menyinggung pembebasan Khalida Jarrar, anggota parlemen Palestina dari penjara rezim Zionis, Haniyeh memuji ketahanan perempuan itu dan juga dukungannya kepada para tahanan lain.
Pasukan keamanan Otorita Ramallah kerap menangkapi para aktivis dan anggota parlemen Palestina untuk memenuhi kepentingan Israel dan meredam gerakan muqawama di Tepi Barat.
Hamas Kecam Pengurangan Hak-hak Tahanan Palestina
Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) mengecam keputusan pengurangan alokasi dana untuk para tahanan Palestina.
Seperti dilansir Pusat Infromasi Palestina, juru bicara Hamas Fauzi Barhoum pada Senin (11/6/2018) mengatakan, pengurangan alokasi dana tersebut menujukkan perangai agresif penjajah Zionis.
"Persetujuan terbaru Knesset (palemen) Israel atas undang-undang pengurangan alokasi dana untuk para tahanan Palestina dan keluarga para syuhada merupakan upaya untuk menekan rakyat Palestina dan menciptakan persoalan bagi mereka, sehingga mereka bisa menjarah sumber daya dan kekayaan Palestina," imbuhnya.
Sebelumnya, Komite Keamanan dan Urusan Luar Negeri Knesset rezim Zionis pada hari Senin menyetujui draf rancangan undang-undang untuk mengurangi hak-hak para tahanan dan syuhada Palestina dari pendapatan pajak Otorita Ramallah.
Terkait hal itu, Fauzi Barhoum mengatakan, langkah Kenesset rezim ini adalah upaya gagal untuk menarget Muqawama dan tokoh-tokohnya serta upaya untuk membuka jalan bagi pelaksanaan rencana Amerika Serikat yang disebut sebagai "kesepakatan abad" (a deal of the century). danrrecaa
Selain itu, lanjut Barhoum, langkah tersebut juga untuk merealisasikan berbagai rencana yang diambil guna menghapaus isu Palestina dengan cara pembunuhan, blokade dan perusakan.
Menurutnya, harta dan properti rakyat Yaman adalah milik mereka sendiri dan mereka tidak seharusnya menyerah di hadapan penjahat dan perambas, oleh karena itu, rakyat Paletina harus bangkit melawan undang-undang rasialis dan dan kebajikan rasis serta keji Israel.
Pesan Maksumin mengenai Kesantunan
Amiril Mukminin Ali bin Abi Thalib as berpesan,
تَعَلَّمُوا الْحِلْمَ، فَإِنَّ الْحِلْمَ خَلِيْلُ الْمُؤْمِن وَوَزِيْرُهُ
“Belajarlah tentang kesantunan, karena sungguh santun itu adalah teman setia bagi mukmin dan pendamping bagi mereka.”
Sumber : Biharul Anwar
Imam Ja’far As-Shadiq as berpesan,
مَنْ أَكْرَمَكَ فَأَكْرِمْهُ وَمَنِ اسْتَخَفَّ بِكَ فَأَكْرِمْ نَفْسَكَ عَنْهُ
Sumber : Biharul Anwar
“Barangsiapa yang memuliakanmu maka muliakanlah dia. Dan barangsiapa yang merendahkanmu maka muliakanlah dirimu darinya.”
Kedua ucapan dari Maksumin di atas mengajarkan kepada kita tentang ketinggian akhlak insani dan imani yang dapat membawa pemiliknya pada kebahagiaan dan kelapangan di tengah masyarakat.
