کمالوندی

کمالوندی

 

Kelompok teroris Daesh menyerang pasukan polisi di provinsi Kirkuk, yang menewaskan tiga orang dan melukai dua lainnya.

Shafaq News hari Jumat melaporkan, serangan mendadak milisi teroris Daesh terjadi di pos polisi di desa Arab Koi, yang terletak di selatan kota Daquq.

Setelah serangan itu, pasukan keamanan dan peralatan militer Irak dikirim ke zona konflik untuk merebut kendali dari tangan teroris Daesh yang terpaksa melarikan diri.

Jumat malam, milisi teroris juga menyerang sebuah kantor polisi Irak di provinsi Kirkuk.

Pasukan Amerika Serikat berusaha mengganggu keamanan Irak dengan memindahkan sisa-sisa milisi teroris Daesh dari Suriah ke Irak.

Sebelumnya, kamera termal Al-Hashd al-Shabi Irak memantau pendaratan helikopter militer AS di daerah pegunungan Himreen di provinsi Salah al-Din belum lama ini.

Helikopter tersebut membawa bantuan senjata, dan peralatan untuk mendukung kelompok teroris Daesh.

Sumber keamanan Irak mengatakan bahwa teroris Daesh menggunakan senjata berat dan berbagai senjata dalam serangan terhadap pasukan al-Hashd al-Shabi di Himreen. 

Sisa-sisa teroris Daesh masih tersebar di berbagai wilayah Irak dan melakukan serangan teror secara sporadis dengan dukungan dana dan logistik militer dari Amerika Serikat bersama sekutunya, termasuk Arab Saudi.

Jumat, 12 Februari 2021 15:59

Peringatan Yaumullah 22 Bahman di Tehran

 

Revolusi Islam Iran mencapai kemenangannya pada 22 Bahman 1357 Hijriah Syamsiah atau 11 Februari 1979, yang dikenal dengan "Yaumullah 22 Bahman."

Rakyat Republik Islam Iran di berbagai kota dan desa di seluruh negeri memperingati HUT Kemenangan Revolusi Islam Iran ke-42 pada hari Rabu, 10 Februari 2021.

Hari Rabu, (10/2/2021) atau 22 Bahman 1399 HS, rakyat Iran dari seluruh penjuru negeri dan di negara lain merayakan Kemenangan Revolusi Islam ke-42.  

Kegiatan perayaan kemenangan Revolusi Islam digelar dengan cara yang berbeda untuk menghindari kerumunan massa di tengah pandemi Virus Corona, COVID-19.

Aksi turun ke jalan-jalan digantikan dengan pawai kendaraan dan juga perayaan secara virtual di dunia maya.

Panitia telah menetapkan rute khusus untuk pawai kendaraan di kota Tehran dan kota-kota lain di seluruh Iran. (

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, Republik Islam Iran akan kembali pada komitmennya dalam perjanjian nuklir JCPOA ketika Amerika Serikat mencabut semua sanksi dalam praktik, dan bukan hanya lisan atau tulisan saja, serta pencabutan sanksi tersebut diverifikasi oleh Iran.

Menurut Rahbar, inilah kebijakan Republik Islam Iran yang definitif dan tidak dapat diubah, dan semua pihak dari berbagai tingkatan jabatan negara [di Iran], tidak ada yang akan menyimpang darinya.

Masalah tersebut ditegaskan Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan para komandan Angkatan Udara Militer (AU) Iran pada Minggu (7/2/2021) dalam rangka memperingati kesetiaan bersejarah pasukan AU militer Iran kepada Imam Khomeini ra pada tanggal 19 Bahman 1357 Hs (8 Februari 1979).

Rahbar juga kembali menekankan masalah perundingan nuklir JCPOA, dan menuturkan,  Amerika dan Eropa tidak berhak untuk menentukan syarat, karena mereka telah melanggar kewajibannya, dan pihak yang harus menentukan syarat adalah Republik Islam karena telah menepati komitmennya.

"Mereka hanya mencabut sementara beberapa sanksi untuk jangka waktu yang sangat singkat pada fase awal, tetapi kemudian menjalankan sanksi bahkan meningkatkannya, sehingga mereka tidak memiliki hak untuk menetapkan persyaratan," imbuhnya.

