کمالوندی

کمالوندی

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menggelarkan pameran prestasi barunya disektor deteksi dan penjinakan bom pada hari Senin, 20 September 2021. Pembukaan event ini dihadiri oleh Komandan IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami.

Dalam pameran tersebut, Deputi Teknik dan Pertahanan Pasif IRGC memamerkan pencapaian terbarunya di bidang pendeteksian, pemeriksaan dan penjinakan bom dan bahan peledak dan menyerahkannya kepada IRGC provinsi di seluruh negeri.

Di antara prestasi-prestasi yang dipamerkan adalah Robot Penyelam Younes dengan misi memantau dan mengidentifikasi bagian bawah kapal dan rig pengeboran dan EGS Scanner dengan penerapan pemeriksaan fisik.

Selain itu dipamerkan pula alat penghancur bom dan perangkap peledak Raad-1 yang memiliki kemampuan menghancurkan paket-paket bahan peledak. Tampak pula detektor bahan peledak generasi ke-1 dan ke-2 dengan kemampuan analisis bahan peledak dan narkotika serta beragam jenis robot untuk mendeteksi dan menjinakkan bom dan bahan peledak. 

 

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran mengatakan, pejabat rezim Zionis Israel menyadari segala bentuk serangan ke wilayah atau kepentingan Republik Islam Iran, akan dibalas tegas oleh Iran, dan jika dikepung oleh kelompok-kelompok perlawanan, ia tidak akan bisa bertahan.

Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Senin (20/9/2021) menuturkan, dengan menjajah tanah Palestina, Israel mengira bisa maju karena bersandar pada kekuatan Amerika Serikat, ia mengira bisa memperoleh kekuatan lebih besar, dan bergembira karena menjalin hubungan dengan beberapa negara hina, dan boneka di kawasan.
 
Menurutnya, peristiwa di Afghanistan dan kemenangan poros perlawanan yang terjadi terus-menerus atas Israel, menunjukkan bahwa rezim ini tidak punya masa depan yang cerah.
 
"Hari-hari ini kita menyaksikan satu per satu pejabat Israel menjauh dari AS, dan mereka menuntut strategi baru terkait Iran dan poros perlawanan, akan tetapi akhirnya mereka menyadari harus memikirkan diri mereka sendiri," pungkasnya. (

 

Wakil Komandan Pangkalan Hamzah Sayidu Syuhada di barat laut Iran mengatakan, empat markas kelompok anti-Revolusi Islam Iran dihantam rudal, dan hancur. Serangan ini dilakukan untuk membalas pergerakan kelompok anti-revolusi di perbatasan Iran-Irak.

Brigadir Jenderal Arjmandfar, Senin (20/9/2021) menuturkan, beberapa kelompok anti-Reolusi Islam Iran diorganisir oleh tim intelijen negara-negara musuh, pasukan asing, dan bahkan beberapa negara Arab, di utara Irak. Kelompok-kelompok anti-revolusi itu dimanfaatkan untuk meraih tujuan negara-negara itu, dan menghambat kemajuan Republik Islam Iran.

Ia menambahkan, markas kelompok-kelompok anti-revolusi ini tidak jauh dari perbatasan Iran, karenanya Tehran sudah memberikan peringatan kepada pemerintah Irak, dan pejabat Baghdad di utara negara itu.

"Kami sudah mengingatkan jika kelompok-kelompok anti-revolusi melakukan kesalahan sekecil apa pun, maka balasan tegas akan mereka terima, dan ini telah menyebabkan empat markas kelompok anti-revolusi hancur," imbuhnya.

Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, minggu lalu menghujani markas kelompok-kelompok anti-revolusi di utara Irak dengan peluru dan rudal, sebagai balasan atas pergerakan terbaru kelompok ini. (

 

Pemerintah Prancis mengecam keputusan Australia membatalkan kontrak pembelian kapal selam nuklir dengan Prancis senilai lebih dari 50 miliar euro.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan kami merasa dikhianati, kecewa, marah atas keputusan Canberra yang membatalkan pembelian kapal selam nuklir.

