کمالوندی

کمالوندی

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran hari Sabtu (118) menjawab surat Ketua Mahkamah Agung Republik Islam Iran, hukuman bagi koruptor harus segera dan adil.

Menurut laporan pusat informasi kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sadegh Amoli Larijani, Ketua Mahkamah Agung Republik Islam Iran baru-baru ini menulis surat kepada Rahbar dengan menyinggung perang ekonomi para musuh terhadap bangsa Iran dan tindakan kriminal yang dilakukan oleh sebagian perusak ekonomi dan koruptor dalam kondisi saat ini yang searah dengan tujuan musuh.

Dalam suratnya Ayatullah Amoli Larijani meminta dilakukannya langkah-langkah khusus dalam menindak tegas dan segera dalam kerangka undang-undang hukum pidana bagi perusak sistem ekonomi negara dan undang-undang Islam.

Dalam surat tersebut diusulkan agar ada larangan terkait segala bentuk penangguhan dan pengurangan hukuman perusak ekonomi dan koruptor.

Rahbar menyetujui usulan ini dan menegaskan, hukuman para koruptor harus dilaksanakan segera dan adil dan memberikan saran agar lebih detil terkait kekuatan hukum pengadilan.

Netanyahu selalu mengkhawatirkan kekuatan regional Iran karena informasi-informasi yang dia terima dari sumber-sumbernya di wilayah tersebut, haal ini telah mempengaruhi kehidupan pribadinya Netanyahu mengklaim bahwa dia melihat mimpi buruk bahwa rezimnya kalah dalam perang melewan Iran.

Anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri dari Majelis Permusyawaratan Islam Republik Islam Iran Javad Karimi Qodusi mengatakan: "Netanyahu sangat ngeri di malam hari; dia mimpi mengerikan yang mempengaruhi istirahatnya di malam hari. Netanyahu telah mengklaim bahwa dia dan Mantan menteri pertahanan takut akan berperang dengan Iran. Dia telah berkali-kali berbicara di media lokal dan mengatakan bahwa "Anda harus bertanya kepada istri saya bagaimana perang dengan Iran membuat saya takut bahkan sebagai mimpi buruk."

Javad Karimi Qodusi melanjutkan: "Netanyahu tahu seberapa dekat Iran telah menyeret dirinya ke perbatasan Israel, jadi dia telah berkali-kali meminta Rusia untuk menekan Iran untuk menyeret pasukan dan kehadirannya di Suriah."

Anggota Parlemen Iran melanjutkan: "Israel tahu bagaimana kekuatan perlawanan merubah situasi di Suriah, sedemikian rupa sehingga ada sedikit berita tentang ISIS dan pemberontak Suriah, pasukan perlawanan saat ini sedang mengambil langkah untuk mencapai Dataran Tinggi Golan."

"Bahkan kelompok teroris yang bermusuhan telah menyesali masa lalu mereka dan telah mengklaim bahwa mereka siap untuk bergabung dengan pertempuran untuk melawan musuh Zionis, ada kemungkinan besar bahwa lebih dari 50.000 pemberontak Idlib Suriah Menyerah dirinya kepada pasukan perlawanan dan ikut sera sukarelawan untuk berperang melawan Israel." Dalam waktu ini yang kota Idlib Suriah mempersiapkan dirinya untuk pembebasan, pasukan Mukawamah Islam juga akan bersiap untuk pembebasan Dataran Tinggi Golan yang diduduki. ”

Menyusul keputusan Kolombia untuk mengakui status negara Palestina, hubungan politik dan diplomatik negara ini dengan rezim Zionis Israel memburuk.

Pada tanggal 3 Agustus 2018, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos di akhir masa jabatannya telah mengumumkan pengakuan tersebut dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Malki. Keputusan ini menyulut kemarahan para pejabat Israel.

Presiden baru Kolombia Ivan Duque, yang disumpah pada hari Selasa, 7 Agustus 2018 mengatakan akan mempelajari implikasi keputusan di menit akhir Santos pada warga Palestina. Namun ia tetap mengakui bahwa keputusan itu legal.

Seperti dilansir Pusat Informasi Palestina, Noa Landau, penulis surat kabar Zionis, Haaretz mengatakan, para pejabat Israel merasa gagal dan mengalami frustasi keamanan dan politik disebabkan keputusan Kolombia yang mengakui negara Palestina.

Dia juga menyinggung kekhawatiran para pejabat Tel Aviv dengan keputusan mengejutkan pejabat Kolombia sebagai sekutu Israel. Landau menandaskan, keputusan ini adalah tamparan keras terhadap Tel Aviv.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri rezim Zionis juga menyatakan terkejut atas keputusan Kolombia yang mengakui negara Palestina yang merdeka.

Pekan lalu, Perdana Menteri rezim Zionis Benjamin Netanyahu yang dijadwalkan untuk terbang ke Kolombia, membatalkan kunjungan diplomatiknya ke Bogota.  .

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk Urusan Palestina dan Wilayah Pendudukan Said Abu Ali menyambut keputusan Kolombia.

Dia mengatakan, langkah ini menunjukkan bahwa Kolombia mengejar dukungan kepada rakyat Palestina dan hak-hak legal mereka. 