Pada 8 Mei 2018, Amerika Serikat secara sepihak menarik diri dari JCPOA dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran dengan klaim baru dan direkayasa.

Sejak awal masa kepresidenannya, Donald Trump menilai JCPOA sebagai kesepakatan buruk dan akhirnya ia menarik negaranya keluar dari perjanjian nuklir internasional itu. Trump juga berjanji untuk membujuk Iran agar datang ke meja perundingan demi mencapai kesepakatan yang lebih baik dari kacamatanya dan ambisi tersebut dijalankan bersamaan dengan kebijakan tekanan maksimum terhadap Tehran.

Kini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pidato terbarunya menekankan bahwa penerapan tekanan maksimum menjadi pengulangan dari kebijakan AS yang gagal sebelumnya. Faktanya, lebih banyak dimensi kegagalan dari kebijakan Washington tersebut.

Pernyataan Rahbar dalam hal ini memuat poin-poin strategis penting mengenai masalah kedaulatan nasional Iran di segala bidang mulai dari pertahanan hingga kemandirian politik dan kemampuan ilmiah serta menjaga persatuan dan kesatuan menghadapi tekanan dan ancaman musuh.

Ayatullah Khamenei menyinggung sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang ditujukan untuk menggulingkan Iran sebagai contoh lain dari kesalahan kalkulasi AS. Beliau mengatakan, "Salah seorang terbodoh dua tahun lalu mengatakan bahwa kita akan merayakan pesta kemenangan pada Januari 2019 di Tehran. Namun lihatlah sekarang, orang ini justru telah masuk dalam kubangan sampah sejarah dan diusir dari Gedung Putih dengan cara yang buruk. Ietapi Republik Islam Iran telah berdiri tegar berkat karunia ilahi,".

Di bagian lain statemennya, Rahbar juga menyinggung kebingungan dan kepanikan rezim-rezim yang berafiliasi dengan AS di kawasan, terutama rezim Zionis. Mereka mengungkapkan ketakutan dan kecemasan tentang realitas penurunan pengaruh AS di dalam negerinya sendiri dan arena internasional. Para analis AS dan internasional mengakui bahwa sistem sosial negaranya busuk dari dalam, bahkan sebagian berbicara tentang era pasca-Amerika.

Faktanya, kesalahan kalkulasi telah menyebabkan Amerika Serikat dan sekutunya membuat keputusan fatal. Ilusi Amerika Serikat dan Eropa dalam memaksakan kondisi baru terhadap Iran juga bisa dinilai dalam konteks ini.

JCPOA adalah perjanjian internasional multilateral yang diratifikasi oleh Dewan Keamanan PBB dalam resolusi 2231. Namun, Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian internasional tersebut dan Eropa juga tidak menjalankan komitmennya terhadap JCPOA.

Oleh karena itu, tuntutan Iran saat ini bukanlah mengembalikan Amerika Serikat ke JCPOA, tetapi pencabutan sanksi dan pengembalian hak bangsanya yang dirampas, yang merupakan kewajiban Amerika Serikat dan Eropa.

Jumat, 12 Februari 2021 15:58

HUT Kemenangan Revolusi Islam Iran ke-42

 

22 Bahman menjadi hari bersejarah di Republik Islam Iran. Revolusi Islam Iran mencapai kemenangannya pada 22 Bahman 1357 Hijriah Syamsiah atau 11 Februari 1979, yang dikenal dengan "Yaumullah 22 Bahman."

Rakyat Republik Islam Iran di berbagai kota dan desa di seluruh negeri memperingati HUT Kemenangan Revolusi Islam Iran ke-42 pada hari Rabu, 10 Februari 2021.

Hari Rabu, (10/2/2021) atau 22 Bahman 1399 HS, rakyat Iran dari seluruh penjuru negeri dan di negara lain merayakan Kemenangan Revolusi Islam ke-42.  

Kegiatan perayaan kemenangan Revolusi Islam digelar dengan cara yang berbeda untuk menghindari kerumunan massa di tengah pandemi Virus Corona, COVID-19.

Aksi turun ke jalan-jalan digantikan dengan pawai kendaraan dan juga perayaan secara virtual di dunia maya.

