
کمالوندی
Menyimak Keanggotaan Tetap Iran di SCO dan Kepentingan Timbal Balik
Republik Islam Iran Jumat (17/9/2021) di KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Dushanbe, Tajikistan dikukuhkan sebagai anggota resmi organisasi ini.
Pemimpin delapan negara anggota asli SCO menandatangani dokumen kesepakatan untuk mengubah Iran dari anggota pengamat menjadi anggota tetap. Pemimpin Uzbekistan, Tajikistan, Pakistan, Cina, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan dan India berharap prakarsa organisasi ini di komunitas internasional akan meningkat mengingat kekuatan Iran di dunia.
Terkait hal ini, Mahmoud Reza Sajjadi, mantan dubes Iran di Rusia dan pakar isu-isu internasional mengatakan, “Republik Islam Iran tidak akan pernah menyerah kepada ketamakan Barat, dan bahkan tidak akan bergerak dalam koridor pemaksaan kubu hegemon. Iran di komunitas internasional senantiasa mendukung pihak tertindas dan menentang hegemoni, dan pendekatan Iran ini merupakan kredibilitas besar bagi SCO.”
Dengan keanggotaan tetap Republik Islam Iran dalam Organisasi Kerjasama Shanghai, bobot politik dan ekonomi organisasi ini akan meningkat secara signifikan. Iran memiliki populasi muda dan tenaga kerja terampil, sumber daya ekonomi yang melimpah, kemajuan teknis yang dapat diterima di bidang teknik, dan teknologi asli, dan memfasilitasi akses SCO ke pasar Timur Tengah yang masih belum terjamah.
Dr. Yang Jiemian, anggota pusat riset internasional Shanghai (SISU) terkait hal ini mengatakan, “Negara-negara sekutu AS juga berusaha menjadi anggota SCO, dan ini mengindikasikan bobot organisasi ini. Dengan keanggotaan tetap Iran di SCO, bobot ini meningkat. Selain itu, Iran juga mendapat manfaat besar khususnya sanksi Barat terhadap Tehran akan semakin mandul. Oleh karena itu, ini sebuah kerja sama win-win dan kubu anti-hegemoni akan semakin kuat dan solid.”
Amerika Serikat telah melakukan banyak upaya selama bertahun-tahun untuk mengisolasi Republik Islam Iran, tetapi faktanya berbeda. Permusuhan ini, dengan perlawanan yang tak tertandingi dari bangsa Iran dan dukungan dari cita-cita revolusi, menyebabkan semua kebencian ini menjadi bumerang, dan negara-negara di dunia, mengingat posisi regional dan internasional Iran, ingin meningkatkan kerja sama dengan Tehran. Keanggotaan tetap Iran dalam SCO adalah contoh dari fakta ini dan pencapaian unik Republik Islam di arena internasional.
Terkait hal ini Dr. Yang Jiemian menambahkan, “Dengan menjadi anggota tetap SCO, Iran telah mencapai salah satu tujuannya bahwa organisasi ini menjadi kanal hubungan Tehran untuk menyampaikan suara tuntutan kebebasan dan kebenarannya serta tempat untuk merefleksikan sikap kuat Iran di dunia. Selain itu, kekuatan dan pengaruh Iran bakal meningkat. Dengan keanggotaan tetap ini, program perluasan ekonomi Iran juga akan semakin cepat dan dapat mengakses pasar ini.”
Presiden Iran saat menghadiri KTT SCO di Dushanbe
Kerjasama regional dan internasional merupakan salah satu tujuan dibentuknya serikat dan organisasi regional agar dapat mempertahankan kemerdekaan dan keamanan ekonomi dan politik melalui kerjasama dan tumpang tindih dalam menghadapi ancaman keamanan dan ekonomi. Keamanan telah menjadi salah satu komponen Organisasi Kerja Sama Shanghai, yang memiliki dimensi luas. Organisasi Kerja Sama Shanghai telah dibentuk untuk tujuan yang sama. Sekarang, dengan keanggotaan tetap Iran, lingkup kegiatan SCO akan meningkat dalam semua aspek dengan negara-negara tetangga Iran.
Sekaitan dengan ini, Dr. Rajab Safarov, direktur Pusat Studi Iran Kontemporer di Moskow mengatakan, “SCO adalah organisasi pro-keamanan yang pertama kali dibentuk untuk memerangi terorisme. Iran juga berperan baik dalam membangun keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia, dan ini telah menimbulkan kebanggaan nasional terhadap Iran. Oleh karena itu, kami menyambut baik keanggotaan tetap Iran dalam Organisasi Kerja Sama Shanghai. Dalam dimensi ekonomi, dengan keanggotaan tetap Iran dan perluasan hubungan ekonomi di SCO, biaya dan harga akhir barang akan berkurang sesuai dengan kontrak ekonomi dan akan membuat pasar SCO kompetitif. Perdagangan berkembang pesat di kawasan ini, yang baik untuk semua anggota SCO dan Iran.”
Keanggotaan tetap Iran di SCO juga akan mendongkrak ekspor Tehran di Eurasia. Selain itu, negara-negara kawasan penting ini juga membutuhkan produksi Iran dan Tehran melalui SCO akan dengan mudah dapat mengakses pasar ini.
Sheikh Attar, mantan dubes Iran untuk India dan Jerman serta pengamat internasional, terkait hal ini mengatakan, “SCO memiliki lebih dari 25 persen Good manufacturing practices (GMP) dunia, dan ini sebuah keunggulan yang bagus bagi Republik Islam Iran dan SCO untuk meningkatkan level ini.”
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi bersama sejawatnya dari Tajikistan
Dr. Safarov juga mengatakan, “Negara-negara di kawasan Eurasia membutuhkan produk dan barang Iran dan sangat senang memiliki hubungan yang luas dengan Iran. Karena ribuan perusahaan Rusia bangkrut selama tahun-tahun ini, karena perusahaan-perusahaan ini bekerja sama dengan negara-negara Barat dan Eropa, dan dengan pengenaan sanksi Barat terhadap Rusia, perusahaan-perusahaan Barat berhenti bekerja sama. Kerugian dari pemutusan kerja sama ini sangat berat dan pengalaman yang pahit.”
Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi di pidatonya di KTT SCO selain mengucapkan terima kasih atas keanggotaan tetap Iran di organisasi ini mengatakan, “Organisasi Kerja Sama Shanghai akan melanjutkan jalur pertumbuhannya, yang telah berhasil mendapatkan posisi regional dan internasional terkemuka dalam waktu singkat.”
Sementara Presiden Rusia, Vladimir Putin di KTT ini juga mengatakan, “Bergabungnya Iran dengan SCO akan meningkatkan kekuatan organisasi ini.”
Kesimpulannya adalah kini Barat memahami dengan benar nilai regional Republik Islam Iran, dan sampai pada kesimpulan bahwa tanpa Iran, keamanan di kawasan tidak mungkin tercapai serta SCO dengan menandatangani dokumen keanggotaan tetap Iran di organisasi ini, telah membatalkan seluruh skenario Barat untuk mencegah keanggotaan Iran di SCO. Tak hanya itu, Organisasi Kerja Sama Shanghai kini juga meraih posisi penting di kawasan dan dunia. Posisi yang akan membuat kekuatan global SCO di masa depan meningkat tajam.
Perang Pertahanan Suci, Manifestasi Kekuatan Nasional Iran (2)
Republik Islam Iran saat ini menjadi kekuatan strategis di kawasan dengan mengerahkan segenap kekuatannya, termasuk menggunakan pengalamannya dalam delapan tahun perang pertahanan suci.
Republik Islam Iran meningkatkan kemampuan pertahanannya, karena pernah merasakan pengalaman getir perang yang dipaksakan, dan berlanjutnya ancaman musuh yang masih dihadapi hingga kini dalam menjaga keamanan negara.
Pengalaman getir dalam perang yang dipaksakan pada tahun 1980-1988, menjadikan Iran lebih tanggap menghadapi potensi ancaman musuh. Kini, Republik Islam tidak akan pernah ragu untuk membela diri melawan berbagai aksi musuh.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei menekankan pentingnya komponen kekuatan dan keamanan, mengingat pengalaman pahit ketidakmampuan negara untuk menahan serangan udara Saddam. Rahbar menyatakan bahwa Iran pada masa itu tidak berdaya melawan roket dan pemboman Tehran dan berbagai kota di Iran akibat serangan jet-jet tempur musuh.