73 Perusak Manusia menurut Sayidina Ali bin Abi Thalib as
1. Rusaknya keahlian karena pujian yang berlebihan
2. Rusaknya keberanian karena kebrutalan
3. Rusaknya kebaikan karena diungkit-ungkit
4. Rusaknya keindahan karena kesombongan
5. Rusaknya ibadah karena kemalasan
6. Rusaknya ilmu karena kealpaan
7. Rusaknya kelembutan karena kebodohan
8. Rusaknya kebangsawanan karena kebanggaan
9. Rusaknya kedermawanan karena keborosan
10 . Rusaknya agama karena hawa nafsu
11 . Rusaknya ibadah karena riya’
12 . Rusaknya akal murni karena ujub (bangga diri)
13 . Rusaknya kemurahan hati karena keangkuhan
14 . Rusaknya malu karena kelemahan
15 . Rusaknya lemah-lembut karena kerendahan akhlak
16 . Rusaknya keuletan karena kekejian
17 . Pengecut adalah kerusakan
18 . Hawa nafsu adalah kerusakan bagi akal
19 . Rusaknya iman karena kemusyrikan
20 . Rusaknya keyakinan karena keraguan
21 . Rusaknya nikmat karena pengingkaran
22 . Rusaknya ketaatan karena maksiat
23 . Rusaknya kemuliaan karena kesombongan
24 . Rusaknya kecerdikan karena tipudaya
25 . Rusaknya kedermawanan karena diungkit-ungkit
26 . Rusaknya agama karena buruk sangka
27 . Rusaknya akal karena hawa nafsu
28 . Rusaknya kemuliaan karena halangan taqdirB (ketentuan)
29 . Rusaknya diri karena terlalu memberikan kecintaan pada dunia
30 . Rusaknya musyawarah karena ide-ide yang bertentangan
31 . Rusaknya para raja karena buruk sepak terjang
32 . Rusaknya kabinet karena niat jahat
33 . Rusaknya ulama karena cinta kekuasaan
34 . Rusaknya para pemimpin karena lemah taktiknya
35 . Rusaknya pasukan karena menyalahi komando
36 . Rusaknya latihan karena dikalahkan oleh kebiasaan
37 . Rusaknya rakyat karena meyalahi ketaatan
38 . Rusaknya penjagaan karena kurangnya rasa kecukupan
39 . Rusaknya peradilan karena kerakusan
40 . Rusaknya para pelaku keadilan karena kurang hati- hatinya pengawasan
41 . Rusaknya keberanian karena mengabaikan tekad
42 . Rusaknya orangkuat karena menganggap lemah musuh
43 . Rusaknya kelembutan karena kehinaan
44 . Rusaknya pemberian karena mengulur-ulur
45 . Rusaknya ekonomi karena pelit/kikir
46 . Rusaknya wibawa karena senda gurau
47 . Rusaknya pencarian karena tidak sukses
48 . Rusaknya kerajaan karena lemahnya penjagaan
49 . Rusaknya perjanjian karena kurangnya perhatian
50 . Rusaknya kepemimpinan karena kebanggaan
51 . Rusaknya penukilan karena sumber berita yang bohong
52 . Rusaknya ilmu karena meninggalkan prakteknya
53 . Rusaknya perbuatan karena tidak ada keikhlasan
54 . Rusaknya kemurahan karena kebanggaan
55 . Rusaknya masyarakat umum karena orang alim yang licik
56 . Rusaknya keadilan karena orang zalim yang menyimpang
57 . Rusaknya pembangunan karena penyimpangan para penguasa
58 . Rusaknya kekuatan karena menghalangi untuk berbuat baik
59 . Rusaknya pembicaraan karena dusta
60 . Rusaknya amal-amal karena kelemahan para pelakunya
61 . Rusaknya angan-angan karena tibanya ajal
62 . Rusaknya kesetiaan karena penipuan
63 . Rusaknya tekad karena kadaluarsanya perkara (tidak sesuai dgn zaman)
64 . Rusaknya amanat karena penghianatan
65 . Rusaknya ahli fiqih karena tidak menjaga diri
66 . Rusaknya kemurahan karena berlebihan
67 . Rusaknya kehidupan karena buruknya pengaturan
68 . Rusaknya pembicaraan karena terlalu panjang
69 . Rusaknya kekayaan karena kikir
70 . Rusaknya kebaikan karena teman yang buruk
71 . Rusaknya kemampuan karena kesombongan dan keangkuhan
72 . Pangkal berbagai kerusakan adalah cinta pada kelezatan
73 . Kerusakan yang paling jelek pada akal adalah kesombongan
Rahmat Khusus Allah Swt atas Orang-orang Mukmin
Allah Swt berfirman dalam al-Qur'an surah âli-'Imrân ayat 74, "Allah menentukan rahmat-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang besar."