Senin, 13 Agustus 2018 07:24

Menjadikan Agama Sebagai Pencerahan Umat

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meminta semua pihak untuk menjadikan agama sebagai ajaran yang mencerahkan umat, mengeluarkan dari segalaketertinggalan, kebodohan dan kepura-puraan.

"Dalam konteks kehidupan berkebangsaan, Muhammadiyah mengajak semuanya agarmenjadikan agama lebih dari sekadar ritual dan atribut simbolik," kata Haedar Nashir dalam pidato Kebangsaan Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur, Minggu, 12 Agustus 2018.

Selain itu, Haedar juga minta agar semua komponen menjunjung tinggi nilai-nilai ritual sosialsebagai perekat dalam bermasyarakat, tetapi pada saat yang sama bangsa ini juga harusmenjadi bangsa yang maju dengan dinamis, progresif dan berkemajuan.

Ia juga meminta semangat yang sama hendaknya juga dimiliki para elit politik di negeri ini. Parapemimpin, baik legislatif, eksekutif, yudikatif dan berbagai macam institusi kenegaraan lain, harus menghayati dan menjadikan agama sebagai pola pikir dan pola tindak yang terintegrasi antara kata dan tindakan.

"Indonesia tidak mungkin menjadi kekuatan yang baku jika dalam tindakan wakil rakyatnya jauh dan tidak mempraktikkan nilai-nilai agama," tuturnya.

Haedar menambahkan meski para tokoh dan umat beragama sering begitu indah menyuarakan ukhuwah, kerukunan, persatuan, persaudaraan, perdaiamaian, toleransi dan nilai-nilai luhur agama pada ritual-ritual sosial, ternyata hal ini tidak mudah ditegakkan dalam kehidupan berpolitik, berekonomi, berbangsa dan bernegara.

"Manakala masuk ke ranah politik dan kekuasaan, satu sama lain bisa jadi saling menerkam, buas dan rakus. Pada saat itulah agama dan Tuhan menjauh dari tokohnya dan dari umatnya," ucapnya.

Bagi Muhammadiyah, lanjutnya, negara dan pemerintahan harus benar-benar berdaulat termasuk dari hegemoni politik oligarki. Indonesia harus jadi milik semua jangan jadi milik segelintir orang atau kelompok tertentu seperti apa yang dipesankan Presiden pertama RI, Soekarno.

"Kita mendirikan suatu negara buat semua, bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, tetapi semua bagi semua," ucapnya.

Sementara itu, Rektor UMM Fauzan menyampaikan ruh pemaknaan kemerdekaan bagi bangsa ini telah dilakukan jauh sebelum Indonesia merdeka. Dia adalah Kyai H. Ahmad Dahlan pendiri organisasi Muhammadiyah.

"Beliau yang dalam awal gerakannnya telah memilih pendidikan dan kesehatan sebagai amal nyata yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan bangsa Indonesia agar dapat hidup merdeka," urainya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof Muhadjir Effendy mengapresiasi acara Pidato Kebangsaan menjelang perayaan HUT ke-73 Kemmerdekaan RI, karena acara ini dapat menjadi ruang untuk menyatukan pandangan bagaimana hidup berbangsa dengan keragaman.

"Marilah Muhammadiyah memolopori tradisi keberagaman bangsa dengan mengisi

kemerdekaan," ujarnya.

Pemuka agama Konghucu Bunsu Anton Triyono juga menyampaikan penghargaannya atas acara ini. Ia mengemukakan keberagaman merupakan hal yang penting untuk selalu dibina.

Bunsu Anton Triyono menuturkan saat ini Konghucu menjadi agama yang paling sedikit pengikutnya, yakni hanya 3 persen di Indonesia. Meski demikian, kehadirannya telah diakui di Indonesia.

"Saya sangat berterima kasih kepada presiden ke-empat, yakni Gus Dur yang telah mengembalikan identitas kami sebagai warga negara yang diakui Indonesia," katanya.

Pidato Kebangsaan yang bertema "Meneguhkan Nilai-Nilai Kebangsaan yang Berkemajuan Menyongsong Indonesia Emas" dalam rangka menyambut HUT ke-73 RI itu dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bupati Malang, tokoh Naudlatul Ulama, tokoh agama Katolik, Budha, Hindu, Konghucu, Penghayat Kepercayaan, dan Kristen. 

Khaled al-Batsh, anggota senior gerakan Jihad Islam Palestina menekankan bahwa senjata muqawama merupakan pendukung bangsa Palestina di hadapan rezim penjajah Zionis.

Pejabat hubungan luar negeri Jihad Islam Palestina ini mengatakan, senjata muqawama akan mendukung demonstrasi "Hak Pulang" dan mengibarkan panji perjuangan nasional.

Menjawab pertanyaan soal agresi nyata jet tempur rezim Zionis dan bombardir terhadap berbagai wilayah di Gaza dalam beberapa hari terakhir, pasukan muqawama Paelstina juga menembakkan sedikitnya 220 roket ke wilayah pendudukan. Langkah tersebut menunjukkan kekuatan gerakan muqawama Palestina di hadapan pasukan rezim Zionis.

Tembakan dibalas tembakan, adalah perimbangan yang ditunjukkan kelompok-kelompok muqawama Palesitna di Gaza dalam kerangka komitmen terhadap perjuangan bersenjata melawan rezim Zionis. Selain itu, langkah tersebut akan menjadi balasan tetap dari setiap serangan rezim Zionis ke Jalur gaza.

