
کمالوندی
Surat At-Tur 13-21
Surat At-Tur 13-21
يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَى نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا (13) هَذِهِ النَّارُ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ (14) أَفَسِحْرٌ هَذَا أَمْ أَنْتُمْ لَا تُبْصِرُونَ (15) اصْلَوْهَا فَاصْبِرُوا أَوْ لَا تَصْبِرُوا سَوَاءٌ عَلَيْكُمْ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (16)
pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat-kuatnya. (52: 13)
(Dikatakan kepada mereka): "Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya". (52: 14)
Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat? (52: 15)
Masukklah kamu ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan. (52: 16)
Salah satu taktik penentang para nabi adalah bahwa mereka menyebut mukjizat ilahi para nabi sebagai sihir dan berkata: Seolah-olah mereka mempesona dan menyihir mata kita dan menutupi mata kita supaya kita tidak menyadari hakikat perbuatan yang mereka lakukan.
Al-Quran di ayat ini mengatakan, ketika mereka menyaksikan api neraka jahannam dengan mata kepala mereka sendiri, dan merasakan panasnya api, dikatakan kepada mereka, apakah ini juga sihir dan mata kalian keliru melihat api yang membakar ?
Penentang para nabi dengan keras kepala berkata, " Apakah kamu menasihati kami atau tidak, itu tidak berpengaruh pada kami dan kami tidak memperhatikan saranmu." Ayat-ayat ini mengatakan: Pada Hari Kebangkitan, mereka akan diberitahu: Apakah kalian bersabar atas api atau berteriak dan mengerang, itu tidak ada bedanya dan kalian tidak memiliki jalan untuk lolos dari azab dan siksaan.
Dari empat ayat tadi terdapat tiga poin berharga yang dapat dipetik:
1. Efek dari sikap keras kepala dihadapan kebenaran adalah azab pedih.
2. Azab dan hukuman di hari Kiamat sangat adil, dan itu adalah hasil dari amal dan perbuatan manusia.
3. Penghinaan dan cemoohan terhadap nilai-nilai suci agama berujung pada hinaan dan cemoohan di Hari Pembalasan.
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَعِيمٍ (17) فَاكِهِينَ بِمَا آَتَاهُمْ رَبُّهُمْ وَوَقَاهُمْ رَبُّهُمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ (18) كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (19)
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan, (52: 17)
mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka. (52: 18)
(Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan", (52: 19)
Salah satu metode pendidikan al-Quran adalah menempatkan rasa takut, harapan, peringatan dan kabar baik bersama-sama agar tidak ada yang kecewa dengan rahmat Allah dan sebaliknya tidak muncul harapan yang tidak pada tempatnya di hati seseorang.
Melanjutkan ayat sebelumnya yang menjelaskan hukuman orang kafir dan pengingkar adalah neraka, ayat ini menyinggung pahala orang baik dan bertakwa adalah surga dan menyatakan, para ahli surga bergembira karena dua sebab, pertama karena mereka mendapat limpahan nikmat yang tak terhitung dari Tuhan, dan kedua, rahmat ilahi yang membuat kesalahan mereka diampuni serta terbebas dari azab neraka.
Para ahli surga seperti ahli neraka juga akan menuai hasil perbuatan mereka di dunia. Sementara besarnya pahala atau kerasnya siksaan tergantung pada seberapa besar pebuatan baik atau perbuatan buruk manusia.
Dari tiga ayat tadi terdapat tiga poin berharga yang dapat dipetik:
1. Kunci surga adalah kesucian dan kesalehan. Jika tidak ada ketakwaan, bahkan iman saja tidak efektif.
2. Mereka yang di dunia menjaga dirinya dari perbuatan buruk karena takwa, maka Tuhan di Hari Kiamat akan menjaganya dari api neraka.
2. Surga itu ada harganya, bukan alasan. Menurut Saadi, penyair Persia:
Tanpa penderitaan, harta tidak mungkin ada Itu dibayar oleh saudara yang bekerja.
مُتَّكِئِينَ عَلَى سُرُرٍ مَصْفُوفَةٍ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ (20) وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ (21)
mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. (52: 20)
Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (52: 21)
Ayat ini mengisyaratkan rahmat Tuhan lainnya yang diberikan kepada penghuni surga dan menyatakan, para ahli surga dapat berkumpul dan bercengkerama dengan orang suci dan hamba saleh, dan mereka ditempatkan di tempat yang tepat, memiliki pesta yang penuh kegembiraan.
Tuhan memberi mereka pasangan yang indah dan suci. Pria beriman mendapat istri yang cantik dan perempuan beriman mendapat suami yang sempurna. Kesemuanya ini membuat mereka tenang. Mungkin pria dan wanita beriman yang telah hidup bersama selama bertahun-tahun dalam kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akan kembali berpasangan di akhirat nanti.
Anak yang beriman juga akan dikumpulkan dengan orang tuanya, sehingga keluarga surgawi akan sempurna dan mereka semakin berbahagia. Tentu saja, Tuhan dengan rahmat dan belas kasihan-Nya menutupi kekurangan sebagian anak sehingga mereka dapat berada di posisi orang tua mereka dan dapat berkumpul bersama dengan mereka.
Dari dua ayat tadi terdapat empat poin berharga yang dapat dipetik:
1. Kesucian juga akan dijaga di surga, dan hubungan pria dan wanita dalam bentuk pernikahan, bukan hubungan tanpa hukum dan aturan.
2. Mereka yang menjaga pandangannya terhadap bukan muhrim di dunia, maka di akhirat akan mendapat pasangan yang indah,
3. Tolok ukur pembentukan keluarga di Islam adalah iman, oleh karena itu, pasangan dan anak yang beriman juga berkumpul di surga.
4. Kebutuhan akan pasangan dan anak telah ditetapkan di dalam diri manusia, sementara di surga juga diperhatikan kebutuhan alami dan fitri manusia ini.
Surat At-Tur 1-12
Surat At-Tur 1-12
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
وَالطُّورِ (1) وَكِتَابٍ مَسْطُورٍ (2) فِي رَقٍّ مَنْشُورٍ (3) وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِ (4)
Demi bukit, (52: 1)
dan Kitab yang ditulis, (52: 2)
pada lembaran yang terbuka, (52: 3)
dan demi Baitul Ma'mur, (52: 4)
Surat At-Tur diturunkan di Mekah dan seperti surat Makkiyah lainnya, membahas isu Ma'ad dan nasib orang baik dan pendosa di Hari Kiamat.
Surat ini seperti surat-surat al-Quran lainnya diawali dengan sejumlah sumpah. Sumpah ayat ini ada dua bentuk, pertama sumpah atas hal-hal suci agama dan yang kedua, sumpah atas nama fenomena alam.
Ayat-ayat ini mengisyaratkan hal-hal suci, salah satunya Gunung Tur, tempat Nabi Musa as menerima Kitab Suci Taurat, dan yang lain kitab samawi yang diturunkan kepadanya dan para nabi lainnya serta disebarkan di antara pengikutnya. Ketiga adalah Ka'bah, pusat tauhid di bumi yang dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim as dan sepanjang sejarah para pengikut monoteisme menggelar ritual akbar haji setiap tahun di tempat suci ini.
Dari empat ayat ini terdapat tiga poin berharga yang dapat dipetik:
1. Sumpah dengan kitab suci di zaman jahiliyah dan buta huruf menunjukkan nilai tinggi buku dan menulis.
2. Menjaga warisan para nabi terdahulu dan mengenang namanya adalah tugas seluruh agama dan tidak terbatas pada pengikut agama tertentu.
3. Kitab Samawi harus ditulis pada bahan terbaik dan disebarluaskan sehingga orang selalu memiliki akses ke pesan dan ajarannya.
وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِ (5) وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ (6) إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَاقِعٌ (7) مَا لَهُ مِنْ دَافِعٍ (8)
dan atap yang ditinggikan (langit), (52: 5)
dan laut yang di dalam tanahnya ada api, (52: 6)
sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi, (52: 7)
tidak seorangpun yang dapat menolaknya, (52: 8)
Melanjutkan sumpah di ayat sebelumnya, ayat ini bersumpah atas nama dua tanda penting penciptaan. Salah satunya langit yang tinggi dan agung di mana ilmu pengetahuan manusia dan teleskop yang sangat canggih belum juga membuat para ilmuwan menyadari dimensinya, dan galaksi serta sistem baru ditemukan setiap hari.
Dan yang lain adalah laut yang membentang dan mengamuk. Beberapa menganggapnya sebagai lautan bahan cair dan mendidih yang terbakar yang terletak jauh di dalam bumi dan meletus pada waktu yang berbeda dari kawah gunung berapi dan mengalir di daerah sekitarnya. Beberapa juga percaya bahwa itu berarti lautan yang sama di bumi yang dinyalakan pada malam kebangkitan dan gempa bumi besar di bumi.
Menyusul peristiwa ini, Hari Kiamat akan terjadi. Hari tersebut akan sangat sulit bagi para pendosa dan orang lalim. Saat itu, mereka tidak memiliki jalan untuk lari dan tidak ada halangan untuk mencegah bahayanya.
Dari empat ayat tadi terdapat dua poin penting yang dapat dipetik:
1. Mempelajari tanda-tanda Tuhan di alam, kita akan memahami kekuatan-Nya menetapkan Hari Kiamat.
2. Azab di dunia bersifat sementara, tapi azab sejati terjadi di Hari Kiamat dan tidak ada jalan keluarnya.
يَوْمَ تَمُورُ السَّمَاءُ مَوْرًا (9) وَتَسِيرُ الْجِبَالُ سَيْرًا (10) فَوَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (11) الَّذِينَ هُمْ فِي خَوْضٍ يَلْعَبُونَ (12)
pada hari ketika langit benar-benar bergoncang, (52: 9)
dan gunung benar-benar berjalan. (52: 10)
Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, (52: 11)
(yaitu) orang-orang yang bermain-main dalam kebathilan, (52: 12)
Melanjutkan ayat sebelumnya ayat ini mengisyaratkan kondisi langit dan bumi di Hari Kiamat dan menyatakan, " Sistem galaksi dan langit runtuh, bintang-bintang menyimpang dari orbitnya, dan ketika mereka bertabrakan satu sama lain, langit dipenuhi asap dan debu."