Penjelasan
Seperti yang diisyaratkan sebelumnya, hamparan rahmat dan karunia Allah Swt kepada seluruh makhluk alam semesta dan menjadikan seluruhnya menikmati serta memanfaatkan karunia-Nya, namun di tengah-tengah itu semua, Allah Swt punya karunia dan kebaikan yang sifatnya spesial yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang Mukmin dan kekasih-kekasih Allah Swt. Diantara manifestasi-manifestasi yang begitu jelas dari rahmat ini diantaranya bisa disebutkan seperti adanya taufik dan peluang lebih banyak dalam beribadah dan mengabdikan diri pada Allah Swt, wilayah Ahlulbait as, karunia berupa pahala kelak di hari Kiamat. Adapun kenapa rahmat khusus ini diberikan kepada orang-orang Mukmin, karena mereka telah menggunakan rahmat umum Allah Swt di jalan benar dan dengan itu, mereka punya kapasitas dan kelayakan lebih untuk meraih emanasi-emanasi dan rahmat Allah Swt. Dengan kata lain,orang-orang kafir-lah yang dengan sikap tidak mensyukuri nikmat-nikmat dan karunia berupa petunjuk dan hidayah Allah Swt, telah menutup pintu-pintu kebaikan-Nya terhadap diri mereka serta telah mencegah datangnya nimat-nikmat yang lebih banyak.
Hadits
Imam Hasan Askari as bersabda, "Allah Swt Yang Maha Rahman yang telah memberikan rahmat- Nya kepada hamba-hamba-Nya dan menganugerahi rezeki kepada mereka meski mereka tidak taat kepada-Nya, dan Allah Swt Maha Rahim (rahmat khusus) yang telah memberikan keringanan kepada orang-orang Mukmin dalam ibadah-ibadah mereka." (Tafsir yang dinisbahkan kepada Imam Hasan Askari as, hal. 34, hadits 12).
Sumber: Chanel Bagenda Ali Institute https://t.me/bagendaali
Lieberman Ancam Lancarkan Serangan Besar di Gaza
Menteri Urusan Perang Israel, Avigdor Lieberman mengancam akan melancarkan serangan besar terhadap Hamas, Jihad Islam dan kelompok perlawanan Palestina lainnya yang menyerang pasukan Israel di jalur Gaza.
Jerusalem Post melaporkan, Avigdor Lieberman menyatakan tidak bisa membiarkan kelompok perlawanan Palestina menggunakan balon berapi serta berlanjutnya aksi protes di wilayah perbatasan Gaza.
"Israel tidak akan membiarkan konfliknya dengan Hamas dan Jihad Islam Palestina berlalu begitu saja," tutur Leiberman.
Sejak aksi protes damai "Hak Kembali Pengungsi Palestina" dimulai pada 30 Maret hingga kini, lebih dari 130 orang Palestina gugur akibat serangan pasukan rezim Zionis.
Pengiriman balon berapi ke arah Israel dari Gaza menjadi salah satu metode perlawanan Palestina yang menimbulkan kerugian besar bagi rezim Zionis.
Kelompok-kelompok Palestina juga menembakkan roket ke arah Israel atas berlanjutnya kejahatan rezim Zionis, dan pembangunan distrik ilegal di wilayah pendudukan.
Malam Lailatul Qadar di Tehran
Komplek pemakaman dan makam para pahlawan di Republik Islam Iran ternyat juga dimanfaatkan sebagai lokasi beribadah di malam lailatul qadr. Warga Tehran di malam ke 19 bulan suci Ramadhan, berduyun-duyun ke komplek makam para pahlawan dan syuhada selain berziarah juga menghabiskan malam lailatul qadr di tempat ini untuk beribadah hingga subuh.
Analisa Rahbar Soal Target Musuh Republik Islam Iran
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Senin (4/6/2018) petang dalam pidatonya memperingati haul Imam Khomeini ke-29 yang dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi Iran dan duta besar negara sahabat, menganalisa tujuan dan sepak terjang musuh terhadap bangsa Iran.
Pidato Rahbar dipusatkan pada sejumlah tema yang sangat strategis dan penting yang diperlukan untuk melalui segala macam tantangan dan menghadapi konspirasi musuh.
Musuh Republik Islam Iran sejak awal kemenangan Revolusi Islam, memusatkan upayanya untuk melemahkan revolusi, menciptakan hambatan bagi kemajuan dan menganggu keamanan Iran, akan tetapi mereka gagal. Hari ini, meski pemerintahan Republik Islam Iran sudah memasuki usia 40 tahun, substansi tujuan musuh tetap tidak berubah dan dengan berbagai cara serta perencanaan baru, mereka siap menyerang Iran kapan saja.