Pada hakikatnya perlawanan heroik kelompok muqawama Palestina-lah yang menggagalkan makar tamak dan penarikan mundur rezim Zionis dari sebagian wilayah di Gaza.

Ahmad Bahr, Wakil Ketua Parlemen Palestina mengatakan, "Senjata muqawama merupakan satu-satunya senjata legal dan sah dalam memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina serta pembebasan bumi Palestina."

Perlawanan bersenjata di hadapan penjajahan merupakan hak yang telah diakui oleh ketentuan internasional. Penekanan Palestina terhadap berlanjutnya muqawama dan mempertahankan senjata mereka, sejatinya merupakan jawaban terhadap intrik rezim Zionis dan para pendukunya termasuk negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat dan sejumlah rezim reaksioner di kawasan, yang menuntut pelucutan senjata muqawama Palestina.

Dengan membendung segala bentuk perlawanan di hadapan politik penjajahannya, rezim Zionis akan lebih mudah untuk merealisasikan politik imperialismenya di bumi Palestina. Isu-isu seperti pelucutan senjata Palestina dikemukakan rezim Zionis dalam pembahasan soal pembentukan negara independen Palestina, adalah untuk memaksakan model pemerintahan tanpa militer kepada masyarakat dunia.  

Dalam kondisi tersebut putaran baru langkah Israel terhadap Palestina, yang tersusun dalam "Kesepakatan Abad", mendapat lampu hijau dari Presiden AS Donald Trump. Salah satu poin dalam kesepakatan tersebut adalah upaya pelucutan senjata serta penghentian gerakan Intifada Palestina.

Menghadapi makar tersebut, kelompok-kelompok Palestina kembali menekankan bahwa masalah pelucutan senjata muqawama merupakan garis merah bagi bangsa Palestina, karena ketentuan dan hukum internasional menilai senjata tersebut sebagai hak sebuah bangsa  untuk memperjuangkan hak-haknya.

Dalam beberapa tahun terakhir, rezim Zionis mengalami berbagai kegagalan baik di sektor militer maupun politik menghadapi animo bangsa Palestina. Penarikan mundur pasukan Israel dari sejumlah wilayah di Gaza pada tahun 2005, kekalahan Israel dalam tiga perang di Gaza, serta meningkatnya sentimen anti-Israel di dunia, merupakan di antara kegagalan makar rezim Zionis dalam beberapa tahun terakhir.

Bangsa Palestina telah menunjukkan bahwa senjata adalah satu-satunya literatur yang efektif untuk Israel, rezim yang tidak mengenal istilah kepatuhan pada ketentuan dan perundingan.

Militer rezim Zionis Israel menempatkan sistem pertahanan udara Iron Dome di sekitar Tel Aviv untuk mencegah kemungkinan serangan roket dan rudal dari kelompok-kelompok Muqawama Palestina.

Seperti dilansir Pusat Informasi Palestina, Jumat (10/8/2018), penempatan Iron Dome di sekitar Tel Aviv dilakukan setelah terjadi aksi saling serang antara kelompok-kelompok Muqawama Palestina dan militer Israel di perbatasan Jalur Gaza dalam dua hari terakhir ini.

Kelompok-kelompok pejuang Palestina telah menembakkan lebih dari 220 roket ke arah pemukiman-pemukiman Zionis dan pangkalan miltier Israel di sekitar Gaza.

Serangan ini merupakan balasan atas serangan terbaru rezim Zionis yang merenggut nyawa empat warga Palestina dan melukai 40 lainnya.

Menurut laporan media, dari 220 roket yang ditembakkan, Iron Dome hanya mampu menangkis sebagian kecilnya.

Yossi Melman, seorang jurnalis dan penulis Israel yang spesialis dalam urusan keamanan dan intelijen dalam sebuah pernyataan menyinggung kegagalan sistem Iron Dome dalam melacak dan menangkis serangan roket pejuang Palestina.

Dia mengatakan, Iron Dome tidak mampu melacak mortir jarak pendek pejuang Palestina yang menyebabkan banyak pasukan Israel tewas dan terluka. 

Seorang anggota parlemen dari Dewn Perwakilan Rakyat Iran dalam sebuah wawancara dengan Qodsna membahas tekanan ekonomi AS-Israel atas Iran.

Dr. Seyyed Hossein Naghavi Hosseini,seorang anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Asing dari Dewan Perwakilan Rakyat, dalam sebuah wawancara dengan koresponden parlemen dari Qods News Agency (Qodsna) membahas tekanan ekonomi Amerika-Israel atas rakyat Iran, juga sebagai ancaman dan retorika perang dia menyebut: "Sebagai faktanya orang Amerika di pemerintahan Trump, jauh lebih mengandalkan pada fase militer terutama setelah meninggalkan JCPOA, tetapi ini tidak berarti bahwa mereka akhirnya akan memasuki fase militer melawan Iran, meskipun itu berarti bahwa mereka sangat bekerja pada survei yang memeriksa ancaman militer. ”

Anggota Komite Keamanan Nasional dan Urusan Internal dari Dewan Perwakilan Rakyat Iran mengatakan: "Tampaknya Amerika tidak akan masuk ke tahap militer secara langsung terhadap Iran, karena menurut survei mereka biaya tindakan militer langsung sangat tinggi untuk mereka, dan juga mereka tidak berani menyerang Iran secara langsung. "