Tanah tempat kita tinggal, terlepas dari gerakan postural dan transisional, sangat tenang sehingga kita tidak merasakan gerakan atau getaran apa pun dan hidup di atasnya dengan tenang. Tetapi pada saat Hari Kiamat, dengan terjadinya gempa bumi besar, gunung-gunung tumbang dan mulai bergerak. Secara umum, ayat-ayat ini merujuk pada fakta bahwa pada Hari Kiamat, dunia baru akan menggantikan dunia ini dengan sistem baru. Saat itulah manusia akan dihadapkan dengan konsekuensi dari tindakannya.
Di hari itu, para pengingkar Kiamat bangun dari kelalaian mereka dan menyadari kesalahannya, tapi apa manfaatnya ? Melihat tanda-tanda Kiamat dan siksaan, pengakuan dan penyesalan atas kata-kata palsu yang mereka katakan tentang Kiamat, itu tidak menguntungkan mereka dan tidak menyelesaikan masalah mereka.
Dari empat ayat tadi terdapat dua poin penting yang dapat dipetik:
1. Kehancuran sistem dunia sebuah awal bagi sistem baru terjadinya Hari Kiamat, sistem yang berbeda dari sistem dunia materi.
2. Para pengingkar Kiamat tidak memiliki alasan dan logika. Ucapan mereka saat mengingkari Hari Kiamat adalah kata-kata tak berdasar dan batil yang sekedar mereka ucapkan untuk menghibur diri sendiri dan orang lain.
Idul Fitri, Hari Kemenangan atas Diri Sendiri (2)
Idul Fitri adalah hari kemenangan atas dirinya sendiri setelah selama sebulan penuh, umat Islam berlatih untuk mengendalikan diri dalam setiap hal yang dilarang syariat dan menjaga agar diri mereka terhindar dari dosa, serta selalu dalam keadaan taat dan pengabdian kepada Allah Swt.
Salat Idul Fitri adalah ritual hari raya yang paling indah yang melipatgandakan kebesarannya. Suara takbir pada pagi hari berkumandang dari menara-menara masjid dan pusat penyelenggaraan Salat Idul Fitri. Orang-orang beriman bergegas ke pintu ilahi dalam suasana penuh spiritualitas untuk menunaikan salat dan berdoa.
اللَّهُ أَکْبَرُ اللهُ أَکْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ الْحَمْدُلِلَّهِ عَلَی مَا هَدَانَا وَلَهُ الشُّکْرُ عَلَی مَا أَوْلانَا
Berkat satu bulan ibadah, manusia di bumi merayakan Idul Fitri, dan para malaikat di langit telah ditugaskan untuk memberikan hadiah dan pahala ilahi kepada umat Islam. Rasulullah Saw bersabda bahwa ketika malam Idul Fitri tiba, Allah Swt menghitung pahala orang-orang yang berpuasa dengan jumlah pahala yang tak terhitung.
Bersamaan dimulainya bulan suci Ramadan, mereka yang berharap bisa berpuasa dan memenuhi undangan ilahi, setelah akhir puasa 30 hari, mereka berpartisipasi dalam perayaan harapan dan bersyukur kepada Tuhan atas keberhasilannya itu.
Suara takbir dan pujian telah mengubah suasana setiap kota. Lansia, dewasa dan anak-anak berada dalam saf yang rapi, dan menengadahkan tangan mereka ke langit dan berdoa:
اللهم اهل الکبریاء و العظمة و اهل الجود و الجبروت...
Salat Idul Fitri adalah kegiatan terpenting pada hari rayat Idul Fitri. Dengan kata lain, ritual hari raya Idul Fitri yang paling indah, yang melipatgandakan kebesarannya, adalah melaksanakan Salat Idul Fitri.
Lantunan takbir berturut-turut dari masjid dan tempat-tempat penyelenggaraan Salat Idul Fitri telah mendorong dan mengubah hati serta melipatgandakan keinginan untuk hadir. Jemaah Salat Idul Fitri berdiri di hadapan Tuhan Yang Maha Pemurah dalam saf yang rapi dan dalam naungan cahaya iman dan bimbingan. Mereka bersyukur atas rahmat dan pengampunan ilahi.
Mereka menunaikan Salat Idul Fitri dan dalam doa Qunut, mereka membaca:
اَللّهُمَّ اَهْلَ الْکِبْرِیاَّءِ وَالْعَظَمَةِ وَاَهْلَ الْجُودِ وَالْجَبَرُوتِ وَاَهْلَ الْعَفْوِوَالرَّحْمَةِ وَاَهْلَ التَّقْوى وَالْمَغْفِرَةِ اَسْئَلُکَ بحَقِّ هذَا الْیَومِ الَّذى جَعَلْتَهُ لِلْمُسْلِمینَ عیداً وَلِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللّهُ عَلَیْهِ وَ الِهِ ذُخْراً و َشَرَفا ً [ و کرامتا ً ] وَ مَزِیْداً اَنْ تُصَلِّىَ عَلى مُحَمَّدٍ وَ الِ مُحَمَّدٍ وَ اَنْ تُدْخِلَنى فى کُلِّ خَیْرٍاَدْخَلْتَ فیهِ مُحَمَّداً وَ الَ مُحَمَّدٍ وَاَنْ تُخْرِجَنى مِنْ کُلِّ سُوَّءٍ اَخْرَجْتَ مِنْهُ مُحَمَّداً وَ الَ مُحَمَّدٍ صَلَواتُکَ عَلَیْهِ وَعَلَیْهِمْ اَللّهُمَّ اِنّى اَسْئَلُک َخَیْرَ ما سَئَلَکَ مِنْهُ عِبادُکَ الصّالِحُونَ وَ اَعُوذُ بِکَ مِمَّا اسْتَعاذَ مِنْهُ عِبادُکَ الْصّالِحُونَ
"Ya Allah, wahai Pemilik Kebesaran dan Keagungan, wahai Pemilik Kedermawanan dan Keagungan, wahai Pemilik Maaf dan Rahmat, wahai Pemilik Takwa dan Ampunan, aku memohon kepada-Mu demi hak hari ini yang telah Engkau jadikan bagi Muslimin sebagai hari raya dan bagi Muhammad saw sebagai simpanan, (kemuliaan), dan tambahan (kedudukan) agar Engkau curahkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, memasukkanku dalam setiap kebaikan yang telah Engkau masukkan di dalamnya Muhammad dan keluarga Muhammad, dan mengeluarkanku dari setiap keburukan yang darinya telah Engkau keluarkan Muhammad dan keluarga Muhammad—shalawat-Mu atasnya dan atas mereka semua. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan apa yang telah diminta oleh hamba-hamba-Mu yang saleh kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang hamba-hamba-Mu yang saleh berlindung kepada-Mu darinya."
Di akhir doa qunut ini kita memohon kepada Tuhan untuk dimasukkan ke surga yang menjadi pembersih iman, akhlak dan amal saleh yang juga dimasuki oleh Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya. Kita juga memohon kepada Allah untuk dijaga dari perbuatan buruk.
Salat Idul Fitri adalah sebuah perkumpulan agung yang menjadi manifestasi iman dan spiritual umat Islam. Para pemuka agama sangat menekankan untuk menghadiri perkumpulan agung ini. Mengingat bahwa Islam adalah agama sosial, perilaku yang mengarah ke persatuan sangat ditekankan.
Sejumlah amalan wajib seperti haji juga dilaksanakan secara berkelompok. Haji menunjukkan kehormatan dan kebesaran Islam serta peluang bagi muslim untuk mengenal sesamanya dan menyelesaikan isu-isu dunia Islam.
Salat Idul Fitri merupakan perkumpulan penting umat Islam di berbagai negara-negara Islam Muslim. Imam Ridha as bersabda, "Seperti penamaan Idul Fitri dijadikan sebagai hari raya supaya masyarakat di hari tersebut berkumpul dan keluar untuk Tuhan serta memuji-Nya karena nikmat-nikmat yang diberikan kepada mereka, hari tersebut, adalah hari raya dan hari bekumpul serta kembali ke fitrah dan hari zakat (zakat fitrah) dan hari keinginan dan permohonan."
Salat Idul Fitri di setiap kota dan negara biasanya digelar di tempat-tempat suci dan masjid penting, serta terdiri dari dua rakaat dengan total sembilan qunut. Salah satu Salat terindah Idul Fitri adalah Salat Idul Fitri di Tehran yang diimami oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei. Selain itu, di kota seperti Mashad dan Haram Imam Ridha as juga digelar Salat Idul Fitri dengan dihadiri puluhan ribu jemaah salat.
Ayatullah Khamenei mengatakan, umat Islam keluar dari bulan Ramadan dengan penuh cahaya. Bulan Ramadan dengan puasanya, zikir, doa dan pujian terhadap Tuhan, tadarus (bacaan al-Quran), amalan baik di dalamnya yang diamalkan oleh orang mukmin telah membuat hati-hati bersinar, dan karat-karat di hati serta jiwa manusia luntur. Sejatinya sejak malam Lailatul Qadar, orang-orang Mukmin yang berpuasa memulai tahun barunya. Pada malam Lailatul Qadar, takdir manusia ditulis oleh para pencatat Ilahi. Manusia memasuki tahun baru, tahapan baru dan sejatinya sebuah kehidupan dan kelahiran baru. Mereka meniti jalan ini dengan berbekal cadangan takwa....Salat Idul Fitri, sebuah ucapan syukur atas nikmat Ilahi di bulan Ramadhan dan atas kelahiran baru ini."
Idul Fitri berarti kembali ke fitrah, yaitu perbaikan diri pada bulan suci Ramadan yang bisa membawa manusia ke posisi di mana tabir ketidaktahuan (kebodohan, fanatisme, takhayul dan khurafat yang menghalangi petunjuk tersingkirkan dari jalan fitrah, dan umat Islam kembali ke fitrah yang sama, yang merupakan pedoman (petunjuk) manusia yang lengkap dan akurat menuju ke arah kesempurnaan.
Setiap kali manusia mencapai tingkat ini dalam terang berkah Ramadan dan ibadah puasa, ia telah mencapai kebenaran konsep Idul Fitri. Menurut Imam Ali as, Idul Fitri adalah hari raya bagi orang yang puasanya diterima oleh Allah, dan menempatkan doa dan ibadahnya dalam syukur.