"Kami membutuhkan penjelasan dari Australia tentang keputusannya membatalkan kontrak pembelian kapal selam nuklir," ujarnya seperti dilaporkan IRIB, Kamis (16/9/2021).

Menlu Prancis juga menyebut pembatalan kontrak pembelian oleh Australia sebagai tikaman dari belakang.

"Ini adalah tikaman dari belakang. Kami telah menjalin hubungan saling percaya dengan Australia, dan kepercayaan ini dikhianati," tegas Le Drian.

Berdasarkan kesepakatan yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada Rabu kemarin, Australia, Inggris dan AS akan membentuk aliansi baru yang dikenal sebagai AUKUS.

Ketiga negara akan berbagi teknologi canggih di bawah aliansi tersebut. Sebagai bagian dari AUKUS, Australia akan meninggalkan perjanjian kapal selamnya dengan Prancis.

Akibat dari perjanjian itu, Prancis menarik duta besarnya dari Amerika Serikat dan Australia.

Pemerintah Australia menyayangkan keputusan Prancis menurunkan level hubungan diplomatik dengan negara itu.

"Kami menyesali keputusan Prancis menarik duta besarnya dari Australia dan berharap Paris akan mempertimbangkan kembali," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Australia, Marise Payne, Sabtu (18/9/2021) seperti dikutip IRNA.

"Australia menghargai hubungannya dengan Prancis, yang merupakan mitra penting dan kontributor vital bagi stabilitas, khususnya di Indo-Pasifik. Ini tidak akan berubah," kata Payne.

Para pengamat mengatakan keputusan Prancis mengindikasikan kekecewaan berat negara Eropa itu. Paris sangat marah dengan sikap tertutup dan canggung yang terlihat dalam perjanjian Washington-Canberra.

Kamis lalu, Paris juga membatalkan sebuah acara kenegaraan dengan Washington setelah Amerika, Inggris, dan Australia mengumumkan aliansi baru. Australia bahkan membatalkan perjanjian pembelian kapal selam dari Prancis senilai 90 miliar dolar.

Pemerintah Indonesia juga mengkritik perjanjian yang akan mempersenjatai Australia dengan kapal selam nuklir. Indonesia menyatakan sangat prihatin dengan perlombaan senjata dan unjuk kekuatan di wilayah tersebut.

 

Seorang legislator Amerika Serikat telah mengajukan sebuah amandemen untuk melarang penjualan amunisi berpresisi tinggi ke Israel dan Arab Saudi.

Alexandria Ocasio-Cortez menulis di akun Twitternya, “Sebuah amandemen terhadap rancangan undang-undang anggaran pertahanan tahun fiskal 2022 telah diajukan, yang melarang ekspor jenis senjata tertentu ke Saudi karena pembunuhan Jamal Khashoggi, dan kepada Israel karena menyerang warga sipil dan kantor media di Gaza, serta Kolombia atas tindakan represif terhadap demonstran.”

Menurut laporan kantor berita ISNA, Minggu (19/9/2021), amandemen ini menyangkut larangan ekspor senjata berpresisi tinggi ke rezim Zionis. Jika disetujui, paket senjata Joint Direct Attack Munition atau Amunisi Serangan Langsung Gabungan (JDAM) senilai 735 juta dolar dilarang dikirim ke Israel.

JDAM buatan perusahaan Boeing ini adalah perangkat yang dapat mengubah bom biasa menjadi bom berpemandu GPS yang bisa diarahkan ke sasaran.

Usulan itu membuat marah Duta Besar Israel untuk AS, Gilad Erdan. Dia mengkritik keras Ocasio-Cortez karena mengajukan amandemen pada RUU pengeluaran pertahanan tahunan AS untuk memblokir penjualan amunisi berpresisi tinggi ke Tel Aviv.