“Pasukan AS telah lama terjebak di Afghanistan selama sekitar 20 tahun. Republik Islam Iran memiliki zona pertahanan yang sangat kuat dan terlalu luas yang para pengambil keputusan Amerika sangat peduli tentang itu. ”

Husseini melanjutkan, "Jadi Amerika tidak akan terlibat dalam aksi militer langsung tetapi mereka sanggat serius melancar salah satu jalan untuk mengoperasikan perang proksi, mereka memprovokasi rezim-rezim di sekitar Teluk Persi untuk menciptakan apa yang disebut aliansi anti-Iran termasuk Bahrain, UEA, Arab Saudi, Kuwait dan Jordan, mereka berharap bahwa rezim-rezim Arab ini akan mengambil tindakan militer terhadap Iran, meskipun tindakan terbatas. Amerika pun sangat sadar bahwa rezim-rezim boneka ini, tidak berani berpikir berperang melawan Iran.

Anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Iran dari Majelis Permusyawaratan Islam melanjutkan: Netanyahu terus mengirim pesan video untuk rakyat Iran dan berbicara kepada publik untuk mempengaruhi opini publik Iran. Ini adalah salah satu taktik rezim-rezim anti-Iran di kawasan dan di luar kawasan. Dengan ini mereka mencoba mengobarkan perselisihan domestik di dalam Iran yaitu disebut campur tangan asing terhadap masalah domestik negara merdeka seperti Iran.

 

 

Senin, 13 Agustus 2018 06:30

Wisata Spritulitas Hajji

Sampai saat ini pernakah kita bertanya pada diri kita sendiri, mengapa manusia sering melakukan perjalanan? Atau apa faktor yang mendorong munculnya motivasi di tengah masyarakat untuk melakukan perjalanan khusus?

Setiap manusia memiliki motivasi untuk melakukan perjalanan yang menggerakannya untuk menapakkan kakinya di jalan. Di antara motivasi tersebut adalah agama. Agama termasuk motivasi paling kuat bagi mayoritas masyarakat dunia untuk melakukan perjalanan ke negara atau wilayah lain.

Menurut Organisasi Pariwisata Dunia, agama merupakan salah satu motifasi utama sebuah perjalanan atau wisata. Hampir seperempat dari wisatawan dunia melakukan perjalanan dengan motivasi agama.

Wisata religi termasuk wisata paling populer di dunia. Tujuan terpenting wisata ini adalah meraih pengalaman spiritual. Wisata jenis ini telah ada sejak beberapa abad lalu. Berbagai bukti sejarah menunjukkan adanya wisata religi di berbagai era sejarah dunia.

Sejarah Kekristenan telah mencatat pengalaman perjalanan orang-orang dan kelompok yang mengunjungi berbagai Gereja dan tempat ibadah atas dorongan para pastor dan pendeta. Di abad ke 14 Masehi, perjalanan ziarah di dunia Kristen menjadi fenomena yang marak dan terorganisir. Di era ini, para pengikut Kristen berziarah ke Baitul Maqdis dan Roma serta melakukan berbagai aktivitas di samping menikmati kelezatan spiritual dan religius.

Sementara itu, di wilayah Timur, jutaan Muslim di seluruh dunia setiap hari berziarah ke Mekah dan Madinah untuk menggelar ritual akbar Haji. 14 abad telah berlalu sejak perintah Allah Swt kepada Nabi Muhamad Saw untuk melakukan ibarah haji. Sejak saat itu hingga kini, setiap tahun umat Muslim berbondong-bondong berziarah ke Baitulllah dan melakukan ritual khusus dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Syarat diterimanya ibadah haji adalah menyebut dan mengingat Allah Swt di setiap fase ritual haji. Fase pertama dari ibadah haji bagi para peziarah adalah secara serentak dan bersama-sama mengumandangkan  لبیک اللهم لبیک ، لبیک لاشریک لک لبیک

Zikir ini disebut Talbiyah dan merupakan jawaban atas seruan Ilahi di manasik haji. Haji sekumpulan amalan yang dikerjakan untuk menjalin hubungan spiritual antara makhluk dengan Sang Pencipta. Selama ritual haji, para peziarah diseru untuk memikirkan amalan dan perilaku para kekasih dan orang pilihan Allah Swt seperti Nabi Ibrahim as dan Siti Hajar serta menimbang amal perbuatannya sendiri.

Haji sebuah program untuk membentuk jiwa dan kemanusiaan. Imam Mohammad Baqir as bersabda, "Haji penenang hati."

Ziarah merupakan aktivitas penting terkait wisata religi dan salah satu jalan untuk memperkuat spiritual serta membangun interaksi dengan Pencipta. Wisata religi, sebuah wisata yagn telah diakui dan paling populer dari model wisata di dunia. Mayoritas wisatawan religi merasakan kedekatan dengan penciptanya ketika berada di tempat ziarah. Dengan demikian mereka melakukan wisatanya dengan penuh semangat.

Yang menggerakkan para peziarah sepanjang sejarah untuk menempuh jarak yang jauh, sulit dan berbahaya adalah faktor internal dan kecintaan. Oleh karena itu, pakar industri pariwisata meyakini wisata paling kokoh adalah wisata dengan motivasi agama untuk berziarah ke tempat-tempat suci. Tempat ziarah seperti ini memiliki daya tarik besar bagi wisatawan.