Panitia telah menetapkan rute khusus untuk pawai kendaraan di kota Tehran dan kota-kota lain di seluruh Iran.

 

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menilai pemerintahan Biden belum mencapai kesimpulan akhir tentang kebijakannya dalam masalah JCPOA, tetapi kebijakan Iran sepenuhnya transparan dan tegas.

Mohammad Javad Zarif dalam sebuah wawancara eksklusif dengan jaringan berita Cina, Phoenix mengatakan, "Mengenai masalah terbaru pemerintahan AS tentang JCPOA, Iran tidak akan mengambil langkah pertama, sebab pihak AS yang harus terlebih dahulu mematuhi JCPOA.

"Sebelum mengambil keputusan apapun mengenai JCPOA, AS harus mempertimbangkan reaksi Iran atas tindakan mereka sebelumnya," ujar Menlu Iran.

Menanggapi pertanyaan wartawan Phoenix mengenai reaksi Tehran, jika Biden tidak mengambil langkah awal untuk mematuhi JCPOA; Zarif menekankan, "Masalah ini sangat jelas menunjukkan bahwa Amerika Serikat belum mengambil keputusan final, oleh karena itu Gedung Putih terpaksa akan mengoreksi berulangkali sikap Biden,". 

Menjawab pertanyaan tentang kemungkinan jalan buntu dalam proses negosiasi JCPOA, jika kedua belah pihak bersikeras pada posisi mereka masing-masing, Menteri Luar Negeri Iran menjelaskan, "Dalam hal ini, Iran tidak akan memberikan konsesi apapun kepada pihak lain, dan tentu saja saya percaya jalan buntu tidak akan terjadi,".

Zarif menambahkan, "Saya percaya bahwa saat ini pemerintah Amerika sedang meninjau kebijakannya dan ada opsi yang jelas dalam masalah ini. Biden percaya bahwa kebijakan Trump salah. Itulah mengapa, mereka memutuskan untuk keluar dari situasi saat ini dan hal tersebut berarti mengarah pada pencabutan sanksi. Namun kondisi demikian tidak mengharuskan Iran memberikan konsesi,".

Pejabat Iran telah berulang kali menekankan bahwa mereka tidak pernah meninggalkan meja perundingan, dan pihak yang telah meninggalkan ruangan justru Amerika Serikat.

Tehran juga menekankan bahwa semua tindakan Iran mengurangi komitmennya di JCPOA sesuai pasal 36 kesepakatan nuklir internasional ini, akibat kelambanan pihak Eropa untuk mengkompensasikan kerusakan yang disebabkan oleh unilateralisme AS.

 

Di akhir manuver militer Payambar-e Azam ke-16, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayjen Hossein Salami menekankan bahwa keberhasilan latihan perang ini menunjukkan kesiagaan penuh pasukan dan kemampuannya untuk tumbuh dan bergerak maju.

Mayjen Salami hari Jumat (12/2/2021) mengatakan, "Manuver militer ini membawa kami ke malam epik dari era pertahanan suci, Karbala 5, Wal-Fajr 8, Fatah al -Mubin, Baitul Maqdis dan Tariq Al-Quds. "

"Pasukan darat IRGC menjamin keamanan, kemandirian, kehormatan dan martabat kita. Sejak kemarin hingga pagi ini terus bersinar terang dan menambah daftar prestasi dalam catatan pertahanan dan kekuatan penangkal tanah air Islam ini," ujar Komandan IRGC.

"Ini adalah tanah perlawanan, kehormatan, kesatria dan perjuangan. Hari ini IRGC teguh dan tangguh di jalan pembelaan jalan suci para syahid. Para pembela tanah air dan syuhada akan terus mempertahankan bangsa ini dan tidak akan lalai sesaat pun untuk mempertahankan kemerdekaan, kehormatan, martabat, keamanan dan keutuhan wilayah negara," tegasnya. 

Pasukan Angkatan Darat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) memulai latihan Payambar-e Azam ke-16 di wilayah barat daya Iran pada Kamis dan berakhir hari ini, Jumat (12/2/2021).

Manuver militer ini digelar untuk mengevaluasi peralatan baru dan mengukur kemampuan operasional alat utama sistem persenjataan baru. Kegiatan ini melibatkan berbagai satuan yaitu unit drone, pasukan terjun payung, unit lapis baja, infanteri, pasukan khusus, dan unit artileri.