Meningkatnya ketegangan di lingkungan keamanan Asia Barat dan perubahan sikap negara-negara besar serta beberapa negara di kawasan terhadap Iran menjadi faktor penting lainnya yang mengharuskan Iran memiliki kemampuan untuk menangkal setiap ancaman, dengan memperkuat kemampuan militernya dan meningkatkan kemampuan rudal, drone, dan angkatan udaranya.
Mayor Jenderal Rahim Safavi, Direktur Institut Ilmu Pertahanan Suci Shahid Soleimani, menyatakan bahwa perang di masa depan akan berbeda dalam hal sifat, intensitas, durasi dan teknologinya. Oleh karena itu, kita harus memiliki angkatan udara yang kuat.
Mayjen Safavi juga menegaskan bahwa pergerakan musuh harus diamati pada jarak tiga ribu kilometer dari perbatasan Iran, sehingga kedalaman pertahanan minimum negara harus mencapai tiga ribu kilometer.
Selama beberapa dekade terakhir, kemampuan rudal Iran dari sisi kuantitas dan kualitas membuat kemajuan luar biasa, terutana dalam aspek terpentingnya dari jangkauan dan akurasi sistem rudal. Pengembangan teknologi untuk pembangunan rudal jarak menengah dan jarak jauh merupakan salah satu poin terpenting dalam struktur pertahanan Iran selama empat dekade terakhir.
Kewibawaan bangsa Iran, yang sebagian dimanifestasikan dalam pertumbuhan dan perkembangan angkatan bersenjata, memiliki efek penting. Mempertahankan kesiapan tempur sebenarnya adalah salah satu komponen yang mencegah implementasi banyak konspirasi musuh.
Logika pertahanan mensyaratkan bahwa selama Amerika Serikat melengkapi koalisi Arab melawan Iran dengan senjata modern dan rezim Zionis mengancam Iran dengan aksi militer setiap hari, maka Iran tidak akan berpangku tangan dan menunggu musuh menyerbu wilayahnya.
Dalam situasi seperti itu, Iran juga harus meningkatkan persenjataannya untuk menyeimbangkan dan meningkatkan keamanan perbatasan nasional agar musuh tahu bahwa jika mereka berniat menyerang Iran, maka akan membayar harga yang mahal.
Jelas bahwa Amerika Serikat dan sekutu regionalnya prihatin dengan peningkatan kemampuan militer Iran, meskipun fakta bahwa mereka belum mampu menghentikan kemajuan pertahanan Iran dengan berbagai sanksinya selama ini. Oleh karena itu, mereka menggunakan banyak taktik untuk menekan Iran agar menarik diri dari program rudalnya. Sebab, dengan melemahkan kekuatan militer Iran, mereka bisa memaksa tehran untuk menerima tuntutannya. Tapi Republik Islam selama ini menunjukkan bahwa semakin banyak tekanan, semakin besar kemampuan Iran yang terus meningkat dan tumbuh besar.
Setelah kemenangan Revolusi Islam, Iran berhasil membuat lompatan di bidang pembuatan berbagai jenis rudal balistik dan rudal non-balistik, rudal supersonik, rudal laser, rudal jelajah (rudal yang dipandu sepenuhnya) dan jenis rudal lainnya, yang menjadikan Republik Islam termasuk di antara negara-negara teratas yang menguasai teknologi tersebut.
Kini, Iran dikenal sebagai kekuatan rudal keempat dunia dan berada di posisi 5 negara pembuat drone teratas di dunia, serta negara kedua yang membangun drone siluman.
Produksi Qadr, Zelzal, Fajr, Sajil, Basir, Zulfiqar, Siraj, dan Fateh dan puluhan rudal lainnya yang menjamin keamanan Iran dan kawasan, hanya sebagian kecil dari kekuatan pencegah militer Iran.
Prestasi ini menunjukkan bahwa Republik Islam Iran bukan hanya tidak menyerah pada ancaman dan tekanan eksternal. Tapi sebaliknya justru memperkuat pertahanan melebihi sebelumnya, yang disesuaikan dengan tingkat ancaman. Efek dari gerakan ini telah mengkristal dalam kemajuan militer Iran. Tidak diragukan lagi, jika bukan karena perang dan Iran tidak berada di bawah blokade ekonomi dan politik adidaya dunia, maka kemajuan besar senjata dan militer di negara itu tidak akan tercapai.
Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa delapan tahun pertahanan suci, meskipun banyak keterbatasan dan kesulitan, membawa buah yang berharga bagi Iran.
Industri pertahanan Iran telah mampu menempatkan dirinya pada posisi tinggi di kawasan dan dunia. Dengan menciptakan pencegahan militer, Iran tidak akan membiarkan musuh mengganggu wilayah perbatasan dan teritorial negaranya.
Perang Pertahanan Suci, Manifestasi Kekuatan Nasional Iran (1)
Tanggal 31 Shahrivar 1359 Hs menorehkan sejarah penting bagi Republik Islam Iran, karena tanggal itu menjadi hari pertama dimulainya invasi militer rezim Baath di Irak terhadap Iran.
Sejak itu, setiap tanggal 31 Shahrivar hingga 6 Mehr (21-27 September) diperingati sebagai momentum awal perlawanan rakyat Iran dalam membela Revolusi Islam yang baru seumur jagung dari serangan asing.
Delapan tahun masa-masa sulit Pertahanan Suci mengingatkan saat-saat penting perlawanan suatu bangsa terhadap agresi musuh rezim Baath. Dari sudut pandang ini, era pertahanan suci menjadi modal sosial dan budaya yang berharga dan dukungan yang kuat menghadapi konspirasi dan agresi musuh.
Perang yang dipaksakan rezim Saddam terhadap Iran terjadi pada 21 September 1980 berlangsung sekitar 19 bulan setelah kemenangan Revolusi Islam. Rezim Saddam mendapat dukungan dari Timur dan Barat dalam agresinya terhadap Iran. Mereka membuka berbagai senjata pemusnah massal, bahkan senjata kimia. Banyak kota menjadi sasaran rudal Saddam yang menyebabkan ribuan orang tak bersalah terbunuh.
Ketangguhan bangsa Iran selama 8 tahun perang yang dipaksakan rezim Baath tidak bisa dilepaskan dari keyakinan terhadap kekuatan dalam negeri, terutama pada pemudanya yang rela berkorban membela bangsa dan negara dari serangan musuh.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei mengungkapkan pencapaian era pertahanan suci dengan menunjukkan poin penting dalam salah satunya pidatonya,"... Terlepas dari biaya material dan spiritual yang tinggi dari perang yang dipaksakan ini, tetapi pencapaian bangsa Iran selama delapan tahun pertahanan suci selain biayanya, sangat besar. ....Pengalaman delapan tahun perang pertahanan suci menunjukkan bangsa ini berjuang melawan kekuatan agresor yang didukung adidaya global. .. Perlawanan bangsa Iran dalam perang delapan tahun Pertahanan Suci ini memberikan pengaruh terhadap banyak tokoh aktif di negara-negara Muslim dan lainnya yang sangat percaya pada pertahanan dalam negeri,".
Selama delapan tahun perang yang dipaksakan, semangat solidaritas dan kebanggaan nasional memotivasi para pemuda untuk melawan musuh dengan keberanian dan kekuatan nasionalnya.
Bangsa Iran menjadikan persatuan dan integritas nasional sebagai kekuatan utama melawan musuh. Semua pihak, dari tentara, IRGC, Basij, dan polisi, dan masyarakat umum berdiri kokoh melawan agresor yang mencatat epik, keberanian, dan pengorbanan terbesar dalam sejarah stabilitas Iran melawan musuh.
Selama perang yang dipaksakan, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa menjadi pendukung utama rezim Baath di Irak dalam agresi militer ke Iran. Meskipun periode ini merupakan masa penindasan terhadap bangsa Iran, namun akhirnya kesulitan dan ancaman menyebabkan perlawanan besar yang memperkuat bangsa Iran melawan musuh dan mengubah tahun-tahun perang yang dipaksakan menjadi titik balik bagi Iran untuk memiliki kekuatan militer kuat.