Makam Imam Ridha as di kota Mashhad, Republik Islam Iran termasuk tempat suci yang menjadi tujuan wisatawan religi. Jutaan peziarah Iran dan asing dari berbagai negara dunia berkunung ke kompleks suci makam Imam Ridha as dan meraih pengalaman terbaik mereka.

Hassan Haidar Diyab, jurnalis Muslim Kroasia menulis pengalamannya selama berziarah ke Mashhad dan kompleks makam suci Imam Ridha as.

Ia menulis, "Aku senantiasa ingin melihat dari dekat makam Imam Ridha as. Energi dan aura positif bersinar di makam Imam Ridha as, bukan saja di kompleks makam suci ini, bahkan aura tersebut dapar dirasakan di seluruh kota Mashhad. Kompleks ini tak pernah sepi, tengah malam pun warga berduyun-duyun berziarah dan sibuk beribadah dan berdoa...."

Ia manambahkan, "....Kehadiran wisatawan dan peziarah asing di komplek makam Imam Ridha menambah daya tarik kota suci ini. Iklim spiritual di kompleks makam suci Imam Ridha belum pernah aku rasakan di tempat lain."

Seorang wisatawan Amerika memiliki pengalaman berbeda, namun ada sisi kesamaannya. Ia menulis, atmoster malakuti yang agung dan manusia secara tak sadar terpesona akan atmosfer tersebut.

Senin, 13 Agustus 2018 05:08

Iran, 40 Tahun Pasca Revolusi Islam (1)

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Udzma Sayyid Ali Khamenei, pada hari pertama tahun baru 1397 HS, di hadapan ribuan warga yang berada di makam suci Imam Ridho as di kota Mashhad, memberikan analisa komprehensif terkait berbagai transformasi regional dan berbagai indeks kekuatan politik-ekonomi serta kemajuan bangsa Iran pada tahun ke-40 Republik Islam.

Menyinggung kekuatan dan kedinamisan Revolusi Islam pada usianya ke-40 tahun, serta gagalnya seluruh makar Amerika Serikat di kawasan, Rahbar mengatakan, "Dari sisi sumber daya manusia ahli universitas dan sumber daya energi yang melimpah (minyak dan gas) serta kreativitas dalam produksi, Iran memiliki kekuatan besar dan dengan bersandar pada kemampuan yang dimiliki akan terus bergerak maju dengan cepat menuju berbagai keberhasilan gemilang."

Republik Islam Iran sejak awal dibentuk dengan menitikberatkan pada parameter demokratik, pelaksanaan referendum. Setelah itu, digelar pula berbagai pemilu secara rutin selama 40 tahun terakhir dan munculnya banyak pemerintahan dengan kecenderungan yang berbeda-beda. Ini menunjukkan bahwa parameter kedaulatan dalam Republik Islam Iran adalah suara rakyat.

Isu pembangunan dan perkembangan politik termasuk di antara pembahasan yang dalam beberapa dekade terakhir menjadi fokus para peneliti serta menjadi bahan riset bagi para sosiolog dan pakar politik. Isu tersebut, khususnya untuk para cendikiawan dari negara-negara dunia ketiga memiliki prioritas dan nilai penting tinggi. Karena di negara-negara tersebut, masalah proses pembangunan dan keterbelakangan menjadi tantangan utama masyarakat mereka dan mempengaruhi seluruh fakta, transformasi politik, sosial dan ekonomi yang ada.

Kemajuan politik berdasarkan definisinya, merupakan bagian terumit dari pembangunan nasional di mana dua dimensi pembangunan yang termanifestasi pada partisipasi dan persaingan politik.

Di negara-negara maju, terjadi berbagai transformasi dalam satu abad terakhir di mana manifestasinya bersumber dari satu titik yaitu "kemajuan politik." Selama itu, kemajuan politik, dari sisi konten, memiliki penafsiran dan perspektif yang berbeda-beda.

Lucian Pye menawarkan tiga aspek dalam mendefinisikan kemajuan politik, pertama adalah partisipasi yang setara dan populer dalam politik. Kedua, kapasitas sistem politik dalam mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat melalui hasilnya. Ketiga adalah perbedaan dan spesialisasi. Aspek ketiga itu adalah aspek pengembangan ini melibatkan diferensiasi dan spesialisasi struktur. Departemen dan agensi cenderung memiliki fungsi yang berbeda dan terbatas serta kesetaraan dalam pembagian kerja dalam pemerintahan.

Di ketiga pembagian tersebut, aspek "partisipasi" dapat ditemukan sebagai landasan kemajuan politik. Dalam konteks ini, kemajuan politik berarti perkembangan partisipasi politik dan persaingan, meski banyak tantangan dan rintangan, telah lama diterima sebagai parameter politik dunia.

Jika kita menerima kemajuan politik dalam praktik itu berarti terjadi perkembangan partisipasi politik dan persaingan di antara sejumlah kelompok dan kepentingan terorganisir untuk menguasai kekuatan politik dan administrasi negara sesuai dengan kebijakan dan posisi masing-masing, dalam hal ini, partai-partai, pemilihan dan parlemen, merupakan inti dari kehidupan demokratis, dan partisipasi dan persaingan politik.