Komandan Angkatan Darat IRGC, Mohammad Pakpour mengatakan pasukan yang dipimpinnya memiliki tanggung jawab yang besar di barat laut, barat, tenggara dan timur Iran, dan sepenuhnya siap untuk menghadapi segala potensi ancaman.

 

Sejumlah polisi menentang aksi kudeta yang dilakukan militer negaranya terhadap pemerintahan yang dipimpin Aung San Suu Kyi.

CNN melaporkan, sebuah video yang beredar menunjukkan petugas kepolisian di Desa Bardo, negara bagian Kayah, Myanmar membelot dengan ikut menggelar aksi protes menentang kudeta militer.

Mereka mempertaruhkan pekerjaannya dengan memprotes penahanan penasihat sipil Aung San Suu Kyi oleh Tatmadaw sejak 1 Februari lalu.

Polisi yang menggelar aksi protes pada Rabu (10/2) menolak permohonan dari perwira senior mereka untuk kembali bertugas, dan menyatakan dukungannya terhadap massa yang menolak kudeta militer.

Melihat aksi ini, warga berduyun-duyun mengelilingi para polisi sebagai upaya melindunginya dari ancaman penangkapan.

Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar (Tatmadaw), Jendral Min Aung Hlaing, menggulingkan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi yang baru dilantik pada 1 Februari lalu.(

 

Menyusul penghentian terbaru perundingan damai Afghanistan di Qatar, lima anggota tim perunding pemerintah Afghanistan kembali ke Kabul.

Najia Anwari, Juru Bicara Kementerian Pemerintah untuk Urusan Perdamaian Afghanistan membenarkan kembalinya beberapa anggota tim perunding Afghanistan dari Doha ke Kabul.

Sebelumnya, beberapa pejabat, termasuk Fereydoun Khozoon, Juru Bicara Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional dan Nader Naderi, Juru Bicara Komite Perundingan Pemerintah Afghanistan telah mengkonfirmasikan penghentian perundingan antar-Afghanistan di Qatar.

Perundingan antar-Afghanistan di Doha, Qatar
Mengingat dihentikannya kembali pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban, yang diselenggarakan oleh Qatar sejak 12 September 2020, muncul pertanyaan tentang skenario apa yang dihadapi otoritas Kabul dalam menghadapi kurangnya kemajuan dalam pembicaraan.

Menurut pemerintah Afghanistan, desakan Taliban pada sikapnya, yang merupakan semacam tuntutan berlebihan dalam pembicaraan sebelum menghasilkan kesepakatan damai adalah alasan utama kegagalan pembicaraan antar-Afghanistan, yang sebenarnya telah menciptakan peluang untuk mengakhiri perang dan membangun stabilitas yang langgeng di negara itu kini mengalami ancaman serius.

Sementara Taliban terus menegaskan sikap mereka pada implementasi penuh komitmen AS dalam perjanjian perdamaian bilateral yang ditandatangani antara mereka pada Februari 2020, dan di sisi lain, tentang perubahan mendasar konstitusi, termasuk pencabutan republik dan pembentukan Imarah Islam di Afghanistan, tidak realistis untuk berharap bahwa perundingan damai akan berhasil.

Mengingat tanda-tanda serius dari ketidakfleksibelan Taliban dan pengkondisian kemajuan yang tidak rasional dalam negosiasi antar-Afghanistan tentang implementasi komitmen AS dalam perjanjian damai dengan kelompok tersebut, pemerintah Afghanistan harus mengadopsi mekanisme baru untuk menangani situasi ini.

Kelanjutan kebijakan pembicaraan damai pemerintah Afghanistan saat ini dengan Taliban, yang telah menjadi agak pasif, dapat merusak posisi Kabul dalam pembicaraan tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah Afghanistan harus dapat berperan aktif dalam negosiasi berdasarkan roadmap dan strategi nasional di bidang negosiasi dengan Taliban, daripada berpikir untuk menyesuaikan pendekatannya pada pembicaraan damai dengan Taliban untuk membujuk kelompok tersebut agar mengakhiri perang dan membuat gencatan senjata permanen.