Ayatullah Khamenei sehubungan dengan hal ini menyinggung soal upaya musuh untuk melemahkan kekuatan pemerintah dan rakyat Iran.
Ia menekankan bahwa "kemajuan nuklir" adalah salah satu titik kekuatan dan kebanggaan teknologi serta ilmu pengetahuan Iran.
Rahbar menegaskan, kemampuan ilmuwan dan pakar muda Iran dalam memproduksi uranium terkayakan 20 persen, pada kondisi ketika pihak lawan mengeluarkan berbagai syarat dan menciptakan masalah terkait uranium 20 persen untuk kepentingan kedokteran, menunjukkan kekuatan iptek dan merupakan titik kekuatan nasional yang membanggakan negara.
Rahbar mewajibkan agar para pejabat di lembaga nuklir Iran untuk mempercepat persiapan agar sampai pada 190.000 SWU dalam kerangka kesepakatan nuklir JCPOA.
SWU atau separative work unit adalah faktor pemisah untuk menjelaskan proses pemisahan dua isotop dari sebuah unsur sehingga rasio salah satu isotop di akhir proses pemisahan, mengalami peningkatan, atau dengan kata lain tingkat kecepatan dan kemampuan pemisahan uranium 235 dari uranium 238 yang menunjukkan kemampuan sebuah sentrifugal dalam proses pemisahan.
Kemampuan rudal juga menjadi salah satu titik kekuatan dan penjamin keamanan Iran. Jelas bahwa tidak ada satupun negara merdeka yang mau diintervensi dalam masalah ini dan didkte pihak lain.
Rahbar kepada sebagian pejabat Eropa menyinggung masalah ini. Ia menegaskan, sepertinya negara-negara ini (Eropa) berharap Iran selain mau menerima sanksi-sanksi juga menghentikan aktivitas nuklir yang dibutuhkannya di masa depan Iran dan menyetujui berlanjutnya pembatasan-pembatasan yang dipaksakan pada Iran, namun mereka harus tahu mimpi ini tidak akan pernah menjadi kenyataan.
Masalah penting lain yang tidak diragukan merupakan salah satu indikator kekuatan negara Iran dan penjelas nilai-nilai revolusi adalah partisipasi aktif dan efektif Iran dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan, serta melindungi bangsa tertindas Palestina yang merupakan tuntutan keadilan dan perlawanan atas penindasan Republik Islam Iran.
Iran sejak 40 tahun lalu, sepanjang tahun-tahun perlawanan di hadapan tekanan Barat dan Timur, tidak pernah tunduk dan sekarang saat Amerika berdiri di hadapan Iran, rakyat negara ini dengan tekad kuatnya, siap menghadapi seluruh konspirasi Amerika.
Menurut Rahbar, banyaknya ancaman membuktikan kekuatan Republik Islam Iran, karena seandainya Iran tidak punya kekuatan dan pengaruh tinggi, maka musuh Iran tidak akan sampai bersikap rusuh seperti sekarang ini.
Rakyat Iran yang selalu hadir dalam setiap kesempatan dan peristiwa-peristiwa besar seperti pawai Hari Quds Sedunia, menunjukkan bahwa titik kekuatan ini setiap tahun selalu bertambah dan mereka tidak pernah takut atas ancaman atau sanksi dan tidak pernah reaksioner dalam menghadapi musuh.
Apakah Kampus Jadi Rumah Baru Teroris ?
Empat bom siap ledak itu diamankan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror di Gelanggang Mahasiswa Universitas Riau (Unri), Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau. Tiga orang alumni Unri ikut ditahan dalam penggerebekan terkait terorisme pada Sabtu siang pekan lalu itu.
Kabar ini mengagetkan. Selain berada di dalam kampus, lokasi penemuan bom hanya sepelemparan batu dari gedung Rektorat Universitas Riau. Sulit dibayangkan ada terduga teroris yang begitu mudahnya keluar masuk kampus, menenteng bom yang konon untuk diledakkan di Gedung DPR Jakarta dan kantor wakil rakyat di Pekanbaru itu.