Selama tahun-tahun setelah perang yang dipaksakan, Republik Islam Iran mampu mencapai kesuksesan yang signifikan di bidang militer, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagian besar kemajuan ini karena pengorbanan para pejuang delapan tahun pertahanan suci yang telah menempatkan Iran dalam deretan kekuatan yang diperhitungan di tingkat dunia.
Teknologi yang digunakan di biedang militer memiliki pengaruh penting dalam bidang pertahanan dan pertahanan nasional. Oleh karena itu, otoritas berbasis pengetahuan merupakan faktor yang efektif untuk pertahanan dan pencegahan yang efektif.
Dalam hal ini, untuk menjaga daya tangkal terhadap ancaman, Republik Islam Iran telah mempertimbangkan dua tujuan strategis.
Pertama, penguatan industri pertahanan di sektor-sektor yang dibutuhkan, khususnya di bidang kemampuan pertahanan rudal, yang menjadi kepentingan strategis dalam pembahasan defense deterrence.
Kedua, penempatan staf dan pelatihan personel khusus dan penggunaan mekanisme pelatihan lanjutan serta memberikan insentif yang diperlukan untuk mempercepat gerakan ke arah ini.
Angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam delapan tahun perang yang diberlakukan menggunakan fasilitas yang tersedia dan kemampuan pasukan domestik yang kreatif dan khusus, demi menciptakan struktur yang kuat dan menonjol di bidang industri pertahanan.
Selama delapan tahun perlawanan hingga meraih kemenangan, Republik Islam menunjukkan bahwa negara ini tidak akan kompromis dengan siapa pun yang mengancam keamanan nasionalnya. Dengan pendekatan ini, Iran terus meningkatkan kekuatan pencegahan militernya yang sebanding dengan ancaman yang ada.(
Sistem Pertahanan Udara “Ya Zahra" dan “Herz-9”
Dalam perang modern, sistem pertahanan udara memainkan peran penting untuk melawan ancaman udara. Sistem pertahanan udara Iran yaitu, “Ya Zahra” dan “Herz-9” efektif untuk melawan ancaman pada ketinggian rendah.
Ancaman udara yang terus meningkat di berbagai level serta kebutuhan untuk melindungi fasilitas dan aset-aset penting, telah menyebabkan munculnya rancangan dan konstruksi berbagai sistem pertahanan untuk menanggapi ancaman udara.
Ancaman udara pada ketinggian rendah mulai mendapat perhatian serius setelah drone berkembang pesat, terutama drone bunuh diri dan juga rudal jelajah yang terbang rendah. Di sini, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan sistem pertahanan udara untuk melawan ancaman pada ketinggian rendah, dan Iran mengambil langkah-langkah besar di bidang ini.
Setelah Perang Pertahanan Suci, sistem pertahanan ketinggian rendah FM-80, yang merupakan versi Cina dari sistem pertahanan udara Crotale Prancis, dibeli oleh Iran. Pada tahun-tahun berikutnya, para insinyur Iran berhasil melakukan rekayasa ulang dan meningkatkan kemampuan sistem tersebut. Sistem pertahanan udara Ya Zahra adalah hasil dari proyek ini.
Produksi massal sistem pertahanan udara Ya Zahra resmi dimulai pada 27 Januari 2013. Menteri Pertahanan Iran waktu itu, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan bahwa Ya Zahra adalah sistem rudal bergerak yang dapat digunakan di lokasi mana pun dan terhubung ke jaringan pertahanan udara yang terintegrasi.
“Sistem ini punya kemampuan untuk menyerang dan menghancurkan beberapa target secara bersamaan, kecepatan operasional yang tinggi, dan pelacakan yang sepenuhnya otomatis,” jelasnya.
Kemampuan operasional sistem ini telah divalidasi oleh Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF) selama latihan pertahanan udara pada November 2012. Komandan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbia, Brigadir Jenderal Farzad Esmaeli mengatakan sistem tersebut dirancang dan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Sistem pertahanan dengan kemampuan mengidentifikasi, melacak, dan menghancurkan target udara seperti, pesawat musuh, helikopter, dan drone jarak pendek ini merupakan salah satu sistem paling sukses di kelasnya.
Sistem pertahanan udara Ya Zahra dapat digunakan dalam situasi apa pun. Sistem ini mampu menyerang beberapa target dan menghancurkannya secara bersamaan, beroperasi dengan kecepatan tinggi, dan melacak target secara otomatis. Ia juga punya kemampuan untuk mengidentifikasi target aktif dan pasif.
Sistem ini menggunakan radar tunggal Skyguard untuk mendeteksi target, yang memiliki jangkauan hampir 20 kilometer. Ia mampu mendeteksi 30 target secara bersamaan dan melacak 12 target.
Spesifikasi rudal yang disebut Shahab-e-Saqeb, yang dipasang untuk sistem pertahanan udara Ya Zahra adalah sebagai berikut: Panjang: 2,93 meter. Berat: 85 kilogram. Kecepatan: 750 meter per detik. Jangkauan: 8.600 meter terhadap target dengan kecepatan 400 meter per detik atau 10 kilometer terhadap target dengan kecepatan 300 meter per detik dan 11 kilometer terhadap helikopter. Kecepatan maksimum: 440 meter per detik.
Shahab-e-Saqeb adalah rudal pertahanan untuk ketinggian rendah yang dirancang oleh industri pertahanan Iran. Rudal pertahanan ini dibangun untuk memusnahkan beragam target di ketinggian rendah.
Versi terbaru dari sistem Ya Zahra yang disebut Ya Zahra-3 atau Herz-9 memiliki kemampuan yang luar biasa dan lebih canggih dari versi aslinya. Sistem tersebut merupakan sistem pertahanan bergerak yang dipasang di atas truk.
Pada Mei 2013, Kementerian Pertahanan Republik Islam Iran mengumumkan bahwa mereka telah melakukan produksi massal sistem pertahanan udara baru, yang disebut Herz-9.
Menurut Menhan Iran waktu itu, Brigjen Ahmad Vahidi, Herz-9 dapat mengidentifikasi dan menargetkan helikopter musuh, roket, dan pesawat tempur pada jarak rendah dan ketinggian rendah sekitar 8—12 kilometer.
“Sistem pertahanan udara bergerak ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer paling canggih dan sistem navigasi terbaru yang tersedia saat ini,” ujarnya. Brigjen Vahidi menggarisbawahi bahwa sistem Herz-9 memiliki waktu persiapan kurang dari 2 menit.
Tentu saja, dalam sistem ini, jumlah rudal telah dikurangi dari empat unit di sistem pertahanan udara Ya Zahra menjadi dua unit. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manuver sistem di medan tempur. Rudal yang digunakan untuk sistem ini berjenis sama yaitu rudal Shahab-e-Saqeb.
Berbeda dengan sistem Ya Zahra, sistem Herz-9 merupakan sistem pasif. Kepasifan suatu sistem pertahanan memiliki banyak keuntungan, salah satunya yang terpenting adalah musuh tidak dapat mengenalinya sebelum misil ditembakkan.
Sistem Herz-9 juga sepenuhnya tahan terhadap perangkat perang elektronik dan musuh tidak dapat mengganggunya. Fitur taktis ini meningkatkan kemungkinan rudal mengenai target yang ingin ditembak.
Sistem ini dibekali dengan berbagai macam sensor elektro-optik yang membantu sistem berfungsi dengan baik di segala kondisi cuaca dan peperangan elektronik. Selain sensor pelacakan video dan termal, ia juga dilengkapi dengan laser detektor jarak yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi sistem dalam berbagai kondisi cuaca.
Tantangan Kabinet Baru Lebanon
Akhirnya kabinet Lebanon baru dibentuk dan pemerintah Lebanon memulai pekerjaannya yang menghadapi sejumlah tantangan.
Saad al-Hariri secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada 15 Juli, setelah membuat Lebanon dalam keadaan tidak pasti selama sekitar sembilan bulan. Sekitar 10 hari setelah pengunduran diri al-Hariri, mantan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati secara resmi ditunjuk oleh Michel Aoun untuk membentuk pemerintahan.
Mikati terpilih sebagai Perdana Menteri Lebanon pada April 2005 dan menjabat untuk waktu yang singkat. Mikati menjadi Perdana Menteri Lebanon untuk kedua kalinya dari Juni 2011 hingga Februari 2014.