 

Menanggapi masuknya truk-truk pengangkut bahan bakar dari Iran ke Lebanon, Departemen Keuangan Amerika Serikat mengancam akan menjatuhkan sanksi ke negara itu.

Departemen Keuangan Amerika Serikat, Jumat (17/9/2021) memperingatkan pemerintah Lebanon bahwa impor minyak dari Iran tidak akan menguntungkan negara itu.

Depkeu AS mengklaim, aktivitas Hizbullah sudah melemahkan instansi-instansi pemerintah Lebanon, dan mungkin saja dapat menjerumuskan Lebanon ke dalam sanksi.

Juru bicara Pusat Media Regional Dubai, Departemen Luar Negeri AS, Geraldine Griffith mengatakan, "Dalam pandangan Presiden Joe Biden, impor energi dan minyak dari Iran tidak menguntungkan rakyat Lebanon."

Kenyataannya, di tengah terus memburuknya krisis ekonomi dan kelangakaan bahan bakar di Lebanon, Iran mengirim tanker-tankernya ke Lebanon, dan mendapat sambutan luas rakyat negara itu.

Para pengamat percaya masuknya konvoi truk pengangkut bahan bakar Iran ke Lebanon telah merusak kalkulasi AS, dan mematahkan blokade ekonomi Washington atas Beirut. 

 

Angkatan Udara Amerika Serikat setelah beberapa hari melakukan sensor pemberitaan, akhirnya mengonfirmasi jatuhnya pesawat pembom siluman B-2 di salah satu pangkalan udara negara itu.

Dikutip situs Military Times, Senin (20/9/2021), AU Amerika Serikat mengumumkan, pesawat pembom siluman B-2 jatuh setelah mengalami kerusakan teknis saat melakukan penerbangan di pangkalan udara Whiteman di Missouri.
 
Menurut Military Times, pesawat pembom siluman B-2 melakukan pendaratan darurat pada tanggal 14 September 2021 sekitar pukul 24:30 waktu setempat. Akan tetapi sampai sekarang kerugian akibat insiden tersebut belum dipublikasikan.
 
Juru bicara AU Amerika Serikat Jennifer Greene sehari setelah insiden mengklaim tidak ada yang terluka dalam kecelakaan ini, dan tidak terjadi kebakaran pada pesawat pembom AS tersebut. 

 

Pada bagian ke-17 Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menjelaskan tentang keharusan untuk bertindak adil dan objektif dan larangan gibah yang bisa merusak hubungan sosial.

"Sebagian ayat berkaitan dengan pengaturan hubungan sosial. Perintah dan arahan praktis ini berkaitan dengan hubungan sosial. Misalkan,وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا  Janganlah menggunjingkan satu sama lain. [Perintah] ini mengatur hubungan sosial. Ketika Anda gibah, Anda mengotori hati Anda, Anda mengotori hati lawan bicara Anda. Tanpa sadar Anda mengungkapkan realitas tersembunyi dari saudara dan saudari Mukmin, dan membicarakannya. Ini adalah perbuatan yang salah dan keliru. Dia mungkin juga melakukan hal yang sama kepada Anda. Perbuatan ini akan mengeluarkan kehidupan dan hubungan sosial dari sistem yang benar," kata Rahbar dalam sebuah ceramah.

Ayatullah Khamenei menambahkan, atau misalkan, وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا  Jika kalian tidak setuju dengan seseorang, bermusuhan dengan seseorang, ini tidak seharusnya akan menyebabkan Anda bersikap tidak adil tentang dia dan jangan sampai kemudian kalian menindas dan melakukan ketidakadilan padanya. Ini adalah perintah praktis.

"Ya, Anda mungkin tidak setuju dengan seseorang, tetapi [ini] tidak boleh menyebabkan Anda menyembunyikan kebenaran karena penolakan Anda ketika ia benar, atau menghilangkan kebenaran itu lalu memperlakukannya dengan tidak adil dan tidak obyektif," pungkasnya.

 

Pada bagian ke-16 Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menjelaskan bahwa harta adalah alat dan sarana yang diberikan Allah SWT untuk mencapai posisi yang mulia.