Idul Fitri, Hari Kemenangan atas Diri Sendiri (1)
Hari ini adalah Idul Fitri, yang menjadi salah satu hari raya terbesar umat Islam. Idul Fitri merupakan hari raya doa-doa yang tulus dan perayaan kemenangan manusia atas dirinya (nafsu) sendiri.
Hari ini adalah hari kebahagiaan bagi mereka yang setelah 30 hari berlatih untuk mengendalikan diri, dan telah mencapai cahaya makrifat (pengetahuan). Kini orang-orang Mukmin akan tetap menjadi "tunas baru" setelah sebulan dirawat, dan keberadaannya di bumi berkembang, dan berbuah (menghasilkan).
Menurut Imam Ali as, pada hari ini, seorang malaikat menyampaikan kabar baik kepada hamba-hamba Allah Swt bahwa Dia telah mengampuni dosa-dosa masa lalu hamba-hamba-Nya, dan tinggal melihat bagaimana mereka akan berperilaku di sisa hari-hari kehidupan lainnya.
Hari Raya Idul Fitri telah tiba sebagai hadiah dari Allah Swt atas ibadah dan penghambaan selama sebulan penuh. Manusia kembali kepada fitrahnya dan menikmati kemenangan besar yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta.
Idul Fitri adalah hari raya kesucian dan kebersihan jiwa manusia. Pada hari ini, Allah Swt memberikan kabar gembira tentang penerimaan ibadah, taubat, dan doa sebagai pelita meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Perayaan hari kemenangan ini merupakan sangat penting khusus bagi orang beriman, setelah menjalankan ibadah satu bulan lamanya pada bulan suci Ramadan. Untuk menjadi suci, seluruh egosentrisme dan kesombongan manusia diredam demi menjaga hubungan baik dengan seluruh umat manusia, lingkungan, alam, dan segala sesuatu di luar diri dan pribadinya.
Seiring datangnya bulan Syawal, umat Islam kembali ke fitrah dan menyambut seruan Allah Swt dengan mengangungkan dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya. Puji dan syukur hanya untuk-Nya dan Dia-lah yang telah membimbing umat manusia menuju kecucian dan kebaikan.
Idul Fitri adalah hari kegembiraan umat Islam dan detik-detik limpahan rahmat Ilahi atas jiwa dan raga manusia. Pada hari ini, satu bulan penuh ujian besar Ilahi telah berakhir dan beruntunglah bagi mereka yang mampu menahan hawa nafsu dalam segala urusan duniawi.
Malam Idul Fitri merupakan sebuah kesempatan untuk menghapus dosa karena malam itu sarat dengan keutamaan. Sungguh beruntung mereka yang memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbanyak amal kebaikannya dan mengikat janji untuk memelihara apa yang telah didapatkannya selama bulan puasa.
Pada pagi harinya, umat Islam berbondong-bondong pergi menunaikah shalat seraya melantunkan zikir, takbir, dan tahmid. Hari Raya Idul Fitri adalah hari mengingat Allah, memuji dan mensyukuri karunia-Nya. Salat Idul Fitri merupakan kegiatan utama pada hari itu. Dengan kata lain, hari raya Idul Fitri adalah hari paling indah dan paling agung.
Keagungan takbir yang berkumandang ketika memasuki tempat shalat mengubah hati dan mewujudkan atmosfir spiritual dalam diri manusia. Orang-orang mukmin berdiri dalam barisan yang teratur rapi untuk menghadap Allah Swt.
Imam Ali as menyamakan Idul Fitri dengan hari kiamat dan berkata, "Wahai masyarakat! Hari kalian ini adalah sebuah hari dimana orang-orang baik akan mendapat balasan dan orang-orang jahat akan berputus asa di dalamnya. Dunia adalah arena kompetisi dan akhirat waktu untuk menuai pahala, sementara surga adalah hadiah perlombaan itu dan neraka adalah tempat bagi mereka yang kalah. Idul Fitri adalah hari yang paling mirip dengan hari kiamat. Pada hari kiamat, orang-orang yang merugi akan menyesal dan murka, sementara mereka yang beruntung akan memperoleh kemenangan dan tenggelam dalam nikmat Ilahi."
Idul Fitri adalah hari kepulangan seseorang kepada fitrah yang suci dan hari terwujudnya kembali persatuan umat Islam.
Idul Fitri memiliki sedikit perbedaan dengan hari-hari besar Islam lainnya. Sekalipun Idul Fitri memiliki kesamaan dengan hari-hari besar lainnya sebagai hari kegembiraan, tapi di hari ini dilakukan shalat, munajat, penghambaan, dan jauh dari sekadang bersenang-senang. Ini merupakan ciri khas orang mukmin yang dijelaskan oleh Allah Swt dalam al-Quran, "Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya..." (QS. al-Qashash: 55)
Dalam Islam, semua gerakan dan garis kehidupan orang mukmin selalu mengejar tujuan yang bermanfaat dan konstruktif. Dengan alasa itu, mereka yang beriman akan menjauhi segalah bentuk pekerjaan dan pikiran yang tidak bermanfaat, karena akan membuat manusia lalai akan Allah dan mencegahnya untuk berpikir positif. Mereka di hari raya Idul Fitri berusaha waspada dan berusaha lebih keras lagi.
Mengagungkan syiar-syiar Ilahi termasuk keistimewaan hari raya Idul Fitri. Syiar Takbir, Tahlil, Tahmid, dan bersyukur kepada Allah ketika melihat hilal 1 Syawal, hingga penyelenggaraan salat Idul Fitri termasuk amalan yang menambah nilai dan keistimewaan hari ini.
Rasulullah Saw bersabda, "Hiasi hari-hari raya kalian dengan Takbir." Dalam hadis yang lain disebutkan, "Idul Fitri dan Idul Adha harus dihiasi dengan syiar La Ilaaha Illallaah, Allahu Akbar, Alhamdulillah dan Subhanallah."
Seorang ulama besar, Syeikh Mufid menulis, "Hari pertama bulan Syawal dijadikan hari raya bagi mereka yang beriman, karena mereka bergembira atas penerimaan amal perbuatannya di bulan Ramadan, Allah Swt mengampuni dosa-dosa mereka, menutupi aib dan kekurangan, dan kabar gembira datang dari Allah kepada mereka bahwa mereka akan diberikan pahala yang sangat banyak. Orang-orang mukmin bergembira karena berhasil mencapai beberapa tahapan dari kedekatan dengan Allah akibat usaha siang-malam di bulan Ramadan. Salah satu amalan hari ini adalah mandi yang menjadi simbol kesucian dari dosa, menggunakan wewangian, memakai pakaian yang indah dan bersih serta pergi ke tanah luas untuk melakukan salat. Semua ini menandakan kegembiraan yang berasal dari kebijaksanaan."
Imam Ali as berkata, "Ketika hilal bulan Syawal muncul, terdengar suara para malaikat yang berkata wahai orang-orang beriman datanglah dan terima upah kalian. Ketahuilah bahwa sesuatu yang paling dekat dengan pria dan wanita yang berpuasa adalah pada akhir Ramadan, para malaikat dari sisi Allah berseru, 'Wahai para hamba Allah! Terimalah kabar gembira bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosa masa lalu, karenanya berpikirlah tentang masa akan datang dan kehidupan baru kalian..."
Dapat dikatakan bahwa dengan berakhirnya bulan Ramadan dan tibanya Idul Fitri, telah dimulai manusia baru dan kehidupan baru. Manusia ini berbeda dengan yang sebelumnya, ia kini memiliki kemampuan memahami yang lebih luas karena telah sebulan berlatih dan diuji oleh Allah.
Puasa membuat manusia mengenal kesulitan orang lain, sehingga ketegarannya menjadi bertambah, sementara kesabaran dan keadilannya tumbuh dengan baik. Manusia besar ini merasakan perubahan mendalam pada dirinya dan di pagi hari Idul Fitri hal pertama yang dilakukannya adalah membayar zakat fitrah.
Zakat merupakan amal yang dapat mensucikan individu dan menumbuhkan tunas kebajikan pada diri seseorang yang menyebabkan masyarakat semakin maju. Dengan kata lain, zakat dari satu sisi mensucikan kotoran dan dari sisi lain menyempurnakan seseorang.
Idul Fitri pada hakikatnya hari pembebasan dari kegelapan yang mungkin dialami manusia sepanjang hidupnya dengan melakukan perbuatan dosa. Sejatinya, hari Idul Fitri adalah hari untuk kembali pada fitrah Ilahi dan mengambil pelajaran darinya.
Imam Ali as berkata, "Ketika kalian keluar dari rumah untuk melakukan salat Idul Fitri, ingatlah masa ketika akan pergi ke rumah kalian di surga. Ketika kalian berdiri untuk shalat, ingatlah masa ketika kalian berdiri di hadapan Allah dan mulai menghisab kalian. Dan ketika kalian kembali ke rumah setelah melaksanakan shalat, ingatlah masa ketika akan kembali ke rumah kalian di surga."
Hari raya Idul Fitri adalah awal dari sebuah perjalanan. Dengan cara ini, jika seseorang menjaga perilaku dan tindakannya, ia akan mencapai tujuannya dengan selamat.
Idul Fitri adalah hari raya perjanjian dengan Allah Swt untuk tetap di jalan bimbingan dan kemurnian. Maka pada Idul Fitri ini, semua orang akan memasuki pengadilan ilahi sebanyak yang dia pelajari dan ketahui.
Pada hari Idul Fitri, umat Islam, --setelah sebulan beribadah dengan tulus kepada Sang Pencipta dan duduk di jamuan Tuhan yang tak berujung--, melakukan salat syukur dan memenuhi dunia dengan spiritualitas dan cinta dengan suara Takbir dan ucapan syukur.
Abul Qasim Ferdowsi
Tanggal 25 Ordibehest, yang bertepatan dengan 15 Mei diperingati dalam penanggalan nasional Iran sebagai "Hari Mengenang Ferdowsi" sebagai bentuk penghormatan hari wafatnya pujangga besar negara ini dengan magnum opusnya, Shahnameh.
