کمالوندی

کمالوندی

 

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengumumkan, rezim Zionis Israel memanfaatkan penyebaran virus Corona untuk merealisasikan ambisinya di bumi pendudukan.

Seperti ditulis laman Elnashra, PLO menjelaskan, Israel memanfaatkan kesibukan berbagai negara melawan Corona sebagai peluang untuk memperluas distrik Zionis dan pemisahan Quds dari wilayah lain.

Menurut keterangan PLO, Israel baru-baru ini melaksanakan sebuah rencana yang hasilnya adalah proyek pembangunan distrik Zionis di wilayah utara Tepi Barat semakin luas.

Sejumlah media beberapa hari lalu mengkonfirmasi bahwa Israel mulai Ahad (22/03) berencana memisahkan secara total sejumlah wilayah Quds dari Tepi Barat dan tidak mengijinkan warga Quds memiliki identitas Israel dan mereka yang tinggal di balik tembok pemisah dimasukkan ke kota dan juga warga Quds tidak dijinkan pergi ke wilayah Otorita Ramallah.

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatulalh al-Udzma Sayid Ali Khamenei seraya menekankan abhwa Amerika tidak dapat dipercaya mengingatkan, "Di saat AS didakwa sebagai pembuat virus Corona, manusia berakal mana yang bersedia menerima bantuan negara ini."

Ayatullah Khamenei Ahad (22/03) di pidatonya yang disiarkan secara langsung di televisi seraya mengisyaratkan statemen berunag sejumlah petinggi AS terkait kesiapan Washington mengirim bantuan obat-obatan dan pengobatan jika Iran meminta, menjelaskan, "Ucapan AS termasuk statemen paling aneh, karena mereka sendiri mengalami kelangkaan obat-obatan dan peralatan pencegahan Corona, serta sejumlah pejabat negara ini secara transparan menyebut kelangkaan ini mengerikan. Oleh karena itu, jika mereka memiliki fasilitas, maka mereka seharusnya dapat memenuhi kebutuhan warganya sendiri."

Seraya menjelaskan bahwa statemen AS tidak dapat diterima, Rahbar menambahkan, "Bisa jadi AS mengirim obat-obatan supaya virus di Iran semakin menyebar dan bertahan lama, atau bahkan mereka bisa jadi mengirim tim medis sehingga menyaksikan bagaimana dampak virus yang disebutkan sebagian darinya hanya diproduksi khusus untuk Iran dan mereka menyempurnakan datanya serta permusuhannya terhadap Iran semakin besar."

Rahbar lebih lanjut menekankan bahwa jika kesabaran dan ketekunan disertai dengan akal, kebijaksanaan serta konsultasi maka kemenangan sebuah kepastian. "Bersabar berarti tidak menyerah, tidak lemah dan tidak ragu, dengan keberanian dan kebijaksanaan akan mampu membendung musuh dan mengalahkannya," papar Ayatullah Khamenei.

Seraya mengingatkan pengalaman 40 tahun dan kapasitas besar nasional dalam melawan seluruh kendala dan kesulitan, kepada banga Iran Rahbar menekankan, "Kapasitan nasional sangat besar, tapi yang terpenting adalah pejabat mengidentifikasi kapasitas ini dan memanfaatkan pemuda, mukmin dan memiliki motivasi serta taat agama di semua sektor."

Ayatullah Khamenei kembali merekomendasikan seluruh rakyat secara serius dan menjalankan imbauan petugas Staf Nasional Anti Corona dan mengharapkan semoga Allah Swt secepatnya menghapus bala ini dari bangsa Iran, muslim dan seluruh umat manusia.

 

Seorang guru TK mengatakan kepada murid-murid di kelasnya bahwa dia ingin melakukan sebuah permainan dengan mereka. Guru tersebut mengatakan kepada murid-muridnya agar mereka masing-masing membawa kantong plastik dan mengisinya dengan kentang sebanyak hitungan orang-orang yang mereka tidak menyukainya dan membawanya ke sekolah.