Salah satu contoh utama analisa sosiologis penting tentang hubungan antara kekuatan sosial (masyarakat) dan modernisasi politik adalah analisa dari Barrington Moore Jr. Dia menekankan faktor-faktor internal masyarakat dalam proses perkembangan politik dan modernisasi. Moore dalam studinya menyatakan bahwa pembangunan bukanlah proses yang mulus, melainkan penuh dengan kontradiksi, tantangan dan revolusi.

Sejumlah pemikir dan teoritisan di bidang sosiologi politik menilai demokrasi sebagai dasar pemikiran dan cara praktis, yang sejalan dengan kebaikan umum, sebagaimana ditafsirkan dan diarahkan oleh kehendak publik. Menurut definisi ini, dasar-dasar pemerintahan demokratis dapat dikatergorikan dengan adanya konstitusi atau adat, dukungan terhadap kedaulatan hukum, perlindungan kebebasan individu, dan, pada akhirnya, keberadaan struktur hukum demokratis, seperti hak untuk memilih, supremasi mayoritas, dan pemerintahan perwakilan.

Menurut aturan sistem demokrasi, manusia berada dalam posisi untuk menentukan cara hidup kolektif dan bagaimana mencapai konsensus intelektual dan praktis dalam bermasyarakat dan berpolitik, dan jika sarana pengenalan diberikan kepada mereka secara proporsional, maka mereka akan memilih praktik terbaik.

Dengan berdirinya Republik Islam di Iran muncul upaya untuk menegakkan kedaulatan perspektif Islam di kancah sosial-politik, mengingat perspektif politik memiliki posisi sangat penting dalam Islam. Legitimasi sistem pemerintahan republik adalah dukungan dari rakyat. Proses ini telah dimanifestasikan melalui pemilihan bebas pemerintahan perwakilan dan partisipasi politik.

Di Republik Islam, pendapat masyarakat sangat penting dan pemerintah sedang bergerak menuju pemenuhan tuntutan rakyat. Apa yang mengaitkan republik dengan keislaman adalah pemilihan kepemimpinan yang bebas, presiden, anggota parlemen dan pemilihan tidak langsung Rahbar pada sistem ini.

Nasser Qandeel, seorang analis Arab dalam hal ini mengatakan, "Melalui setiap pemilihan, Iran mengirim pesan dengan tenang dan akurat serta mengatur segalanya untuk menyampaikan pesan ini dan memperkuatnya. Iran, di era pasca Republik Islam, merupakan teladan unik dari sistem yang mampu menjaga stabilitas dan nilai serta sumber-sumber kekuasaannya, dan pada saat yang sama dapat menjadi cara yang lunak untuk mentransfer kekuatan berdasarkan peran opini publik dan prioritasnya serta pembagian kekuasaan di antara berbagai kelompok."

Bagi banyak pihak, Iran mewakili semangat sipil yang memayungi berbagai suku dan agama, serta penghormatan hak-hak perempuan dalam kegiatan dan misi politik secara bebas. Langkah-langkah yang tidak mungkin dilakukan di sejumlah negara seperti Arab Saudi. Ini menunjukkan perbedaan dalam indeks demokrasi di Iran dengan beberapa negara di kawasan.

Rosanna Rammal, analis masalah internasional di koran al-Bina terbitan Lebanon dalam hal ini mengatakan, "Revolusi Islam adalah tonggak yang membawa Iran ke era baru, yang mengubah segalanya. Sebagian menilainya sebagai titik awal dimulainya isolasi Iran dan sebagian lain menilainya sebagai kelahiran Iran yang bebas dari dikte dan belenggu Amerika-Barat."

Ditambahkannya, "Implementasi sistem ini merupakan salah satu asas keadilan, di mana tidak ada perbedaan antara etnis dan agama di wilayah geografis Iran yang luas, hak asasi manusia dalam sistem ini tidak disia-siakan dan dijaga oleh hukum. Ini adalah masalah satu masalah di mana negara-negara Arab dan Islam tidak dapat bertindak seperti Iran, karena Iran - jika saya menafsirkannya dengan benar - adalah satu-satunya contoh islami dan keberperadaban di kawasan dan dunia."

Sistem Republik Islam adalah tatanan yang berorientasi pada tekad masyarakat di mana manifestasi eksistensinya terwujudkan pada dewan perwakilan, penetapan jabatan, pejabat, serta penetapan proses hukum, politik dan sosial. Dengan demikian, Republik Islam Iran telah secara konsisten menekankan pada semua aturan penting terkait sistem demokrasi dan kesehatan publik yang demokratis, seperti referendum, kepartaian dan pemilihan. Iran, dengan pelaksanaan pemilunya, sebenarnya telah menyajikan contoh baru dalam demokrasi. Itulah mengapa Rahbar berulang kali menekankan bahwa pemenang pemilu adalah pemerintah dan rakyat, bukan orang yang mendapatkan jabatan.

Senin, 13 Agustus 2018 05:00

Padamnya Pelita Termuda Ahlul Bait as

Suatu hari Makmun, khalifah Abbasiah melewati sebuah gang dan anak-anak yang tengah bermain lari ketakutan ketika melihat mahkota di kepala Makmun. Hanya ada satu anak yang tinggal dan tidak menunjukkan rasa takut. Makmun kemudian mendatangi anak tersebut dan bertanya kepadanya, mengapa kamu tidak seperti anak yang lainnya lari ketakutan? Dan tidak pula minggir dari jalanku?