Abul Qasim Ferdowsi diperkirakan lahir antara tahun 329 dan 330 hijriyah atau 940-941 Masehi. Tempat kelahirannya adalah desa Paj yang berada di dekat kota Tus. Menurut catatan sejarah, kota Tus dan kota Bukhara di zaman itu merupakan pusat kebudayaan Iran. Bukhara dikenal dengan pusat keilmuan resmi yang diayomi oleh pemerintahan Abbasi, sementara Tus adalah pusat kebudayaan Iran.
Banyak sejarawan yang meyakini bahwa cinta tanah air serta kecenderungan kepada masalah budaya dan kisah-kisah legendaris di kota Tus adalah faktor utama yang membuat Abu Mansur memilih kota ini sebagai tempat untuk menulis Shahnamehnya dalam bentuk prosa. Dari kota ini pula, Daqiqi, Ferdowsi, dan Asadi Tusi, para pujangga kisah-kisah heroik berasal.
Tidak ada riwayat yang jelas tentang masa kecil Ferdowsi. Nezami Aroodi, penulis besar yang hidup sekitar satu setengah abad setelah Ferdowsi, menyebut pujangga besar ini berasal dari keluarga terpandang karena status kebangsawanan dan kekayaannya. Ferdowsi sendiri mengakui kehidupannya yang berkecukupan di masa muda.
Berbekal kondisi kehidupannya yang mapan, anak-anak dari keluarga selevel Ferdowsi berkesempatan memperoleh pendidikan yang baik untuk memperkaya diri dengan ilmu dan akhlak. Mereka juga dikenalkan dengan sejarah, budaya dan tradisi yang ada. Jiwa bebas, keunggulan, keutamaan akhlak dan kesucian lisan Ferdowsi didapatkan berkat pendidikan ini. Jika dibandingkan dengan syair-syair para pujangga di zamannya nampak keunggulan syair-syair Ferdowsi.
Ferdowsi hidup di tengah keluarga bangsawan yang terhormat. Oleh karena itu, dia tak pernah tunduk kepada penguasa manapun. Dia juga dikenal berbudi luhur seperti ksatria-ksatria besar yang kisahnya diceritakan dalam Shahnameh. Sejak kanak-kanak, penyair besar ini telah menunjukkan minatnya yang besar kepada ilmu dan pendidikan. Kecenderungan ini biasa ditemukan di lingkungan keluarga bangsawan. Dia mempelajari semua ilmu yang ada di zamannya. Selain bahasa Farsi dan bahasa Arab, dia menguasai bahasa Pahlavi yang merupakan bahasa nenek moyang bangsa Iran dan bahasa naskah-naskah sastera, budaya dan sejarah masa lalu. Sang pujangga juga menguasai filsafat Yunani. Pengetahuannya akan filsafat dapat ditemukan di sela-sela Shahnameh.
Shahnameh merupakan karya legendaris Ferdowsi yang sampai saat ini masih bersinar dan menjadi rujukan akan peradaban Iran. Shahnameh secara umum berkisah tentang legenda Iran, semangat kepahlawanan, kisah-kisah sejarah dan semi sejarah, legenda dan cerita panjang atau pendek kepahlawanan. Ferdowsi menyusun seluruh cerita tersebut dengan teliti dan seimbang di bawah kisah-kisah bangsa Iran mulai terbentuknya peradaban bangsa ini hingga masuknya Islam ke Iran.
Shahnameh Ferdowsi adalah warisan budaya bangsa dan negeri Iran yang sudah berumur seribu tahun. Buku ini bisa dikategorikan sebagai ensiklopedia logika pemikiran, sejarah dan budaya bangsa Iran. Shahnameh memuat kisah-kisah legenda dan sejarah, serta kondisi sosial, tradisi, adat istiadat, pemikiran filsafat, dan semangat kepahlawanan bangsa Iran sampai masa dinasti Sasanid. Ferdowsi menceritakan cerita tokoh-tokoh legendaris dan kisah sejarah mulai dari raja pertama yang bernama Keyumars dan diakhiri dengan kisah Fereydun.
Ada juga kisah tentang kebangkitan Kaveh si pandai besi, kematian Rostam, serangan Iskandar ke negeri Persia dan kekuasaan dinasti Sasanid. Abul Qasim Ferdowsi hidup di zaman maraknya kisah-kisah legenda di tengah masyarakat yang menyatu dengan cerita yang memang memiliki akar sejarah di Iran. Kisah-kisah itu menyebar dari mulut ke mulut dan menjadi dongeng rakyat yang gemar menghibur diri dengan kenangan akan kebesaran nenek moyang mereka.
Di malam-malam panjang musim dingin, dongeng-dongeng legenda semakin marak di tengah rakyat. Dalam setiap acara dan pesta, para perawi selalu menjadi figur yang dielu-elukan untuk bercerita tentang dongeng-dongeng kepahlawanan. Tepuk tangan meriah selalu didapat oleh para perawi setelah membawakan kisah mereka. Kisah keperkasaan Rostam membuat masyarakat berbangga, sedangkan kisah duka Siavash dan Esfandiyar akan menciptakan suasana sedih yang memancing kucuran air mata.
Menurut para ahli dan peneliti, Shahnameh Ferdowsi adalah salah satu faktor penting yang melestarikan bahasa Persia. Karena itu, Shahnameh bukan hanya buku warisan budaya bangsa Iran yang sudah berumur seribu tahun tetapi juga dokumen penting yang menunjukkan kebesaran bahasa Persia dan keagungan peradaban bangsa Iran.
Shahnameh juga disebut sebagai khazanah bahasa dan kefasihan bahasa Persia. Ferdowsi menulis mahakaryanya ini di zaman ketika negeri Persia berada di bawah kendali kekhalifahan bani Abbas. Ketika itu, bahasa yang digunakan dalam setiap pertemuan resmi adalah bahasa Arab dan sasteranya. Surat menyurat, buku-buku ilmiah dan karya-karya penulisan umumnya juga ditulis dalam bahasa Arab. Lewat karyanya ini, Ferdowsi menunjukkan bahwa bahasa Persia punya kapasitas yang besar untuk menyampaikan ide-ide pemikiran.
Shahnameh telah diterjemahkan ke berbagai bahasa Eropa. Meski ideologi dan seni Shahnameh secara detail tidak dapat ditransfer ke bahasa lain dalam bentuk terjemahan dan meski Shahnameh adalah cermin budaya sebuah bangsa yang memiliki perbedaan mendasar dengan peradaban dan adat istiadat bangsa lain, namun kebesaran Shahnameh dan kekuatan seni serta pemikiran Ferdowsi telah memberi pengaruh pada seluruh bangsa. Budayawan dunia telah menangkap pesan kemanusiaan dan pemikiran lembut Ferdowsi dan mengakuinya sebagai warisan abadi budaya manusia.
Sebagian budayawan dunia menyebut Shahnameh sebagai mahakarya budaya dan pemikiran dunia. Sebagian yang fanatik bahkan menyebutnya karya terunggul. Jan Rypka, di buku sejarah sastra Persia terkait Shahnameh menulis, “Realitanya adalah di sepanjang hamparan bumi, tidak ada bangsa yang memiliki hikayat yang agung seperti ini, yang mencakup seluruh tradisi bersejarah mereka, mulai dari era gelap legenda hingga pertengahan abad ketujuh.”
Berthels, pakar Timur Tengah asal Rusia meyakini, “Selama di dunia ada konsepsi Iran, maka nama pujangga besar yang kecintaan terhadap negaranya tak pernah pudar akan tetap abadi di dunia. Ferdowsi menulis Shahnameh dengan sepenuh jiwanya, dengan demikian ia berhak mendapatkan seluruh kecintaan dan penghormatan bangsa Iran terhadap dirinya.”
Fritz Wolff, pemikir Jerman dan penulis ensklopedia Shahnameh menilai Ferdowsi sumber inspirasi pemimpin penyair epik di dunia. Menurutnya, Shahnameh Ferdowsi tak diragukan lagi adalah sebuah mahakarya yang dalam pandangan Barat dan Eropa membuktikan budaya, peradaban dan identitas bangsa Iran. Meski Shahnameh Hakim Ferdowsi merupakan simbol keyakinan bangsa Iran, namun dengan memperlajarinya maka seseorang akan mengenal legenda, geografi, sejarah, filsafat, sastra, bahasa dan seni Iran.
Lebih lanjut Wolff menambahkan, “Karya besar sastra ini tidak terbatas waktu dan geografi tertentu. Saya meyakini bahwa Ferdowsi adalah pemimpin penyair epik di dunia. Ferdowsi dalam melantunkan syair sangat menonjol dan tidak ada filosof, sejarawan dan pujangga yang mampu menyamainya. Dengan berani saya katakan bahwa kosa kata terbaik dan terindah dari perjuangan dan kemenangan dapat ditemukan di Shahnameh Ferdowsi.”
Shahnameh berkisah tentang bangsa Iran yang selalu mengedepankan budi pekerti dalam peperangannya. Bangsa ini meyakini, selama perdamaian masih bisa diusahakan, perang mesti dihindari, dan selama tidak menyerang, musuh tidak boleh diserang. Ketika musuh sudah menyerah jangan sampai dia disakiti. Jika kemenangan berhasil diraih, para tawanan harus diperlakukan dengan baik, perempuan dan anak-anak harus diamankan, kota-kota dan permukiman tidak boleh dihancurkan dan jenazah korban yang tewas dari pihak lawan juga mesti dihormati. Inilah tatakrama bangsa Iran dalam peperangannya.
Ferdowsi hingga kini harum namanya, karena berjasa melestarikan warisan budaya peradaban ribuan tahun silam. Setiap tahun, di hari wafatnya Ferdowsi digelar berbagai acara baik di makam Ferdowsi sendiri atau di universitas dan lembaga-lembaga kebudayaan Iran. Sebagaimana kisah-kisah heroik dalam Shahnameh yang menjadi legenda, Ferdowsi sendiri menjadi pujangga yang melegenda.
Sejauh Mana Partisipasi Warga di Pemilu Parlemen Lebanon Kali Ini
Pemilu parlemen ke-24 Lebanon digelar Minggu (15 Mei 2022). Sejarah partisipasi politik rakyat Lebanon sekitar satu abad.