Keesokan harinya anak-anak datang ke sekolah dengan membawa kantong plastik. Didalam plastik ada yang mengisi dengan dua kentang, tiga dan sebagian lain berisi lima kentang. Guru menyuruh anak-anak untuk membawa tas plastik selama seminggu ke mana pun mereka pergi.

Hari-hari berlalu seperti itu, dan akhirnya satu persatu anak-anak mulai mengeluhkan bau kentang busuk yang tidak sedap. Selain itu, mereka yang memiliki lebih banyak kentang dalam plastic sudah merasa capek membawa beban berat ini.

Setelah seminggu, permainan akhirnya berakhir, dan anak-anak merasa lega. Guru bertanya kepada anak-anak, “Bagaimana rasanya membawa kentang bersamamu selama seminggu?” Anak-anak mengeluh bahwa mereka harus membawa kentang bau dan berat ke manapun mereka pergi. Saat itulah, guru tersebut menjelaskan kepada anak-anak tentang tujuan utama permainan itu dengan berkata “Ini sama halnya jika kalian terus memendam kebencian terhadap orang-orang yang tidak kalian sukai di hati kalian dan membawanya kemanapun. Bau busuk kebencian dan dendam akan merusak hati kalian dan kalian membawanya kemanapun. Sekarang Kalian tidak tahan dengan bau kentang selama seminggu terus bagaimana kalian ingin menanggung bau busuk sepanjang hidup kalian? Jadi, selalu usahakan untuk tidak memendam dendam terhadap seseorang, melainkan lebih baik memikirkan kebaikan seseorang daripada membencinya.”

Sabtu, 14 Maret 2020 18:24

Hidup di Dunia Ini Hanyalah Sementara

 

Alkisah, seorang pelancong  pergi ke sebuah desa untuk mengunjungi seorang Zahid yang terkenal dan dia melihat bahwa Zahid tinggal di sebuah ruangan yang sederhana.

Ruangan itu penuh dengan buku, dan selain itu hanya meja dan bangku. Dia bertanya: “Di mana peralatan rumah Anda?”

Zahid berbalik bertanya: “Di mana peralatanmu?” Pelancong itu berkata: “Saya adalah seorang  pelancong di sini.”

Zahid berkata, “Saya juga.”

Sabtu, 14 Maret 2020 18:21

Pentingnya Do’a Seorang Ibu

 

Alkisah, seorang Arif besar bernama Bayazid Bastami ditanya: “Bagaimana Anda memperoleh kedudukan yang agung ini? Pada suatu malam, ibuku meminta air kepadaku. Aku lihat disekeliling tidak ada air di rumah. Kemudian aku mengambil kendi air dan pergi ke mata air untuk aku bawa ke rumah. Ketika aku kembali, ibuku telah tertidur. Akhirnya aku berkata kepada diri sendiri, “Jika aku bangunkan, aku akan merasa bersalah, lalu aku berdiri menunggu sampai ibu terbangun. Saat fajar, dia bangun dari tidurnya dan bertanya, “Kenapa kamu berdiri?” lalu Aku menceritakannya. Dia berdiri untuk melakukan sholat, dan setelah menunaikan sholat, dia berdoa dan berkata: “Ya Tuhan! Sebagaimana Engkau menjadikan anak ini hebat dan penuh kasih, maka jadikanlah dia pula hebat dan dicintai di tengah manusia.”

Dari cerita di atas dapat disimpulkan bahwa mendapatkan keridhoaan seorang ibu dapat membawa seseorang ke kedudukan spritual yang tinggi. Seperti tokoh sufi tersohor Bayazid Busthami yang tak asing lagi bagi para penimba ilmu tasawuf khususnya tasawuf falsafi.

Bayazid Busthami wafat sekitar tahun 261 H. Ia dikenal sebagai sufi pertama yang membawa ajaran al-fana, al-baqa dan al -ttihad, yakni suatu ajaran yang mengenal paham meniadakan diri (jasmani), yang mana kesadaran ruhani merupakan hal yang kekal saat bersatu dengan-Nya.