Selain itu, Najib Mikati terpilih menjadi anggota parlemen Lebanon pada 2009 sebagai wakil wilayah Tripoli. Sebelumnya, Mikati menjabat sebagai Menteri Transportasi dan Pekerjaan Umum dari tahun 1998 hingga 2004. Oleh karena itu, Najib Mikati tidak asing dengan masalah yang dihadapi negaranya saat ini, karena rekam jejaknya yang panjang di kancah politik Lebanon. Mengingat latar belakang ini, parlemen Lebanon memberikan suara mendukung kabinetnya dan menjadi Perdana Menteri Lebanon untuk ketiga kalinya dalam 16 tahun terakhir.
Kabinet baru Mikati menghadapi sejumlah masalah antara lain: situasi ekonomi yang terpuruk, reformasi struktur keuangan dan perang melawan korupsi, menghadapi epidemi Corona, penyelenggaraan pemilihan parlemen, dan meluasnya protes dan ketidakpuasan terhadap ketidakefektifan layanan pemerintah.
Bank Dunia mengumumkan bahwa Lebanon berada dalam situasi ekonomi terburuk dalam 100 tahun. Selama 13 bulan terakhir, Lebanon menghadapi masalah serius seperti devaluasi tajam mata uang nasional, penghapusan subsidi untuk beberapa barang, meningkatnya kemiskinan, inflasi dan kekurangan bahan bakar.
Perdana Menteri Pemerintah Lebanon yang dijabat sementara oleh Hassan Diab, sebelumnya telah memperingatkan konsekuensi dari situasi ekonomi saat ini di Lebanon, dengan mengatakan bahwa negara itu berada di ambang kehancuran ekonomi.
"Tidak ada bahan bakar, tidak ada obat-obatan dan bank sentral tidak memiliki cadangan devisa, tetapi kami berharap proses keruntuhan akan berhenti dan Lebanon akan kembali makmur," kata Najib Mikati kepada parlemen Lebanon.
Kabinet Mikati memulai kegiatannya dalam situasi ketika kapal bahan bakar dari Iran masuk ke Lebanon untuk mengurangi krisis bahan bakar di negaranya, bahkan menyebabkan nilai mata uang Lira mengalami penguatan sampai batas tertentu.
Mikati menempatkan reformasi struktur keuangan Lebanon sebagai salah satu tujuan pemerintahannya, yang menghadapi tantangan serius.
Di satu sisi, lembaga keuangan Lebanon berada di tangan mereka yang memiliki pengaruh signifikan pada struktur kekuasaan Lebanon dan tidak melihat reformasi keuangan sebagai kepentingan mereka. Di sisi lain, lembaga internasional, termasuk Dana Moneter Internasional, sedang mereformasi struktur ekonomi Lebanon. Mereka menekankan dan mengharapkan amandemen diubah sesuai versinya. Selain itu, negara ini menghadapi sanksi AS, yang berdampak signifikan terhadap memburuknya situasi ekonomi di Lebanon, bahkan dapat dimanfaatkan oleh oposan pemerintah Lebanon untuk menekan Mikati dan kabinetnya.
Tantangan besar lain yang dihadapi kabinet Mikati mengenai penanganan epidemi Corona yang berkembang di Lebanon. Korban tewas akibat virus Corona dengan jenis barunya, Delta di Lebanon mendekati 100 orang pada pertengahan Juli, tetapi kemudian meningkat 25 kali lipat dalam waktu kurang dari sebulan.
Penyebaran luas varian Delta Corona di Lebanon telah menyebabkan banyak pasien baru dirawat di rumah sakit. Kelanjutan dari tren ini, diperparah dengan kurangnya fasilitas rumah sakit dan obat-obatan, serta masalah pemadaman listrik, yang menyebabkan bencana kemanusiaan di negeri ini. Oleh karena itu, bagaimana menghadapi Corona menjadi salah satu tantangan utama kabinet baru Lebanon.
Tantangan keempat yang dihadapi kabinet baru Lebanon mengenai penyelenggaraan pemilu parlemen. Pemilu parlemen Lebanon terakhir diadakan pada Mei 2018, dan pemilihan berikutnya akan diadakan pada Mei 2022, yaitu sekitar 8 bulan lagi. Oleh karena itu, di satu sisi, Najib Mikati menjadi Perdana Menteri sementara, dan kabinetnya juga adalah kabinet sementara, Di sisi lain, masalah penyelenggaraan pemilihan parlemen akan menjadi tantangan serius, karena pada tahun 2018 pemilu parlemen Lebanon berlangsung diadakan setelah 5 tahun penundaan.
Perbedaan politik antara kelompok Lebanon dan masyarakat yang terpolarisasi menjadi penyebab keterlambatan penanganan masalah nasional Lebanon hingga saat ini. Oleh karena itu, Mikati mengemban tugas yang tidak mudah untuk menyelenggarakan pemilu parlemen berikutnya. Jika ia gagal menyelenggarakan pemilu, maka langkah ini akan mempengaruhi kegiatan pemerintahannya, karena kemungkinan penundaan pemilihan umum dapat menyebabkan peningkatan perbedaan politik, yang akan berdampak besar terhadap pembentukan kabinet mendatang.
Intervensi asing juga merupakan salah satu tantangan utama kabinet baru Lebanon. Meskipun Lebanon negara kecil, tapi berpengaruh di kawasan Asia Barat, dan campur tangan aktor regional dan trans-regional dalam urusan internal negara itu tinggi dan jelas, terutama karena keberadaan Hizbullah dan perbatasan bersamanya dengan rezim Zionis.
Analisis politik Lebanon, Johny Munir mengatakan, "Intervensi besar Amerika Serikat menjatuhkan sanksi untuk menekan Hizbullah, dan Caesar Act terhadap Suriah juga mempengaruhi ekonomi Lebanon. Faktor yang membuka jalan bagi pembentukan pemerintah Lebanon adalah kekalahan aturan Caesar dan kunjungan delegasi Lebanon ke Suriah yang berlangsung ketika Amerika tidak menyetujui kelanjutan hubungan antara Beirut dan Damaskus."
Selama periode perdana menteri Saad al-Hariri, pihak asing seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Arab Saudi menggunakan semua potensi mereka untuk membentuk pemerintahan tanpa Hizbullah, dan ini menjadi salah satu alasan utama kegagalan al-Hariri untuk membentuk pemerintahan.
Diharapkan pihak asing pada periode Mikati juga akan berusaha mencapai tujuannya melawan Hizbullah dan memberikan tekanan pada Mikati.
Berlanjutnya protes yang meluas dan ketidakpuasan terhadap inefisiensi sistem eksekutif Lebanon juga merupakan tantangan keenam yang dihadapi kabinet Najib Mikati. Tantangan tersebut membuka jalan bagi pembentukan protes rakyat di Lebanon. Jika Mikati gagal menemukan solusi untuk menghadapi tantangan tersebut dan pengelolaannya, ada kemungkinan kebangkitan protes rakyat, yang mempengaruhi kinerja kabinet bisa berujung pada jatuhnya kabinet, seperti yang terjadi pada Hassan Diab dan kabinetnya.
Arbain, Mukadimah Tegaknya Pemerintahan Imam Mahdi
Imam Mahdi af dalam pesannya untuk Sheikh Mufid berkata, “Seandainya para pengikut Kami yang diberi karunia oleh Allah Swt untuk taat kepada-Nya, dalam menunaikan janji yang dipegangnya saling bersimpati, maka keberkahan pertemuan Kami dengan mereka tidak akan tertunda, dan kebahagiaan bertemu dengan Kami akan mereka rasakan lebih cepat, pertemuan yang dilandasi pengenalan yang benar, dan loyalitas mereka kepada Kami.”
40 hari berlalu sejak peristiwa Asyura. Asyura adalah darah dan kebangkitan, Asyura adalah kepala-kepala terpenggal yang ditancapkan di ujung tombak, dan anak-anak yang ditampar. Sebuah Arbain tiba mengisahkan tenda-tenda terbakar, dan nyawa-nyawa belahan jiwa Ahlul Bait yang pergi karena besarnya sifat pengecut musuh. 40 hari putra-putra Rasulullah Saw yang berduka, dengan wajah pucat, dan luka-luka yang mereka terima tanpa belas kasihan, digiring di gurun-gurun, jalan-jalan dan reruntuhan, sehingga sebagaimana dibayangkan para Yazid, agar semua menyaksikan bagaimana keluarga Nabi Muhammad Saw terhina di mata semua orang. Akan tetapi…..