Pertama kali rakyat Lebanon menyalurkan suaranya di pemilu parlemen pada tahun 1927 dan mereka saat itu memilih 46 anggota parlemen. Kini jumlah anggota parlemen Lebanon mencapai 128 orang dan pemilu hari Minggu (15/5/2022) merupakan pemilu parlemen ke-24.
Kursi di parlemen dibagi secara merata antara muslim dan Kristen di negara ini. Di parlemen Lebanon 64 kursi milik Kristen dan di antara kursi tersebut 34 kursi milik Kristen Maronit, 14 kursi diberikan kepada Kristen Ortodoks, 8 kursi milik Kristen Katolik, 5 kursi diberikan kepada Kristen Armenia Ortodoks, satu kursi bagi Kristen Armenia Katolik, satu kursi bagi Kristen Injil (Evangelikalisme) dan satu kursi bagi minoritas Kristen. Sementara 64 kursi parlemen Lebanon lainnya milik Muslim, 27 di antaranya diberikan kepada Syiah, 27 kursi untuk Sunni, 8 kursi untuk Druze dan 2 kursi bagi Allawi.
Berdasarkan data yang dirilis Departemen Dalam Negeri Lebanon, total jumlah warga yang berhak memilih mencapai 3.967 juta orang. 225 ribu warga negara ini mendaftarkan diri di 59 negara dunia untuk menyalurkan suara mereka. Jumlah ini sekitar 5,5 persen dari total pemilih di Lebanon. Di banding dengan pemilu sebelumnya di tahun 2018, jumlah warga Lebanon di luar negeri yang mendaftarkan diri mengalami peningkatan. Menyusul krisis ekonomi di Lebanon, banyak warga negara ini memutuskan untuk hijrah. Di pemilu parlemen Lebanon sebanyak 718 kandidat mendaftarkan diri dalam 103 list, dan pemilih hanya dapat memilih satu list.
Babak pertama pemilu parlemen Lebanon digelar Jumat lalu di 10 negara, Arab saudi, Mesir, Iran, Qatar, Yordania, Oman, Kuwait, Irak, Bahrain dan Suriah. Menurut Mendagri Lebanon, di tahap pertama pemilu parlemen Lebanon, khusus bagi warga yang berdomisili di luar negeri, tingkat partisipasi mencapai 59 persen dan di antara 30.929 orang yang mendaftarkan diri untuk menyalurkan suaranya, 18.225 orang telah menyalurkan suaranya di kotak suara.
Di tahap pertama, pemilu parlemen ini, mayoritas warga Lebanon yang berpartisipasi berada di Suria dengan 84 persen pemilih. Sementara warga Lebanon di Iran tingkat partisipasinya mencapai 74 persen, di Qatar 66 persen, Kuwait dan Yordania 60 persen, Bahrain 66 persen, Arab Saudi 40 persen, Oman 66 persen, dan Baghdad 48 persen. Tahap kedua pemilu parlemen bagi imigran Lebanon digelar hari Ahad lalu di 48 negara dunia dengan partisipasi 194.348 warga di 191 zona pemilih.
Sistem politik di Lebanon adalah parlementer. Parlemen harus menunjuk presiden dan perdana menteri. Presiden untuk satu periode enam tahun dan perdana menteri empat tahun serta dapat diperpanjang oleh parlemen. Ketua parlemen dipilih dari kubu Syiah, presiden dari kubu Kristen, dan perdana menteri dari kubu Sunni. Mengingat posisi parlemen, pemilu parlemen memiliki nilai urgen yang tinggi.
Pemilu parlemen kali ini juga memiliki nilai khusus tersendiri dari sisi persaingan antara arus politik di negara ini. Saad Hariri dan Gerakan al-Mustaqbal yang dipimpinnya, memboikat pemilu kali ini. Hariri yang ditunjuk membentuk kabinet pada tahun 2020, setelah satu tahun gagal dan mengundurkan diri dari pembentukan kabinet karena terlibat friksi dengan Presiden Michel Aoun dan kemudian menyatakan tidak akan berpartisipasi di pemilu.
Dengan demikian, kubu Ahlu Sunnah mencicipi pengalaman baru dan persaingan di antara mereka juga rumit. Persaingan utama di pemilu kali ini antara komunitas Kristen, Gerakan Kebebasan Nasional pimpinan Gibran Bassil dan Pasukan Lebanon (LF) pimpinan Samir Geagea serta Gerakan al-Marada.
Di antara tokoh politik Kristen Lebanon saat ini, Suleiman Frangieh, cucu mantan presiden Lebanon dan ketua Gerakan al-Marada juga memiliki popularitas di antara warga. Ia yang kehilangan ayah, ibu dan saudari tiga tahunnya di sebuah operasi teroris oleh pasukan Geagea selama perang saudara Lebanon, dan Geagea tercatat sebagai musuh bebuyutannya, sejak saat ini berdiri di samping Gibran Bassil, salah satu kandidat potensial presiden mendatang Lebanon serta memiliki pengaruh kuat di antara etnis Maronit di Lebanon utara. Diprediksikan bahwa di partai-partai Syiah di parlemen, koalisi pro-muqawama (Hizbullah) dan Partai Amal meraih kursi mayoritas Syiah di parlemen.
Alasan lain pentingnya periode pemilihan ini adalah ketidakpuasan yang kuat dari rakyat terhadap elit politik Lebanon. Pemilihan itu dilakukan di tengah situasi politik yang kompleks dan krisis ekonomi dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Lebanon, yang menderita kekurangan barang-barang pokok dan penurunan 90 persen nilai mata uang. Utang pemerintah Lebanon sebesar 92 miliar dolar adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Lebanon sedang mengalami krisis perbankan besar, dan bahkan mereka yang memiliki simpanan bank tidak dapat lagi menarik uang mereka dari bank.
Di sisi lain, krisis bahan bakar, meningkat ke titik di mana beberapa sumber berita melaporkan pemadaman listrik total di Lebanon selatan tahun lalu. Krisis di kota-kota seperti Tripoli sedemikian rupa sehingga orang lebih memilih untuk melarikan diri dari kota-kota ini dari pada tetap tinggal, aksi pelarian yang dalam banyak kasus telah menyebabkan kematian. Situasi ini telah menyebabkan ketidakpuasan yang meluas di antara orang-orang Lebanon, dan ini adalah masalah yang akan mempengaruhi pemilihan hari Minggu ini.
Alasan lain dari urgensi pemilu parlemen Lebanon saat ini adalah pembentukan pemerintah permanen dan pemilihan presiden. Di sistem poiltik Lebanon, parlemen memilih presiden untuk periode enam tahun, dan pemilihan presiden untuk periode kedua secara berturut-turut dilarang. Presiden Lebanon saat ini, Michel Aun telah menjabat sejak 31 Oktober 2016 dan masa jabatannya akan berakhir 31 Oktober 2022.
Warga tengah menyalurkan suaranya di kotak suara pemilu parlemen Lebanon
30 hingga 60 hari sebelum masa jabatan presiden Lebanon berakhir, ketua parlemen negara ini akan menggelar sidang khusus untuk memilih presiden baru; Sidang pemungutan suara secara rahasia untuk memilih presiden, dan kandidat yang meraih dua pertiga suara parlemen akan menjadi presiden negara ini. Jika tidak ada kandidat yang mampu meraih dua pertiga suara anggota parlemen, maka akan digelar pemungutan suara putaran kedua dand di putaran ini setiap kandidat yang mampu meraih suara mayoritas akan duduk sebagai presiden. Dengan demikian, komposisi parlemen mendatang sangat penting. Sekaitan dengan ini, Lebanon sejak akhir tahun 2019 sampai saat ini dikelola oleh pemerintahan sementara, dan setelah pemilu parlemen diselenggarakan, maka harus dibentuk pemerintah permanen di negara ini, di mana masalah ini kian meningkatkan urgensitas pemilu parlemen di Beirut.
Poin terakhir terkait pemilu parlemen Lebanon yang digelar 15 Mei 2022 adalah peran pemain asing. Pemilu parlemen khususnya karena peran Hizbullah di struktur internal dan regional, memiliki nilai urgen tersendiri. Pemilu parlemen Lebanon bagi Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Republik Islam Iran dan Amerika Serikat sangat penting.
Arab Saudi dan UEA serta Amerika memberi tekanan berat kepada Lebanon, dan berusaha mencegah menguatnya posisi Lebanon di negara ini. Dengan demikian, muqawama Lebanon berulang kali menekankan urgensitas pemilu ini dan menyamakannya dengan perang politik. Hizbullah juga berulang kali memperingatkan bahwa Kedutaan Besar AS dan Arab Saudi di Beirut melalukan intervensi besar-besaran di pemilu parlemen negara ini.
Peringatan Hari Nakba ke-74 dan Tantangan Rezim Ilegal Israel
74 tahun berlalu dari Hari Nakba. Rezim Zionis Israel di peringatak ke-74 Hari Nakba menghadapi segudang kendala dan tantangan.
15 Mei bagi bangsa Palestina dikenang sebagai Hari Nakba atau hari nestapa, sementara bagi Israel adalah hari pembentukan rezim ilegal. Hari ini adalah simbol pengusiran paksa warga Palestina oleh Zionis. Nakba dalam bahasa Arab memiliki arti musibah dan nestapa. Bangsa Palestina mengenang Hari Nakba ketika mereka mengalami peristiwa tragis menyususl pendudukan tanah air mereka. Pada 15 Mei 1948 terjadi sebuah peristiwa tragis di Palestina dan hari ini dikenang sebagai Hari Nakba. Menurut bangsa Palestina, hari ini mengingatkan hari-hari pahit, yakni pendudukan tanah air, perampasan tanah mereka serta gelombang pertama arus pengungsiaan dan pengusiran paksa lebih dari 800 ribu warga Palestina dari rumah dan tempat tinggal mereka.
Selama beberapa tahun terakhir, rezim Zionis Israel dengan bantuan pemerintah Amerika melakukan banyak upaya, di bawah bayang-bayang normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab, selain keluar dari keterkucilan politik di Asia barat, juga meningkatkan keamanannya dan menghapus Palestina dari pusat transformasi dunia Arab khususnya, dan dunia Islam secara umum. Menghidupkan hubungan dengan Turki dan kungjungan diplomat Israel ke negara-negara Arab serta Turki juga dimaksudkan untuk kebijakan ini. Berbagai pertemuan dengan melibatkan pejabat Arab juga digelar di bumi Palestina pendudukan.