 

 

Suatu hari Socrates melihat seorang pria yang sangat bersedih. Dia pun bertanya padanya penyebab kesedihannya. Orang tersebut menjawab: “Di tengah perjalanan kesini  saya melihat salah satu kenalan saya. Saya sapa dia tapi dia tidak menjawab dan pergi begitu saja dengan tanpa menghiraukan saja dan kelihatan sangat sombong.”

Socrates bertanya: “Lantas, mengapa kamu begitu kesal?”

Pria itu menjawab keheranan: “Sudah jelas perilaku seperti itu membuat kesal semua orang.”

Socrates bertanya: “Jika kamu melihat seseorang di jalan, dia terjatuh ke tanah dan kesakitan karena lukannya, Apakah kamu akan tersinggung dan marah padanya?”

Pria itu menjawab: “Sudah pasti saya tidak akan pernah marah, orang tidak akan marah atau tersinggung atas sakitnya seseorang.”

Socrates bertanya: “Lantas bagaimana perasaan kamu dan apa yang akan kamu lakukan terhadap orang tersebut?”

Pria itu menjawab: “Saya merasa kasihan dan akan mencoba mengobatinya atau membawanya ke dokter.”

Socrates mengatakan: “Kamu melakukan semua ini karena kamu mengetahui kalau dia sakit, jadi bukankah orang yang perangainya buruk itu jiwanya sedang sakit?

Penyakit intelektual dan mental disebut ‘kelalaian’, dan terhadap orang yang berperangai buruk dan lalai kamu harus kasihan dan menolongnya bukannya kesal dan marah atas perilakunya.

Jadi janganlah kamu kesal dan dendam kepada siapapun!

Ketahuilah bahwa setiap kali seseorang berperilaku buruk, saat itulah dia sakit.”

 

Al-Qur’an yang diturunkan kepada umat manusia merupakan salah satu sejarawan terbesar yang menceritakan sejarah Islam dengan berbagai narasi.

Diceritakan bahwa suatu hari, Allah SWT mengilhamkan kepada Nabi Daud (as): “Pergilah ke Khuladah putri Oz dan beri dia kabar baik akan surga dan katakan kepadanya bahwa dia akan menjadi temanmu di surga kelak.”

Nabi Daud (as) pun segera menjalankan perintah ini dan pergi ke rumah Khuladah dan mengetuk pintu. Kemudian Khuladah datang membukakan pintu untuk sang Nabi. Ketika dia membuka pintu, dia menatap Nabi Daud (as) dan berkata: “Apakah Anda datang kemari untuk menyampaikan pesan dari Allah SWT?”

Nabi Daud (as) menjawab: “Ya, Allah SWT telah mewahyukan kepada saya dan berfirman: “Engkau adalah temanku di surga kelak.”

Khuladah berkata: “Sepertinya Anda salah. Dia bukan aku, mungkin orang yang sama dengan namaku.”

Nabi Daud (as): “Tidak, itu sudah pasti adalah kamu.”

Khuladah: “Wahai Nabi, saya tidak berbohong kepada Anda, saya bersumpah kepada Allah SWT bahwa saya tidak layak mendapatkan kedudukan ini apalagi menjadi teman Anda di surga.”

Nabi Daud (as): “Ceritakanlah padaku sedikit tentang urusan batin kamu sehinggah aku bisa mengetahuinya.”

Khuladah: “Saat saya dalam keadaan sakit dan setiap menghadapi bahaya dan kelaparan. Saya selalu bersabar dan saya tidak ingin memohon kepada Allah SWT untuk menyelesaikannya, tapi saya memilih menunggu Tuhan yang menyelesaikannya sendiri, dan saya tidak mengharap pahala dari Allah SWT atas hal tersebut, tapi saya lebih memilih untuk bersyukur kepada-Nya.”

Nabi Daud (as) akhirnya mengetahui rahasianya dan berkata kepadanya: “Kamu memperoleh kedudukan ini dikarenakan memiliki sifat tersebut.”