"Ini merupakan kasus pertama di Indonesia, bahwa sebuah kampus digunakan sebagai save house terorisme. Ini menyalakan alarm, sirena tanda bahaya bahwa kelompok terorisme sekarang mencari cara-cara baru untuk mengelabui deteksi aparat intelijen," ujar pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib saat dihubungi Liputan6.com, Senin (4/6/2018).
Dia mengatakan, kalau dahulu aparat intelijen umumnya memantau tempat kos atau kontrakan mahasiswa di gang-gang sempit. Namun, mereka yang diincar menyiasatinya dengan cara berpindah-pindah domisili.
"Karena itu Densus 88 luar biasa menurut saya. Bayangkan kalau itu tidak bisa terungkap, bom sudah siap pakai dan jaraknya hanya 150 meter dari gedung Rektorat Unri. Kalau itu meledak dalam proses membawa saja bisa menimbulkan korban jiwa yang banyak dari kalangan mahasiswa," tegas Ridwan.
Sementara, temuan aparat bisa dijadikan sinyal bagi Kampus Unri untuk segera menyigi kembali kegiatan mahasiswa yang ada di kampus. Pemerintah dan pengelola kampus berbagai universitas baik negeri maupun swasta jangan sampai membebaskan kegiatan kemahasiswaan tanpa batas.
"Dulu mahasiswa bisa 24 jam berada di kampus, tetapi ada beberapa kampus yang telah menerapkan sekarang pukul 18.00 WIB aktivitas mahasiswa harus selesai. Kami di Universitas Indonesia juga begitu. Di Jogja saya dengar juga seperti itu, satpam atau sekuriti kampus memiliki semacam kewenangan untuk mengontrol mahasiswa, tapi bukan kemudian mencurigai," jelas Ridwan.
Untuk kasus di Kampus Unri, dia mengaku heran karena alumni ternyata bisa bebas berkeliaran di dalam kampus. Apalagi, seharusnya di setiap kegiatan kemahasiswaan ada pembina atau penanggung jawab yang mengawasi.
"Tidak semua alumni sebenarnya bisa masuk kampus, ada beberapa yang sangat ketat. Ini yang harus diperbaiki. Pihak rektorat perlu mengundang teman-teman gerakan mahasiswa di dalam kampus, terutama gerakan mahasiswa Islam. Sebab, radikalisme dalam konteks mempelajari agama itu baik, tapi kalau radikalisme berujung pada tindakan kekerasan itu yang salah," ujar Ridwan.
Hal senada diungkapkan Ketua DPR Bambang Soesatyo. Menurut dia, kinerja aparat harus diapresiasi karena berhasil mengungkap rencana jahat yang disiapkan dari dalam kampus. Bukan urusan mudah mendeteksi rencana pelaku karena berada di lingkungan pendidikan.
"Saya memuji langkah Densus 88 yang berhasil menangkap tiga orang terduga terorisme di lingkungan kampus Universitas Riau. Namun, saya kaget karena terduga teroris itu ternyata memiliki motif ingin menyerang Gedung DPR dan DPRD Riau," kata pria yang karib disapa Bamsoet itu kepada Liputan6.com di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin petang.
Dia pun mendesak para rektor mengarahkan para mahasiswa di perguruan tinggi yang mereka pimpin untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang positif. Selain itu, Bamsoet juga meminta Badan Intelijen Negara (BIN) menggencarkan penyelidikan di kampus-kampus yang diduga terpapar radikalisme.
"Agar jaringan terorisme segera ditemukan dan diberantas. Polri juga harus terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap para terduga teroris, termasuk di lingkungan kampus atau pendidikan."
Terkait dengan rencana terduga teroris yang akan meledakkan bom di gedung DPR, Bamsoet mengaku tidak yakin terkait hal tersebut. Namun dirinya tetap mengimbau seluruh pihak di lingkungan MPR/DPR, untuk selalu mewaspadai segala bentuk ancaman di wilayah wakil rakyat bertugas.
"Saya tidak terlalu yakin betul (bom diletakkan di DPR), tapi bagi kita, harus diwaspadai ancaman sekecil apa pun, karena jangan sampai (aksi radikal) itu terjadi di gedung ini," tegas Bamsoet.
Yang jelas, bagi dia penangkapan terduga teroris ini sekaligus memperkuat penelitian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menunjukkan tingginya paparan radikalisme di kalangan mahasiswa di sejumlah kampus.