Meski demikian, langkah seperti ini bukan sajat tidak membawa keamanan bagi rezim Zionis, bahkan meningkatkan konfrontasi dan bentrokan antara warga Palestina dan Zionis. Palestina setelah menyaksikan transformasi ini sampai pada kesimpulan bahwa pertahanan bukan bukan sebuah wacana yang dijamin oleh negara lain, tapi mereka sendiri harus bangkit untuk membela diri.
Faktanya, bangsa Palestina selain putus asa dari berbagai organisasi internasional, khususnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), juga merasa pesimis dari negara Arab serta ketidakpuasan kepada pemerintah Otorita Ramallah, kini menempatkan prinsip membela diri sendiri di pendekatan mereka. Dengan demikian, menyusul operasi mati syahid atau operasi individu Palestina, Hari Nakba tahun ini memiliki korban besar bagi rezim Zionis dan menguak kerentanan rezim Tel Aviv.
Operasi indivudu Palestina menjadi sebuah tantangan dan kendala besar serta utama bagi Zionis. Kurang dari dua bulan terakhir terjadi lima operasi individu yang menewaskan 18 Zionis, dan melukai puluhan lainnya. Operasi muqawama bangsa Palestina selama beberapa pekan terakhir mayoritasnya terjadi di bumi pendudukan 1948, di mana peristiwa ini bagi lingkaran keamanan rezim Zionis belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada 20 Maret di sebuah operasi yang dilakukan Mohammed Abu al-Kiyan, warga Negev dengan menggunakan senjata tajam, empat warga Zionis tewas. Pada 27 Maret, Ayman Aghbariyeh dan Ibrahim Aghbariyeh menewaskan dua perwira perbatasan Zionis di distrik al-Khadira. Pada 29 Maret, Diya Hamarshe, warga Jenin di operasinya di Distrik Banei Brak menewaskan lima Zionis.
Pada 7 April 2022, operasi mati syahid Rad Hazem, warga Jenin berhasil menewaskan tiga Zionis di Tel Aviv. Pada 29 April, di sebuah operasi yang digelar di distrik Zionis di Tepi Barat, seorang tentara Zionis tewas. Pada 5 Mei sebuah operasi di Distrik El'ad di dekat Tel Aviv, tiga Zionis tewas dan 10 orang lainnya terluka.
Ada beberapa poin strategis dalam operasi ini yang menjadi lebih penting pada peringatan Hari Nakba ke-74. Yang pertama adalah bahwa setidaknya tiga dari operasi ini dilakukan oleh orang Arab yang tinggal di wilayah pendudukan. Kebijakan yang sangat diskriminatif dari rezim Zionis dan perilaku kekerasan Zionis terhadap penduduk Arab di wilayah pendudukan, serta kekerasan rezim anti-Palestina ini, menyebabkan orang-orang Arab yang tinggal di wilayah pendudukan bertindak dalam solidaritas dengan warga Palestina menentang pendudukan dan kejahatan rezim pendudukan. Dengan kata lain, keamanan rezim Zionis terancam dari dalam dan oleh penduduk wilayah pendudukan.
Kedua; Ketidakmampuan dinas intelijen dan keamanan rezim Zionis untuk menangani operasi ini terbukti. Pasukan keamanan Israel belum bisa menangkap pelaku operasi El'ad. Memang; Operasi Al-Mazira, nama Palestina untuk daerah El'ad dekat Tel Aviv, merupakan pukulan berat bagi rezim Zionis. Operasi tersebut menunjukkan kegagalan organisasi keamanan rezim Zionis untuk mencegah operasi dan menangkap pelakunya.
Operasi warga Palestina di El'ad, dekat Tel Aviv
Ketiga; operasi ini khususnya operasi El'ad telah mengubah peringatan Hari Nakba menjadi acara duka. Nir Orbach, ketua fraksi Yamina di Knesset terkait hal ini mengatakan, "Hari yang seharusnya kita berbangga, berakhir dengan rasa sakti dan penderitaan besar, kita tidak boleh merasa kalah."
Keempat; Akibat dari operasi-operasi ini, yang sangat sulit dicegah karena sifat dari operasi-operasi tersebut, perdamaian komunitas Zionis telah hancur. Menteri Luar Negeri Zionis Yair Lapid juga mengatakan bahwa salah satu konsekuensi dari operasi tersebut adalah hilangnya kedamaian komunitas Zionis dalam sekejap. Hal ini menyebabkan migrasi terbalik dari wilayah pendudukan sebagai luka lama Zionis yang kembali terbuka di wilayah pendudukan. Faktanya, elemen stabilitas keamanan Israel telah menjadi elemen paling penting dan menonjol bagi imigran Yahudi potensial dari seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir, tetapi fitur penting ini telah memudar dalam beberapa tahun terakhir dan sekarang setelah operasi individu Palestina berturut-turut di dalam wilayah pendudukan.
Kelima; Operasi individu ini menunjukkan bahwa rakyat Palestina tidak melepaskan hak-hak mereka, terutama terhadap Masjid al-Aqsha. Berbagai faksi Palestina telah berulang kali memperingatkan bahwa Masjid al-Aqsa adalah garis merah mereka dan bahwa mereka akan melawan agresi apa pun terhadap tempat suci ini. Dapat dikatakan bahwa peristiwa yang terjadi di kancah Palestina baru-baru ini menjanjikan masa depan yang menjanjikan dan sekaligus menunjukkan bahwa isu Palestina belum menjadi isu marginal dan telah dikembalikan oleh bangsa Palestina sendiri kembali ke jantung transformasi dunia Islam.
Selain itu, operasi individu Palestina menimbulkan tantangan penting lain bagi rezim Zionis Israel. Dijadwalkan Pemimpin Katolik Dunia, Paus Franciscus akan berkunjung ke bumi pendudukan bulan depan, tapi berlanjutnya instabilitas di wilayah pendudukan memicu potensi kuat pembatalan kunjungan tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa wilayah pendudukan menghadapi krisis keamanan, dan gambar yang dirilis dari pertemuan Zionis dengan pejabat Arab kian menguak citra instabilitas luas di bumi pendudukan.
Isu lain adalah operasi individu rakyat Palestina di bumi pendudukan menjadi pukulan berat bagi kabinet putar Naftali Bennett-Yair Lapid. Kabinet ini dibentuk dengan mayoritas yang rentan dan terdiri dari berbagai partai yang kontradiktif, tengah menghadapi keruntuhan dengan keluarnya sejumlah anggota koalisi dan berpotensi kuat bubar dengan operasi individu rakyat Palestina.
PM Israel Naftali Bennett
Sejumlah sumber yang dekat dengan Naftali Bennett, perdana menteri Israel, memprediksikan bahwa kabinet Bennett akan bubar dalam tempo satu bulan mendatang. Koran Maariv berbahasa Ibrani menulis bahwa tiga anggota Partai Yamina berencana keluar dari partai ini dan membentuk sebuah fraksi baru di parlemen. Aliansi Joint List Arab mengancam akan keluar dari kabinet menyusul eskalasi kekerasan kabinet Zionis. Potensi bubarnya kabinet rezim Zionis sama halnya dengan rezim ilegal ini memasuki babak baru kebuntuan dan instabilitas politik.
Omar Khayyam Neishabouri
Setiap tanggal 28 Ordibehesht, yang bertepatan dengan 18 Mei, kalender nasional Republik Islam Iran memperingatinya sebagai hari penghormatan terhadap Omar Khayyam Neishabouri, ilmuwan sekaligus penyair besar Iran.
Khayyam Neishabouri adalah salah satu cendekiawan dan pemikir terkemuka Iran akhir abad kelima dan awal keenam Hijriah, atau akhir abad ke-11 dan awal abad ke-12 Masehi.
Karya puisinya, Rubaiyat membuat Khayyam dikenal sebagai penyair besar. Tidak hanya itu, dia juga seorang ahli matematika, dan astronomi yang dikenal luas. Setelah kematiannya, puisinya diterbitkan, dan kemudian aspek puitisnya dikaji para pemikir setelahnya, selain posisinya sebagai seorang ilmuwan. Reputasi Khayyam saat ini di timur dan barat, bukan karena statusnya sebagai ilmuwan, tetapi juga karena posisinya sebagai penyair terkemuka.
Buku Rubaiyat Omar Khayyam termasuk buku puisi terkecil di dunia sastra, tetapi ketenarannya menembus batas geografi Iran dan terkenal ke berbagai penjuru dunia. Lalu apa, yang ditulis Khayyam hingga buku kecilnya ini menjadi perhatian sejak dahulu hingga kini. Apa yang tersembunyi dalam Rubaiyat Khayyam. Sebagaimana diungkapkan Will Durant, apa yang ditiupkan selain filsafat dalam puisi Khayyam dengan segenap kebesaran?
Dalam sejarah sastra Persia, ada banyak penyair yang telah menggabungkan puisi mereka dengan kebijaksanaan dan menciptakan ramuan puisi dan filsafat yang luar biasa. Tetapi reputasi mereka tidak mampu melampaui Khayyam dengan Rubaiyatnya yang menawan.
Daya tarik dan pesona Rubaiyat membuat penyair Inggris Fitz Gerald terdorong untuk menerjemahkan puisi ini pada tahun 1859. karyanya terjemahannya inilah yangmemperkenalkan Khayyam ke seluruh penjuru dunia, terutama dunia Barat..
Menurut peneliti terkemuka Arberry, terjemahan Khayyam oleh Fitzgerald diterbitkan dua puluh lima kali, antara tahun 1859 hingga akhir abad ke-19 Masehi. Pada 1929, lebih dari 410 buku Rubaiyat Khayyam dalam terjemah bahasa Inggris dicetak, dan muncul lebih dari 700 buku dan artikel maupun komposisi musik dan teater yang didasarkan pada puisi Khayyam. Tentu saja, angka-angka ini akan jauh lebih tinggi dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan hingga kini terjemahan Rubaiyat bahasa Inggris mengisi rak-rak perpustakaan dan sebagian rumah orang-orang Inggris dan AS.
Khayyam adalah salah satu teka-teki dalam sastra Persia selama berabad-abad, terutama kontroversi tentang apakah Khayyam adalah seorang mistikus dan seorang yang religius, ataukah seorang yang menolak syariat. Kontroversi ini muncul dari kesalahan memahami Khayyam.