Dalam enam bulan sejak pembicaraan antar-Afghanistan yang gagal di Qatar, pemerintah Afghanistan secara konsisten berusaha membujuk Taliban untuk melanjutkan negosiasi dan bergerak maju, yang telah membuat kelompok tersebut mengembangkan konsesi yang diinginkan sebelum kesepakatan perdamaian final dapat dicapai.

Ada pandangan bahwa pemerintah Afghanistan tidak boleh menerima perdamaian di negara itu dengan cara apa pun sesuai dengan pendapat Taliban. Mengingat posisi Taliban tentang perlunya perubahan konstitusional, penghapusan republik dan pembentukan Imarah Islam, yang bertentangan dengan pandangan rakyat Afghanistan, kesepakatan yang berupaya untuk memenuhi tuntutan ilegal Taliban lebih berbahaya dari berbahaya dari berlanjutnya perang bagi warga negara ini.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Oleh karena itu, pemerintah Afghanistan harus mengumumkan secara resmi terkait sikap prinsipnya dalam menegakkan konstitusi, prinsip republik, dan penentangan terhadap setiap masuknya kelompok ini ke dalam kekuasaan di luar kerangka demokrasi dan referendum, sambil menolak untuk menyetujui konsesi Taliban sebelum mencapai kesepakatan akhir perdamaian.

Mempertahankan kesiapan dan menekankan keinginan untuk menghadapi Taliban jika terjadi sabotase kelompok ini dalam proses perdamaian yang akan datang adalah skenario lain yang harus dimasukkan oleh pemerintah Afghanistan dalam kebijakan resmi dan tindakannya.

Jaksa penuntut kasus pemakzulan Donald Trump menilai hasutan Trump yang memicu aksi penyerangan oleh para pendukungnya di gedung Capitol Hill menyebabkan musuh-musuh AS, termasuk Iran mencemooh demokrasi di negaranya.

Joaquin Castro pada hari ketiga sidang pemakzulan mantan Presiden AS Donald Trump menyebut provokasi Trump untuk menyerang gedung Kongres AS menyebabkan Iran, Rusia dan Cina, bahkan sekutu Washington seperti Kanada mencibir demokrasi AS.

Menyinggung pernyataan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khamenei yang menanggapi serangan pendukung Trump di gedung Capitol Hill, Castro mengatakan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran menjadikan provokasi Trump dan aksi penyerangan di gedung Kongres AS  sebagai bahan ejekan.

Trump menghadapi pengadilan pemakzulan kedua yang belum pernah terjadi sebelumnya di Senat AS karena perannya memprovokasi aksi kekerasan di gedung Kongres AS pada Januari lalu.

Sekitar separuh warga Amerika mengatakan Senat AS seharusnya menghukum  Trump atas ulahnya tersebut.

Jajak pendapat terbaru yang dilakukan Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research menunjukkan hanya sebagian orang Amerika yang meyakini demokrasi masih berkembang pesat di Amerika.

Hanya 16 persen orang Amerika yang mengatakan demokrasi berjalan dengan baik atau sangat baik, yang mengindikasikan buruknya demokrasi di negara ini.

Jumat, 05 Februari 2021 18:32

Islam dan Gaya Hidup (20)

 

Kesenangan dan kegembiraan merupakan salah satu dari kebutuhan manusia dan urgensitas kehidupan. Di alam sendiri, terdapat sejumlah fenomena yang menarik dan indah yang bisa dinikmati oleh manusia. Musim semi yang penuh pesona, fenomena indah matahari terbit, hutan yang hijau dan pengunungan yang sejuk, panorama alam yang penuh warna, dan bahkan kasih sayang yang terjalin antar sesama manusia, semua itu merupakan manifestasi keindahan alam semesta untuk dimanfaatkan oleh manusia.

Kesedihan dan kegelisahan juga bagian dari dimensi kehidupan manusia dan beberapa fenomena di alam ini juga menghadirkan kesedihan seperti, hutan-hutan yang mati dan danau-danau yang kering. Manusia bersedih menyaksikan pemandangan seperti itu. Fenomena itu memberikan pemahaman kepada kita tentang makna ucapan-ucapan para pemuka agama bahwa kebahagiaan abadi dan keterbebasan dari rasa sedih untuk selamanya tidak bisa diraih di dunia ini. Untuk mengkaji posisi kesenangan dalam gaya hidup Islami, kita harus terlebih dahulu melihat definisi kesenangan itu dalam pendidikan agama Islam.