"Kampus seharusnya menjadi tempat bagi para intelektual menghasilkan pemikiran untuk kemajuan bangsa dan negara, tapi justru dimanfaatkan untuk terduga terorisme, yang dapat mengancam keselamatan, keamanan, dan persatuan bangsa," ujar dia.
Lantas, benarkah kampus telah dijadikan sarang radikalisme di Indonesia? Kampus mana saja?
Indikasi bahwa teroris juga ada yang berasal dari kampus sudah lama ditengarai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Bahkan, paham radikal dan terorisme itu sudah menyusup ke dalam kampus ternama di Indonesia.
"Saya katakan harus bangga karena Presiden pertama dari ITB Bandung. Namun, harus juga mawas diri karena teroris juga ada yang barasal dari ITB Bandung," ujar Kepala BNPT Suhardi Alius di Kampus Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Jumat 2 Februari 2018 lalu.
Dia mengatakan, lingkungan kampus tidak luput dari virus radikalisme. Kesimpulan itu berdasarkan hasil penelitian BNPT. "Hasil identifikasi beberapa kampus mahasiswanya telah tersusupi oleh paham radikal dan terorisme," kata Suhardi.
Selain mahasiswa, beberapa dosen juga terindikasi mengajarkan radikalisme ke mahasiswanya. Ia menuturkan, beberapa waktu lalu ada pemilihan rektor di sebuah kampus. Namun, setelah diteliti ternyata calon rektor tersebut diidentifikasi menjadi simpatisan kelompok radikal.
"Dengan kejadian itu maka kami segera ambil tindakan dengan memberikan bukti bahwa tidak bisa kita biarkan orang yang telah terindikasi radikal menjadi rektor," tegas Suhardi.
Data yang lebih konkret dipaparkan Direktur Pencegahan BNPT Hamli yang mengatakan hampir semua perguruan tinggi negeri (PTN) sudah terpapar paham radikalisme.
"PTN itu menurut saya sudah hampir kena semua (paham radikalisme), dari Jakarta ke Jawa Timur itu sudah hampir kena semua, tapi tebal-tipisnya bervariasi," kata Hamli dalam sebuah diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 25 Mei 2018.
Dia membeberkan, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB) sudah disusupi paham radikal.
Iran Beritahu IAEA Siap Mulai Produksi Gas UF6 dan UF4
Juru bicara Badan Energi Atom Iran, AEOI mengatakan, dalam surat yang dilayangkan ke Badan Energi Atom Internasional, IAEA, kami mengumumkan kesiapan untuk memulai proses peningkatan kapasitas yang diperlukan untuk memproduksi gas UF6 dan UF4 serta pembangunan dan assembling pabrik rotor mesin sentrifugal.
Gas UF6 atau uranium hexafluoride adalah senyawa yang digunakan pada proses pengayaan uranium untuk memproduksi bahan bakar untuk digunakan pada reaktor nuklir.
Jubir Badan Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi dalam wawancara dengan ISNA menyinggung pidato Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Senin (4/6/2018) di acara Haul Imam Khomeini ke-29 dan menuturkan, dengan memperhatikan arahan Rahbar bahwa AEOI diwajibkan untuk sampai pada 190.000 SWU dalam kerangka kesepakatan nuklir JCPOA, maka kami harus melakukan sejumlah langkah agar target ini bisa dicapai dalam waktu sesingkat mungkin.
Menurut Kamalvandi langkah menuju ke arah 190.000 SWU dalam kerangka JCPOA adalah langkah cepat untuk meningkatkan kapasitas produksi sentrifugal dan rotor.
Ia menambahkan, peningkatan kapasitas ini artinya membangun bengkel, pabrik dan mempersiapkan infrastruktur serta gerakan cepat dengan kapasitas tinggi.
Saat menjawab pertanyaan apakah dalam kerja sama Iran dengan IAEA di berbagai tingkat perlindungan atau safeguard, protokol tambahan dan JCPOA akan mengalami perubahan, Jubir AEOI menuturkan, dalam kesepakatan ini tidak akan ada perubahan, dan Iran akan melaksanakan seluruhnya.
Kamalvandi menegaskan, jika pihak lain ingin keluar dari JCPOA, maka Iran juga punya kapasitas cukup untuk mempercepat proses produksi sentrifugal.