Anak tersebut dengan berani menjawab, "Aku tidak melakukan sebuah kesalahan, sehingga aku harus takut akan hukuman! Jalan ini pun bagi khalifah tidak sempit untuk melewatinya sehingga aku harus minggir. Kamu bisa lewat di mana saja yang kamu inginkan! Makmun yang heran dengan ucapan rasional dan terang-terangan anak kecil tersebut bertanya, Kamu siapa sebenarnya? Anak kecil itu menjawab, "Aku Muhamad bin Ali bin Musa bin Jakfar bin Muhamad bin Ali bin Husein bin Abi Thalib as."

“Ilmu pengetahuan apa yang telah kau warisi?” tanya Makmun. Imam menjawab, “engkau dapat menanyakan berita langit dan bumi kepadaku!” Makmun pergi meninggalkan Imam Jawad as dan melanjutkan perjalanannya. Seekor elang putih berada di atas tangan khalifah digunakan untuk berburu. Lalu Makmun melepaskan elang itu untuk mencari buruan. Untuk sekian saat, elang itu hilang dari pandangan dan tak lama kemudian, elang tersebut kembali dengan membawa ular hidup. Makmun menyimpan ular itu di suatu tempat. Lalu dia berkata pada para pengawalnya, “kini kebinasaan anak itu akan jatuh di tanganku!”

Kemudian makmun kembali melalui jalan yang tadi dilewatinya. Di tempat itu ia melihat Imam Jawad as sedang berada di antara anak-anak. Imam dipanggil dan ditanya, “engkau katanya tahu berita langit dan bumi?” Imam berkata: “Aku mendengar dari ayahku dan kakek-kakekku mendengar dari Rasul, dan Rasul dari Jibril, dan dari Tuhan, bersabda, antara langit dan bumi terdapat laut berombak besar yang di dalam laut itu terdapat banyak ikan. Raja memburu ikan itu dengan elang putih mereka. Elang tersebut kemudian membawa tangkapannya kepada raja. Sang raja pun mengambilnya untuk menguji keturunan nabi dan pengganti Rasulullah Saw.” Mendengar jawaban itu, Makmun berkata, “engkau dan ayah-ayah serta kakekmu dan Tuhanmu semua benar.”

Imam Jawad as juga dikenal sebagai Imam termuda Syiah. Beliau menerima tampuk imamah saat masih anak-anak. Meski banyak pengikut Ahlul baik yang hatinya lemah mempertanyakan keimamahan Imam Jawad yang masih kecil, tapi kondisi beliau mengingatkan kondisi Nabi Isa as yang diangkat sebagai nabi saat masih bayi dan kenaiban Nabi Sulaiman as setelah Nabi Dawud as.

Imam Jawad as dilahirkan pada tahun 195 Hijriah di kota Madinah. Imam Jawad as sejak kecil hingga menginjak usia remaja telah dikenal akan keilmuan, kefasihan, kesabaran dan ketakwaan. Beliau memiliki kecerdasan dan cara penyampaian yang lugas. Meskipun usianya masih muda belia, tapi dari sisi keilmuan dan keutamaan beliau telah disejajarkan dengan tokoh-tokoh masa itu.

Dalam sejarah disebutkan, saat musim haji sekitar 80 orang ahli fiqih dari Baghdad dan kota-kota lain menuju Madinah untuk bertemu dengan Imam Jawad as. Mereka mencecar Imam dengan pelbagai pertanyaan ilmiah, namun Imam Jawad as dengan tenang dan mantap menjawab semua yang ditanyakan. Kejadian ini memupuskan segala keraguan yang selama ini menggelayut benak mereka.

Saat ini mazhab Ahul Bait tercatat sebagai mazhab paling kaya metode dan aliran keilmuan terpenting di bidang pengetahuan. Saham Imam Jawad as selama 17 tahun keimamahan beliau dalam memupuk dan menjaga warisan ini sangan besar. Imam Jawad as hidup di periode ketika dunia Islam menyaksikan maraknya mazhab Islami dan non Islam serta berbagai ilmu dan teknologi seluruh bangsa mengalami kemajuan, serta berbagai buku asing diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.

Di era seperti ini, Imam Jawad meski terhitung muda tidak tinggal diam dan aktif di dialog ilmiah. Sama seperti ayah dan para kakeknya, Imam Jawad aktif menerangkan ajaran Islam dan menyampaikannya kepada masyarakat. Beliau memerankan seorang guru sekaligus pembimbing umat ke arah jalan yang benar. Beliau juga kerap menyelesaikan permasalahan rumit Islam dan memberantas syubhat yang mengotori ajaran murni Islam.

Imam Jawad memang berumur belia saat meninggalkan dunia yang fana. Namun usia 25 tahun yang beliau lewati telah meninggalkan warisan ilmu dan khazanah hikmah yang tak terbatas. Sejarah menyebutkan nama 150 orang yang pernah berguru kepada Imam Jawad as dan mendapat bimbingan beliau. Diantara mereka, nampak nama-nama para tokoh yang dikenal figur besar di bidang keilmuan dan fiqh.