"Dalam sebuah ayat yang berhubungan dengan kalangan intelektual Bani Israil, yang beberapa dari mereka menasehati Qarun.

وَ ابتَغِ فیما ءاتاکَ اللهُ الدّارَ الأخِرَةَ وَلا تَنسَ نَصیبَکَ  مِنَ الدُّنیا وَ اَحسِن کَما اَحسَنَ اللهُ اِلَیک

Mereka tidak mengatakan kepada Qarun bahwa apa yang dimilikinya atau tidak dimilikinya harus dibuang, namun mereka berkata kepada Qarun bahwa dia harus menempatkan apa yang dimiliki itu sebagai alat," kata Rahbar dalam ceramahnya.

Dia menambahkan, uang dan kekayaan dunia adalah alat. Yaitu, alat untuk mencapai posisi manusia yang tinggi dan alat untuk mencapai posisi spiritual. Uang dan kekayaan bisa menjadi alat.

Anda, lanjutnya, bisa menyejahterakan dunia dengan uang, menyelamatkan nyawa manusia, menghapus diskriminasi, dan mengangkat orang miskin keluar dari kemiskinan dan kelemahan."

 وَتَبَغِ فیما أاتاکَ اللهُ الدّارَ الأخِرَة  

Pertama, apa yang Anda miliki adalah 'Atakallah', Allah memberikan kepadamu. Kedua, caranya adalah menggunakannya untuk Allah.

 وَ لا تَنسَ نَصیبَکَ مِنَ الدُّنیا

Namun juga tidak demikian bahwa Anda tidak akan mendapat bagian untuk dunia,  karena Anda juga punya bagiannya, dan gunakanlah bagian Anda itu.

 وَ اَحسِن کَما اَحسَنَ اللهُ اِلَیک

Perhatikan! Ini adalah aturan hidup yang ditetapkan Islam untuk manusia. Hal ini berbeda dengan apa yang dibayangkan orang bodoh. Qarun yang kaya dan bodoh itu mengatakan:

 اِنَّما اوتیتُه عَلی عِلمٍ

Saya meraihnya dengan kemampuan saya. Saya mendapatkannya dengan usahaku sendiri. Padahal tidak demikian. Allah SWT menyiapkan sarana, sehingga ia berhasil mendapatkannya, " jelas Rahbar.

Oleh karena itu, lanjut Ayatullah Khamenei, beberapa ayat dalam al-Quran adalah seperti ini, dan kita memiliki banyak ayat seperti ini, yang menentukan aturan hidup. 

Minggu, 19 September 2021 20:14

Kalam Hikmah (15): Aturan Hidup (2)

 

Pada bagian ke-15 Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menjelaskan mengenai aturan hidup yang diajarkan oleh al-Quran

"Ada aturan lain dalam hidup. 'وَ مِنهُم مَن یَقولُ رَبَّنا ءاتِنا فِی الدُّنیا حَسَنَةً وَ فِی الأخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنا عَذابَ النّار'

Ini adalah aturan kedua. Artinya, mereka mencari kebaikan di dunia, bukan mencari segala sesuatu. Dalam 'Atina fid Dunya' tidak mengatakan apa yang diberikan kepada kami. Karena jika begitu, ia menginginkan dunia, tapi ini mengatakan, 'Atina Fid Dunya Hasanah', yaitu, berikan kepada kami sesuatu yang baik di dunia, hal-hal yang sesuai dengan fitrah manusia dan sesuai dengan kebutuhan manusia yang sebenarnya. Dan 'Wa fil Akhirati Hasanah', mereka juga mencari akhirat. 'Wa Qina 'Adzaban Nar'. Pada waktu itu, Allah Swt akan mengantarkan orang-orang ke tujuan hidup yang sebenarnya," kata Rahbar dalam sebuah ceramah.

Jadi, lanjutnya, ada sekumpulan ayat seperti ini, yang menentukan aturan hidup.