Khayyam adalah seorang penyair yang meyakini Allah dan berjiwa saleh. Tapi ia kritis, dan merenungkan penciptaan alam semesta. Khayyam memilih karya puisinya dalam format Rubaiyat. Dalam Rubaiyat, kalimat dicari yang paling singkat dalam bentuk empat baris.
Pada tiga baris pertama dari rubaiatnya, Khayyam memberikan landasan yang tepat untuk gagasan utamanya yang dikemukakan di baris keempat. Dalam format kecil ini, peluang untuk menjabarkan dan memperluas pemikirannya menjadi lebih luas.
Diksi yang kuat dalam Rubaiyat Khayyam menunjukkan kekuatan puitisnya. Ritme paling awal Rubaiyat Khayyam sangat efektif dalam mentransfer konsep dan pemikiran Khayyam kepada pembaca.
Karakteristik lain dari Rubaiyat Khayyam adalah kesederhanaannya dan menghindari pemujaan yang puitis, tetapi pada saat yang sama fasih dalam penyampaikan maknanaya. Seluruh puisi Khayyam tidak menggunakan retorika atau bahasa yang berlebihan.
Seluruh usaha adalah untuk menyampaikan makna dan pemikirannya dilakukan dengan memilih diksi yang singkat . Makna dalam puisi Khayyam begitu halus dan tepat, yang menunjukkan keunggulannya dari aspek imajinasi dan artistik. Puisi Khayyam serius dan tidak diresapi dengan humor.
Kata-kata kunci dalam puisi Khayyam sangat jelas. Tetapi ditafsirkan dengan banyak ragam pemikiran sesuai dengan kecenderungan ideologis masing-masing.
Kematian dan kehidupan menajadi dua masalah utama dalam pemikiran Khayyam. Kematian dibayangi oleh sebagian besar puisi Khayyam. Dalam kata pengantar untuk terjemahan Rubaiyat Khayyam dalam bahasa Prancis, Pierre Pascal menggambarkan kematian sebagai pemikiran abadi dan eksklusif dari Ru'ba'iyat Khayyam.
Pemikiran ini sangat didominasi oleh suku-suku Khayyab sehingga, bahkan ketika merekomendasikan agar manusia mengambil kesempatan untuk merampok, orang masih dapat melihat dominasi pemikiran fana. Tetapi ini tidak berarti takut akan kematian, karena menurut prinsip-prinsip psikologi, orang yang takut mati tidak begitu banyak berkeras untuk mengingat kematian, tetapi ia tidak mampu melupakannya.
Konfrontasi antara hidup dan mati, yang diwujudkan dalam sebagian besar struktur Rubaiyat Khayyab dan digambarkan dalam segala hal dengan cara artistik dan indah yang indah, tidak diragukan lagi telah dipengaruhi oleh kepeduliannya dalam misteri makhluk. Dengan mengungkap konfrontasi ini di sebagian besar kuatrainnya, Khayyam telah mencoba menunjukkan nilai momen-momen kehidupan kepada para pendengarnya dan menggunakannya untuk memanfaatkan waktu.
Khayyam secara sadar menghubungkan tanah, tanah liat dan keramik dengan sesuatu yang berharga dan indah untuk lebih memengaruhi pembaca sekaligus mendekatkan konsep yang ingin disampaikannya secara lebih artistik dan lebih efektif . Dalam karya Rubaiyatnya, Khayyam tidak mengatakan apa-apa tentang kematian, tetapi merujuk pada kehidupan yang berjalan yang digunakan untuk mengingatkan kematian yang dekat. Menurut Khayyam, setiap orang harus meyakini kadar umur yang diberikan Tuhan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya hingga ajal menjemput.
Perang Ukraina dan Proyek Pembangunan Distrik Zionis di Bumi Palestina
Rezim Zionis Israel dua hari setelah operasi pembantaian Reporter Aljazeera, Shireen Abu Akleh, meratifikasi proyek baru pembangunan distrik Zionis di Tepi Barat lebih dari 4000 unit rumah.
Faktanya, teror Abu Akleh bukan saja balas dendam atas kekalahan sebelumnya di berbagai operasi warga Palestina di bumi pendudukan 1948 (Israel), termasuk di Tel Aviv, tapi sepertinya hal ini dimaksudkan untuk mengintimidasi media yang terus merefleksikan kebijakan rezim ini baik di bidang pelanggaran berulang terhadap Masjid al-Aqsa, atau berlanjutnya pendekatan perubahan geografi dan demografi di bumi pendudukan dalam bentuk distrik Zionis.
Proyek distrik Zionis bertentangan dengan judul menipu, dianggap sebagai pendudukan dalam pendudukan, dan bukannya memberikan wilayah pendudukan tahun 1967 kepada Palestina sesuai dengan resolusi berulang Dewan Keamanan PBB untuk membentuk negara Palestina terbatas, dan sebaliknya rezim ini mencaploknya ke wilayah pendudukan tahun 1948 dikenal sebagai Israel, dan pada tahap pertama pemukiman ini dibangun di wilayah Palestina dan pada langkah berikutnya dianeksasi ke wilayah pendudukan 1948. Sejak pengumuman eksistensi rezim Zionis pada tahun 1948, rezim selalu mengalami kekurangannya kedalaman strategis karena keterbatasan teritorialnya.
Oleh karena itu, dalam merancang strategi keamanannya, rezim Zionis telah mengambil langkah untuk menemukan cara untuk mengimbangi kelemahan ini, dan pengembangan distrik Zionis akhirnya diadopsi dan diupayakan sebagai strategi utama di bidang ini. Isunya tidak terbatas pada masalah ini, tetapi rezim Zionis, dengan melanjutkan penyelesaian atau menerapkan strategi pendudukan merayap, ingin mengubah sisa tanah Palestina di Tepi Barat menjadi pulau-pulau yang terpisah dan menghilangkan kemungkinan membentuk wilayah kecil, sehingga dapat menghilangkan integritas teritorial Palestina dan mencegah pembentukan negara kecil Palestina.
Selain itu, perampasan sumber daya air dikejar sebagai tujuan pemukiman kolonial lainnya. Sebagian besar pemukiman ini dibangun tepat di daerah subur dan kaya air, dan akses orang Palestina ke sumber daya vital dan air mereka terhalang. Cekungan air meliputi: cekungan barat, cekungan timur laut, cekungan timur, cekungan bawah tanah pesisir dan cekungan Al-Karmal. Cekungan barat dimulai dari wilayah barat provinsi Jenin dan berlanjut ke wilayah barat daya provinsi Hebron. Cekungan timur laut mencakup hampir semua perairan yang mengalir dari provinsi Nablus, Jenin dan Tubas ke utara dan timur laut.
Sementara cekungan timur berada dalam lingkungan penuh Tepi Barat dan mencakup seluruh air yang mengalir dari wilayah utara Provinsi Jenin, Tubas, Nablus, Ramallah, Jerusalem hingga wilayah terjauh di selatan Provinsi al-Khalil (Hebron) dan mengalir ke arah timur. Cekungan air bawah tanah pantai memanjang dari selatan Haifa hingga Negev, dan mayoritasnya berada di wilayah Mesir. Cekungan al-Karamal mencakum seluruh wilayah pegunungan Karmal dan Haifa yang berlanjut hingga ke dataran Marj ibn Amir.
Tujuan lain yang ingin diraih rezim Zionis dengan kedok proyek distrik Zionis adalah menguasai total kota Baitul Maqdis dan memisahkannya dari wilayah Tepi Barat melalui proyek Baitul Maqdis Raya yang mencakup seperempat total wilayah Tepi Barat. Melalui metode ini, akan terbuka bagi Zionis radikial merealisasikan mimpinya untuk membangun kuil Sulaiman di atas Masjid al-Aqsa dan menghancurkan bangunan suci umat Islam ini.
Tidak ada keraguan bahwa pembangunan pemukiman Zionis merupakan pelanggaran terhadap semua hukum internasional dan resolusi PBB, dan merupakan contoh yang jelas dari kejahatan perang di bawah Konvensi Jenewa. Piagam Jenewa Keempat tahun 1949 mencantumkan daftar panjang larangan terhadap pasukan pendudukan, termasuk pelarangan penempatan penduduk penjajah di wilayah pendudukan.
Banyak hukum internasional, termasuk resolusi Dewan Keamanan atau Majelis Umum PBB, telah melarang permukiman Zionis di Yerusalem, Tepi Barat, dan seluruh wilayah Palestina yang diduduki, serta menyerukan diakhirinya proses ini dan penghancuran permukiman ilegal Zionis. Resolusi Dewan Keamanan PBB no 465 tahun 1980 menyerukan diakhirinya dan pembongkaran distrik Zionis di wilayah pendudukan. Resolusi 446, 452, 252 dan beberapa resolusi serupa lainnya semuanya memiliki ketentuan serupa.
Namun demikian, sampai saat ini, bukan saja belum ada langkah efektif dan praktis dari negara-negara Barat untuk melawan kebijakan penjajah Zionis, bahkan berdasarkan laporan berbagai organisasi kemasyarakatan bahwa lebih dari 670 lembaga finansial Eropa selama tahun 2018 hingga 2021 terlibat dalam transaksi perusahaan di proyek pembangunan distrik Zionis di wilayah pendudukan.
Laporan tersebut, disiapkan oleh 25 organisasi dan institusi Palestina, regional dan Eropa, dan dengan pengantar oleh Michael Lynk, Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina, meminta perusahaan-perusahaan Eropa untuk menghentikan semua investasi dan transaksi keuangan yang berkaitan dengan distrik Zionis, karena dianggap tidak sah dan ilegal menurut hukum internasional. Temuan penelitian menunjukkan transaksi keuangan senilai 255 miliar dolar (€ 218 miliar) baik secara langsung atau tidak, antara sejumlah lembaga finansial Eropa termasuk bank dan perusahaan asuransi, dan sejumlah perusahaan yang terlibat di proyek pembangunan distrik Zionis.
Pinjaman, membeli saham dan obligasi adalah beberapa transaksi keuangan antara perusahaan konstruksi dan beberapa lembaga keuangan Eropa, beberapa di antaranya disebutkan dalam laporan, seperti bank Perancis dan Jerman BNP Paribas dan Deutsche Bank.