Islam adalah sebuah agama yang sempurna dan komprehensif, di mana memperhatikan semua aspek kebutuhan manusia dan menyediakan ruang untuk perkembangan dan kesempurnaan mereka. Oleh karena itu, Islam juga memiliki pandangan tentang masalah kesenangan dan memberikan beberapa solusi untuk memperbaharui kekuatan dan menghadirkan kesenangan kepada umatnya. Islam mencela umatnya yang meninggalkan kelezatan-kelezatan dunia dan menjauh dari keramaian. Agama ini menganggap pemanfaatan sarana kesenangan dan kebahagiaan sebagai teladan yang baik. Kesenangan dan keceriaan dapat menjadi solusi untuk melupakan tekanan dan stres.

Berbeda dengan pandangan sebagian orang yang menganggap Islam sebagai agama dengan muatan kesedihan dan duka, agama langit ini justru menghadirkan kesenangan dan warna dalam hidup manusia. Kesenangan itu terpancar jelas di raut wajah orang-orang Mukmin. Akan tetapi, Islam memiliki pandangan yang lebih luas dari itu. Mayoritas manusia mengeluhkan kekosongan batin dan kegelisahan jiwa, di mana kesenangan lahiriyah tidak bisa menutupi kekurangan itu.

Kesenangan dan keceriaan adalah sebuah kondisi mental yang muncul dari rasa puas dan kesuksesan. Kondisi ini hadir ketika manusia telah meraih salah satu tujuan dan cita-citanya atau kemungkinan untuk mencapainya sangat tinggi. Di sisi lain, ketika manusia tidak menggapai tujuannya atau cita-citanya tidak kesampaian, ia akan dirundung kesedihan dan patah semangat. Dengan kata lain, kesedihan adalah sebuah kondisi yang muncul dari ketidakpuasan dan kegagalan. Dapat disimpulkan bahwa setiap kali seseorang mencapai keinginan-keinginannya, ia akan merasakan sesuatu dalam dirinya yang disebut kesenangan. Sebuah kondisi positif yang mengikis perasaan-perasaan tidak nyaman seperti, kegagalan, kekhawatiran, dan keputusasaan.

Sejumlah peneliti menganggap kesenangan dan keceriaan memiliki beberapa tingkatan. Kesenangan-kesenangan yang berkaitan dengan urusan fisik dan materi manusia berada di peringkat bawah seperti, kelezatan dalam menyantap makanan, menikmati liburan, dan lain-lain. Ada juga kesenangan yang menempati posisi atas seperti, perasaan gembira karena sukses dalam dalam karir. Akan tetapi, terdapat juga kesenangan yang lebih tinggi di mana manusia akan selalu merasa puas dan bahagia. Kesenangan ini bersifat lebih dalam dan tahan lama.

Ajaran Islam selain menaruh perhatian terhadap semua tingkatan kesenangan manusia, tapi juga berusaha mewujudkan kesenangan batin dan kedamaian jiwa yang berkesinambungan bagi orang-orang Mukmin. Kelezatan yang dipilih oleh Islam bersumber dari kesenangan-kesenangan murni dan sehat yaitu, mendorong penguatan hubungan antara Tuhan dan manusia serta memperkuat interaksi tersebut. Oleh karena itu, kelezatan-kelezatan yang membuat manusia lalai terhadap kedudukannya tidak mendapat tempat dalam Islam.

Islam tidak menafikan kesenangan-kesenangan duniawi, tapi lebih mengutamakan kesenangan yang bersifat abadi di antara tingkatan yang ada. Kesenangan yang diperoleh melalui kegiatan wisata dan petualangan di alam, menjalin silaturahmi, dan memuliakan saudara seiman, merupakan perilaku yang baik karena bisa menghapus rasa dengki dan mengurangi stres serta memberi semangat baru. Sebaliknya, kesenangan yang bersumber dari hawa nafsu dan kegiatan-kegiatan negatif ditolak oleh Islam karena akan memberi dampak destruktif dan hanya bersifat sementara.