Apa yang disaksikan oleh dunia saat ini di Abad ke-21, adalah sesuatu yang lain. Jutaan orang di jalan-jalan menuju Karbala, layaknya sungai yang airnya mengalir deras bergerak menuju kota suci itu. Seakan-akan hari ini suara Sayidah Zainab di Istana Yazid, lebih kencang terdengar dari sebelumnya. Suara ini hanya bisa didengar dengan hati, ketika sebagai seorang tawanan dengan tangan dan kaki terbelenggu, kepada Si Penguasa zalim, Zainab berkata, “Hai Yazid, lakukanlah semua tipu muslihatmu, tunjukkan semua upayamu, gunakan seluruh tekadmu, aku bersumpah pada Tuhan yang memberikan kemuliaan kepada Kami, sampai kapan pun kamu tidak akan mampu menghapus nama Kami dari hati masyarakat.”
Imam Hussein as bangkit melawan Yazid, Khalifah saat itu untuk menegakkan budaya Islam murni Muhammad, dan mengikis penyimpangan serta bid’ah dari agama Islam, serta Sunnah Nabi Muhammad Saw. Pada tahun 61 Hijriah Qamariyah, Imam Hussein dalam suratnya untuk penduduk Kuffah menulis, “Tanpa keraguan, Anda mengetahui bahwa Rasulullah Saw semasa hidupnya bersabda, ‘Siapa pun yang melihat penguasa zalim, dikarenakan penindasannya, menghalalkan semua yang diharamkan Allah Swt, melanggar janji Ilahi, dan menentang Sunnah Rasul-Nya, serta berbuat dosa dan permusuhan di tengah hamba-hamba Allah Swt, lalu orang itu tidak melakukan apa pun di hadapan penguasa zalim semacam ini, maka Allah Swt akan memasukkannya ke dalam kedudukan penindas tadi, dan nasib keduanya sama.”
Imam Hussein dalam surat yang pembaca aslinya adalah seluruh umat manusia yang merdeka, mengumumkan tujuannya dan mengajak semua orang untuk bekerja sama dalam perjuangan melawan para penindas ini. Hari ini jutaan peziarah Arbain, dan orang-orang yang berduka di hari Arbain Imam Hussein as, merupakan simbol penerima pesan ini.
Jika kita sekilas memperhatikan lingkungan sekitar, kita akan merasakan bahwa dunia sedang bergerak ke arah bencana, sebuah bencana yang muncul akibat ditinggalkannya empati, karena meningkatnya jarak di antara si kaya dan si miskin di tengah masyarakat, semakin lebarnya jurang perpecahan, dan konflik negara-negara besar dan kecil, meningginya angka kejahatan, kerusakan moral, dan pemikiran serta dampak buruk tak terprediksi kehidupan industri dan semacamnya. Di tengah semua ancaman ini, terdapat harapan di hadapan kita, dan itu adalah seorang juru selamat yang akan memperbaiki dunia sehingga melahirkan masa depan yang cerah bagi umat manusia.
Keyakinan kepada juru selamat terdapat di semua agama baik agama Abrahamik, maupun non-Abrahamik. Di dalam agama Zoroaster, terdapat penantian terhadap seseorang bernama Sushian. Di kitab suci Zoroaster disebutkan bahwa dengan kemunculan juru selamat ini, dunia akan dipenuhi keadilan, dan akan terbentuk sistem baru, di sisi lain penindasan dan kezaliman akan sirna.
Setelah kemunculan juru selamat ini, seluruh orang akan menjadi beragama, dan mengedepankan persahabatan serta kasih sayang di antara sesama. Dalam agama Yahudi, juga terdapat penantian juru selamat yang disebut sebagian orang Yahudi sebagai Mashiach. Dalam keyakinan agama Kristen, penantian kedatangan kembali Isa Al Masih menempati posisi khusus. Di dalam Islam, juru selamat ini adalah Imam Mahdi af, yang dengan kemunculan dan kebangkitannya, pemerintahan semesta yang berlandaskan perdamaian, keadilan, dan spiritualitas akan terbentuk.
Dalam pandangan mazhab Syiah, Imam Mahdi adalah salah satu keturunan Imam Hussein as, dan penerus jalan beliau. Jalan yang ditempuh oleh para peziarah Arbain, dan dengan kehadiran jutaan dari mereka, dunia akan diperkenalkan kepada jalan serta metode beliau.
Saat kemunculannya dari masa keghaiban, Imam Mahdi tidak mengaitkan diri dengan Rasulullah Saw, tapi dengan Imam Hussein dan berkata, “Wahai penduduk dunia, aku adalah Imam yang bangkit. Wahai penduduk dunia aku adalah pedang penuntut balas yang tajam. Wahai penduduk dunia waspadalah Kakekku Hussein as dibunuh saat ia kehausan. Wahai penduduk dunia, ketahuilah Kakekku Hussein as dibiarkan tergeletak di atas tanah dalam keadaan telanjang. Wahai penduduk dunia sadarlah tubuh Kakekku Hussein as setelah terbunuh diinjak-injak kaki kuda."
Banyak riwayat yang menyebutkan kata-kata yang diteriakkan Imam Mahdi pada saat kemunculannya adalah “Ya Latharatil Hussein”. Di masa itu, penduduk dunia yang mengenal Imam Hussein dari pawai-pawai Arbain, dengan cepat akan mengenal Imam Mahdi.
Kemunculan juru selamat umat manusia adalah perkara yang pasti, dan tanpa keraguan sedikit pun. Hal yang menjadi perbedaan adalah waktu kemunculannya, dan apakah kemunculan tersebut bisa dipercepat atau tidak. Menurut riwayat, supaya dunia dapat menerima pemerintahan seperti ini, maka diperlukan beberapa persiapan, di antaranya yang terpenting kesiapan pemikiran dan budaya masyarakat serta keberterimaan mereka, jika masyarakat tidak menghendaki, dan prasyarat pemikiran serta psikologis tidak tersedia, maka kebangkitan tidak akan tercipta.
Sebagaimana juga kebangkitan Imam Hussein yang tanpa dukungan masyarakat sehingga secara lahir bisa dikatakan kalah, dan menyebabkan Imam Hussein gugur syahid. Kebangkitan Imam Mahdi juga memerlukan prasyarat ini. Dengan kata lain masyarakat harus mencapai pertumbuhan dan kesadaran sedemikian rupa sehingga dapat menerima gerakan perbaikan dan kebangkitan besar juru selamat umat manusia. Kesiapan semacam ini merupakan salah satu syarat yang sangat penting untuk kemunculan Imam Zaman.
Banyak ahli agama meyakini bahwa Arbain yang merupakan penjaga keberlanjutan kebangkitan Karbala, addalah miniatur masyarakat Mahdawi di masa kepemimpinan Imam Zaman. Di banyak kitab disebutkan, kondisi pada akhir zaman, di masa kemunculan Imam Mahdi, seluruh masyarakat saling berkasih sayang layaknya saudara, perilaku mereka berasaskan persaudaraan dan persahabatan.
Masing-masing orang merogoh kantongnya dan mengambil uang secukupnya, lalu membantu orang lain sekuat tenaga. Semua kondisi ini dapat disaksikan dalam peristiwa Arbain. Dalam pawai Arbain seluruh peziarah terlepas dari mazhab dan sukunya, dalam perdamaian dan ketenangan penuh, berjalan berdampingan, semua menjadi sahabat dan saudara bagi yang lainnya.