 

Suatu hari Nabi Sulaiman (as) melihat semut di kaki gunung yang sibuk memindahkan tanah dasar gunung. Dia bertanya, “Mengapa kamu menanggung semua ini dengan susah payah?” Semut itu berkata: “Kekasihku mengatakan kepadaku jika aku berusaha memindahkan gunung ini, maka aku dapat bertemu dengan Anda dan aku sangat menginginkan hal itu walau harus memindahkan gunung ini.” Nabi Sulaiman berkata: “Kamu tidak akan dapat melakukan hal ini, bahkan jika kamu memiliki umur seperti nabi Nuh (as). “Si semut menjawab: “Aku akan terus  berusaha semampuku,” Akhirnya Nabi Sulaiman (as) yang sangat menyukai kegigihan dan ketekunan semut tersebut, memindahkan gunung untuknya. Semut menghadap ke langit dan berkata: “Aku bersyukur kepada Allah SWT, bahwa di jalan cinta, telah mengutus Nabi untuk melayani semut …”

Mari kita berusaha sekuat tenaga, karena pasti selalu ada penolong disisi kita.
Nabi Muhammad SAW bersabda:

اُدعُوا اللهَ وَ اَنتم مُوقِنونَ بِالاِجابَهِ وَاعلَموا اَنَّ اللهَ لا یَستَجِیبُ دُعاءَ مِن قَلبِ غافِلٍ لاه؛

Berdo’alah kepada Tuhan dan percayalah pada doa-doa Anda dan ketahuilah bahwa Tuhan tidak menerima doa dari hati yang lalai dan tidak sadar.

 

Alkisah, di sebuah desa terjadi musibah paceklik dan kelaparan, semua penduduk pun dirundung kesedihan.

Pada suatu hari seorang arif sedang melewati gang di desa tersbut dan melihat seorang budak yang sangat bahagia dan ceria. Dia pun bertanya kepadanya bagaimana budak tersebut masih bisa tertawa dan bersukacita dalam situasi seperti itu?

Dia menjawab bahwa dia adalah seorang budak dari seorang tuan yang memiliki beberapa peternakan, dan selama dia bekerja untuknya, dia yang memberinya penghidupan, jadi mengapa dia harus bersedih ketika dia sudah mempercayainya?

Arif tersebut pun berkata: “Saya merasa malu pada diri saya sendiri melihat seorang budak yang menyandarkan penghidupannya kepada tuan yang memiliki beberapa kambing tapi dia tidak bersedih, sedangkan saya yang mempunyai Tuhan penguasa seluruh alam masih merasa khawatir akan penghidupan saya.”

 

Presiden Brazil Jair Bolsonaro pada hari Jumat (13/3) dikabarkan positif terjangkit virus COVID-19. Kabar tersebut diwartakan oleh media lokal Brazil O Dia.

Dikabarkan positif terjangkit corona, Bolsonaro membantah dan menyebut laporan tersebut hanyalah sebuah kebohongan. Hal ini disampaikan oleh Bolsonaro sendiri melalui laman Twitter pribadinya. “Jangan percaya pada berita bohong media!” tulisnya.

Anak Bolsonaro, Eduardo mengklarifikasi berita tersebut kepada Fox News. Benar bahwa ayahnya menjalani tes corona. Namun hasilnya negatif. Tidak seperti yang diberitakan di media. “Dia (Jair Bolsonaro) tidak apa-apa kok,” terang Eduardo.

Sebelumnya, kepala biro komunikasi kepresidenan Brazil Fabio Wajngarten dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada Kamis (12/3). Kantor kepresidenan turut mengonfirmasi kebenaran kabar ini. Otoritas Brazil kemudian menerangkan bahwa pihaknya akan terus memonitori wabah ini.

Alquran

Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Terwujudnya cita-cita keadilan telah menjadi salah satu keinginan terpenting semua manusia reformis dan orang-orang merdeka dalam sejarah (termasuk para nabi). Revolusi Islam Iran juga dilakukan…

Nahjolbalaghe

Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Naskah pengantar pada seminar Internasional “imam ali dan hak asasi manusia Dalam Nahjul Balagah”, Citywalk 5th floor. Jakarta 30 Juni 2009, IMAM ALI DAN HAK…