Perang Ukraina dan pemindahan imigran Yahudi ke wilayah pendudukan menjadi alasan baru bagi Irael untuk memulai proyek distrik Zionis dan rezim ilegal ini memanfaatkan kondisi negara-negara Barat yang terjebak di perang ini sebagai peluang untuk memajukan strategi penjajahannya. Oleh karena itu, jika sikap keras negara-negara ini terhadap Rusia di invasi ke Ukraina, meski hanya sebagian kecilnya ditunjukkan kepada rezim Zionis Israel, maka Tel Aviv tidak akan memiliki keberanian untuk melakukan berbagai sabotase dan pelanggaran ini.
Tapi standar ganda negara-negara Barat ini, justru memicu rezim Zionis berani menembak mati seorang jurnalis perempuan beragama Kristen di muka umum dan tak lama kemudian Tel Aviv mengumumkan dimulainya pembangunan proyek distrik Zionis.
Almarhum Ayatullah Fatimi Nia
Sepanjang sejarah Islam, ulama sebagai tokoh yang berpengaruh dan penjaga warisan Rasulullah Saw dan auliya, senantiasa bersinar gemilang.
Para ulama menyelamatkan umat Islam kesesatan dan kesulitan yang menghancurkan dengan memerangi kebodohan dan despotisme. Kelompok yang mendapatkan pendidikan Islam dan Ahlul Bait Nabi ini menjadikan metode dan arahan para pemimpin Ilahi sebagai metodenya. Dengan bersandar pada prinsip-prinsip yang dipegang ulama, cendikiawan dan pewaris Nabi, aktif mencerahkan dan membimbing berbagai generasi. Mereka memainkan peran efektif di kehidupan ilmiah, politik dan sosial umat Muslim dengan ilmu dan kebijaksanaannya.
Ulama besar Ayatullah Fatimi Nia, termasuk kelompok ini yang dengan upayanya yang tak kena lelah dan kejujurannya, ia mewakafkan umurnya untuk belajar ilmu agama dan menulis berbagai kitab penting, dan setelah beberapa waktu menderita sakit, akhirnya ulama ini meninggal dunia pada 16 Mei 2022.
Ayatullah Fatimi Nia sejak mengenal dirinya sendiri, telah menjadikan perbaikan diri dan perjuangan sebagai agena kehidupannya dan berusaha keras meraih keutamaan dan keindahan akhlak. Sejak kecil ia selalu rindu akan pengetahuan dan ilmu. Sejak saat itu, ia berada di bawah bimbingan agama dan ilmu ayahnya, Mir Ismail yang termasuk ulama akhlak dan arif saat itu. Kemudian selama bertahun-tahun ia berlajar di bawah bimbingan Ayatullah Mostafavi, murid Ayatullah Sayid Ali Qadhi. Ia juga belajar kepada Allamah Taba'tabai, Mohaqiq Taqi Amoli, Sayid Ziauddini, Mohammad Taqi Behjat, Allamah Ja'fari dan lainnya.
Di ajaran Islam disebutkan bahwa mereka yang meniti jalan kehidupan yang lurus, maka Allah akan membimbing mereka ke jalan terbaik. Ayat 69 Surat al-Ankabut menyebutkan, "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik."
Ayatullah Fatimi Nia adalah bukti nyata dari orang-orang seperti ini yang melalui pembersihan diri dan ketakwaannya berhasil meraih derajat tinggi dari maqam syuhudi. Mungkin dapat dikatakan bahwa karakteristik terbesar beliau adalah sikap tawadhu dan tidak sombong. Ada juga kesaksian dari sejumlah ahli suluk terkait karomah ulama ini, tapi ia tidak pernah memberi penjalasan atau membenarkannya.
Di sebagain khutbahnya, Ayatullah Fatimi Nia terkadang menyebutkan kinayah pendek tapi ia cepat melupakannya dan tidak membahasnya lebih lanjut. Di sebagian kitab disebutkan poin seperti, Imam Ali as di khutbah Hammam seraya menjelaskan sifat orang bertakwa dan hamba yang suci dan bertakwa mengatakan, mereka berjalan dengan tawadhu. Masyi yakni suluk dan berjalan. Suluk ada dua, satu fisik yakni berlajan dan yang bukan fisik, yakni cara hidup. Imam Ali as berkata, metode mereka dan pola kehidupannya didasari oleh tawadhu. Tawadhu adalah kunci segala sesuatu. Tapi jangan keliru bahwa tawadhu bukan berarti sifat pasif total dan hancur, di mana ia akan menerima apapun yang dikatakan orang lain dan mengerjakannya. Tawadhu yakni adalah tidak pernah merasa di atas orang lain atau lebih baik dari orang lain. Ayatullah Fatimi Nia adalah sosok seperti ini.
Tak diragukan lagi bahwa alasan keutamaan manusia dari seluruh makhluk hidup adalah kekuatan berpikir dan belajar. Apa yang menguak ideologi manusia adalah dua senjata, pena dan mulut. Jika pena dan mulut digunakan untuk menyebarkan kebenaran dan ilmu pengetahuan, maka umat manusia akan meniti jalan keselamatan dan tidak ada tempat bagi ketidakadilan dan kezaliman.
Ayatullah Fatimi Nia menilai al-Quran sebagai sumber terpenting dan terbaik untuk memanfaatkan ilmu dan meniti jalan kebahagiaan. Ia meyakini jika penceramah menggunakan keindahan pena dan bahasanya di jalur ini, maka akan sangat efektif dan aka membimbing masyarakat ke arah kebenaran.
Ia mengatakan, "Perhatikan bahwa jika kata itu muncul dengan indah dan diucapkan, betapa menariknya itu, jadi jika pembicara ingin menyajikan kebenaran dunia dengan keras dan bebas dari metafora dangkal dan spiritual, ini tidak mungkin, lihatlah al-Qur'an dijelaskan dengan ungkapan terbaik dan dalam bentuk yang terbaik pula. Jika al-Qur'an tidak begitu indah, dapatkah ia menaklukkan hati, meskipun orang-orang Arab adalah penyair, dan dalam hal ini, mereka juga memiliki tingkat pemahaman yang tinggi dan menikmati membaca puisi, ketika al-Qur'an datang di antara mereka, puisi ditempatkan dalam bayang-bayang, dan ini menunjukkan ijaz maani al-Qur'an, jadi kita harus berbicara kepada orang-orang sesuai dengan mengikuti al-Qur'an dan Nahjul Balaghah, dan perhatikan bahwa kata-kata kita indah dan tidak kering, yang tidak untuk mendapat pujian atau basa basi."
Sang guru, Sayid Abdullah Fatimi Nia adalah peneliti ilmu Islam di bidang ilmu rijal dan bibliografi. Dengan memanfaatkan dua senjata, pena dan lisan, selama bertahun-tahun Ayatullah Fatimi Nia sibuk mengajar di Hauzaih Ilmiah, dan mendidik banyak murid. Selain mengajar, beliau juga aktif di televisi nasional Iran (IRIB) sebagai pakar agama, dan dengan bahasa indah dan manis, beliau menghilangkan banyak syubhat dan keraguan serta membimbing pemirsa ke arah kebenaran.
Di bidang ilmu rijal dan irfan, Ayatullah Fatimi Nia juga memiliki pandangan yang luas dan aktif memberi ceramah agama di hadapan masyarakat umum. Mayoritas masyarakat mengenal Ayatullah Fatimi Nia sebagai seorang penceramah dan tidak mengetahui sisi keilmuannya. Ayatullah Fatimi Nia juga tercatat sebagai mufasir Sahifah Sajadiyah dan Nahjul Balaghah, dan kerap memberi penjalasan atas dua kitab penting ini di berbagai khutbahnya.
Anak Ayatullah Fatimi Nia terkait karakteristik ayahnya mengatakan, "Ayahku tidak pernah keras atau mamaksa di metode pendidikannya, khususnya untuk melakukan kewajiban agama. Tapi ia selalu mengontrol dan mengawasi kewajiban ini atau perilaku anak-anaknya. Ia menciptakan kasih sayang di tengah anak-anaknya dan menyelesaikan setiap masalah. Dengan demikian kami secara tidak sadar menjahui hal-hal yang membuatnya tidak senang. Yakni karena kami sangat menyayangi ayah kami, maka kami berusaha melakukan hal-hal yang membuatnya puas atau keridhaan Tuhan. Menurut saya, medan cinta adalah medan yang sangat kuat, di mana jalan untuk meraih pertumbuhan dan derajat tinggi dapat diperoleh melalui kecintaan antara orang tua dan anak-anak serta menyingkirkan masalah di masa depan. Oleh karena itu, saya tidak ingat kami pernah melawan perintah ayah kami."
Di Islam, ilmu memiliki posisi tinggi. Oleh karena itu, ulama memiliki posisi mulia. Khususnya ulama berilmu dan beriman, dan Allah menyebut mereka sebagai orang alim yang paling takut kepada-Nya. Ulama ini seperti bintang yang bersinar di mana melalui mereka kegelapan kebodohan dan kesesatan dihilangkan, dan boleh jadi dengan terbenamnya (kematian) mereka, kegelapan akan muncul dan mereka yang tercerahkan akan kembali tersesat. Demikianlah dengan kematian seorang ulama, akan muncul lubang dan kekosongan di dunia Islam yang tidak dapat ditutupi. Seperti yang disabdakan Rasulullah Saw, "Kematian seorang ulama memicu kekosongan di dunia Islam yang tidak tertutupi, dan tidak akan ada yang menutupinya hingga Hari Kiamat."
Ayatullah Fatimi Nia dan Rahbar, Ayatullah Ali Khamenei
Ini pesan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei terkait meninggalnya Ayatullah Fatimi Nia: "Saya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Hujjatul Islam Abdullah Fatimi Nia kepada keluarga dan seluru pecintanya. Pengetahuan luas dan bahasa indah serta manis ulama ini adalah sumber kaya bagi para pemuda dan pencari kebenaran, dan kehilangan ulama ini membuat kita sedih dan menyesal. Saya memohon semoga beliau ini mendapat ampunan dan rahmat Tuhan, dan memperoleh pahala yang besar."