Peziarah Karbala bisa mendapatkan makanan apa saja yang dinginkannya, bisa tidur di mana saja. Orang tidak harus mengeluarkan uang untuk sesuatu yang dibutuhkannya. Semua berputar pada poros cinta Imam Hussein.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei terkait pawai Arbain mengatakan, “Fenomena luar biasa, dan tidak ada duanya, dan dalam beberapa tahun terakhir juga terjadi, yaitu pawai jalan kaki dari kota Najaf ke Karbala, atau bahkan beberapa orang berjalan kaki dari kota-kota yang lebih jauh, ke Karbala. Sebagian orang dari Basrah, sebagian dari perbatasan, sebagian dari kota lain, berjalan kaki, dan bergerak. Gerakan ini adalah gerakan cinta, dan iman. Kami pun turut menyaksikan gerakan ini dari kejauhan, dan kami merasa cemburu kepada orang-orang yang mendapatkan kesempatan ini, dan melakukan gerakan ini, Meski jauh kami tetap berbicara dengan mengingatmu, Tidak ada dimensi tempat tinggal dalam safar ruhani."
Toophan, Rudal Anti-Tank Buatan Iran
Pada 2014, Jenderal Mehdi Farahi, mantan Kepala Organisasi Industri Dirgantara Iran (AIO) mengumumkan untuk pertama kalinya program pembangunan rudal anti-tank, Toophan.
Toophan adalah rudal anti-tank semi-automatic command to line of sight (SACLOS) Iran yang direkayasa ulang dari rudal BGM-71 TOW buatan Amerika Serikat.
“Berdasarkan basis dan platform rudal TOW, kami telah memproduksi rudal Toophan dalam tujuh model, dari Toophan-1 hingga Toophan-7. Tipe rudal Toophan akan terus dikembangkan hingga tipe 11,” kata Jenderal Mehdi Farahi.
Iran menggunakan rudal TOW Amerika sebagai platform hanya terbatas sampai model Toophan-3, tetapi mulai dari Toophan-4, Iran melakukan inovasi dan menciptakan spesifikasi dan kemampuan baru yang lebih mengesankan.
Rudal anti-tank Toophan Iran sudah berulang kali ditampilkan di pameran pertahanan dalam dan luar negeri. Kehadirannya menyita perhatian dari para pakar militer di seluruh dunia.
Rudal anti-tank Iran berkali-kali menunjukkan kinerja yang baik terhadap target lapis baja dalam perang melawan kelompok teroris di Irak dan Suriah. Toophan menghancurkan kendaraan bunuh diri teroris, yang dilapisi dengan pelat logam, dari jarak jauh sebelum mencapai target.
Toophan-1
Model asli rudal TOW, yang diproduksi massal oleh Kementerian Pertahanan Iran pada dekade 1990-an, diberi nama Toophan. Ia punya beberapa spesifikasi khusus dan lebih baik dari model aslinya.
Toophan-1 buatan Iran dibekali hulu ledak 3,6 kilogram, berat 18,5 kg, tingkat penetrasi terhadap lapis baja 550 mm, memiliki jangkauan 70 hingga 3.850 meter, dan kecepatan maksimum 310 meter per detik.
Jangkauan efektif rudal anti-tank ini mencapai 3.500 meter pada siang hari dan 2.500 meter pada malam hari dengan bantuan sistem penargetan termal. Kecepatan rata-ratanya dalam memburu target mencapai 240 meter per detik.
Toophan-2
Mengingat tank-tank baru menggunakan elemen armor reaktif eksplosif, maka generasi kedua Toophan dibangun dengan hulu ledak dua tahap sebagai adaptasi.
Toophan-2 memiliki panjang 145 cm ketika tabung rudal dibuka dan 116 cm ketika tabung ditutup. Ia menggunakan tabung yang berisi hulu ledak primer berdiameter 40 mm. Tabung ini bersifat teleskopik dan hulu ledak utama tertanam di ujung perangkat tersebut.
Hulu ledak pertama untuk menghancurkan elemen armor reaktif dan hulu ledak kedua akan menembus badan target. Rudal Toophan-2 berbobot 19,1 kg, dengan berat hulu ledak 4,1 kg, dan tingkat penetrasi 760 mm, yang menunjukkan peningkatan 38,2% dibandingkan dengan Toophan-1.
Spesifikasi lain dari model ini termasuk metode penargetan dan pemanduan, sama dengan generasi pertama. Secara khusus, kedua model rudal anti-tank ini kemungkinan mengenai target mencapai 95 persen. Rudal ini dapat digunakan pada malam hari dengan jangkauan yang lebih pendek.
Toophan-3
Salah satu model khusus dari keluarga rudal Toophan adalah Toophan-3, yang memiliki dua karakteristik berbeda dari generasi sebelumnya. Rudal ini dapat menyerang dari atas dan hulu ledaknya bertipe penetrator eksplosif (EFP).
Sistem kerja rudal anti-tank Toophan-3 adalah bahwa setelah rudal ditembakkan dan mencapai kecepatan, ia akan terbang lebih tinggi dari garis pandang langsung menuju ke target.
Rudal tersebut mendeteksi targetnya melalui sensor magnetik dan laser. Ketika telah mencapai posisi di atas target, ia akan meledakkan hulu ledaknya seberat 1,7 kg. Hulu ledak ini mampu menembus rolled homogeneous armour (RHA) dengan ketebalan lebih dari 80 mm.
Diameter hulu ledak ini, yang terletak di belakang sensor dan dekat dengan hidung rudal, mencapai 12,8 cm. Rudal Toophan-3 memiliki berat 19,1 kg dan jangkauan 650 hingga 3.500 meter. Karakteristik dimensi dan fungsional lainnya, termasuk metode panduan, mirip dengan Toophan-1.
Toophan-3M
Rudal anti-tank Toophan-3M merupakan generasi baru dari rudal anti-tank Toophan-3. Kedua rudal ini punya kemampuan top-attack. Dengan memperkenalkan Toophan-3 pada Februari 2018, Iran telah memiliki dua rudal top-attack dari keluarga Toophan.
Toophan-4
Model rudal Toophan berikutnya dan kurang dikenal dinamai Toophan-4. Jenis ini memiliki bentuk yang mirip dengan model dasar Toophan, tetapi dibekali dengan hulu ledak termobarik.
Jenis hulu ledak ini sangat efektif untuk menghancurkan markas dan target-target ringan dengan pelindung lapis baja yang tipis. Perbedaan dengan model aslinya adalah memiliki garis merah di hulu ledak. Jenis hulu ledak ini punya fungsi yang berbeda dan lebih kompleks dibandingkan hulu ledak konvensional.
Dalam hulu ledak termobarik, selain ledakan awal dan fragmennya, juga ada radius efek termal untuk mempengaruhi target. Rudal kemudian akan menciptakan gelombang tekanan yang tinggi di lingkungan ledakan. Hulu ledak termobarik sangat efektif untuk menyerang kelompok teroris atau pemberontak yang bersembunyi di gua atau markas mereka.
Jangkauan rudal Toophan-4 berjarak antara 100 dan 3.750 meter, kecepatan maksimum 310 dan kecepatan rata-ratanya mencapai 178 meter per detik, yang menunjukkan sedikit perbedaan daripada model dasar Toophan.
Jangkauan maksimum Toophan-4 tercatat lebih rendah ketimbang model dasarnya. Hal ini karena berat rudal yang mencapai 20 kg, hulu ledaknya saja seberat 3,5 kg. Rudal ini memiliki panjang 117,2 meter dan berdiameter 15,3 sentimeter, serta dapat mencapai daya terbang maksimum dalam 21 detik.
Biasanya, satu hingga dua rudal Toophan-4 dapat ditembakkan dari peluncurnya per satu menit. Rudal ini dapat beroperasi pada suhu minus 32 derajat hingga suhu panas 60 derajat.
Toophan-5
Rudal Toophan-5 dianggap sebagai model yang paling canggih di kelasnya. Gambar-gambarnya memperlihatkan perbedaan yang mencolok bahkan dibandingkan dengan model TOW terbaru buatan luar negeri.
Tidak seperti generasi sebelumnya, rudal ini memiliki metode panduan canggih menggunakan sinar laser, yang selain melindunginya dari kerentanan terhadap perangkat perang elektronik musuh, juga memberikan akurasi yang sangat tinggi.
Rudal ini juga memiliki hulu ledak dua tahap dan tabung teleskopik tiga bagian/tingkat. Penetrasi rudal ini di lapisan baja meningkat lebih daripada generasi sebelumnya.
Rudal Toophan-5 dapat ditembakkan dari peluncur TOW/Toophan yang sudah dimodifikasi. Bagian penargetan dan panduan dari sistem peluncur rudal telah ditingkatkan serta dilengkapi dengan perangkat panduan semi-otomatis berbasis sinar laser.