Imam Jawad as punya kepedulian yang besar kepada masalah ilmu dan pendidikan. Beliau pernah berkata, "Tuntutlah ilmu sebab mencari ilmu adalah kewajiban bagi semua orang. Ilmu mempererat jalinan antara saudara seagama dan simbol kemuliaan. Ilmu adalah buah yang paling sesuai untuk hidangan sebuah pertemuan. Ilmu adalah kawan dalam perjalanan dan penghibur dalam keterasingan dan kesendirian."

Orang yang haus kebenaran dan cinta ilmu berbondong-bondong berguru kepada Imam Jawad. Sesuai dengan kapasitasnya, mereka menimba ilmu dari manusia suci ini. Banyak ulama terkenal lahir dari bimbingan Imam Jawad as.

Manusia adalah makhluk sosial dan tanpa interaksi dengan anggota masyarakat, manusia tidak akan pernah mampu mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan. Dalam hal ini, kesuksesan manusia tergantung pada persahabatannya dengan orang lain. Kunci kesuksesan para pemuka agama kita, khususnya Rasulullah Saw juga terletak pada hubungan sosial beliau yang kuat dengan masyarakat. Imam Jawad as bersabda, "Bertemu dengan sahabat dan saudara akan mencerahkan hati dan membuatnya bersinar serta mengembangkan akal dan kebijaksanaan manusia, meski pertemuan ini dilakukan sekejap."

Dalam perspektif Imam Jawad as melayani masyarakat adalah karena turunnya rahmat Ilahi kepada manusia, dan jika seseorang lalai dalam hal ini, bisa jadi ia akan kehilangan nikmat Ilahi. Terkait hal ini beliau bersabda, "Nikmat Allah tidak akan banyak diturunkan kepada seseorang kecuali kebutuhan masyarakat kepada orang tersebut sangat banyak. Siapa saja yang tidak berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan ini dan enggan menanggung kesulitannya, maka ia telah kehilangan banyak nikmat Allah Swt."

Imam Jawad as hidup sezaman dengan dua khalifah Bani Abbasiah, Makmun dan Mu`tashim al-Abbasi. Sementara itu, pemerintahan Bani Abbasiah terkenal menyimpang dari ajaran Islam. Mereka hanya menampilkan keislaman secara zahir. Di saat yang sama pemerintahan Bani Abbasiah juga memiliki program terencana untuk mengubah ajaran suci Islam. Sementara itu, sikap anti dan penentangan yang ditunjukkan Imam Jawad terhadap pemerintah berkuasa mendapat reaksi luas. Sikap Imam ini juga menjadi sebab kehidupan beliau senantiasa menghadapi rongrongan dari penguasa.

Imam Jawad seperti para Imam Ahlul Bait lainnya tidak tinggal diam menyaksikan kezaliman dan penyimpangan yang dilakukan penguasa Abbasyiah. Kebenaran terus disampaikan Imam meski kepada masyarakat dalam kondisi yang sesulit apapun. Keberanian, ketegasan dan perlawanan beliau terhadap kezaliman penguasa membuat Bani Abbasyiah tak mampu membiarkan beliau untuk bebas bergerak dan membiarkannya terus hidup. Oleh karena itu, penguasa Bani Abbasiah meneror Imam Jawad di usia yang relatif muda, 25 tahun.

Khalifah Makmun seperti khalifah Bani Abbasiah lainnya takut akan pengaruh spiritual para imam maksum di tengah masyarakat  berusaha untuk mengontrol secara ketat Imam Jawad. Salah satu makar yang diterapkan Makmun adalah menikahkan putrinya "Ummul Fadl" dengan Imam Jawad sehingga khalifah bisa memantau seluruh aktivitas Imam baik itu di laur maupun di dalam rumah.

Alasan lain Makmun adalah menarik Imam Jawad ke kubunya, karena ia beranggapan dengan hubungan ini Imam akan silau dengan kekuasaan sehingga kesuciannya akan rusak dan kemudian pengikutnya akan berantakan serta Makmun pada akhirnya akan semakin kuat. Melalui pernikahan ini, Makmun ingin mengakhiri protes warga terhadap dirinya dan menunjukkan dirinya sangat mencintai rakyatnya.

Imam Jawad dengan baik memahami konspirasi Makmun dan rela menikahi putri penguasa Bani Abbasiah ini. Sejatinya salah satu alasan beliau menerima pernikahan ini adlah untuk menjaga pengikut Syiah dari brutalitas Makmun. Bukti sejarah menunjukkan fakta ini bahwa Makmun gagal mensukseskan konspirasinya tersebut. Imam berada di Madinah hingga akhir pemerintahan Makmun dan setelah kematian Makmun atas instruksi Muktasim Abbasi, bersama istrinya, Imam Jawab pada tahun 220 H pindah ke Baghdad. Imam Jawad diracun pada bulan Dzulqadah tahun 220 H serta dikebumikan di samping kakeknya, Imam Musa Kadhim as.

Alquran

Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Terwujudnya cita-cita keadilan telah menjadi salah satu keinginan terpenting semua manusia reformis dan orang-orang merdeka dalam sejarah (termasuk para nabi). Revolusi Islam Iran juga dilakukan…

Nahjolbalaghe

Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Naskah pengantar pada seminar Internasional “imam ali dan hak asasi manusia Dalam Nahjul Balagah”, Citywalk 5th floor. Jakarta 30 Juni 2009, IMAM ALI DAN HAK…