Semua kita secara fitrah menyukai kesenangan yang bersifat kontinyu dan abadi. Kecintaan kita bertambah ketika kesenangan itu bertahan semakin lama. Ketika kita mengkaji dan menganalisa masalah tersebut secara rasional, kita menghindari kesenangan-kesenangan jangka pendek yang membawa kesedihan dan duka tak berkesudahan. Meski pada saat menghadapi kesenangan jenis itu, mungkin saja kita tidak bisa membuat keputusan rasional karena terbawa suasana dan terperosok dalam kesenangan-kesenangan nihil. Jenis kesenangan seperti ini akan membawa kesedihan dan penyesalan yang berkepanjangan.

Dalam perspektif Islam, kesenangan dan kelezatan pada umumnya bersifat sementara dan sesaat. Kesenangan dapat memberi dampak jangka panjang jika ia berujung pada kebahagiaan manusia. Dengan kata lain, ia sangat mengesankan dan membawa kedamaian bagi jiwa dan mental manusia, di mana mereka merasa lebih dekat dengan samudera rahmat Tuhan. Oleh karena itu dalam gaya hidup Islami, kesenangan dan kelezatan yang membahayakan kebahagiaan manusia selain tidak bernilai, tapi juga kita harus menjauhinya. Imam Ali as berkata, “Betapa banyak kelezatan yang singkat membawa kesedihan yang berkepanjangan.”

Kesenangan yang disertai maksiat, menyakiti orang lain, dan melakukan perbuatan yang sia-sia, adalah bentuk kesenangan palsu dan tercela. Pada prinsipnya, kesenangan palsu bersifat sesaat, cepat berlalu, dan menyisakan dampak-dampak buruk. Imam Ali as mewasiatkan umat manusia untuk mencermati dan memikirkan kehidupan orang-orang terdahulu, menyaksikan kesudahan dan akhir perbuatan mereka dan menjadikannya sebagai pelajaran. Semua manusia ingin menikmati kemegahan, kilauan, dan kelezatan dunia semasa hidupnya. Namun, betapapun berkilaunya isi dunia ini, itu semua adalah kenikmatan yang fana dan cepat berlalu.

Al-Quran telah menjelaskan nasib para penghuni neraka dan perbuatan yang mereka lakukan selama hidup di dunia. Allah Swt dalam surat Ghafir ayat 75 berfirman, “Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan).” Beberapa bentuk kesenangan yang dibarengi dengan dosa dan maksiat, justru pada ujungnya akan membuka aib manusia dan mempermalukannya. Oleh karena itu, ajaran Islam menetapkan batasan tentang jenis-jenis kelezatan dan kesenangan sehingga manusia tidak terperosok dalam dosa dan menanggung kesedihan yang berkepanjangan.

Islam memberikan panduan lengkap tentang cara menghadirkan kesenangan dan keceriaan yang sehat. Melemparkan senyum kepada orang lain, memakai pakaian yang bersih dan rapi, bersikap lemah lembut terhadap sesama, dan bercanda bersama teman-teman, semua itu ditekankan oleh Islam untuk menciptakan iklim yang menyenangkan dan menyingkirkan kesedihan serta memperbaharui kekuatan fisik dan mental.

Imam Musa al-Kazim as berkata, “Pergunakanlah kelezatan-kelezatan dunia untuk kesuksesan kalian dan penuhilah keinginan-keinginan hati kalian melalui cara yang benar. Waspadalah agar pekerjaan itu tidak merusak kemuliaan dan kegagahan kalian dan jangan kalian berlebih-lebihan. Dan dengan bantuan itu, kalian lebih sukses dalam perkara-perkara agama. Sesungguhnya bukan dari golongan kami orang yang meninggalkan dunianya demi agamanya atau meminggirkan agamanya untuk meraih dunianya.”

Alquran

Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Terwujudnya cita-cita keadilan telah menjadi salah satu keinginan terpenting semua manusia reformis dan orang-orang merdeka dalam sejarah (termasuk para nabi). Revolusi Islam Iran juga dilakukan…

Nahjolbalaghe

Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Naskah pengantar pada seminar Internasional “imam ali dan hak asasi manusia Dalam Nahjul Balagah”, Citywalk 5th floor. Jakarta 30 Juni 2009, IMAM ALI DAN HAK…