Modifikasi yang paling mencolok pada Toophan-5 adalah daya penetrasi yang meningkat menjadi 900 mm. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu senjata anti-tank milik Iran yang paling efektif.
Setelah rudal Dehlavieh dengan daya penetrasi lebih dari 1.200 mm, Toophan-5 menempati posisi kedua di antara senjata anti-armor Iran. Tentu saja, daya penetrasi ini terbilang besar di antara senjata anti-tank di dunia.
Jangkauan Toophan-5 antara 100 hingga 3.500 meter, beratnya 23 kg, panjang dengan tabung (hulu ledak utama) dalam keadaan terbuka mencapai 147,3 mm dan dalam keadaan tertutup 117,2 mm.
Hulu ledak memiliki bobot 6,2 kg, yang secara signifikan lebih berat daripada model anti-tank Toophan generasi sebelumnya. Kecepatan rata-rata model ini telah berkurang menjadi 167 meter per detik.
Rudal anti-tank Toophan-5 ditembakkan dari peluncur fixed-ground atau dapat dipasang pada kendaraan taktis. Militer Iran juga telah mengujinya pada helikopter Cobra dalam beberapa tahun terakhir.
Toophan-6
Rudal Toophan-6, seperti Toophan-4, memiliki hulu ledak termobarik dan terlihat mirip dengan model dasar Toophan. Namun, bobot hulu ledak yang dibawa oleh modal ini telah naik dari 3,5 kg di Toophan-4 menjadi 5 kg di Toophan-6.
Spesifikasi lain yang berubah di Toophan-6 dibandingkan dengan Toophan-4 mencakup jangkauan 100 hingga 3.500 meter, berat total 21 kg, dan kecepatan rata-rata 170 meter per detik. Seperti Toophan 4 dan 5, rudal ini dapat menembak dari peluncur darat, kendaraan lapis baja, dan helikopter.
Toophan-7
Toophan-7 merupakan senjata anti-tank dengn hulu ledak termobarik. Spesifikasi atau gambar dari model ini belum diumumkan sehingga sangat sulit untuk membandingkannya dengan dua model termobarik lainnya dari kelas rudal anti-tank Toophan.
Jalaluddin Rumi
Maulana Jalaluddin Mohammad Maulawi yang lebih dikenal dengan sebutan Rumi hingga kini namanya masih bersinar terang berkat karya-karyanya yang memukau. Pemikiran dan karyanya yang berbahasa Farsi telah menyebar ke segenap penjuru dunia dan diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Maulawi adalah arif dan penyair terkemuka Persia abad ketujuh hijriah atau abad ketiga belas masehi. Kebanyakan para peneliti mengungkapkan bahwa Maulawi dilahirkan tanggal enam Rabiul Awal 604 Hijriah, atau bertepatan dengan 30 Desember 1207 Masehi di Balkh.
Ayah Maulawi, Baha Valad memutuskan untuk meninggalkan Balkh, karena situasi politik dan sosial di kota itu yang tidak kondusif akibat ancaman serangan Moghul. Bersama keluarganya, beliau menuju Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Dalam perjalanan singgah di berbagai kota besar seperti: Nisabur, Baghdad, Syam hingga Hijaz.
Maulawi memiliki berbagai karya terkemuka di antaranya: Makatib, Fihi Ma Fihi dan Majalis Sab’ah dalam bentuk nasr. Di bidang syair, ada Divan Kabir dan Matsnavi-e Maknavi. Selain Makatib yang terdiri dari sebagian surat Maulawi kepada seseorang dan tokoh terkemuka di zamannya, para peneliti meyakini Maulawi tidak memiliki karya lain di bidang tulisan selain syair.
Syair Maulawi disusun oleh murid setianya, Hessamuddin Chilbi, dan ia juga membacakan kembali syair yang ditulisnya kepada Maulawi untuk diperiksa. Kitab Fihi Ma Fihi dan Majalis Sab’ah juga dikumpulkan oleh para muridnya. Fihi Ma Fihi adalah kitab yang merupakan catatan dialog Maulawi di berbagai pertemuan dan kelas.
Divan Kabir yang dikenal dengan nama Divan Shams berisi enam ribu bait syair yang terdiri dari ghazal, rubaiyah dan tarjiat Maulawi.Alasan penamaan kitab syair ini menjadi Divan Shams Tabriz, sebab seluruh syair yang ditulis Maulawi dalam buku ini lahir setelah pertemuannya dengan Shams, yang mengubah jalan hidupnya. Selain itu, ghazal dalam buku tersebut didedikasikan untuk mengingat Shams Tabrizi.
Menurut peneliti sastra Persia, Shafeie Kadkani, unsur-usur afeksi dalam syair Maulawi dari awal hingga akhir menunjukkan keluasan horizonnya. Peneliti sastra Persia tersebut menuturkan, “Horizon pemikirannya seluas semesta, dan masalah partikular dan menengah tidak muncul dalam syairnya.”
Hal tersebut disebabkan karena penguasaan Maulawi terhadap ilmu aqli sangat tinggi. Beliau juga sangat menguasai ilmu-ilmu naqli. Selain berbagai pengetahuannya yang tinggi tersebut, Maulawi juga menggunakan pengalaman yang diperolehnya dalam kehidupan ini sebagai bekal untuk memandang masalah dengan kedalaman dan keluasan horizonnya.
Keluasan alam semesta, dari awal hingga akhir dunia, hubungan Tuhan dan dunia, wahdatul wujud, dan akhirnya masalah manusia serta unsur-unsur yang berkaitan dengannya seperti cinta, kebebasan, kesempurnaan dan jalan yang menghubungkan manusia menuju Tuhan, termasuk pemikiran mendasar yang dituangkan Maulawi dalam bentuk syair yang menawan.
Saking luasnya horizon imaji Maulawi, awal dan keabadian saling terikat dan digambarkan dalam bentuk syair yang menarik. Para kritikus sastra menilainya sebagai karya baru dan orsinil. Maulawi menilai keindahan dalam kesederhanaan dan kenaturalan sesuatu. Ia menggunakan terma baru dan lama dengan penggambaran yang memukau. Untuk mencapai tujuan tersebut, Maulawi menggunakan unsur-unsur penggambaran pendahulunya, tapi dengan makna baru yang memikat dan berbobot.
Doktor Shafeie Kadkanie berkeyakinan bahwa “Kelahiran baru Maulawi terjadi ketika bertemu dengan Shams Tabrizi”. Shams-i-Tabrizi atau Shams al-Din Malekdad Tabrizi adalah orang Tabriz, provinsi Azerbaijan Timur Iran saat ini, dan wafat di Khoy, provinsi Azerbaijan barat.
Shams dikenal sebagai guru spiritual Maulawi. Bahkan Maulawi menulis karya sebagai bentuk penghormatan kepada gurunya itu berjudul Divan-i Shams-i Tabrizi. Makam Shams-i Tabrizi dinominasikan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.
Mengenai latar belakang kehidupan Shams, tidak banyak yang dijelaskan oleh para sejarawan. Kebanyakan bersandar kepada perkataan Maulawi mengenai gurunya itu. Menurut pengakuan Maulawi sendiri, Shams adalah orang yang mengenalkan cinta bukan kepemikiran sebagai jalan menuju kebenaran.
Menurut Sipah Salar, teman dekat Rumi yang menghabiskan empat puluh tahun dengan dia, Shams adalah putra Imam Ala al-Din. Dalam sebuah karya berjudul Manaqib al-'Arifīn (eulogi Gnostik), Aflaki menyebut nama Ali sebagai Ayah Shams-i Tabrizi dan kakeknya bernama Malik Dad. Menurut Aflaki, mendasarkan perhitungan Haji Bektasy Wali dalam bukunya Maqālāt, Shams tiba di Konya pada usia enam puluh tahun. Namun, sebagian sarjana meragukannya.
Shams menerima pendidikan di Tabriz dan merupakan murid dari Baba Kamal al-Din Jumdi. Sebelum bertemu Rumi, ia tampaknya melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain sebagai penenun dan menjualnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Haji Bektasy Wali dalam bukunya menjelaskan seorang pria dengan setelan serba hitam dari kepala sampai kaki datang ke penginapan di Konya, namanya Shams-i Tabrizi. Dia mengaku sebagai pedagang keliling. Dia sedang mencari sesuatu di Konya, dan akhirnya bertemu dengan Maulawi.
Sesuai penjelasan Maqālāt, pada akhir Jumadil Akhir tahun 642 Hijriah (akhir Oktober 1244 M) Shams memasuki Konya. Pertemuan antara Shams dan Maulawi terjadi yang dimulai dengan tanya jawab. Kemudian setelah enam belas bulan terjadi interaksi intens antara Maulawi dan Shams, Shams mengunjungi Konya untuk menjumpai Maulawi tahun 643 Hijriah (1245 M).
Pertemuan Maulawi dengan Shams menimbulkan perubahan besar dalam dirinya. Kehadiran Shams di Konya membawa warna baru bagi Rumi. Maulawi sendiri termasuk orang yang tekun belajar sekaligus mufti besar di zamannya. Selain menguasai dengan baik ilmu-ilmu keislaman, ia mengenal dengan baik tasawuf dan Irfan.
Tapi ketika bertemu dengan Shams, Maulawi seolah menemukan jalan baru, yang tidak ditemuinya di masa lalu. Profesor sastra Persia, Doktor Sirus Shamisa mengutip syair Maulawi menjelaskan, “Hangus, dari mentah menjadi matang, az khami beh pokhtegi rasideh bod, sokht”. Jika perjalanan hidup Maulawi dituliskan dengan tiga kalimat,”Dulu mentah, lalu matang dan terbakar. “Kham bodam, pokhteh shodam, sokht”.
Profesor Zerin Koub dalam bukunya “Tangga-tangga menuju Tuhan” menjelaskan tentang pertemuan penting antara Maulawi dan Shams. Pakar sastra Persia ini menuturkan, “Pertemuan dengan orang asing karismatik mengubah kehidupan faqih dan ulama besar Iran di Konya, dan bagi Maulana menjadi awal kehidupan baru. Kehidupan baru seorang zahid dan khatib menjadi seorang arif dan pencinta.”
Di hadapan Shams, Maulawi seolah tampak menjadi murid yang baru belajar alif ba, dan dituntun menuju tiap tangga maknavi yang harus ditempuhnya. Maulawi bertutur:
Zahed keshvari bodam saheb manbari bodam
Kard ghaza mara eshgh-o kap zanan to
[dahulu zahid, sang pemilik mimbar
tapi jadi pencinta di telapak tanganmu]
Apa yang disampaikan Shams sebenarnya telah dipelajari dan dijalankan oleh Maulawi sebelum bertemu dengannya. Shams membawa Maulawi menuju alam maknawi yang dahulu dipelajarinya di rumah sang ayah ketika masih kecil. Shams mengingatkan Maulawi dan membimbingnya menuju jalan ketaatan kepada Tuhan dan melepaskan kecintaan kepada dunia dengan jalan cinta. Sebab, keterikatan terhadap dunia menjadi penghalang mencapai Tuhan, sekaligus hijab untuk mencapai fana fillah.
Menurut Zerin Koub, “Maulawi menghabiskan usianya untuk mencari Allah dan dunia ghaib. Meskipun sibuk memberikan nasehat kepada masyarakat dan pelajaran kepada para muridnya, tapi ia tidak pernah meninggalkan pencarian menuju kebenaran. Baginya, Shams adalah kepingan dari alam maknawi. Kehadiran Shams membawa Maulawi menuju insan kamil dan cita-citanya.”
Ketika itu Maulawi meliburkan kelas yang diampunya. Ceramah dan pelajarannya dihentikan. Sebagai gantinya ia menghadiri majlis Shams. Tentu saja kehadiran Maulawi di majlis itu membuat suasana semakin meriah.
Diliburkannya kelas dan ceramah Maulawi membuat sebagian muridnya kecewa. Mereka menuding Shams sebagai penyebabnya. Sebagian dari murid Maulawi mulai melakukan tindakan tercela terhadap Shams supaya Maulawi kembali mengajar dan meninggalkan Shams. Akhirnya Shams meninggalkan Konya tanpa pamit kepada Maulawi hingga setahun lamanya tanpa kabar.
Tapi, ketidakhadiran Shams justru menimbulkan masalah bagi Maulawi. Ia murung dan tidak mau menyampaikan pelajaran dan ceramah. Kemudian, Maulawi mengirimkan pengikutnya untuk mencari Shams, tapi mereka tidak menemukan tanda-tanda hingga surat Shams dari Damaskus sampai di tangan Maulawi. Akhirnya Maulawi sendiri menemui Shams.
Profesor Annemarie Schimmel dalam bukunya “Keagungan Shams” menjelaskan kehidupan Maulawi setelah bertemu dengan Shams. Peneliti sastra Persia dari Jerman ini menuturkan, “Kehidupan Maulana dilalui dengan ibadah dan tafakur serta diskusi serta pertemuan Sama’...tiga tahapan dalam diri Maulawi terulang, setelah mengalami terbakar dalam gairah cinta Shams al-Din, ia tenang dalam pembicaraan Salah Al-Din Zerkub, dan akhirnya pengaruh Hesamuddin Chilbi menyempurnakan pemikirannya. Setelah mencapai puncak cinta Shams-i Tabrizi, dan ketenangan dalam persahabatan dengan Zerkoub, kemudian kembali menjadi mursyid dan sheikh di dunia dalam bentuk seorang guru”.
Pada musim gugur tahun 672 Hq atau 1273 M, Maulawi jatuh sakit hingga dokter tidak berdaya untuk mengobatinya. Ulama, penyair, arif sekaligus ilmuwan Iran ini wafat pada 5 Jumadil Akhir 672 H atau 17 Desember 1273 M di usia 68 tahun.
Hamas: Konfrontasi Baru dengan Israel Terjadi di Tepi Barat
Salah satu pemimpin Hamas mengatakan, konfrontasi mendatang dengan rezim Zionis akan terjadi di Tepi Barat, yang dianggapnya sebagai titik lemah Israel.
Basem Naim, seperti dilaporkan situs al-Khaleej al-Jadeed, Senin (27/9/2021), menyerukan agar kota-kota dan desa-desa di Tepi Barat digelorakan untuk tujuan tersebut.
"Untuk mencapai tujuan strategis ini, pertama-tama harus ada konsensus nasional untuk menentang kebijakan koordinasi keamanan dengan rezim Zionis," tambahnya.
Menurut anggota senior Hamas ini, rezim penjajah terlalu lemah untuk bertahan dalam perang yang erosif jangka panjang. Dia meminta semua orang untuk membela rakyat Palestina dan memainkan perannya dalam melawan rezim penjajah Zionis.
Sebelum ini, Kepala Biro Politik Hamas Khaled Mashal juga menyerukan untuk mengintensifkan perlawanan di Tepi Barat.
"Perlawanan terhadap pasukan rezim Zionis menunjukkan bahwa perlawanan berakar di semua orang Palestina. Perlawanan rakyat di Tepi Barat perlu ditingkatkan meskipun dalam situasi sulit saat ini," kata Mashal.
Hizbullah Lebanon Kutuk Serangan Israel ke Jenin
Hizbullah Lebanon mengutuk serangan Israel ke kamp pengungsi Jenin dan berbagai daerah di Tepi Barat, yang menyebabkan lima orang gugur dan sejumlah warga Palestina ditangkap.
"Serangan seperti itu memperlihatkan kebijakan kriminal dan berbahaya dari musuh Zionis," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, Senin (27/9/2021) seperti dilansir IRNA.
Hizbullah memuji kewaspadaan rakyat Palestina dan perlawanan heroik mereka terhadap serangan Israel, yang membuat beberapa tentara Zionis terluka.
Hizbullah menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada semua orang Palestina dan keluarga para syuhada.
"Semoga Allah Swt meningkatkan dejarat mereka di akhirat dan semoga pengorbanan ini mengarah pada kemenangan yang akan segera terjadi, Insya Allah," tambahnya.
Pasukan Israel menyerang kota Beit 'Anan di barat laut al-Quds pendudukan pada hari Minggu. Serangan ini kemudian memicu bentrokan hebat antara tentara Zionis dan warga Palestina.